Bagaimana jika kita tidak bertanggung jawab terhadap masalah sampah

JatimNetwork.com - Adik-adik mari membahas kunci jawaban tematik kelas 5 SD MI Tema 2, yaitu tentang 'Udara Bersih bagi Kesehatan'. Pada tema 2 subtema 3 halaman 105 ini, adik-adik akan belajar tentang masalah sampah.

Buku pembelajaran yang digunakan merupakan Tematik Kelas 5 SD MI Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 terbitan Kemendikbud.

Artikel ini akan membahas panduan mengerjakan soal tentang 'hal yang terjadi jika masyarakat tidak bertanggung jawab atas masalah sampah.

Baca Juga: Perbedaan Alat Musik pada Gambar C dan D, Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 SD MI Tema 3 Halaman 43

Namun sebelumnya, pastikan adik-adik membaca materi yang ada terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.

Kunci jawaban ini hanya bertindak sebagai panduan dalam mengerjakan tugas, dan juga untuk membantu orang tua mendampingi anak dalam belajar.

Panduan mengerjakan soal tematik tentang masalah sampah ini disusun oleh alumnus Universitas Terbuka, Rinda Purwanti, S.Pd.

Baca Juga: Sikap yang Harus Dimiliki agar Dapat Menyatukan Perbedaan, Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 SD MI Tema 3 Hal 44

Dikutip JatimNetwork.com dari artikel portaljember.pikiran-rakyat.com yang berjudul "Hal yang Dapat Terjadi Jika Masyarakat Tidak Mau Bertanggung Jawab Atas Masalah Sampah" berikut kunci jawaban tematik halaman 105.

Page 2

Ayo Berdiskusi

Apa yang terjadi jika masyarakat tidak mau bertanggung jawab atas masalah sampah?

Diskusikan dalam kelompokmu, lalu sampaikan hasilnya di depan kelompok-kelompok lain.

Jawab: Berbagai dampak negatif yang dapat terjadi, apabila masyarakat tidak mau bertanggung jawab atas masalah sampah seperti lingkungan menjadi kumuh, bau, kotor, terjadi pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara serta masyarakat mudah terkena penyakit.

Baca Juga: Jelaskan Hasil Diskusimu dengan Menggunakan Peta Pikiran Seperti Berikut, Kunci Jawaban Hal 5 Tema 3 Kelas 5

Itulah kunci jawaban dari halaman 105 pembelajaran tematik kelas 5 SD MI Tema 2. Tetap semangat dan jaga kesehatan.***(Rika Saputri/portaljember.pikiran-rakyat.com)

Disclaimer:
1) Konten ini dibuat untuk membantu orang tua dalam membimbing anak dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban, bukan hanya hasil akhir.

2) Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua mengeksplorasi jawaban lebih baik.

3) Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.

Page 3

JatimNetwork.com - Adik-adik mari membahas kunci jawaban tematik kelas 5 SD MI Tema 2, yaitu tentang 'Udara Bersih bagi Kesehatan'. Pada tema 2 subtema 3 halaman 105 ini, adik-adik akan belajar tentang masalah sampah.

Buku pembelajaran yang digunakan merupakan Tematik Kelas 5 SD MI Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 terbitan Kemendikbud.

Artikel ini akan membahas panduan mengerjakan soal tentang 'hal yang terjadi jika masyarakat tidak bertanggung jawab atas masalah sampah.

Baca Juga: Perbedaan Alat Musik pada Gambar C dan D, Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 SD MI Tema 3 Halaman 43

Namun sebelumnya, pastikan adik-adik membaca materi yang ada terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.

Kunci jawaban ini hanya bertindak sebagai panduan dalam mengerjakan tugas, dan juga untuk membantu orang tua mendampingi anak dalam belajar.

Panduan mengerjakan soal tematik tentang masalah sampah ini disusun oleh alumnus Universitas Terbuka, Rinda Purwanti, S.Pd.

Baca Juga: Sikap yang Harus Dimiliki agar Dapat Menyatukan Perbedaan, Kunci Jawaban Tematik Kelas 5 SD MI Tema 3 Hal 44

Dikutip JatimNetwork.com dari artikel portaljember.pikiran-rakyat.com yang berjudul "Hal yang Dapat Terjadi Jika Masyarakat Tidak Mau Bertanggung Jawab Atas Masalah Sampah" berikut kunci jawaban tematik halaman 105.

Limbah Sampah (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)

Tempo hari, saya dan tim terlibat di sebuah acara konferensi cukup besar, yang biaya masuknya dalam hitungan jutaan per orang, dengan tema yang menarik dan penting, menampilkan pembicara-pembicara berpengaruh, dan melibatkan perusahaan-perusahaan dengan nama besar. Beberapa perusahaan ini juga membuka booth di area konferensi untuk mempromosikan produk-produk mereka.

Kantor tempat saya bekerja, Wooz.in, kali ini mengerjakan manajemen registrasi peserta dengan platform software-as-a-service kami digabungkan dengan field support dari tim kami, sehingga untuk beberapa hal kami cukup sibuk bersinergi dengan panitia untuk kelancaran acara. Karena itu, tim kami diberikan area kerja dekat tempat registrasi, berupa sebuah lounge kecil di bawah tangga dan di balik tembok. Area ini ada beberapa sofa dan dan meja besar, beserta meja panjang yang bisa kami pakai untuk bekerja.

Area ini suka dikunjungi oleh peserta konferensi maupun pegawai atau SPG dari booth-booth perusahaan tadi, untuk sekedar beristirahat atau makan di sela-sela pekerjaan. Yang jadi masalah, ada beberapa pegawai dan SPG yang selesai makan, meninggalkan sampah berserakan di meja, di sofa, dan kadang di karpet area kerja kami. Karena saya tidak nyaman, pada akhirnya saya sendiri yang membereskan sampah-sampah ini supaya tim saya bisa bekerja dengan lebih tenang.

Yang jadi masalah itu bukan soal saya membereskan sampah, ataupun orang yang nebeng di "area" kami (toh kami juga nebeng kan sebenarnya), tapi masalah tanggung jawab terhadap sampah. Orang-orang yang menurut pengamatan saya seharusnya berpendidikan, berpenampilan rapi dan bukan orang sembarangan, tidak memiliki tanggung jawab terhadap sampahnya sendiri, padahal ada tempat sampah dengan daya tampung baik dan bersih hanya tiga langkah dari area bekerja kami.

Ini mungkin hal yang sepele ya, tapi menurut saya tanggung jawab terhadap sampah ini sangat, sangat penting dalam kegiatan bermasyarakat kita. Sebenarnya, infrastruktur pengumpulan dan pengendalian sampah, walaupun memang jauh dari sempurna, sudah ada, apalagi di kota-kota besar. Tapi alur sampah tersebut membutuhkan kesadaran dan peran serta kita. Asumsi, "Ah nanti ada yang membereskan" itu merupakan mental yang sudah usang, tidak mendidik dan tidak bertanggung jawab.

Ketiadaan tanggung jawab yang sama membuat orang membuang sampah sembarangan di mana saja. Dan itu masalah kita lho, sudah tidak bisa lagi berpikir, "Ah buang di sini aja, ga ada tempat sampah, ntar juga ada yang beresin". Memangnya mau sampai kapan mau hidup di kota yang tak pernah luput dari sampah berserakan? Sungai yang makin tercemar karena sampah, karena sampah dianggap menjadi masalah orang lain begitu lepas dari tangan kita?

Memang pemerintah harus punya tanggung jawab besar dalam manajemen sampah dan edukasinya. Tapi sampai kapan untuk hal begini saja kita buang bodi ke pemerintah? Ini bukan soal bikin regulasi, atau mengelola pemerintahan. Ini masalah tanggung jawab kita terhadap tindakan kita. Dan kita masih berkuasa atas itu.

Lagi ke kedai kopi, fastfood atau semacamnya? Atau makan di tempat yang memang kalau makan agak berantakan, dengan tulang belulang sisa sebagainya? Setidaknya rapikan sisa makanan Anda supaya mudah dibereskan, kalau memang tidak bisa membereskan sampahnya sendiri.

Buanglah sampah pada tempatnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA