Bagaimana alkitab berbicara tentang manusia

(Ayat 18) Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Kalimat “Tidak baik manusia seorang diri saja”, memiliki pengertian manusia bukan makhluk individu tetapi makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan penolong yang sepadan di dalam hidupnya. Manusia tidak bisa hidup sendiri. Penolong yang sepadan dengan manusia memiliki pengertian adalah manusia juga, bukan hewan atau binatang atau makhluk lainnya.

MANUSIA MEMBUTUHKAN MANUSIA LAIN UNTUK BISA BERHASIL

Manusia membutuhkan manusia lain untuk bisa berhasil. Ada ruang di dalam hidup manusia yang harus diisi dengan orang lain sehingga manusia bisa berhasil atau maksimal dalam hidupnya. Tanpa orang lain manusia akan sulit menjalani kehidupannya.

Pembacaan ayat di atas sering diartikan sebagai pasangan hidup yaitu suami atau istri. Tetapi sesungguhnya manusia juga membutuhkan orang lain tidak hanya pasangan hidup untuk bisa maksimal atau berhasil di dalam kehidupannya. Orang lain yang bisa mendukung atau mengisi ruang yang kosong.

Seorang atlet untuk bisa berhasil atau menjadi juara harus di-support oleh orang lain, seperti: pelatih, manager, dokter atau orang di bidang lainnya. Seorang pengusaha perlu relasi, karyawan dan pihak lainnya untuk usahanya bisa berjalan. Demikian juga dengan profesi lainnya.

JANGAN TUTUP HIDUP KITA UNTUK ORANG LAIN, KITA TIDAK BISA MAKSIMAL TANPA ORANG LAIN KARENA KITA ADALAH MAKHLUK SOSIAL. Kita harus membangun hubungan dengan orang lain dan memiliki komunitas yang bisa membangun hidup kita. Keberhasilan kita merupakan dampak dari keberhasilan kita dalam membangun hubungan dan memiliki komunitas yang bisa saling membangun.

Tuhan memberkati.

DOA :
Terima kasih Tuhan, Tuhan menyadarkan saya bahwa saya perlu orang lain. Saya akan bangun hubungan dengan orang lain dan terlibat dalam komunitas. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

Hakikat manusia dalam pandangan iman Kristen tentunya berpijak pada Alkitab. Khususnya dalam Kitab Kejadian pasal 1, ayat 26 sampai 27. Perikop ini berisi pernyataan Allah mengenai penciptaan alam semesta, dan termasuk juga didalamnya mengenai penciptaan manusia. Bahwa manusia diciptakan oleh Allah, menurut rupa dan gambar Allah sendiri. Terdapat beberapa pandangan kristen tentang hakikat manusia yang dapat diambil dari kitab Kejadian, yaitu:

  1. Manusia Dibentuk dan Diciptakan Oleh Allah

Dalam Kejadian 1:26-27; 2:7 dinyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah, bukan jelmaan sebagian dari diri Allah, atau anak biologis-Nya (baca: asal usul manusia menurut agama kristen). Manusia adalah hasil karya-Nya. Yang  diciptakannya secara unik, berbeda dengan ciptaan-Nya yang lain. Allah membentuk manusia dengan tangan-Nya sendiri, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Manusia dibentuk menurut rencana Allah.

  1. Manusia Diciptakan Menurut Gambar dan Rupa Allah

Dalam Kejadian 1:26-27 dinyatakan bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, baik laki-laki juga perempuan. Hal ini menyatakan esistensi manusia yang unik dan dasyat, menunjukkan perbedaan hakiki dan prinsipal antara manusia dengan ciptaan Allah yang lain, sekaligus juga menunjukkan terjalinnya hubungan yang intim antara Allah dengan manusia (baca juga: arti Imanuel).

Terdapat tiga arti dan makna gambar dan rupa Allah dalam diri manusia, yaitu: (1) bahwa manusia adalah milik Allah, bukan manusia. Allah telah memberi tanda/ simbol pada doro manusia untuk menunkukkan kepemilikan-Nya. (2) bahwa manusia mempunyai hubungan timbal balik. Kasih Allah yang diberikan kepada manusia harus dibalas dengan cara mengasihi sesama dan melaksanakan kewajibannya sebagai manusia. (3) bahwa manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan. Allah memberikan hukum-hukum-Nya pada manusia, namun manusia memiliki kebebasan untuk patuh atau tidak patuh terhadap hukum tersebut.

  1. Manusia adalah mandataris Allah

Manusia diciptakan sebagai mandataris Allah, dalam Kejadian 1:28 dikatakan bahwa manusia diberi kuasa atas alam semesta (baca: tujuan hidup orang kristen). Allah mempercayakan kepada manusia tugas dan tanggung jawab untuk memperbanyak turunan, memenuhi dan menaklukan bumi, serta berkuasa atas ikan-ikan dilaut, burung-burung di udara, serta segala binatang yang merayap di bumi.

Dalam Kejadian 2:15 juga dikatakan bahwa Tuhan menempatkan manusia di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut, dengan kata lain Allah memberi mandat kepada manusia untuk mengusahakan serta memelihara alam semesta.

  1. Manusia adalah makhluk sosial

Dalam kejadian 2:18 Allah menyatakan bahwa tidak baik bagi manusia untuk seorang diri saja, sehingga Ia menjadikan penolong bagi manusia, yang sepadan dengannya. Sebelum Hawa diciptakan, telah banyak ciptaan Tuhan yang lain, seperti hewan dan tumbuhan yang menemani Adam, namun semuanya tidak sepadan dengannya. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia memerlukan manusia lain dalam hidupnya.

  1. Kebebasan dan keterbatasan Manusia

Seperti telah disebutkan sebelumnya, manusia merupakan mandataris Allah. Dalam Kejadian 1:28 dan Kejadian 2:15 dikatakan Tuhan memerintahkan manusi untuk beranak cucu, memenuhi dan menaklukan bumi, menguasai alam semesta, mengusahakan serta juga memeliharanya. Namun manusia juga diberi kebebasan untuk mengikuti perintah Allah atau tidak.

Untuk memilih yang baik dan yang jahat. Tapi tentu saja kebebasan tersebut memiliki batasan, sehingga Allah menghukum Adam dan Hawa setelah mereka jatuh kedalam dosa. Dalam perjanjian Baru, pada kitab Yohanes 8:36, dinyatakan bahwa manusia bisa mendapatkan kebebasan yang sepenuhnya yaitu di dalam Anak-Nya (baca: makna kebangkitan Yesus).

Demikian artikel mengenai pandangan kristen tentang hakika manusia ini. Hakikat manusia dalam pandangan iman kristen berpijak pada Alkitab, khususnya kejadian 1:26-27 dan Kejadian 2:15. Terdapat 5 hakikat manusia yang dinyatakan dalam Alkitab, yaitu: manusia dibentuk dan diciptakan oleh Allah, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, manusia adalah mandataris Allah, manusia adalah serta makhluk sosial, kebebasan dan keterbatasan manusia.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

[1:26]  1 Full Life : BERFIRMANLAH ALLAH, "BAIKLAH KITA".

Nas : Kej 1:26

Ungkapan ini mengandung suatu implikasi awal mengenai Allah tritunggal. Penggunaan bentuk jamak "kita" menunjukkan adanya kejamakan di dalam diri Allah (bd. Mazm 2:7; Yes 48:16). Penyataan mengenai ketritunggalan Allah baru menjadi jelas dalam PB

(lihat cat. --> Mat 3:17;

lihat cat. --> Mr 1:11).

[atau ref. Mat 3:17; Mr 1:11]

[1:26]  2 Full Life : BAIKLAH KITA MENJADIKAN MANUSIA.

Nas : Kej 1:26

Dalam Kej 1:26-28 kita membaca tentang penciptaan manusia; Kej 2:4-25 memberikan rincian yang lebih lengkap mengenai penciptaan dan lingkungan mereka. Kedua kisah ini saling melengkapi dan mengajarkan beberapa hal.

  1. 1) Baik laki-laki maupun wanita diciptakan secara khusus oleh Allah, mereka bukan hasil proses evolusi (ayat Kej 1:27; Mat 19:4; Mr 10:6).
  2. 2) Laki-laki dan wanita keduanya diciptakan menurut "gambar" dan "rupa" Allah. Berdasarkan gambar ini, mereka dapat menanggapi dan bersekutu dengan Allah dan secara unik mencerminkan kasih, kemuliaan dan kekudusan-Nya. Mereka harus melakukannya dengan mengenal dan menaati-Nya (Kej 2:15-17).
    1. (a) Manusia memiliki keserupaan moral dengan Allah, karena mereka tidak berdosa dan kudus, memiliki hikmat, hati yang mengasihi dan kehendak untuk melakukan yang benar (bd. Ef 4:24). Mereka hidup dalam persekutuan pribadi dengan Allah yang meliputi ketaatan moral (Kej 2:16-17) dan hubungan yang intim. Ketika Adam dan Hawa berdosa, keserupaan moral dengan Allah ini tercemar (Kej 6:5). Dalam proses penebusan, orang percaya harus diperbaharui kepada keserupaan moral itu lagi (bd. Ef 4:22-24; Kol 3:10).
    2. (b) Adam dan Hawa memiliki keserupaan alamiah dengan Allah. Mereka diciptakan sebagai makhluk yang berkepribadian dengan roh, pikiran, perasaan, kesadaran diri, dan kuasa untuk memilih (Kej 2:19-20; Kej 3:6-7; 9:6).
    3. (c) Sampai batas tertentu susunan jasmaniah laki-laki dan wanita itu menurut gambar Allah. Hal ini tidak berlaku untuk hewan. Allah memberikan kepada manusia gambar yang dengannya Dia akan tampil kepada mereka (Kej 18:1-2) dan bentuk yang akan dipakai Anak-Nya kelak (Luk 1:35; Fili 2:7; Ibr 10:5).
  3. 3) Penciptaan manusia dalam rupa Allah tidak berarti bahwa mereka adalah ilahi. Manusia diciptakan pada tingkat yang lebih rendah dan tergantung kepada Allah (Mazm 8:6).
  4. 4) Seluruh kehidupan manusia pada mulanya berasal dari Adam dan Hawa (Kej 3:20; Rom 5:12).

[2:7]  3 Full Life : MAKHLUK YANG HIDUP.

Nas : Kej 2:7

Pemberian hidup kepada manusia dilukiskan sebagai akibat dari tindakan Allah yang khusus, berbeda dengan penciptaan makhluk hidup lainnya. Allah secara khusus memberikan hidup dan nafas kepada manusia pertama, yang menunjukkan bahwa hidup manusia lebih tinggi dan berhakikat lain daripada bentuk kehidupan lain dan bahwa ada hubungan unik antara hidup ilahi dengan hidup manusia (bd. Kej 1:26-27). Allah merupakan sumber pokok dari hidup umat manusia.

[2:8]  4 Full Life : TAMAN DI EDEN, DI SEBELAH TIMUR.

Nas : Kej 2:8

Taman Eden terletak dekat dataran Sungai Efrat dan Tigris (lih. ayat Kej 2:14). Beberapa orang beranggapan taman ini letak di wilayah selatan Irak sekarang; yang lain beranggapan bahwa data Alkitab (ayat Kej 2:10-14) kurang memadai untuk menentukan tempat yang tepat.

[2:15]  5 Full Life : MENEMPATKANNYA DALAM TAMAN EDEN.

Nas : Kej 2:15

Pada saat ini Adam selaku manusia pertama kudus, bebas dosa dan dalam hubungan yang sempurna dengan Allah. Adam merupakan puncak ciptaan Allah dan diberikan tanggung jawab untuk bekerja di bawah pengarahan Allah dalam memelihara ciptaan-Nya ini. Hubungan harmonis di antara Allah dengan manusia ini hilang karena Adam dan Hawa tidak taat (Kej 3:6,14-19).

[2:16]  6 Full Life : TUHAN ALLAH MEMBERI PERINTAH INI KEPADA MANUSIA.

Nas : Kej 2:16

Sejak awal sejarah umat manusia terikat dengan Allah melalui iman dan ketaatan kepada Firman-Nya sebagai kebenaran mutlak.

  1. 1) Hidup melalui iman dan ketaatan diberikan sebagai prinsip pengatur di dalam hubungan Adam dengan Allah di taman Eden. Adam diingatkan bahwa dia akan mati jikalau melanggar kehendak Allah dan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (ayat Kej 2:17). Ancaman kematian ini harus diterima dengan iman berdasarkan firman Allah karena Adam belum melihat kematian manusia.
  2. 2) Perintah Allah (ayat Kej 2:16-17) diberikan kepada Adam sebagai ujian moral. Perintah itu menempatkan di hadapannya suatu pilihan yang tegas dan sengaja untuk percaya dan taat, atau tidak percaya dan tidak menaati kehendak Penciptanya.
  3. 3) Selama Adam mempercayai firman Allah dan taat, dia akan terus memiliki hidup kekal dan hubungan yang bahagia dengan Allah

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Jikalau dia berdosa karena tidak taat, dia akan menuai bencana moral dan kematian (ayat Kej 2:17).

[2:18]  7 Full Life : PENOLONG ... YANG SEPADAN DENGAN DIA.

Nas : Kej 2:18

Wanita diciptakan untuk menjadi rekan yang mengasihi dan menolong laki-laki. Selaku rekan ia harus bersama-sama menanggung tanggung jawab laki-laki dan bekerja sama dengannya dalam memenuhi maksud Allah bagi kehidupan laki-laki dan keluarga mereka

(lihat cat. --> Ef 5:22;

[atau ref. Ef 5:22]

lih. Mazm 33:20; 70:6; 115:9, di mana istilah "penolong" dipakai juga

untuk menggambarkan Allah).

[3:8]  8 Full Life : BERSEMBUNYILAH MANUSIA.

Nas : Kej 3:8

Rasa bersalah dan kesadaran akan dosa membuat Adam dan Hawa menghindari Allah. Mereka takut dan tidak tenang di hadirat-Nya, sadar bahwa mereka berdosa dan tidak berkenan pada-Nya. Dalam keadaan ini mustahil bagi mereka untuk menghampiri Dia dengan penuh yakin

(lihat cat. --> Kis 23:1;

lihat cat. --> Kis 24:16).

[atau ref. Kis 23:1; 24:16]

Di dalam keadaan berdosa, kita juga seperti Adam dan Hawa. Akan tetapi, Allah sudah menyediakan suatu jalan untuk membersihkan hati nurani kita yang bersalah, membebaskan kita dari dosa, dan memulihkan persekutuan dengan kita -- "jalan" itu ialah Yesus Kristus (Yoh 14:6). Melalui penebusan yang disediakan Allah di dalam Anak-Nya, kita dapat menghampiri-Nya untuk menerima kasih, kemurahan, kasih karunia, dan pertolongan-Nya pada waktunya

(lihat cat. --> Ibr 4:16;

lihat cat. --> Ibr 7:25).

[atau ref. Ibr 4:16; 7:25]

[3:20]  9 Full Life : MEMBERI NAMA HAWA KEPADA ISTERINYA.

Nas : Kej 3:20

Adam memberikan nama "Hawa," yang artinya "hidup," kepada istrinya karena dia adalah ibu pertama dari semua orang.

[3:22]  10 Full Life : TAHU TENTANG YANG BAIK DAN YANG JAHAT.

Nas : Kej 3:22

Adam dan Hawa telah berusaha untuk menyejajarkan diri mereka dengan Allah dan menentukan sendiri norma-norma mereka

(lihat cat. --> Kej 3:5).

[atau ref. Kej 3:5]

Karena kejatuhan, manusia dalam arti tertentu terlepas dari Allah dan mulai membedakan sendiri antara yang baik dan jahat.

  1. 1) Di dalam dunia ini, penilaian manusia yang tidak sempurna dan sesat sering kali menentukan apa yang baik dan yang buruk. Ini tidak pernah dikehendaki Allah, karena Ia bermaksud agar kita mengetahui yang baik dalam ketergantungan kepada Dia dan firman-Nya.
  2. 2) Semua yang mengakui Kristus sebagai Tuhan kembali kepada maksud Allah semula bagi umat manusia. Mereka bergantung pada firman Allah untuk menentukan apa yang baik.

[3:24]  11 Full Life : IA MENGHALAU MANUSIA ITU.

Nas : Kej 3:24

Hubungan Adam yang sempurna dengan Allah telah hilang. Kini dia diusir dari taman Eden dan mulailah hidup bersandar kepada Allah di tengah-tengah pencobaan. Tambahan pula, Iblis sampai batas tertentu memperoleh kekuasaan atas dunia ini melalui kejatuhan Adam dan Hawa, karena PB berbicara tentang Iblis sebagai "penguasa dunia ini" (Yoh 14:30; bd. 2Kor 4:4; 1Yoh 5:19). Akan tetapi, Allah begitu mengasihi manusia sehingga Ia menetapkan untuk mengalahkan Iblis dengan memperdamaikan manusia dan dunia dengan diri-Nya dengan mengorbankan nyawa Anak-Nya sendiri

(lihat cat. --> Kej 3:15;

[atau ref. Kej 3:15]

bd. Yoh 3:16; Wahy 21:1-8)

[4:1]  12 Full Life : MANUSIA ITU BERSETUBUH DENGAN HAWA, ISTERINYA.

Nas : Kej 4:1

Perhatikan bahwa ketika Hawa melahirkan putranya, ia sungguh-sungguh memuji Tuhan karena anak itu. Ia berusaha untuk berhubungan secara benar dengan Allah di dalam ucapan syukur atas kasih, pengampunan, dan pertolongan-Nya.

[5:1]  13 Full Life : DAFTAR KETURUNAN ADAM.

Nas : Kej 5:1

Pasal ini memberikan daftar keturunan Adam hingga air bah. Nama-nama ini merupakan daftar keturunan saleh yang berpihak kepada Allah di tengah zaman yang makin tercemar (lih. pasal Kej 6:1-22).

  1. 1) Pasal Ibr 11:1-40 memilih dua tokoh (Habel dan Henokh) untuk disebut secara khusus dari periode ini yang berkenan kepada Allah karena iman mereka (Ibr 11:4-5). Mereka berdua termasuk golongan sisa, golongan yang setia dalam menolak cara Kain. Pada saat air bah hati hampir setiap orang sudah jahat; hanya delapan orang yang selamat ketika itu (Kej 6:5,11,18; 7:1,7; 1Pet 3:20).
  2. 2) Senantiasa akan ada, kadang-kadang sedikit saja, orang yang menyembah Allah, tetap setia kepada-Nya, menaati firman-Nya dan menantikan janji-janji-Nya. Mereka ini merupakan golongan minoritas (Mat 7:13-14). Namun, Allah memperhatikan nama mereka sebagaimana dilakukan-Nya pada orang-orang dalam pasal ini. Dewasa ini, apabila kita merasa seorang diri dalam iman kita kepada Allah dan tanggapan kita kepada firman-Nya, kita harus ingat bahwa kita tidak pernah sendirian. Allah masih memiliki ribuan orang di seluruh dunia yang setia kepada-Nya (bd. 1Raj 19:18).

[6:2]  14 Full Life : ANAK-ANAK ALLAH.

Nas : Kej 6:2

Kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah keturunan Set yang saleh (bd. Ul 14:1; 32:5; Mazm 73:15; Hos 1:10); mereka mulai menikah dengan "anak-anak perempuan manusia," yaitu wanita tidak saleh dari keturunan Kain

(lihat cat. --> Kej 4:16).

[atau ref. Kej 4:16]

Teori bahwa "anak-anak Allah" itu adalah malaikat kurang dapat diterima karena Yesus menyatakan bahwa malaikat tidak menikah (Mat 22:30; Mr 12:25). Persatuan orang saleh dengan yang tidak saleh ini menghasilkan "kejahatan" (ayat Kej 6:5), yaitu perhatian orang saleh terikat oleh kejahatan. Sebagai akibatnya, bumi ini tercemar dan dipenuhi dengan kekerasan (ayat Kej 6:11-13;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

[6:5]  15 Full Life : KEJAHATAN MANUSIA BESAR

Nas : Kej 6:5

(versi Inggris NIV -- betapa besar kejahatan manusia). Di zaman Nuh sifat dosa manusia dengan terang-terangan ditunjukkan dalam dua hal utama: nafsu seksual (ayat Kej 6:2) dan kekerasan (ayat Kej 6:11). Kebejatan manusia tidak berubah; nafsu dan kekerasan masih merupakan sarana ungkapan kejahatan yang tak terkendali. Dewasa ini perilaku amoral, kefasikan, pornografi, dan kekerasan menguasai masyarakat kita (lih. Mat 24:37-39;

lihat cat. --> Rom 1:32).

[atau ref. Rom 1:32]

[6:6]  16 Full Life : MAKA MENYESALLAH TUHAN.

Nas : Kej 6:6

Allah dinyatakan dalam pasal-pasal awal Alkitab ini sebagai Allah yang menangani orang secara pribadi dan sanggup menyatakan perasaan, kekecewaan, dan reaksi terhadap dosa yang disengaja dan pemberontakan manusia.

  1. 1) Istilah "menyesal" menunjukkan bahwa akibat dosa umat manusia yang menyedihkan itu, sikap Allah terhadap manusia berubah; sikap kemurahan dan sabar berubah menjadi hukuman.
  2. 2) Sekalipun keberadaan, sifat, dan maksud-maksud utama Allah tidak berubah (1Sam 15:29; Yak 1:17), Ia tetap terbuka dan tanggap dalam urusan-Nya dengan manusia. Allah dapat mengubah perasaan, sikap, tindakan, dan pikiran-Nya sesuai dengan tanggapan yang berubah terhadap kehendak-Nya (bd. Kel 32:14; 2Sam 24:16; Yer 18:7,8; 26:3,13,19; Yeh 18:1-32; Yun 3:10).
  3. 3) Penyataan ini mengenai Allah sebagai Allah yang dapat merasakan penyesalan dan kesedihan menunjukkan bahwa Allah berada dalam hubungan yang pribadi dan intim dengan ciptaan-Nya. Dia memiliki kasih yang mendalam bagi umat manusia dan perhatian ilahi terhadap persoalan mereka (Mazm 139:7-18).

[7:23]  17 Full Life : DIHAPUSKAN ALLAH SEGALA YANG ADA ... HANYA NUH YANG TINGGAL HIDUP.

Nas : Kej 7:23

Kisah air bah berbicara mengenai hukuman dan keselamatan.

  1. 1) Air bah itu yang membinasakan semua kehidupan manusia di luar bahtera perlu untuk menghapus korupsi moral yang ekstrem dan untuk memberikan kesempatan baru kepada manusia untuk bersekutu dengan Allah.
  2. 2) Rasul Petrus menyatakan bahwa baptisan Kristen dapat disamakan dengan keselamatan Nuh dari bencana air bah

    (lihat cat. --> 1Pet 3:21).

    [atau ref. 1Pet 3:21]

[8:21]  18 Full Life : HATINYA ADALAH JAHAT DARI SEJAK KECILNYA.

Nas : Kej 8:21

Tuhan menyatakan yang benar mengenai kebusukan dan kebejatan tabiat manusia. Kecenderungan kepada kejahatan dalam diri seorang adalah pembawaan sejak lahir dan terungkap cukup dini di masa kecil atau remaja

(lihat cat. --> Rom 3:10-18).

[atau ref. Rom 3:10-18]

[9:6]  19 Full Life : SIAPA YANG MENUMPAHKAN DARAH MANUSIA, DARAH-NYA AKAN TERTUMPAH OLEH MANUSIA.

Nas : Kej 9:6

Akibat nafsu untuk melakukan kekerasan dan penumpahan darah yang timbul di hati manusia (bd. Kej 6:11; 8:21), Allah berusaha untuk melindungi kekudusan hidup manusia dengan membatasi pembunuhan yang ada di dalam masyarakat;

  1. (1) dengan menekankan bahwa manusia telah diciptakan menurut gambar-Nya (Kej 1:26) dan bahwa nyawa mereka itu kudus di hadapan-Nya;
  2. (2) dengan menetapkan hukuman mati, yaitu memerintahkan agar semua pembunuh dijatuhi hukuman mati (bd. Kel 21:12,14; 22:2; Bil 35:6-34; Ul 19:1-13;

    lihat cat. --> Rom 13:4).

    [atau ref. Rom 13:4]

    Kekuasaan pemerintah untuk mempergunakan "pedang" dalam hukuman mati ditegaskan kembali dalam PB (Kis 25:11; Rom 13:4; bd. Mat 26:52).

[16:12]  20 Full Life : MENENTANG SEMUA.

Nas : Kej 16:12

Ismael, dan juga keturunannya, akan menjadi orang yang sering berselisih, namun perkasa dan berani. Keinginannya untuk berselisih dapat dipergunakan dalam pergumulan untuk Allah atau melawan Allah. Pilihan ada di tangannya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA