Apakah dampak Ditemukan listrik pada dunia pendidikan?

Apa pengaruh ditemukannya listrik pada bidang pendidikan

IPS (KD. 3.2 dan 4.2) 1. Apa pengaruh ditemukannya listrik pada bidang pendidikan?
Jawab:
2. Apa yang memengaruhi latar belakang sosial seseorang?
Jawab:
3. Tuliskan akibat dari proses asimilasi!
Jawab:
4. Sebutkan faktor-faktor yang membedakan ciri-ciri fisik setiap ras!
Jawab:
5. Tuliskan pengertian suku bangsa atau etnis!
Jawab:​

Apa pengaruh ditemukannya listrik pada bidang pendidikan

Jawaban: 1

Buka kunci jawaban

Listrik dan Pendidikan Kita

12 November 2009 15:05 |

Diperbarui: 26 Juni 2015 19:21


Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh Dasam Syamsudin

Terlepas mahal atau tidaknya biaya listrik, masyarakat akan tetap berterimakasih pada Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebab kehadiran listrik sangat bermanfaat bagi kehidupan. Tapi, tidak ada kata “terimakasih” untuk PLN bagi sebagian masyarakat Cimahi. Karena, sekitar 48.753 rumah tangga (RT) warga kota Cimahi belum merasakan nikmatnya hidup dengan kehadiran listrik (PR, 8/10/09). Walaupun jumlah sebanyak itu diperoleh Badan Pusat statistik (BPS) pada tahun 2008, yang pasti sampai sekarang pun Sebagian rumah warga Cimahi masih ada yang belum teraliri listrik. Seperti yang dikemukakan PLN APJ Kota Cimahi, bahwa lebih 80% wilayah Cimahi sudah teraliri listrik. Berarti sekitar dua puluh persenan wilayah Cimahi masih belum teraliri listrik. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan. Pasalnya, disamping Cimahi telah menjadi kota, kehadiran listrik pun sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan, bahkan bisa jadi itu suatu kebutuhan pokok mengingat era sekarang. Salah satu manfaat listrik adalah untuk kemudahan rumah tangga, pendidikan (sekolah), produksi (industri), kesehatan (Rumah Sakit), dan lain sebagainya.

Salah satu pengaruh kehadiran listrik yang terpenting—yang lain juga sangat penting—adalah terhadap dunia pendidikan. Kita bisa membayangkan bagaimana kondisi suatu lembaga pendidikan tanpa menggunakan manfaat listrik. Memang pendidikan bisa dijalankan dalam situasi apa pun. Akan tetapi, bisa kah pendidikan tersebut berkembang dan berjalan dengan baik tanpa adanya listrik? Tentu hal itu akan sulit.

Salah satu faktor pendukung pendidikan ialah kelengkapan pasilitas (media pendidikan). Pasilitas pendidikan merupakan sesuatu yang bisa membantu kelancaran pendidikan, baik proses belajar-mengajar, administrasi, pengelolaan pendidikan, dan media-media pendidiakan yang bersifat elektrik (menggunakan listrik).

Di zaman sekarang, pengelolaan pendidikan yang bersifat administrasi perbukuan (penulisan) hampir rata-rata menggunakan kompuer dibanding mesin tik, sebab hal itu mudah dilakukan, lebih praktis dan hasilnya pun bagus. Di samping itu, proses-belajar mengajar pun menuntut adanya media pembelajaran demi kemudahan proses pembelajaran atau pendidikan. Misalnya media audio, audio-visual, atau alat-alat praktek lain yang membutuhkan listrik. Dan diantara hal-hal tersebut yang juga sangat penting adalah cahaya yang terang.

Cahaya memang bisa didapatkan dari lampu-lampu minyak, lilin dan patromak, tapi efektipitas dan efisiensinya tidak sebaik dan seterang lampu beraliran listrik. Nah, kalau saja tidak ada listrik, bisa dibayangkan apa yang dilakukan para siswa sekolah saat malam hari? Mereka akan kesulitan untuk belajar.

Selain itu, pengetahuan siswa terhadap hal-hal kekomputeran (operasional komputer atau pengetahuan tentang dunia Cyberspace, internet, yang pasilitasnya menggunakan komputer) akan sangat terbatas. Padahal, komputer—untuk zaman sekarang—merupakan kebutuhan yang sangat penting. Dengan tidak adanya listrik, dunia pendidikan (lembaga, guru dan muridnya) akan sangat sulit berkembang, bisa jadi monoton—kalau tidak mau mengatakannya ketinggalan zaman. Dan, kita tahu, ketidak berkembangan pendidikan itu mempunyai pengaruh buruk pada suatu masyarakat, terkhusus dalam aspek pengetahuan.

Oleh karena itu, sekiranya pemerintah terkhusus PLN memperhatikan hal ini dengan serius, kalau pun tidak dijadikan prioritas. Karena, bukan hanya sebagian kecil wilayah Cimahi saja yang belum teraliri listrik, tapi wilayah-wilayah lain di Inodesia pun masih ada yang yang belum teraliri listrik. Manfaat dan pengaruh listrik pada kehidupan itu bisa menentukan berkembang atau tidaknya suatu pendidikan diwilayah tersebut. Lagi pula, listrik tidak hanya berpengaruh terhadap dunia pendidikan tapi aspek-aspek yang lain pun berpengaruh.

Listrik memang bisa dihasilkan tidak dari PLN saja, akan tetapi efektifitas dan efisiensinya tidak sebaik dan seluas PLN. Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, sedikit-banyaknya bisa memberi dampak tidak baik pada perkembangan pendidikan. Di satu wilayah pendidikan berkembang atau maju dengan baik, tapi di wilayah yang lain pendidikan tidak berkembang. Bahkan, bisa dikatakan mengalami kemunduran jika kondisi pendidikan diwilayah tidak teraliri listrik tetap saja seperti zaman pralistrik, sedangkan di wilayah lain perkembangan pendidikan maju dengan pesat.

Kalau situasinya seperti itu, tidak berlebihan jika mengatakan, pemerataan di Indonesia itu tidak berjalan dengan baik, atau—mungkin—tidak ada. Tentu siapa pun tidak menginginkan hal tersebut, terlebih ketidak merataan pada dunia pendidikan. Sebab pemerataan pendidikan tetap menjadi suatu indikator kemajuan suatu bangsa.

Rakyat percaya pemerintah berupaya keras memberikan yang terbaik pada masyarakat, termasuk pemerataan pendidikan. Adanya sekolah gratis itu bisa jadi bukti upaya keras dan sungguh-sungguh pemerintah untuk meningkatkan pendidikan. Namun, hal-hal yang mendukung terlaksananya pendidikan itu pun sangat penting untuk diwujudkan. Tentu kemonotan pada dunia pendidikan tidak kita kehendaki. Nah, untuk mengantisipasi hal itu, segala sesuatu yang mendukung kelancaran pendidikan harus dilakukan, termasuk pemerataan aliran listrik di wilayah-wilayah Indonesia yang belum teraliri.




Pembangkit tenaga listrik air

Pada tahun 1995, pembangkit listrik terbesar pertama dibuka di Air Terjun Niagara. Pembangkit ini menggunakan teknologi yang ditemukan oleh Nikola Tesla.

Awalnya, listrik yang dihasilkan hanya digunakan secara lokal untuk produksi aluminium. Akhirnya, sebagian mulai dialirkan untuk membuat lampu jalan di kawasan sekitar. Inilah yang menjadi awal mula pengaliran listrik jarak jauh yang banyak digunakan sekarang.

Pengaruh Listrik bagi Kehidupan secara Sosial, Ekonomi, Pendidikan, Budaya

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat

Ilustrasi manfaat listrik sebagai penerang jalan. Foto: iStock

Bidang Sosial

Mengutip jurnal Dampak Industri Listrik terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Kampung Nelayan Belawan oleh Sri Intan (2019), pengaruh listrik terhadap kehidupan secara sosial umumnya berpengaruh dengan jangka waktu yang panjang.

Contohnya dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Sebelum ada listrik, masyarakat sulit melakukan pengobatan karena alat dan teknologi yang belum memadai.

ADVERTISEMENT

Namun, setelah listrik diciptakan diiringi dengan perkembangan teknologi, kesehatan masyarakat jadi lebih terjamin dan kualitas hidup menjadi meningkat.

Selain itu, listrik berpengaruh bagi kegiatan sosial sehari-hari. Dengan adanya penerangan listrik di jalan-jalan umum dapat meningkatkan keamanan, sehingga penduduk merasa lebih aman dan nyaman. Komunikasi juga lebih mudah terjalin berkat energi listrik.

Bidang Ekonomi

Pengaruh listrik terhadap kehidupan masyarakat dalam bidang ekonomi yaitu untuk menambah devisa negara dengan terbentuknya industri.

Listrik berperan penting bagi industri, misalnya sebagai energi untuk menghidupkan mesin. Hal tersebut akan mendukung industri dalam negeri untuk menyediakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Dengan demikian, akan tercipta banyak lapangan kerja sehingga ekonomi masyarakat terjamin dan ekonomi negara meningkat.

ADVERTISEMENT

Bidang Pendidikan

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat

Ilustrasi pengaruh listrik di bidang pendidikan. Foto: iStock

Sebelum ada listrik, masyarakat zaman dahulu belajar hanya menggunakan sebatang lilin atau lampu petromak. Tentu hal tersebut menyulitkan mereka untuk memahami apa yang dipelajari.

Berbeda dengan zaman sekarang ketika listrik telah mudah diakses. Bukan hanya soal penerangan, listrik juga merupakan sumber energi yang dapat memenuhi kebutuhan alat-alat elektronik pelajar, seperti laptop dan handphone.

Bidang Budaya

Salah satu pengaruh listrik yang cukup besar bagi kehidupan adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Saat listrik belum tercipta, masyarakat sulit berkomunikasi satu sama lain, apalagi untuk bertukar budaya dengan bangsa lain.

Namun kini, dengan adanya listrik dan berbagai teknologi yang mendukung, masyarakat dapat dengan mudah memperkenalkan budaya luar negeri ke luar dan juga sebaliknya, mempelajari budaya asing untuk menambah pengetahuan.

ADVERTISEMENT

(ADS)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA