Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 15 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 19 is not shown in this preview.

Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi
Teknik memotong sayuran. ©freefoodphotos.com

SEHAT | 6 Oktober 2021 19:00 Reporter : Rizky Wahyu Permana

Merdeka.com - Sayur merupakan salah satu makanan sehat yang kita butuhkan setiap hari. Makanan ini kaya dengan salah satu hal yang paling kita butuhkan yaitu serat.

Dalam mengolah sayur, cara memasaknya merupakan hal yang penting diektahui untuk mencegah hilangnya nutrisi di dalamnya. Cara memasak tertentu bisa membantu menjaga kandungan di dalam sayur tetap sehat.

Selain cara memasaknya, ternyata hal lain yang kita lakukan pada sayur bisa sangat berpengaruh pada kandungan nutrisinya. Cara memotong dan mengupas sayur juga bisa berdampak pada kandungan nutrisi di dalamnya.

Agar tidak salah dalam mengolah sayur, terdapat sejumlah hal yang perlu kamu pertimbangkan. Dilansir dari Indian Express, berikut sejumlah cara yang tepat dalam memotong dan mengupas sayur.

2 dari 5 halaman

Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi

Mencuci sayur sebelum memotong atau mengupasnya merupakan hal yang penting dilakukan. Tak hanya bisa menghilangkan kotoran dan bakteri, hal ini juga bisa menjaga kandungan vitamin di dalam sayur.

Pastikan untuk mencucinya terlebih dahulu sebelum dikupas atau dipotong. Mencucinya setelah dipotong atau dikupas bisa membuat hilangnya kandungan vitamin yang larut dengan air ini.

3 dari 5 halaman

Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi

Penelitian mengungkap bahwa sayur bisa rusak ketika dipotong menggunakan pisau yang tak tajam. Ketika memotong sayur menggunakan pisau tumpul, sayur lebih rentan mengalami kebocoran elektrolit.

Dampak lain dari penggunaan pisau tumpul ini adalah menguapnya kandungan potassium dan kalsium dari dalam sayur. Lebih lanjut, hal ini bisa meningkatkan produksi munculnya bau tak sedap.

4 dari 5 halaman

Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi

Mengupas sayur sangat tipis pada bagian kulit merupakan cara terbaik untuk menjaga nutrisinya. Selain itu mengupas menggunakan tangan juga disebut lebih baik dibanding mesin.

Ketika mengupas menggunakan tangan, bakteri berbahaya seperti E.coli dan Listeria diketahui lebih jarang muncul. Oleh karena itu disarankan untuk tetap mengupas sayur seperti wortel atau mentimun menggunakan tangan.

5 dari 5 halaman

Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi

Memotong sayur sangat tipis dan kecil memang terlihat menarik tapi bisa berdampak buruk pada kandungan nutrisi di dalamnya. Potongan kecil ini bisa membuat masuknya kandungan lain dan menguapnya kandungan di dalam sayuran.

Memotong tipis bisa membuat sayur kehilangan kelembapan dan warna alaminya. Jika disimpan dalam waktu lama, cara potong seperti ini sangat tidak dianjurkan.

Ketahui bahwa tidak semua sayur butuh untuk dipotong, dicincang, atau dikupas. Pada beberapa sayuran, menyisakan sedikit kulit bisa membantu dalam membuat sayur lebih sehat untuk dikonsumsi. (mdk/RWP)

Baca juga:
Cara Mudah Kurangi Asupan Gula, Garam, dan Lemak Menurut Pakar Gizi
Marah Memang Wajar Terjadi, Namun Ketahui Cara Mengolahnya
8 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh agar Tetap Sehat, Perhatikan Asupan Makanan
Waspada saat Tingkatkan Intensitas Olahraga, Bisa Sebabkan Imunitas Menurun
Menjaga Pikiran Tetap Kalem dan Tenang Walau Stres Menyerang
BPOM Sarankan Agar SKM Tidak Diseduh atau Diminum Langsung
Deretan Makanan yang Cocok Dikonsumsi untuk Memperoleh Tubuh Ideal

Apakah hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan sayuran umbi

Berikut ini lima tips mengolah sayuran untuk memaksimalkan nutrisi, vitamin, dan kandungan gizi di dalamnya, salah satunya memilih pisau. /Pixabay/Sponchia

PR CIREBON - Sayuran dikenal mengandung banyak nutrisi yang diperlukan bagi tubuh. Namun tahukah Anda bahwa cara memotong serta mengupasnya ternyata bisa mempengaruhi kandungan gizi yang ada dalam sayuran?

Tidak hanya cara mengupas, penggunaan alat yakni pisau tumpul juga bisa berpengaruh pada kandungan nutrisi dan kandungan gizi dalam sayuran.

Berikut Pikiranrakyat-Cirebon.com rangkum, lima tips mengolah sayuran untuk memaksimalkan nilai gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya, sebagaimana dilansir dari Indian Express.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 8 Agustus 2021: Taurus Untung, Gemini Harus Adil, dan Cancer Fokus Bekerja

1. Mencuci sayuran

Mencuci sayuran sebelum memotong atau mengupas tidak hanya untuk menghilangkan kotoran dan bakteri berbahaya yang ada di lapisan luar sayuran.

Kegiatan ini ternyata juga dapat mempertahankan semua vitamin yang dapat larut dalam air yang ada pada sayuran.

Sebaliknya, mencuci sayuran setelah dipotong atau dikupas dapat menyebabkan hilangnya vitamin larut air yang bermanfaat.

Baca Juga: Pro Kontra Soal Tren Ikoy-ikoyan, Denny Sumargo ke Arief Muhammad: Lu Iseng, atau Ada Strategi Marketing?

Sayuran tidak membutuhkan cara memasak yang sulit dan sayuran yang diolah harus tetap segar dan tidak layu. Agar zat-zat yang terkandung dalam sayuran tidak hilang, sebaiknya sayuran dicuci dahulu, baru dipotong. Sayuran juga harus direbus dengan air mendidih secukupnya dan jangan sering dipanaskan. Untuk mendapatkan kandungan gizi dalam sayur, kita harus memperhatikan cara pengolahannya. Apabila salah dalam pengolahan dapat mengakibatkan hilangnya zat-zat gizi yang terkandung dalam sayuran tersebut.

A. Perencanaan Bahan Makanan

Perencanaan yang matang harus dilakukan untuk memperoleh hidangan yang sesuai dengan kebutuhan. Sebelum produksi atau pembuatan hidangan sayuran dilaksanakan, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu kebutuhan bahan dan bumbu agar sesuai dengan jumlah produksi yang diinginkan. Bahan dan bumbu yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan porsi yang akan dibuat. Dengan perencanaan yang tepat, tidak akan terjadi kelebihan bahan, bumbu maupun porsi.
Untuk usaha komersial biasanya ditetapkan terlebih dahulu resep baku untuk suatu jenis masakan atau hidangan. Resep baku merupakan resep yang standar, baik rasa, mutu maupun jumlahnya. Sehingga dengan adanya resep baku dapat diatur kebutuhan bahan, bumbu dan biaya produksi. Sehingga tujuan suatu usaha, yakni memperoleh keuntungan dapat tercapai dengan perhitungan kebutuhan bahan yang tepat.

B. Persiapan Pengolahan Sayuran

Penanganan persiapan pengolahan sayuran yang benar akan menghasilkan hidangan sayuran bernilai gizi tinggi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengolah sayuran, yaitu:

1. Sayuran umbi

a. Dicuci sebelum atau setelah dikupas. b. Kupas sayuran umbi sesaat sebelum diolah. c. Kupas sayuran umbi setipis mungkin karena zat gizi ada tepat dibawah kulitnya. d. Rendamlah di dalam air bersih sampai umbi akan diolah. Hal ini bertujuan agar getah sayuran umbi tidak hitam ketika makanan sudah matang atau usai dimasak. e. Apabila kentang akan direbus, sebaiknya rebus dengan kulitnya karena vitamin dan zat gizi lainnya banyak terdapat tepat dibawah kulit kentang. f. Agar tidak banyak terbuang vitaminnya, kupaslah lobak setipis mungkin. Lobak sebaiknya dimasak tidak terlalu lama karena akan menjadi lembek dan menjadi hambar.

g. Memasak asparagus jangan terlalu lama agar kandungan gizinya tidak berkurang.

2. Sayuran daun dan batang

a. Bagian yang tidak dipakai dibuang lalu cuci hingga bersih. Setelah itu dipotong-potong sesuai kebutuhan. b. Agar vitamin C dalam sayuran tidak hilang, jangan merendam sayuran di dalam air. c. Merebus kol tidak perlu terlalu lama. Apabila terlalu lama, kol akan terlalu lunak dan berubah warna sehingga zat gizinya akan hilang. d. Perlu diperhatikan bahwa daun singkong mengandung asam sianida (HCN) yang dapat menyebabkan keracunan, rebuslah daun singkong di dalam panci terbuka (tanpa tutup). Dengan tutup panci dibuka ketika merebusnya, asam sianida akan keluar bersama uap air sehingga daun singkong aman untuk dimakan. e. Agar rasa pahitnya hilang, rebus daun pepaya bersama daun singkong, daun jambu, atau daun beluntas. Supaya warna daun papaya tetap cerah harus ditambahkan garam atau soda kue ketika merebusnya. f. Untuk memakan genjer harus direbus terlebih dahulu lalu air rebusannya dibuang. Hal ini dilakukan karena genjer rasanya agak pahit.

g. Bayam yang sudah disayur harus dimakan dalam waktu 5 jam. Jika lebih dari 5 jam apalagi jika dihangatkan, akan keluar nitrit yang bersifat racun bagi tubuh.

3. Sayuran bunga

a. Jika dimasak, batang brokoli lebih lama matangnya dibanding kuntumnya.
b. Setelah dipotong-potong, jantung pisang jangan dibiarkan terlalu lama di udara terbuka kerena jantung pisang akan berubah warna menjadi kehitaman.

4. Sayuran buah

a. Terung yang telah dipotong-potong biasanya akan berubah warna menjadi kecoklatan. Agar hal itu tidak terjadi, segera rendam di dalam air yang telah dicampur sedikit garam. Setelah itu dilap sampai kering dengan tisu dan segera dimasak.
b. Untuk menghilangkan getah labu siam dilakukan dengan cara membelah labu siam menjadi dua bagian, lalu digosok-gosokan permukaan permukaan pemotongannya sehingga getahnya keluar. Atau bias dengan mengupas labu siam dibawah air yang mengalir agar getah larut.

5. Sayuran polong

a. Pada saat memasak kecipir biarkan panci terbuka agar warna kecipir tetap hijau segar.
b. Sayuran kacang panjang ini cepat matang jika direbus. Jadi jangan terlalu lama ketika direbus cukup 7 menit saja.

6. Jamur

a. Sebaiknya gunakan jamur merang yang masih segar karena cita rasanya lebih lezat.
b. Jamur kuping sebelum dimasak buang bagian pangkalnya yang sering ditempeli kotoran atau kayu

Beberapa cara untuk mempertahankan kandungan vitamin larut air dalam pengolahan sayuran adalah: a. Konsumsi sayuran dalam keadaan mentah. Sayuran (terutama yang berdaun hijau) banyak mengandung vitamin B dan C. Sebelum memakannya, perhatikan kebersihannya. Cucilah di bawah air mengalir agar kotoran dan sisa- sisa pestisida yang terdapat dalam sayuran hilang. b. Vitamin B dan C larut didalam air. Oleh karena itu bila kita ingin makan sayuran sebagai lalapan, perhatikan cara merebusnya agar kandungan vitamin larut airnya tidak hilang. Untuk keperluan tersebut gunakan air sesedikit mungkin. Ada baiknya air dibiarkan kembali terserap kedalam sayuran. Dan ingat, selama direbus, panci harus dalam keadaan tertutup supaya tidak ada uap yang keluar, kecuali ketika merebus daun singkong, tutup panci harus dibuka agar asam sianidanya keluar bersama uap air. c. Jangan terlalu lama merebus sayuran. Vitamin C mudah rusak dan hilang dalam temperatur panas.

d. Potong sayuran menjelang dimasak atau pada saat akan dimakan. Dengan begitu sayuran tidak akan terkena udara terlalu lama.

Sayuran tidak membutuhkan cara memasak yang sulit dan sayuran yang diolah harus tetap segar dan tidak layu. Agar zat-zat yang terkandung dalam sayuran tidak hilang, sebaiknya sayuran dicuci dahulu, baru dipotong. Sayuran juga harus direbus dengan air mendidih secukupnya dan jangan sering dipanaskan. Untuk mendapatkan kandungan gizi dalam sayur, kita harus memperhatikan cara pengolahannya. Apabila salah dalam pengolahan dapat mengakibatkan hilangnya zat-zat gizi yang terkandung dalam sayuran tersebut.

A. Perencanaan Bahan Makanan

Perencanaan yang matang harus dilakukan untuk memperoleh hidangan yang sesuai dengan kebutuhan. Sebelum produksi atau pembuatan hidangan sayuran dilaksanakan, sebaiknya direncanakan terlebih dahulu kebutuhan bahan dan bumbu agar sesuai dengan jumlah produksi yang diinginkan. Bahan dan bumbu yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan porsi yang akan dibuat. Dengan perencanaan yang tepat, tidak akan terjadi kelebihan bahan, bumbu maupun porsi.
Untuk usaha komersial biasanya ditetapkan terlebih dahulu resep baku untuk suatu jenis masakan atau hidangan. Resep baku merupakan resep yang standar, baik rasa, mutu maupun jumlahnya. Sehingga dengan adanya resep baku dapat diatur kebutuhan bahan, bumbu dan biaya produksi. Sehingga tujuan suatu usaha, yakni memperoleh keuntungan dapat tercapai dengan perhitungan kebutuhan bahan yang tepat.

B. Persiapan Pengolahan Sayuran

Penanganan persiapan pengolahan sayuran yang benar akan menghasilkan hidangan sayuran bernilai gizi tinggi.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengolah sayuran, yaitu:

1. Sayuran umbi

a. Dicuci sebelum atau setelah dikupas. b. Kupas sayuran umbi sesaat sebelum diolah. c. Kupas sayuran umbi setipis mungkin karena zat gizi ada tepat dibawah kulitnya. d. Rendamlah di dalam air bersih sampai umbi akan diolah. Hal ini bertujuan agar getah sayuran umbi tidak hitam ketika makanan sudah matang atau usai dimasak. e. Apabila kentang akan direbus, sebaiknya rebus dengan kulitnya karena vitamin dan zat gizi lainnya banyak terdapat tepat dibawah kulit kentang. f. Agar tidak banyak terbuang vitaminnya, kupaslah lobak setipis mungkin. Lobak sebaiknya dimasak tidak terlalu lama karena akan menjadi lembek dan menjadi hambar.

g. Memasak asparagus jangan terlalu lama agar kandungan gizinya tidak berkurang.

2. Sayuran daun dan batang

a. Bagian yang tidak dipakai dibuang lalu cuci hingga bersih. Setelah itu dipotong-potong sesuai kebutuhan. b. Agar vitamin C dalam sayuran tidak hilang, jangan merendam sayuran di dalam air. c. Merebus kol tidak perlu terlalu lama. Apabila terlalu lama, kol akan terlalu lunak dan berubah warna sehingga zat gizinya akan hilang. d. Perlu diperhatikan bahwa daun singkong mengandung asam sianida (HCN) yang dapat menyebabkan keracunan, rebuslah daun singkong di dalam panci terbuka (tanpa tutup). Dengan tutup panci dibuka ketika merebusnya, asam sianida akan keluar bersama uap air sehingga daun singkong aman untuk dimakan. e. Agar rasa pahitnya hilang, rebus daun pepaya bersama daun singkong, daun jambu, atau daun beluntas. Supaya warna daun papaya tetap cerah harus ditambahkan garam atau soda kue ketika merebusnya. f. Untuk memakan genjer harus direbus terlebih dahulu lalu air rebusannya dibuang. Hal ini dilakukan karena genjer rasanya agak pahit.

g. Bayam yang sudah disayur harus dimakan dalam waktu 5 jam. Jika lebih dari 5 jam apalagi jika dihangatkan, akan keluar nitrit yang bersifat racun bagi tubuh.

3. Sayuran bunga

a. Jika dimasak, batang brokoli lebih lama matangnya dibanding kuntumnya.
b. Setelah dipotong-potong, jantung pisang jangan dibiarkan terlalu lama di udara terbuka kerena jantung pisang akan berubah warna menjadi kehitaman.

4. Sayuran buah

a. Terung yang telah dipotong-potong biasanya akan berubah warna menjadi kecoklatan. Agar hal itu tidak terjadi, segera rendam di dalam air yang telah dicampur sedikit garam. Setelah itu dilap sampai kering dengan tisu dan segera dimasak.
b. Untuk menghilangkan getah labu siam dilakukan dengan cara membelah labu siam menjadi dua bagian, lalu digosok-gosokan permukaan permukaan pemotongannya sehingga getahnya keluar. Atau bias dengan mengupas labu siam dibawah air yang mengalir agar getah larut.

5. Sayuran polong

a. Pada saat memasak kecipir biarkan panci terbuka agar warna kecipir tetap hijau segar.
b. Sayuran kacang panjang ini cepat matang jika direbus. Jadi jangan terlalu lama ketika direbus cukup 7 menit saja.

6. Jamur

a. Sebaiknya gunakan jamur merang yang masih segar karena cita rasanya lebih lezat.
b. Jamur kuping sebelum dimasak buang bagian pangkalnya yang sering ditempeli kotoran atau kayu

Beberapa cara untuk mempertahankan kandungan vitamin larut air dalam pengolahan sayuran adalah: a. Konsumsi sayuran dalam keadaan mentah. Sayuran (terutama yang berdaun hijau) banyak mengandung vitamin B dan C. Sebelum memakannya, perhatikan kebersihannya. Cucilah di bawah air mengalir agar kotoran dan sisa- sisa pestisida yang terdapat dalam sayuran hilang. b. Vitamin B dan C larut didalam air. Oleh karena itu bila kita ingin makan sayuran sebagai lalapan, perhatikan cara merebusnya agar kandungan vitamin larut airnya tidak hilang. Untuk keperluan tersebut gunakan air sesedikit mungkin. Ada baiknya air dibiarkan kembali terserap kedalam sayuran. Dan ingat, selama direbus, panci harus dalam keadaan tertutup supaya tidak ada uap yang keluar, kecuali ketika merebus daun singkong, tutup panci harus dibuka agar asam sianidanya keluar bersama uap air. c. Jangan terlalu lama merebus sayuran. Vitamin C mudah rusak dan hilang dalam temperatur panas.

d. Potong sayuran menjelang dimasak atau pada saat akan dimakan. Dengan begitu sayuran tidak akan terkena udara terlalu lama.