Apa yang kita lakukan sebelum sholat Idul Fitri?

Ada satu anjuran sebelum penunaian shalat Idul Adha yaitu tidak makan sebelumnya. Karena di hari tersebut kita kaum muslimin yang mampu disunnahkan untuk berqurban. Oleh karenanya, anjuran tersebut diterapkan agar kita nantinya bisa menyantap hasil qurban.

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352.Syaikh Syu’aib  Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

قال أحمد: والأضحى لا يأكل فيه حتى يرجع إذا كان له ذبح، لأن النبي صلى الله عليه وسلم أكل من ذبيحته، وإذا لم يكن له ذبح لم يبال أن يأكل. اهـ.

“Imam Ahmad berkata: “Saat Idul Adha dianjurkan tidak makan hingga kembali dan memakan hasil sembelihan qurban. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dari hasil sembelihan qurbannya. Jika seseorang tidak memiliki qurban (tidak berqurban), maka tidak masalah jika ia makan terlebih dahulu sebelum shalat ‘ied.” (Al Mughni, 2: 228)

Ibnu Hazm rahimahullah berkata,

وإن أكل يوم الأضحى قبل غدوه إلى المصلى فلا بأس، وإن لم يأكل حتى يأكل من أضحيته فحسن، ولا يحل صيامهما أصلا

“Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat shalat ‘ied di tanah lapang (mushalla), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan qurbannya, maka itu lebih baik.  Tidak boleh berpuasa pada hari ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) sama sekali.” (Al Muhalla, 5: 89)

Namun sekali lagi, puasa pada hari ‘ied -termasuk Idul Adha- adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama kaum muslimin. Sedangkan yang dimaksud dalam penjelasan di atas adalah tidak makan untuk sementara waktu dan bukan niatan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Dan kita lihat dari penjelasan Imam Ahmad yang dinukil dari Ibnu Qudamah di atas bahwa sunnah tidak makan sebelum shalat Idul Adha hanya berlaku untuk orang yang memiliki hewan qurban sehingga ia bisa makan dari hasil sembelihannya nanti. Sedangkan jika tidak memiliki hewan qurban, maka tidak berlaku. Wallahu a’lam.

Hikmahnya

Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat shalat Idul Fithri adalah agar tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu adalah agar daging qurban bisa segera disembelih dan dinikmati setelah shalat ‘ied. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1: 602)

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

وَلِأَنَّ يَوْمَ الْفِطْرِ يَوْمٌ حَرُمَ فِيهِ الصِّيَامُ عَقِيبَ وُجُوبِهِ ، فَاسْتُحِبَّ تَعْجِيلُ الْفِطْرِ لِإِظْهَارِ الْمُبَادَرَةِ إلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى ، وَامْتِثَالِ أَمْرِهِ فِي الْفِطْرِ عَلَى خِلَافِ الْعَادَةِ ، وَالْأَضْحَى بِخِلَافِهِ .وَلِأَنَّ فِي الْأَضْحَى شُرِعَ الْأُضْحِيَّةُ وَالْأَكْلُ مِنْهَا ، فَاسْتُحِبَّ أَنْ يَكُونَ فِطْرُهُ عَلَى شَيْءٍ مِنْهَا .

“Idul Fithri adalah hari diharamkannya berpuasa setelah sebulan penuh diwajibkan.  Sehingga dianjurkan untuk bersegera berbuka agar semangat melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan perintah makan pada Idul Fithri (sebelum shalat ‘ied) adalah untuk membedakan kebiasaannya berpuasa. Sedangkan untuk hari raya Idul Adha berbeda. Karena pada hari Idul Adha disyari’atkan memakan dari hasil qurban. Jadinya, kita dianjurkan tidak makan sebelum shalat ‘ied dan nantinya menyantap hasil sembelihan tersebut.” (Al Mughni, 2: 228)

Foto: Warga melaksanakan salat Idul Adha 1442 berjemaah di tengah pemberlakuan PPKM darurat  di Masjid Larangan, Kota Tangerang, Banten Selasa (20/7/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Raya Idul Adha 1443 H sudah di depan mata. Pada hari itu, umat Islam di seluruh dunia bakal melaksanakan Sholat Idul Adha. Pelaksanaan Sholat Idul Adha berbeda dengan tata cara Sholat pada umumnya. Jadi, Anda perlu tahu niat, tata cara, dan amalan sunah Sholat Idul Adha.

Umat Islam di seluruh dunia bakal melaksanakan Sholat Idul Adha secara berjamaah pada 10 Dzulhijjah atau saat Hari Raya Idul Adha. Anda bisa melaksanakan Sholat Idul Adha di masjid atau tanah lapang terdekat pada pagi hari. Berikut panduan singkat, niat, tata cara, dan amalan sunah Sholat Idul Adha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Itu Sholat Idul Adha?

Salat Idul Adha atau Sholat Id merupakan sebutan untuk Sholat sunah yang dilaksanakan umat Islam di seluruh dunia saat menyambut hari raya Islam. Salat Id terdiri dari dua jenis yang dilaksanakan berdasarkan dua waktu berbeda, yaitu pada Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).

Id berasal dari kata aada ya'uudu yang memiliki arti menengok/menjenguk/kembali. Di Indonesia, Id kerap disamakan artinya dengan ayyada, yakni berhari raya. Sementara, kata Adha bermakna kurban.

Jadi, Idul Adha berarti kembali melakukan penyembelihan hewan qurban atau Hari Raya Kurban. Selain itu, Idul Adha juga dikenal sebagai Lebaran Haji karena bertepatan dengan pelaksanaan haji di Tanah Suci.

Baca:
Cara Sehat Konsumsi Daging Saat Idul Adha, Bye Kolesterol!

Kapan Sholat Idul Adha 2022?

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama telah melaksanakan sidang isbat dan menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Minggu, 10 Juli. Jika mengikuti keputusan pemerintah, sholat Idul Adha akan dilaksanakan pagi hari pada Minggu, 10 Juli 2022.

Namun, Muhammadiyah menetapkan Idul Adha 2022 jatuh pada Sabtu, 9 Juli. Keputusan tersebut dituangkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 Hijriah.

Hukum Sholat Idul Adha

Hukum Sholat Idul Adha adalah sunah muakkad, yakni sunah yang sangat dianjurkan dan mengikat. Salat sunah muakad adalah Sholat sunah yang dikuatkan atau selalu dikerjakan Rasulullah SAW dan jarang ditinggalkan.

Jadi, Sholat sunah muakad adalah ibadah yang amat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalilnya ada dalam surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya, "Maka dirikanlah Sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah." Selain itu, Sholat sunah ini juga didukung jawaban Rasulullah SAW ketika ditanya oleh seseorang. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:

"'Salat lima waktu sehari semalam.' Orang itu bertanya lagi, 'Apakah ada kewajiban (Sholat) lain?' Beliau menjawab, 'Tidak, kecuali engkau mengerjakan Sholat sunah'," (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca:
Ini 11 Menu Makanan Favorit Khas Idul Adha, Enak Banget!

Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha

Pada dasarnya, waktu pelaksanaan Sholat Idul Adha dan Idulfitri bisa dilakukan setelah matahari terbit hingga masuk waktu Zuhur. Namun, Sholat Idul Adha dianjurkan mengawalkan waktu untuk memberi kesempatan luas kepada masyarakat yang hendak berkurban selepas rangkaian Sholat Id.

Syarat Sholat Idul Adha

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Syarat Sholat Idul Adha tak jauh berbeda dengan Sholat pada umumnya. Berikut syarat wajib Sholat, termasuk Sholat Idul Adha:

  1. Beragama Islam. Sholat tidak wajib bagi orang kafir
  2. Berakal sehat. Sholat tidak wajib bagi orang gila
  3. Sudah balig. Sholat tidak wajib bagi anak kecil sampai dia mengalami mimpi basah
  4. Sudah masuk waktu Sholat. Dikerjakan sesuai dengan waktu pelaksanaannya
  5. Bersih dari darah haid dan nifas

Niat Sholat Idul Adha

Setelah mengetahui pengertian, hukum, hingga waktu pelaksanaan, Anda perlu tahu bacaan niat Sholat Idul Adha. Sama seperti Sholat pada umumnya, niat Sholat Idul Adha dibaca sebelum pelaksanaan Sholat. Berikut niat Sholat Idul Adha.

Baca:
Apakah Perayaan Idul Adha 2022 Digeser? Cek Jadwal Lengkapnya

1. Niat Menjadi Imam

Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati imaman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta'ala."

2. Niat Menjadi Makmum

Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Saya niat Sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta'ala."

Tata Cara Salat Idul Adha

Salat dimulai dengan menyeru "Ash-sholaatu jaami'ah", tanpa azan dan iqomat. Setelah itu, Anda bisa memulai dengan niat Sholat Idul Adha. Berikut tata cara Sholat Idul Adha:

1. Tidak Ada Salat Qobliyah dan Ba'diyah

Salat Idul Adha tidak didahului dengan Sholat sunah Qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan Sholat sunah Ba'diyah. Hal ini sebagaimana keterangan hadis dari Ibnu Abbas RA:

Artinya: "Rasulullah SAW keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan Sholat Id dua rakaat, namun beliau tidak mengerjakan Sholat qobliyah maupun ba'diyah," (HR Bukhari dan Muslim).

2. Tidak Ada Azan dan Iqomat

Selanjutnya, Sholat Idul Adha tidak didahului dengan azan dan iqomat seperti pada Sholat wajib. Ini dijelaskan sebagaimana keterangan hadis dari Jabir bin Samurah RA:

Artinya: "Aku beberapa kali melaksanakan Sholat Id bersama Rasulullah SAW, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada azan maupun iqomah," (HR Bukhari dan Muslim).

Baca:
Kapan Mulai Puasa Arafah Idul Adha? Ini Niat & Keutamaannya

3. Rukun Salat Idul Adha

Setelah memahami dua tata cara Sholat Idul Adha di atas, kini saatnya mengetahui rukun Sholat Idul Adha. Salat Idul Adha terdiri dari dua rakaat, berikut rukun Sholat Idul Adha:

  • Niat Sholat (imam dan makmum).
  • Takbiratul ihram.
  • Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak 7 kali. Di antara takbir disunahkan membaca zikir memuji Allah.
  • Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya.
  • Rukuk dengan tuma'ninah.
  • Iktidal dengan tuma'ninah.
  • Sujud dengan tuma'ninah.
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
  • Sujud kedua dengan tuma'ninah.
  • Bangkit dari sujud dan bertakbir.
  • Takbir zawa-id sebanyak 5 kali. Di antara takbir disunahkan membaca zikir memuji Allah.
  • Rukuk dengan tuma'ninah.
  • Iktidal dengan tuma'ninah.
  • Sujud dengan tuma'ninah.
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
  • Sujud kedua dengan tuma'ninah.
  • Duduk tasyahud dengan tuma'ninah.
  • Salam.
  • Tertib melakukan rukun secara berurutan.

4. Baca Zikir

Takbir zawa-id menjadi pembeda Sholat Id dengan Sholat lainnya. Nah, dianjurkan membaca zikir dengan memuji Allah SWT pada setiap takbir zawa-id. Berikut bacaannya:

"Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar."

Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar."

Baca:
Libur Idul Adha 2022 Tanggal berapa? Ini Jadwal Lengkapnya

Amalan Sunah Sholat Idul Adha

Tak hanya melaksanakan Sholat Idul Adha sesuai tata cara yang ada, dianjurkan melakukan amalan sunah lainnya. Berikut amalan sunah Sholat Idul Adha yang bisa Anda laksanakan:

1. Mandi Sebelum Salat Idul Adha

Jangan lupa untuk mandi sebelum Sholat Idul Adha. Selain membuat tubuh bersih dan wangi, mandi sebelum Sholat Idul Adha adalah salah satu sunah. Rasulullah SAW biasa mandi terlebih dahulu sebelum berangkat Sholat Idul Adha, berikut hadisnya:

Artinya: "Rasulullah SAW biasa mandi pada hari raya Idulfitri dan Idul Adha." (HR Ibnu Majah)

2. Gunakan Pakaian Terbaik

Setelah mandi, Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaiknya untuk Sholat Idul Adha. Beliau juga memerintahkan hal tersebut kepada para sahabat, seperti penjelasan pada hadis berikut:

Artinya: "Pada dua hari raya, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk memakai yang terbaik dari apa yang kita miliki." (HR Hakim)

3. Pakai Wangi-wangian

Sebenarnya memakai wangi-wangian adalah hal yang mungkin tak pernah Anda lewatkan, seperti saat melaksanakan Sholat Jumat. Memakai wangi-wangian juga dilakukan Rasulullah SAW sebelum berangkat Sholat Idul Adha.

Selain itu, dianjurkan juga untuk memotong rambut dan kuku, dan menghilangkan bau-bau yang tidak enak untuk memperoleh keutamaan hari Idul Adha.

Baca:
Tolong, Pak Jokowi! Harga Sembako Makin 'Gila'...

4. Mengumandangkan Takbir

Mengumandangkan takbir di masjid, musala, dan rumah-rumah pada malam hari raya, dimulai dari terbenamnya matahari sampai imam naik ke mimbar untuk berkhotbah pada saat Sholat Idul Adha. Bacaannya sama seperti takbir pada saat Idul Fitri.

5. Jalan Kaki Menuju Tempat Salat

Terakhir, disunahkan untuk berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang Sholat Idul Adha. Sebaiknya Anda tidak naik kendaraan menuju lokasi Sholat Idul Adha kecuali ada hajat, misal lokasi yang sangat jauh. Berikut penjelasannya dalam hadis dari Ibnu Umar RA:

Artinya: "Rasulullah SAW biasa berangkat Sholat Id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang." (HR Ibnu Majah)

Apakah Sholat Idul Adha Harus Berjamaah?

Salat Idul Adha sebaiknya dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan. Ulama juga sepakat bahwa pelaksanaan Sholat Idul Adha dilakukan secara berjamaah. Namun, sebenarnya Sholat Idul Adha bisa dilaksanakan sendiri-sendiri alias munfarid.

MUI juga sempat mengeluarkan fatwa untuk pelaksanaan Sholat Id secara mandiri di daerah dengan penyebaran kasus Covid-19 yang tinggi. Ini pernah terjadi pada Hari Raya Idulfitri dan Idul Adha 2020 dan 2021.

Itulah panduan singkat, niat, tata cara, dan amalan sunah Sholat Idul Adha. Jangan lupa melaksanakan Sholat Idul Adha di masjid atau lapangan sekitar tempat tinggal Anda. Semoga bermanfaat dan selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H.

Apa yang harus dilakukan sebelum sholat Idul Fitri?

Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengenakan pakaian terbaik dan memakai wewangian ketika hendak sholat Ied. Baik sholat Idul Fitri maupun Idul Adha.

Apa yang dilakukan sebelum salat Idul Adha?

Ada satu anjuran sebelum penunaian shalat Idul Adha yaitu tidak makan sebelumnya. Karena di hari tersebut kita kaum muslimin yang mampu disunnahkan untuk berqurban. Oleh karenanya, anjuran tersebut diterapkan agar kita nantinya bisa menyantap hasil qurban.

Apakah sebelum shalat Idul Fitri harus makan dulu?

Berbeda dengan anjuran di Idul Fitri Pada saat Idul Fitri, umat Islam justru dianjurkan untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum menunaikan shalat Id.

Apa saja hal hal yang disunnahkan pada sholat di hari raya Idul Fitri?

Berikut 8 Amalan Hari Raya Idul Fitri yang disunnahkan:.
Mandi. Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat shalat Idul Fithri atau Idul Adha. ... .
2. Berparfum atau Memakai Wewangian. Disunnahkan bagi yang melakukan shalat Ied untuk memakai parfum dan wewangian. ... .
3. Berpakaian Terbaik. ... .
Makan Sebelum Shalat. ... .
Bertakbir..