Gejala yang terjadi bagi pasien yang mengalami Hipertiroid dengan keluhan hipermetabolisme yakni, tangan bergetar (tremor), jantung berdebar cepat, jika komplikasi dimata biasanya mata besar (menonjol) sebelah, terkadang juga diare, berat badan menurun, susah tidur, tidak bisa konsentrasi dan emosi tidak stabil. Pada wanita biasanya mengalami gangguan menstruasi dan gangguan kesuburan. Jika tidak di diagnosa dengan cepat dan melakukan penangana dengan tepat maka akan membahayakan penderitanya.
Penyakit Hipertiroid terjadi biasanya karna penyakit bawaan dan dipicu seiring bertambah usia dengan konsumsi makanan mengandung iodium yang tinggi, lalu faktor kelelahan, stress yang juga memicu aktifitas dari kelenjar tiroid tersebut.
Pada Kedokteran Nuklir Mandaya Royal Hospital Puri bukan hanya mengobati gejalanya tapi juga penyebabnya. Kedokteran Nuklir Mandaya Royal Hospital Puri akan melakukan pemeriksaan secara detail dengan melihat fungsi sel tiroid / whole body scan dengan alat gamma Spect CT dan juga pemeriksan lab untuk hormon tiroid untuk memperkuat hasil diagnosanya. Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat di rencanakan penanganan lebih lanjut, khususnya bagi pasien hipertiroid yang penanganannya tidak perlu melakukan operasi, hanya diminumkan obat saja yang cukup nyaman bagi pasien tanpa ada pembedahan.
“Biasanya pasien harus ke Malaysia, Singapore hanya untuk mendapatkan terapi yang nyaman untuk penyakit hipertiroid. Pasien tidak perlu jauh – jauh karna hipertiroid bisa sembuh tanpa ketergantungan obat” tutur dr. Eko Purnomo Sp.KNTM (K) Onk dari Mandaya Royal Hospital Puri, yang juga sebagai President Indonesian Society of Nuclear Medicine 2016 – 2024.
Untuk mengetahui alur pasien hipertiroid dengan pengobatan Terapi Ablasi Tiroid Radioaktif Iodium 131 (RAI), silakan simak video berikut ini:
Pasien Terapi Ablasi Tiroid Radioaktif Iodium 131 (RAI) biasanya dilakukan obeservasi dengan masa penyembuhan rata rata di dapatkan 2 minggu sampai 1 bulan. Setelah Terapi Ablasi Tiroid Radioaktif Iodium 131 (RAI) ini, pasien biasanya mengalami perubahan yang signifikan seperti berkurangnya benjolan di leher, tentunya ini bergantung pada respond terapi pada pasien yang bisa lebih cepat dan lambat. Untuk biaya dan tentunya harganya sangat terjangkau dibanding metode lainnya yakni sebesar 3.1 Jt untuk dosis 1-10 mCi. Menariknya adalah setelah dilakukan Terapi Ablasi Tiroid Radioaktif Iodium 131 (RAI) dan sudah kondisi kembali normal pasien akan bebas dari ketergantungan obat.
Pusat Kedokteran Nuklir Mandaya Royal Hospital Puri hadir dengan tim dokter konsultan berpengalaman yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kedokteran Nuklir yaitu dr. Eko Purnomo Sp.KNTM (K) Onk, dr. Alvita Dewi S, Sp.KN (K) M.Kes, FANMB dan dr. Aleksander Sp.KN. Tentunya, juga dilengkapi teknologi terkini dan kenyamanan pasien, denga fasilitas kamar isolasi ablasi yang terdapat smart tv 55 inch, coffee and tea maker, microwave , lemari pendingin, hingga amenities sekelas hotel berbintang yang memberikan kenyamana kepada pasien selama isolasi.
Untuk booking konsultasi dan informasi lebih lanjut hubungi:
Contact center – Mandaya Royal
Hospital Puri (Klik tombol dibawah Ini)
Sumber :
Koran.tempo.co
Kompas.com
Thejakartapost.com
Wartaekonomi.co.id
Mediaindonesia.com
Sonara.id
Investor.id
Suara.com
Tribunnews.com
Akuratnews.com
Republika.co.id