ReporterRabu, 19 Maret 2014 12:49 WIBRatusan
warga keturunan Tionghoa melakukan pawai kirab budaya di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, (16/2). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat Show
TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam, mengapresiasi terbitnya Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2014 yang mencabut Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera Nomor SE-06/Pred.Kab/6/1967 tanggal 28 Juni 1967. Keputusan itu memulihkan penyebutan Tionghoa dan Tiongkok masing-masing untuk masyarakat Cina dan negara Cina. "Secara historis, keputusan ini tepat. Ini menghapus stigma diskriminasi masa Orde Baru," ujar Asvi ketika dihubungi Tempo, Rabu, 19 Maret 2014. (Baca : Alena Akui Diskriminasi Tak Selesaikan Masalah) Dengan berlakunya keputusan tertanggal 14 Maret 2014 itu, maka dalam semua kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, penggunaan istilah orang atau komunitas Tjina/China/Cina diubah menjadi orang atau komunitas Tionghoa. Sedangkan negara Republik Rakyat Cina kini disebut Republik Rakyat Tiongkok. Asvi menjelaskan, Soeharto mengganti Tiongkok dan Tionghoa dengan Cina untuk menghilangkan rasa inferior suku lain terhadap suku Cina dan kesan superior suku Cina itu sendiri. "Namun penamaan ini tidak tepat dan terkesan dipaksakan," ujarnya. Buktinya, kata Asvi, pemerintah Orde Baru justru melakukan diskriminasi terhadap masyarakat keturunan Tionghoa dengan menyensor dokumen berbahasa Tiongkok dan melarang kebudayaan Tiongkok ditampilkan. (Baca : Pengalaman Pahit Sofyan Tan Jadi Korban Rasisme) Meskipun sebagian pihak menilai keputusan presiden ini merupakan bagian dari manuver politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggalang dukungan etnis Tionghoa menjelang pemilu, Asvi berpendapat, secara umum keputusan ini berdampak positif. "Lebih baik menyebut suatu kaum sebagaimana mereka ingin disebut," ujarnya. (Baca : Ahok: Rakyat Tak Peduli Isu SARA) TIKA PRIMANDARI Terpopuler Rekomendasi BeritaPolda Metro Jaya Ungkap Peredaran 66,8 Kilogram Sabu Modus Teh Cina7 Oktober 2020Polda Metro Jaya Ungkap Peredaran 66,8 Kilogram Sabu Modus Teh CinaKepolisian Daerah Metro Jaya kembali menyita 66,83 kilogram sabu bermodus kemasan teh Cina dari 16 tersangka. Telepon Xi Jinping, Jokowi Apresiasi 70 Tahun Hubungan Indonesia-Cina1 September 2020Telepon Xi Jinping, Jokowi Apresiasi 70 Tahun Hubungan Indonesia-CinaJokowi mengucapkan selamat dan terima kasih atas peringatan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia - Cina. Soal Virus Corona, Imigrasi Tolak 118 WNA Masuk Indonesia6 Maret 2020Soal Virus Corona, Imigrasi Tolak 118 WNA Masuk IndonesiaImigrasi telah menolak 118 warga negara asing yang akan masuk ke Indonesia untuk antisipasi virus corona. Hadapi Virus Corona, Kedubes Cina Terima Kasih atas Dukungan RI12 Februari 2020Hadapi Virus Corona, Kedubes Cina Terima Kasih atas Dukungan RIKedutaan Besar Cina untuk RI berterima kasih atas simpati dan dukungan masyarakat Indonesia kepada Cina dalam menghadapi wabah virus Corona COVID-19 Cina Peringatkan Indonesia Jangan Overreaktif Soal Virus Corona4 Februari 2020Cina Peringatkan Indonesia Jangan Overreaktif Soal Virus CoronaPemerintah Cina meminta Indonesia untuk mengikuti arahan Organisasi Kesehatan Dunia dalam menyikapi penyebaran virus Corona. Soal Natuna, DPR: Kerja Sama dengan Cina Bisa Ditunda atau Batal4 Januari 2020Soal Natuna, DPR: Kerja Sama dengan Cina Bisa Ditunda atau BatalKementerian Luar Negeri Cina sebelumnya mengklaim berhak atas perairan Natuna. Temui Mahfud Md, Duta Besar Cina Komitmen Kerja Sama Keamanan5 Desember 2019Temui Mahfud Md, Duta Besar Cina Komitmen Kerja Sama KeamananDuta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian menemui Menkopolhukam Mahfud Md. RI-Cina Mesra, AS Tetap Anggap Indonesia Mitra Penting5 November 2019RI-Cina Mesra, AS Tetap Anggap Indonesia Mitra PentingRI masih menjadi mitra yang sangat penting bagi Amerika Serikat kendati hubungan Indonesia dengan Cina cukup mesra Indonesia Kini Punya Pusat Promosi Perdagangan di Cina22 Juli 2019Indonesia Kini Punya Pusat Promosi Perdagangan di CinaMenteri Perdagangan Enggartisto Lukita meresmikan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia di Shanghai, Cina. RI - Cina Teken Kerja Sama Pertukaran Data Elektronik Ekspor29 Juni 2019RI - Cina Teken Kerja Sama Pertukaran Data Elektronik EksporIndonesia dan Cina resmi menandatangani MoU pertukaran data untuk meningkatkan fasilitasi ekspor dan impor. Apa beda negara China dan Tiongkok?Well, sebenarnya Cina adalah Tiongkok
Sebenarnya, Cina dan Tiongkok adalah daerah yang sama, hanya saja penerjemahan nama negara Republik Rakyat Cina di Indonesia berubah menjadi Republik Rakyat Tiongkok sejak tahun 2014.
Kenapa China di sebut Tiongkok?Nama "Tiongkok" dapat memiliki beberapa makna yang penting untuk dibedakan supaya menghindari keambiguan. Sumbernya adalah dari bahasa Hokkian "Tiong Kok" yang bermakna "negara tengah", dan juga merupakan nama endonim dari negara yang menguasai Tiongkok Daratan.
China dan Taiwan apakah sama?Kata "Taiwan" biasanya digunakan untuk merujuk kepada Republik Tiongkok secara keseluruhan, sementara istilah "Tiongkok" lebih merujuk kepada Republik Rakyat Tiongkok, yang menguasai Daratan Tiongkok.
Tiongkok itu dimana sih?China (Tiongkok)
China atau memiliki nama lengkap Republik Rakyat China (RRC), dikenal sebagai negara di Asia Timur dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Negara terbesar ketiga di dunia ini beribu kota di Beijing.
|