Apakah orang aqiqah boleh memakan dagingnya

Ada banyak pertanyaan di masyarakat mengenai bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri atau bolehkah ibu menyusui memakan daging aqiqah anaknya? Bolehkah anak yang diaqiqahi makan dagingnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap membingungkan masyarakat dan mereka tidak mendapat jawaban yang pasti mengenai hal tersebut.

Banyak yang Takut Makan Daging Aqiqah Sendiri

Akibatnya banyak yang takut makan daging aqiqahnya sendiri maupun anaknya karena takut itu haram atau dilarang. Maka pada kesempatan kali ini Saung aqiqah coba membahas mengenai bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri. Harapannya agar masalah ini menjadi jelas dan tidak membingungkan banyak orang.

Apakah orang aqiqah boleh memakan dagingnya

Aqiqah merupakan ibadah sunnah yang dicontohkan oleh nabi. Sehingga sudah selayaknya sebagai umatnya kita mengikuti seruannya dan melaksanakan perintahnya. Keutamaan melakukan aqiqah ada banyak sekali jika kita cermati. Oleh karena itu melakukan aqiqah merupakan sesuatu hal yang semestinya berusaha untuk kita lakukan.

Jumlah kambing aqiqah yang dipotong sendiri sudah jelas, yaitu 2 ekor untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan. Tidak ada perdebatan dalam masalah ini. Dan hampir mayoritas masyarakat muslim telah mengetahuinya melalui ceramah atau kajian-kajian para ustadz.

Waktu pelaksanaan aqiqah sendiri disunnahkan pada hari ke tujuh kelahiran si bayi. Bersamaan dengan pencukuran rambut bayi dan pemberian nama bayi islami untuk laki-laki maupun nama bayi islami untuk perempuan. Yang kerap menjadi masalah adalah tentang pembagian daging aqiqah.

Hukum Makan Daging Aqiqah Kita Sendiri

Apakah daging olahan kambing aqiqah harus dibagikan semua? Bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri? pertanyaan-pertanyaan semacam ini terus menjadi polemik dan menimbulkan kebingungan serta keragu-raguan di masyarakat ketika melakukan aqiqah. Terlebih lagi terkadang jawaban antara ustadz yang satu dan lain berbeda mengenai hukum makan daging aqiqah kita sendiri.

Kami akan mencoba memberikan jawaban dari pertanyaan tersebut. Jawaban yang kami ambil berikut ini merupakan perkataan dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, seperti dilansir dari Rumaysho.com,

Beliau pernah diberikan pertanyaan serupa lalu berikut jawaban beliau rahimahullah,

“Hendaknya daging aqiqah dimakan sebagiannya. Sebagiannya lagi dihadiahkan dan disedekahkan. Adapun kadar pembagiannya tidaklah ada kadar tertentu. Yang dimakan, yang dihadiahkan dan yang disedekahkan dibagi sesuai kemudahan. Jika ia mau, ia bagikan pada kerabat dan sahabat-sahabatnya. Boleh jadi pembagiannya tersebut di negeri yang sama atau di luar daerahnya. Akan tetapi, mestinya ada jatuh untuk orang miskin dari daging aqiqah tersebut. Tidak mengapa juga daging aqiqah tersebut dimasak (direbus) dan dibagi setelah matang atau dibagi dalam bentuk daging mentah. Seperti itu ada kelapangan.” (Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb, 5: 228)

Kesimpulan

Dari jawaban di atas mengisyaratkan bahwa daging aqiqah boleh dimakan oleh yang beraqiqah atau melakukan aqiqah. Kemudian sebagian yang lain disedekahkan atau diberikan kepada saudara muslimnya yang lain. Untuk lebih jelas mengenai hal ini sebaiknya tanyakan kepada ustadz yang lebih berkompeten di sekitar anda.

Demikianlah pembahasan mengenai bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri? Semoga dapat menjawab pertanyaan anda selama ini. Wallahu A’lam Bish Shawwab.

Banyak pertanyaan masuk mengenai bolehkah kita makan daging aqiqah kita sendiri atau bolehkah ibu menyusui memakan daging aqiqah anaknya? Bolehkah anggota keluarga yang diaqiqahi makan dagingnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap membuat para orang tua ragu dan takut untuk ikut memakan daging aqiqah.

Ragu dan Takut Memakan Daging Aqiqah Sendiri

Aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dicontohkan Rasulullah. Pada dasarnya kesunahan mengaqiqahi anak yang belum dewasa (baligh) dibebankan kepada seorang ayah dan di balik pembebanan ini ayah mendapat keuntungan yang kembali kepada dirinya yaitu kelak anak akan bisa mensyafaatinya. Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa al-Kubra menjelaskan: “Berbeda dengan aqiqah, maka sesungguhnya kemanfaatan aqiqah menyebabkan anak dapat mensyafaati ayahnya. Seperti yang dikatakan para mujtahid.”

Jumlah kambing aqiqah yang dipotong sendiri sudah jelas, yaitu 2 ekor untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan. Tidak ada perdebatan dalam masalah ini. Waktu pelaksanaan aqiqah sendiri disunnahkan pada hari ke tujuh kelahiran si bayi. Bersamaan dengan pencukuran rambut dan pemberian nama. Yang masih banyak dipertanyakan adalah mengenai pembagian daging aqiqah, termasuk boleh atau tidaknya orang tua, keluarga bahkan anak yang diaqiqah memakan daging aqiqah. Adanya keraguan ini banyak yang  menjadi takut untuk memakan daging aqiqah sendiri maupun anaknya.

Hukum Memakan Daging Aqiqah

Mengutip Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahul yang menjawab pertanyaan terkait hukum memakan daging aqiqah (dikutip dari , rumaysho.com)

“Hendaknya daging aqiqah dimakan sebagiannya. Sebagiannya lagi dihadiahkan dan disedekahkan. Adapun kadar pembagiannya tidaklah ada kadar tertentu. Yang dimakan, yang dihadiahkan dan yang disedekahkan dibagi sesuai kemudahan. Jika ia mau, ia bagikan pada kerabat dan sahabat-sahabatnya. Boleh jadi pembagiannya tersebut di negeri yang sama atau di luar daerahnya. Akan tetapi, mestinya ada jatuh untuk orang miskin dari daging aqiqah tersebut. Tidak mengapa juga daging aqiqah tersebut dimasak (direbus) dan dibagi setelah matang atau dibagi dalam bentuk daging mentah. Seperti itu ada kelapangan.” (Fatawa Nur ‘ala Ad-Darb, 5: 228)

Jawaban tersebut mengisyaratkan bahwa daging aqiqah boleh dimakan oleh yang beraqiqah atau melakukan aqiqah. Kemudian sebagian yang lain disedekahkan atau diberikan kepada saudara muslim yang lain.

Daging kambing atau domba aqiqah selain untuk disedekahkan, daging aqiqah juga bisa dimakan oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah RA yang diriwayatkan Al-Bayhaqi.

“Sunnahnya aqiqah adalah dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Dagingnya  dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Kemudian dimakan (oleh keluarganya), dan juga disedekahkan pada hari ketujuh”.  (Hadits Riwayat al-Bayhaqi).

Memakan daging aqiqah boleh saja, setiap anggota keluarga ikut menyantap menu aqiqah anaknya.. Dalam kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Jabir Al Jaza’iri, beliau menjelaskan bahwasannya yang boleh menikmati menu atau daging aqiqah adalah ahlul bait, lalu daging kemudian disedekahkan dan dihadiahkan. Yang dimaksud ahlul bait tentu saja adalah keluarganya dari yang diaqiqahi. Wallahua’lam Bishawab

————————————————-

Informasi Jasa Layanan Aqiqah
Sentra Aqiqah Nusantara
Layanan Aqiqah Praktis, Terpercaya, Handal, dan Profesional

Telp/Whatsapp 0853-2014-9003

tanya.sentraaqiqah.com

Bolehkah aqiqah ikut makan dagingnya?

"Sebagaimana kurban, daging aqiqah boleh dimakan, disedekahkan, dan tidak boleh diperjualbelikan. Disunnahkan untuk memasak daging aqiqah, lalu anggota keluarga ikut makan daging tersebut".

Siapa yang tak boleh makan daging aqiqah?

Aqiqah Sunnah Pada kategori ini, maka siapapun boleh memakan daging binatang yang dibuat untuk aqiqah, termasuk ayah dan ibu dari anak tersebut. Seperti halnya hukum dalam qurban sunah.

Apakah boleh orang yang Beraqiqah memakan daging Akikahnya Berilah alasan secukupnya?

Jawaban: Boleh. kesimpulan: dari jawaban diatas mengisyaratkan bahwa daging aqiqah boleh dimakan oleh yang beraqiqah atau melakukan aqiqah.

Bolehkah aqiqah memakai daging sapi?

Dari keterangan di atas jelas memberikan isyarat bahwa aqiqah dengan selain kambing, seperti dengan unta atau sapi adalah boleh.