Apa yang terjadi bila es batu dipukul pukul


Percobaan Perubahan Wujud Zat Tujuan Mengamati Perubahan Wujud Benda

Alat dan Bahan

Es Batu Mangkuk Palu/martil

Cara Kerja


 
  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Pecahkan es hingga berukuran kecil-kecil.
  3. Letakkan beberapa potong es di mangkuk.
  4. Letakkan es tersebut di bawah panas terik matahari.
  5. Biarkan es selama lima menit.
  6. Amatilah perubahan pada es.

Kesimpulan:

Adanya perubahan suhu pemanasan dan pendinginan dapat mengakibatkan perubahan wujud benda. Pada saat zat menerima atau melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud. Benda dapat mengalami perubahan wujud yaitu mencair karena adanya pemanasan. 

Peristiwa perubahan wujud benda apdat menjadi benda cair karena adanya pemanasan disebut mencair. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut: 1. Mentega dipanaskan 2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi. 3. Lilin dipanaskan.

Es Batu Dok Globe Views

Alkisah, ada seorang guru yang bertanya kepada seorang murid mengenai air. Guru itu bertanya pada muridnya, “Apakah air bisa dipecahkan?”. “Tentu tidak bisa pak Guru”, jawab murid tadi. Sang guru pun menjawab, “Siapa bilang tidak bisa.”

Selanjutnya, Sang Guru menjelaskan tentang air yang bisa dipecahkan. Sang guru mengatakan bahwa coba saja air dimasukkan ke dalam kulkas. Setelah itu, air akan membeku menjadi es batu. Jika air sudah beku menjadi es batu, maka bisa dipecahkan dengan dipukul pakai palu atau pakai batu. Bahkan bisa pecah hingga hancur. Sang murid pun sambil berfikir dan meng-iya-kan penjelasan dari Sang Guru.

Selanjutnya sang guru menanyakan, kembali, “Bisakah air itu bersatu kembali?”. Si murid menjawab, “Ya sudah tidak bisa lagi kalau sudah dipecahkan.”

Sang guru kembali menjawab, “Tentu bisa. Tinggal dimasukkan kedalam kulkas lagi. Bisa kan?” “Terus di apain pak?” Tanya si murid. “ tinggal masukkan kedalam wadah, dibiarkan saja beberapa waktu akan mencair sendiri. Mencair kan nanti  jadi menyatu. Bener kan?” tegas sang Guru.

Sang murid mengangguk dan mencoba mengaitkan dengan posisi dirinya. Begitulah dalam kehidupan ini. Seharusnya, kita harus bisa melihat, harus bisa memperlakukan sesuatu. Kita harus bisa memposisikan diri kita sebagai apa, menjadi apa dan bagaimana agar tidak salah dalam memposisikan diri.

Jika posisi sudah salah, lokasi juga ikut salah. Kalau lokasi sudah salah, maka akan salah juga dalam orientasinya. Begitu juga dalam bernegara, bermasyarakat, berbangsa dan beragama. Mengetahui posisi diri dengan baik, tidak salah dalam masuk lokasi. Sebab, jika lokasi tidak sesuai dengan diri kita, maka kita tidak bisa mencair dengan orang-orang disekitar kita. Maka carilah tempat yang sesuai agar mudah utnuk membuat bentukannya.

Selanjutnya setelah mudah dibentuk maka mudah berorientasi. Mudah untuk salaing mengenal, saling memahami, saling mengasihi, sehingga dapat meminimalisir benih-beinh kekacauaan yang akan terjadi kedepannya. Demikian, kedamaian dalam hidup akan kita rasakan bersama.(rahel)

ilustrasi es batu. Foto: iStock

Wujud zat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Wujud zat tidak selalu sama, tetapi dapat mengalami perubahan wujud.

Ada benda yang berubah wujud dari padat menjadi cair, dari cair menjadi padat, padat menjadi gas, dan sebagainya. Contohnya, air yang diletakkan pada suhu rendah akan membeku dan berubah wujud menjadi es batu.

Begitu pula es batu akan berubah wujud apabila didiamkan pada suhu yang lebih tinggi. Lantas, apa yang terjadi jika es batu kita diamkan beberapa saat? Simak penjelasannya berikut.

Ilustrasi es batu. Foto: iStock

Jika es batu didiamkan beberapa saat di ruangan terbuka pada suhu yang lebih tinggi, lama kelamaan es tersebut akan berubah wujud menjadi air. Peristiwa ini disebut dengan mencair.

Mencair atau melebur adalah perubahan wujud benda padat menjadi wujud cair. Proses ini memerlukan kenaikan suhu. Sebaliknya, jika ada penurunan suhu akan terjadi perubahan wujud benda cair menjadi padat yang disebut dengan membeku.

Suhu benda pada saat terjadinya perubahan wujud selalu konstan. Suhu ketika zat padat berubah wujud menjadi zat cair (mencair) disebut titik cair atau titik lebur, sedangkan perubahan dari benda cair ke benda padat (membeku) suhunya disebut titik beku.

Mengutip buku Seri IPA Fisika 1 SMP Kelas VII oleh Prof. Dr. Mundilarto, M.Pd. dan Drs. Edi Istiyono, M.Si., nilai titik lebur dan titik beku adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada proses pelepasan atau penyerapan kalor oleh benda.

Tidak hanya oleh suhu, titik lebur dipengaruhi faktor lain, seperti tekanan dan ketidakmurnian zat. Jika tekanan pada zat dinaikkan, titik lebur zat akan turun. Titik lebur es juga dapat diturunkan menjadi di bawah 0°C dengan cara menambah garam pada campuran es dan air.

Ilustrasi es batu. Foto: iStock

Proses pencairan yang terjadi pada es batu merupakan contoh perubahan fisika karena perubahan wujud. Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat atau materi tanpa disertai terbentuk zat baru.

Dengan kata lain, hasil perubahan tersebut masih mempunyai sifat fisika yang sama dengan zat awalnya, perubahan hanya terjadi pada bentuk, warna, dan ukurannya.

Perubahan fisika bersifat reversible (dapat dibalik). Artinya, benda yang mengalami perubahan ini dapat kembali ke bentuk semula. Oleh karena itu, es batu yang sudah mencair dapat dibekukan kembali.

Selain pencairan dan pembekuan, contoh peristiwa perubahan fisika yang disebabkan perubahan wujud antara lain penguapan, pengembunan, dan penyubliman.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA