Bagaimana jika seorang jamaah haji tidak bisa masuk ke ka'bah

TIMES HAJI, MAKKAH – Momentum haji Akbar membawa berkah bagi umat Islam yang sudah lama kangen ingin mencium Hajar Aswad.

Setelah 1 Muharram 1444 Hijriah/2022 Masehi, Kiswah Ka'bah diganti dan virus Covid-19 tak menyerang, jemaah yang melaksanakan umrah dan yang hanya ingin Tawaf, sudah bisa mencium Hajar Aswad. Ini setelah pembatas yang mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram sudah dibuka.

Pagar pembatas di sekitar Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, kembali dibuka pada Rabu (3/8/2022) dini hari waktu Arab Saudi (WAS).

Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Abdulrahman bin Abdulaziz Al-Sudais. 

Menurut Al-Sudais, kerajaan Arab Saudi telah setuju untuk mengangkat pagar pembatas pelindung di sekitar Ka'bah, bertepatan dengan dimulainya musim umrah.

"Keputusan tersebut merupakan perwujudan dari semangat kepemimpinan yang arif untuk memfasilitasi para jemaah di Masjidil Haram dalam beribadah dalam suasana spiritual yang aman dan menentramkan bersamaan dengan musim umrah," jelasnya.

Selain itu, para jemaah yang ingin tawaf di area mataf harus melalui aplikasi Eatmarna untuk daftar terlebih dahulu dan wajib memakai ihram bagi jemaah laki-laki. Sebelumnya, seusai puncak haji lalu jemaah laki-laki sempat bisa melakukan tawaf tanpa memakai kain ihram di area bawah. 

Pembukaan pagar itu tentu disambut gembira para jemaah. Seusai dibuka para jemaah umrah langsung berusaha mencium Hajar Aswad dan memegang area sekitar Kabah. Hal yang selama beberapa tahun pandemi tidak bisa lagi dilakukan. 

Mencium Hajar Aswad memang sangat didambakan para jemaah sesuai dengan teladan yang dilakukan Rasulullah SAW. Seringkali situasi di sekitar area tersebut menjadi rebutan bagi jemaah supaya bisa mencium Hajar Aswad.

Selama pandemik, otoritas setempat memang membatasi area sekitar Ka'bah dengan pagar pembatas cukup kuat. Dengan begitu, semua jemaah yang melakukan tawaf tidak bisa menyentuh Ka'bah, masuk ke hajar ismail, dan mencium Hajar Aswad. 

Jemaah Haji Pulang, Jemaah Umrah Datang

Sementara itu, kondisi Kota Makkah saat ini mulai lengang dengan semakin banyaknya jemaah haji yang meninggalkan kota suci itu. Hal itu juga terlihat dari pemondokan-pemondokan jemaah asal Indonesia dan berbagai negara di dunia. Aktivitas ibadah bagi jemaah haji sudah mulai berkurang, walaupun bus shalawat masih tetap beroperasi untuk mengangkut jemaah haji untuk beribadah ke Masjidil Haram.

Namun, walau jemaah haji sudah mulai pulang ke negaranya masing-masing, mulai berdatangan jemaah umrah dari berbagai negara. Jemaah umrah dari Indonesia juga sudah mulai berdatangan. Sementara, separuh jemaah haji asal Indonesia, mulai didorong ke Madinah. Bagi jemaah haji yang sudah ke Madinah, langsung terbang pulang ke tanah air melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Berdasarkan rencana operasi haji tahun ini, semua jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan meninggalkan Mekkah pada 4 Agustus 2022. Artinya, tidak ada lagi jemaah haji  di sana karena semua akan didorong ke Madinah dan setelah shalat Arbain langsung pulang ke Indonesia. Sementara, seluruh jemaah gelombang pertama sudah meninggalkan Mekkah sejak 30 Juli lalu.

Operasional petugas haji Daerah Kerja Mekah sendiri akan berakhir seiring dengan pemberangkatan kloter terakhir ke Madinah. Pada 5 Agustus sudah tidak ada lagi kegiatan dan para petugas akan bertolak ke tanah air pada 6 Agustus. (*)

Setelah selama 2,5 tahun Ka'bah dikelilingi pembatas, akhirnya pada Selasa (2/8) pukul 22.50 Waktu Arab Saudi (WAS), pembatas dibuka dan jamaah yang melaksanakan tawaf berupaya menyentuh dan mencium Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. ANTARA/Desi Purnamawati

TRIBUNJABAR.ID, MEKKAH - Ka'bah merupakan bangunan yang sakral dan kiblat bagi umat Islam.

Umat muslim dari seluruh dunia berbondong-bondong mendatangi Ka'bah untuk menjalankan ibadah umrah dan rukun Islam ibadah haji.

Dalam sejarahnya, seperti dimuat laman NU Online, Ka’bah merupakan bangunan yang sangat penting dan sangat dihormati oleh masyarakat Mekkah dan mereka yang tinggal di sekitarnya.

Sebelum Islam datang, Ka’bah menjadi pusat peribadatan, ekonomi, sosial, budaya, dan seni masyarakat Mekkah dan sekitarnya.

Sementara setelah Islam datang, Ka’bah menjadi ‘titik temu’ seluruh umat Islam dari seluruh penjuru dunia.

Mereka berbondong-bondong datang ke Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima, haji. Di samping ibadah umrah.

Ka’bah juga memiliki pintu, kunci dan gembok, talang, dinding, dan lainnya.

Setiap saat Ka’bah ditutup dan dikunci. Tidak sembarang orang bisa masuk Ka’bah.

Karena hanya orang-orang tertentu saja lah -yang diizinkan Raja Arab Saudi sebagai Pelayan Mekkah-Madinah- yang diperbolehkan masuk ke Ka’bah.

• Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jateng

• Gaya Pacaran Verrel Bramastra dan Natasha Wilona Disebut Terlalu Dewasa, Ini Tanggapan Sang Ibu

Dari situ muncul pertanyaan, siapa yang ditugaskan untuk membawa dan menyimpan kunci pintu Ka’bah?

Dilansir al-arabiya, selama lebih dari 16 abad -bahkan sebelum Islam datang, anak cucu Qusai bin Kilab bin Murah merupakan orang yang ditugaskan untuk merawat Ka’bah, termasuk yang menyimpan kuncinya.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Pekanbaru

IHRAM.CO.ID, MEKKAH—Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengerahkan tim khusus yang bertugas membersihkan Ka’bah. Tim khusus tersebut diklaim hanya membutuhkan 40 menit untuk menyelesaikan tugasnya.

Muhammad Al-Jabri, Wakil Ketua Bidang Teknis dan Pelayanan, mengatakan Badan Urusan Teknis dan Pelayanan di bawah kepresidenan yang diwakili oleh Dinas Kebersihan dan Permadani Masjidil Haram telah melakukan pekerjaan pembersihan teras Ka’bah.

“Latihan pembersihan dilakukan dalam beberapa tahap, yang pertama adalah menyapu permukaan Ka’bah, menghilangkan debu dan kotoran burung, kemudian menyeka seluruh permukaan dan penahan kiswa (penutup) serta tembok sekitarnya, dan  pintu ke atap Ka’bah dari luar, dengan handuk basah, lalu semua disemprot dengan air dan dilap lagi lalu diakhiri dengan proses dehidrasi,” ujarnya yang dikutip di Saudi Gazette, Rabu (27/1).

Al-Jabri mengatakan, pekerjaan pembersihan dilakukan oleh tim teknis Saudi yang telah dilengkapi perangkat terbaru dan mekanisme modern yang disediakan oleh kepresidenan sehingga dapat menjaga kualitas dan keamanan marmer, menghilangkan kotoran, dan menjaga kebersihan marmer Ka’bah dan Masjidil Haram.

IHRAM.CO.ID, RIYADH — Ibadah Haji telah dimulai pada Sabtu (17/7), dengan ribuan Muslim di seluruh Arab Saudi berbondong-bondong menuju Makkah. Pelaksanaan ibadah haji tahun ini, dilakukan di bawah tindakan pencegahan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan 60 ribu orang yang diperkenankan melakukan haji. Jamaah pun harus sudah mengantongi sertifikat vaksinasi dengan dosis lengkap sebelum datang ke Makkah.  

Dilansir dari Alarabiya, Ahad (18/7), berikut adalah langkah-langkah dan ritual yang harus dilakukan semua jamaah untuk menyelesaikan haji mereka:

1. Saat jamaah tiba di Makkah, mereka akan melakukan tawaf atau berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, atau disebut juga tawaf kedatangan.2. Jamaah haji diminta untuk mematuhi langkah-langkah jarak sosial dan selalu memakai masker.3. Jamaah kemudian melanjutkan sholat di dalam Masjidil Haram di dekat Ka’bah dan minum air Zamzam. Robot kecil akan berkeliling di sekitar halaman Ka’bah untuk memberikan air Zamzam dalam kemasan botol kepada para jamaah.4. Muslim percaya bahwa Zamzam adalah sumber air yang muncul secara ajaib, yang muncul ribuan tahun yang lalu ketika putra Ibrahim, Nabi Ismail, ditinggalkan bersama ibunya Hajar di padang pasir. Setelah putus asa mencari air untuk menghilangkan dahaga mereka, Allah membuat mata air keluar dari tanah, dan itu tetap ada sampai hari ini. “Tujuan dari robot ini adalah untuk memberikan layanan pribadi tanpa kontak manusia,” kata Bader al-Loqmani, yang mengelola air dari mata air Zamzam.“Sekitar 20 robot tersedia untuk membantu pengunjung dan jemaah haji,” kata al-Loqmani.5. Setelah meminum air Zamzam, jamaah kemudian akan pindah ke bukit Safa dan Marwah di dekat Ka’bah. Di sana, mereka akan berjalan atau berlari tujuh kali di antara kedua bukit tersebut, meniru apa yang dilakukan oleh siti Hajar saat mencari air untuk putranya.6. Pada Ahad, mereka akan menuju ke Mina di mana jamaah akan menghabiskan sepanjang hari untuk sholat. Lebih dari 200 bus telah disiapkan untuk mengangkut jemaah haji dari Masjidil Haram ke Mina. Bus dapat mengangkut rata-rata 2.000 peziarah setiap tiga jam7. Jamaah telah diberi warna yang berbeda, sesuai dengan “tempat” yang ditentukan setelah mereka tiba di Mina. Langkah tersebut telah diberlakukan untuk mencegah kerumunan dan memastikan bahwa setiap peziarah memiliki cukup ruang untuk melakukan sholat.8. Pada Senin, jamaah haji akan menuju Arafah untuk ritual haji yang paling penting. Di sana, mereka akan menghabiskan hari dengan sholat di gunung tempat Nabi Muhammad diyakini telah menyampaikan khotbah terakhirnya.

9. Setelah salat magrib, jamaah akan menuju ke Muzdalifah di mana mereka akan berdoa dan mengumpulkan batu-batu kecil dan kerikil.

10. Pada hari pertama Idul Adha, jemaah haji akan kembali ke Mina untuk melempar batu kerikil (jumrah) sebanyak tujuh kali.

11. Tanda kuning akan ditempatkan di lantai di sekitar batu raksasa untuk memastikan bahwa jamaah menjaga jarak yang memadai antara satu sama lain.

12. Mereka kemudian akan melakukan ritual haji terakhir, seperti mencukur rambut (untuk jamaah haji laki-laki), mengelilingi Ka’bah lagi, dan lempar jumroh setan.

13. Sebelum meninggalkan Makkah, jamaah akan melakukan “tawaf perpisahan” di mana mereka akan berjalan mengelilingi Ka’bah tujuh kali untuk menyelesaikan haji mereka.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA