Apakah orang yang sudah mati bisa mendengar kita?

Almunawwar.or.id – Ada keterangan ayat Alquran yang menerangkan bahwa orang yang masih hidup itu tidaka akan sangguh menjadikan orang-orang yang meninggal itu bisa mendengar. Nah ayat ini tentu bisa lebih di maknai dan di fahami lagi secara mendalam sesuai dengan tujuan yang di maksud.

Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Imam Al Qurtubi dalam tafsir Al ahkam, beliau menguraikan tentang yang di maksud dengan ayat tersebut yang berkaitan langsung dengan dengan peristiwa pertanyaan sahabat Umar bin Khattab saat Rasulullah saw memanggil tiga orang pemimpin kafir Qurays dalam perang Badar yang telah meninggal beberapa hari.”

Dan tentu jika di lihat dari pemaknaan secara mendasar tentang arti dan tujuan daripada ayat tersebut adalah sebuah peristiwa yang di alami oleh Baginda Rasululloh S.A.W ketika selesai peperangan, sehingga saat itu pula sahabat Umar Bin Khattab menanyakan kepada beliau.

يا رسول الله تناديهم بعد ثلاث وهل يسمعون ؟يقول الله إنك لا تسمع الموتى فقال : والذي نفسي بيده ما أنتمبأسمع منهم ولكنهم لا يطيقون أن يجيبوا

Artinya : “Ya Rasulullah, apakah engkau memanggil-manggil mereka yang telah meninggal tiga hari bisa mendengarkan panggilanmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman dalam al quran: Innaka laa tusmi’ul mauta?

Lalu dijawab oleh Rasulullah saw: “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah engkau sanggup mendengar mereka, mereka lebih mendengar daripada kamu hanya saja mereka tidak mampu menjawab.” (HR. Muslim dari Imam Anas ra)

Nah dari sinilah pentingnya pengertian dan penafsiran sebuah dalil baik itu dari Al quran maupun Al hadits dengan penafsiran sesuai dengan kaidahnya agar tidak menimbulkan kekeliruan apalagi penyelewengan dan penyesetan yang justru itu sangat membahayakan.

Seperti keterangan ayat tadi di atas yang menjelaskan bahwa orang hidup tidak bisa memberikan pendengaran pada orang yang mati, akan tetapi jika di kaji dan di sambungkan dengan keterangan hadits tadi dijelaskan bahwa sesunnguhnya orang yang sudah mati lebih mendengar dari pada orang yang masih hidup.

Bahkan tidak hanya kisah itu saja yang menjelaskan orang yang mati bisa mendengar, banyak di antaranya kisah-kisah pada jaman Nabi yang menjadi dalil hal tersebut, diantaranya.

1. Di riwayatkan dr abu hurairoh : abu rozin brkata,ya rosulallah sesungguhya aku brjalan trhadap mereka yg tlh meninggal,apakah aku mengucpkan sesuatu kpada merka ktk aku lewat?nabi SAW brsabda: katakanlah “as salamu alaikum ya ahlal quburi minal muslimiin wal mu’miniin antum lana salafun wa nahnu lakum tabba’un wa innaa in sya’a allahu bikum lahikuuna”.kmudian abu rozin brkata:ya rosulallah,apakah mreka mendgar? nabi SAW brsbda : mreka mendgar tp mreka tdk kuasa untk menjwabnya. Hadits “yasma’uuna wa lakin la yastathi’uuna an yujiibuu”mreka yg mgucpkan salam kepadanya mendgar jika tdk maka mreka menjawab tp kalian tdk mendgar jawaban salam mrka(mautaa).

2. Di riwayatkan ibnu abdil bar :org2 yg tlah meninggal mereka tahu siapa yg datang(ziyaroh) kepadanya dan mreka mendngar undangan mereka yg ziarah dan mreka menjawab salam mreka.dr abu hurairoh,nabi bersabda:ktk seseorg mlwati suatu quburan yg ia kenal kmudian mengucapkan salam mk ahli qubur itu menjwb salamya dan mengetahui org itu.dan ketka ia mlewati kburan yg tdk ia kenal kmdian mengucapkan salam kpd ahli qubur mk ahli qubur itu menjawab salamya.

3. Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa orang yang mati apabila sudah dikuburkan dan orang yang menguburkan itu kembali pulang, maka dia (ahli kubur) itu mampu mendengar gesekan suara sendal. ziarah Menurut Imam AlQurtubi, orang yang sudah meninggal itu bukan berarti mereka tidak lenyap samasekali juga tidak pula rusak hubungan dengan orang yang masih hidup. Tetapiyang meninggal itu hanya terputus hubungan antara ruh dan badan dan hanya berpindah dari alam dunia ke alam kubur.

4. Menurut hadits Shohihaini(Bukhari Muslim) Dari sanad yang berbeda-beda, Rasulullah saw pernah berbicara kepada orang-orang kafir yang gugur dalam perang badar saat mereka dibuang disumur Quleb kemudian Rasulullah saw berdiri dan memanggil nama-nama mereka (ya fulan bin fulan 2x) “Apakah engkau telah mendapatkan janji dari Tuhanmudengan benar, sedangkan saya telah mendapatkan janji yang benar pula dari Tuhanku.” Dalam penjelasan kitab Tafsir Ibnu Katsir bahwa yang dipanggil oleh Rasulullah saw ituadalah: Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Robi’ah dan Syaibah bin Robi’ah. Ketiganya itu adalah tokoh kafir Quraisy.

Walhasil, Orang yang sudah mati itu memang bisa mendengar dengan doa ataupun panggilan orang yang masih hidup, hanya saja mereka (orang mati) tidak mampu menjawabnya karena sudah berbeda alam. (Tafsir ahkam Juz 7: hal 326).

Wallohu A’lamu Bishowaab
Semoga Bermanfaat.

Sumber: piss-ktb.com

almunawwar.or.id

Apakah orang yang sudah meninggal dapat mendengar doa kita? Ya, orang yang meninggal dapat mendengarkan doa yang Anda panjatkan. Walaupun sudah berbeda alam, kita di dunia sedangkan mereka di alam barzakh, doa yang Anda berikan dapat tersampaikan pada mereka. Bahkan mereka bisa mendengar dengan jelas perkataan dari manusia di dunia.

Agar Anda bisa mengetahui informasi ini dengan lebih lengkap, simak penjelasan lebih lengkap dan terperinci berikut ini.

Apakah Orang yang Sudah Meninggal Bisa Mendengar Doa Kita dari Alam Dunia

Seperti penjelasan di atas, orang yang sudah meninggal sangat bisa mendengarkan doa kita dari alam dunia. Imam Said bin Jubair ra, seorang ulama tabi’in, berkata: 

Baca Juga: 6 Cara Mengirim Doa Untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

“Sesungguhnya orang-orang yang sudah mati itu dapat mengetahui kabar orang-orang yang masih hidup. Setiap orang yang memiliki kerabat pasti mengetahui kabar kerabat-kerabatnya. Jika kabarnya baik, ia merasa senang dan gembira. Jika kabarnya buruk, ia akan cemberut dan sedih.”

Bahkan, orang yang sudah meninggal dapat mengetahui bagaimana proses pemandian hingga jasadnya masuk ke liang lahat. Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri ra bahwa:

إِنَّ الْمَيِّتَ يَعْرِفُ مَنْ يُغَسِّلُهُ وَيَحْمِلُهُ ، وَيُكَفِّنُهُ ، وَيُدَلِّيهِ فِي حُفْرَتِه

Artinya: “Sesungguhnya mayit mengetahui orang yang memandikannya, membawanya, mengkafaninya, dan menurunkannya ke liang kuburnya.”

Selain itu, Anda juga perlu mengucapkan salam ketika melewati makan berdasarkan saran dari Nabi Muhammad SAW.

Abu Razin pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasul,  jika aku mau berjalan lewat kuburan orang-orang meninggal, adakah ucapan yang dapat aku sampaikan ketika melewati mereka?” 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ucapkanlah olehmu:   

 اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُؤْمِنِيْنَ، أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ

Artinya: “Salam keselamatan teruntuk kalian, wahai ahli kubur dari orang-orang muslim dan mukmin. Kalian adalah pendahulu bagi kami. Dan kami adalah pengikut kalian. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian.”

Baca juga: Meninggal Kecelakaan Apakah Takdir Dalam Sudut Pandang Islam?

Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal

Ketika Anda berziarah ke makam, sudah pasti ada doa yang dipanjatkan bagi mendiang. Doa tersebut dapat Anda bacakan untuk memohon ampun atas dosa mendiang yang telah meninggal dunia. Jika Anda masih belum mengetahui doa untuk orang yang sudah meninggal, maka ikuti bacaan dalam takbir ketiga salat jenazah:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.”

Sekarang pertanyaan apakah orang yang sudah meninggal bisa mendengar doa kita sudah terjawab dengan baik. Kematian akan datang menghampiri kita semua, cepat atau lambat. Kematian yang sudah pasti manusia dapatkan membuat Anda harus mempersiapkan kavling makam untuk mempersiapkannya. Taman Pemakaman Islam Al Azhar Memorial Garden telah menyediakan taman pemakaman berdasarkan syariat Islam dan dikelola secara profesional.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA