Apa yang kamu ketahui tentang bilangan pecahan

Pelajari bersama yuk cara mengubah pecahan biasa ke desimal berikut ini!

Agar bisa mengubah pecahan biasa ke desimal, kamu bisa menggunakan pembagian bersusun panjang, perkalian, atau bahkan kalkulator. Berikut ini beberapa rincian cara mengubah pecahan biasa ke desimal yang perlu kamu ketahui!

Cara Mengubah Pecahan Biasa ke Desimal

Source: bobo.grid.id

Sebelum masuk pada pembahasan inti, perlu kamu ketahui terlebih dahulu bahwa pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan hal. Biasanya akan dilambangkan dengan a/b. 

Huruf a disini disebut juga pembilang dan b disebut penyebut. Bilangan pecahan terdiri dari tiga pecahan, yaitu pecahan biasa dalam bentuk a/b, pecahan campuran dalam bentuk A b/c dan pecahan desimal.

Sedangkan pengertian desimal seperti yang dikutip dari buku yang berjudul be Smart Matematika karangan Slamet Riyadi (2008: 15) menyebutkan bahwa itu adalah bilangan yang terdiri dari dua angka atau lebih disertai dengan tanda koma yang memiliki arti persepuluh, perseratu, perseribu dan seterusnya.

1. Ubah Pecahan ke Desimal dengan Mengubah Penyebutnya

id.wikihow.com

Cara mengubah pecahan biasa ke desimal yang pertama adalah dengan mengubah penyebutnya menjadi  per 10, per 100 atau per 1000.

Cara ini hanya bisa digunakan apabila penyebut pada pecahan bisa diubah menjadi 10, 100, atau 1000. Sebagai salah satu contoh, bilangan pecahan 1/3 memiliki angka penyebut 3, sehingga tidak bisa diubah jadi 10, 100, atau 1000.

Agar bisa mengubah penyebut menjadi 10, maka kamu harus mengalikannya dengan angka 2 atau 5. Kemudian untuk menjadi 100, kamu bisa mengalikannya dengan 2, 4, 5, atau 25. Dan yang terakhir, untuk mengubah penyebut menjadi 1000, maka bisa mengalikannya dengan 2, 4, 5, 8, atau 125.

2. Ubah Pecahan ke Desimal Menggunakan Pembagian Bersusun

Source: edukasi.sindonews.com

Cara mengubah pecahan biasa ke desimal yang kedua yaitu dengan menggunakan pembagian bersusun. Sebagai contoh sederhana, untuk bisa mengubah pecahan 2/5 menjadi bentuk desimal, maka kamu bisa bagi antara angka 2 dengan 5. 

Alasannya, karena angka 2 memang lebih kecil dari 5, maka tidak bisa dibagi. Sehingga, di depan angka 2 dapat tambahkan angka 0. Jadi, pada bagian jawaban tuliskan 0 lebih dulu.

Lalu, bagi 20 dengan 5, seperti pembagian bersusun biasa. Hasilnya 20:5 = 4. Tuliskan angka 4 di belakang angka 0. 

Selanjutnya, 4 dikali 5 sama dengan 20. Tuliskan hasilnya di bawah angka 20 yang pertama, kemudian 20 – 20 = 0 atau habis. Hasil desimal dari pecahan 2/5 adalah 0,4

BACA JUGA: 1 Inci Itu Berapa Senti, Sih? Yuk, Lihat Cara Konversinya!

3. Ubah Pecahan ke Desimal yang Menghasilkan Angka Berulang

Source: pijaria.com

Ketika memulai pembagian bersusun panjang, kamu mungkin tidak dapat memperkirakan bahwa hasilnya akan berupa bilangan desimal berulang. 

Desimal berulang yang dimaksud adalah mengubah pecahan biasa 1/3 menjadi bentuk desimal. Dalam hal ini kamu bisa menuliskan angka 3 sebagai penyebut, di luar atau sisi kiri lambang pembagi dan 1 di dalam atau sisi kanan lambang pembagi.

Kemudian tulislah angka 0 disertai tanda desimal, di bagian atas lambang pembagi. Karena hasilnya pasti akan lebih kecil daripada 1, maka langkah ini menyiapkan jawaban agar tertulis dalam bentuk desimal. 

Tanda desimal juga harus dituliskan di sebelah kanan angka 1 yang terletak di dalam kanan lambang pembagi.

Jika sudah, mulailah menghitung pembagian bersusun panjang.Cara ini diawali dengan  membuat angka 1 menjadi 1,0, yang dianggap sebagai 10. Tujuannya agar dapat dibagi dengan angka 3 tadi. Selanjutnya, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Bagilah 10 dengan 3. Gunakan 3 x 3 = 9 sehingga menghasilkan sisa 1. Jadi, tulis angka 3 di sebelah kanan 0 di atas lambang pembagi dan kurangi 10 dengan 9 untuk mendapatkan sisa 1.
  • Tulis angka 0 di sebelah kanan angka 1 yang merupakan hasil dari pengurangan sebelumnya. Saat kembali membagi 10 dengan 3, maka kamu akan mengalami proses sama yang berulang. 
  • Teruskan sampai terbentuk pola. Anehnya, pembagian ini akan terus bisa berlanjut karena selalu ada sisa  1 di bawah serta angka  3 yang baru saat tanda desimal di atas lambang pembagi.
  • Setelah mengetahui akan terus memberikan hasil berulang, pada angka 0,3. 

4. Ubah pecahan ke desimal dengan perkalian

Source: kompas.com

Temukan bilangan yang dapat dikalikan dengan penyebut pecahan untuk menghasilkan 10, 100, 1.000, atau bilangan berapa pun yang merupakan basis 10.  Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menemukan bilangan yang dapat dikalikan dengan penyebut pecahan untuk mendapatkan hasil 10, 100, 1.000, dan seterusnya. 

Caranya, cobalah untuk membagi 10 terlebih dahulu, lalu 100, lalu 1.000, dan seterusnya dengan penyebut sampai mendapatkan hasil berupa bilangan bulat. 

Lalu, kalikan pembilang dan penyebut pecahan dengan bilangan bulat yang diperoleh dari langkah sebelumnya. Kalikan bilangan di atas dan di bawah pecahan dengan angka-angka yang jumlahnya bulat. 

Terakhir, jawabannya yaitu pembilang yang diberi tanda desimal sesuai dengan jumlah angka 0 yang ada di penyebut. Hitung berapa banyak 0 yang ada pada bagian penyebut. Jika hanya ada 1 angka 0 di penyebut, maka kamu bisa geser tanda desimal ke kiri sejauh 1 angka, dan seterusnya. 

5. Ubahan pecahan biasa ke desimal dengan kalkulator

Source: wartaekonomi.co.id

Cara terakhir adalah bagi pembilang dengan penyebut. Ini adalah salah satu metode yang mudah untuk dipakai. Gunakan kalkulator untuk membagi pembilang, bilangan di bagian atas pecahan, dengan penyebut, bilangan di bagian bawah pecahan. 

Nantinya hasilnya akan keluar secara otomatis menggunakan mesin. Sehingga kamu tidak perlu lagi menghitung secara manual. 

Itulah beberapa cara mudah mengubah pecahan biasa ke desimal. Perlu kamu tahu juga bahwa pembagian pecahan ke desimal adalah dengan penyebut, 10, 100, 1000, 10000 dan begitupun seterusnya.

Penyebut ini diidentifikasikan melalui jumlah angka dibelakang koma, 1 bilangan di belakang koma jadi penyebutnya 10, seandainya terdapat 2 bilangan di belakang koma jadi penyebutnya 100, tetapi jika ada angka 3 maka penyebutnya 1000 hingga  seterusnya.

Cukup mudah untuk mengubah pecahan biasa ke desimal, bukan? Dengan mengikuti beberapa cara ditas, kamu bisa lebih mudah menghitung pecahan ke desimal. Jadi, jangan lupa untuk share informasi ini ke teman-teman atau saudara yang membutuhkan. 

Cari kost yang strategis dengan fasilitas setara apartemen? Rukita pilihan tepat! Dengan harga sewa mulai Rp1 juta, kamu sudah bisa menikmati kost eksklusif #SenyamanDiRumah. Kost Rukita bisa kamu temui di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, lho!

Unduh aplikasi Rukita di Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah dan seru. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.

Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!

Kenapa ada gambar pizza ya, Sobat Pintar?

Benar sekali! Potongan pada pizza merupakan salah satu bentuk nyata dari bilangan pecahan. Misalkan terdapat satu loyang pizza yang terbagi menjadi 6 bagian yang sama besar, kemudian kamu memakan 2 bagian pizza, maka dapat dikatakan kamu sudah memakan 2 bagian dari 6 bagian pizza atau dalam bilangan pecahan bisa dituliskan dengan : 2/6.

Dari contoh di atas, apakah sobat pintar sudah tahu apa itu bilangan pecahan?

Yuk! Kita belajar bersama untuk mengenal bilangan pecahan lebih jauh lagi lewat artikel ini.

Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan merupakan salah satu bilangan yang sering kita jumpai dalam pelajaran matematika. Dalam bahasa inggris, pecahan berarti fraction yang berasal dari bahasa latin, yaitu “fractus” yang artinya rusak. Pengertian dari bilangan pecahan adalah bagian dari satu keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu.

Secara matematis, bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan “a/b”. Bilangan a/b bisa dibaca dengan “a per b”. Bilangan a sebagai pembilang dan bilangan b sebagai penyebut.

Jenis-Jenis Bilangan Pecahan

Tahukah kamu terdapat berapa jenis bilangan pecahan?

Bilangan pecahan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu : pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, dan pecahan senilai.

1. Pecahan Biasa

Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan pecahan tidak sejati. Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada penyebutnya. Sedangkan pecahan tidak sejati merupakan kebalikannya. Misalkan diketahui sebuah bilangan pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan tidak sejati.

Contoh :

2. Pecahan Campuran

Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan pembagian porogapit bersisa. Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa. Pecahan campuran dapat disimbolkan sebagai berikut:

Cara mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan cara porogapit. Contoh :

Selain mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran, kalian juga bisa mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa dengan cara berikut:

Contoh:

3. Pecahan Desimal

Pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang penyebutnya bilangan kelipatan 10, yaitu 10, 100, 100, dst. Penulisan dari bilangan ini menggunakan tanda koma (,). Contoh :

3. Pecahan Senilai

Pecahan senilai merupakan dua atau lebih bilangan pecahan yang memiliki perbandingan yang sama antara pembilang dan penyebutnya.

Contoh:

1/2 senilai dengan 4/8, karena perbandingan pembilang dan penyebutnya sama, yaitu 1/2.

Perbandingan Bilangan Pecahan

Dalam membandingkan dua atau lebih bilangan pecahan, Sobat Pintar perlu menyamakan terlebih dahulu penyebut dari bilangan-bilangan pecahannya. Untuk menyamakan penyebutnya, diperlukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan-bilangan yang menjadi penyebutnya.

Perhatikan contoh menyamakan penyebut sebagai berikut!

setelah penyebutnya sama, maka pembilang dapat dibandingkan nilainya.

Operasi Bilangan Pecahan

Dalam operasi bilangan pecahan, terdapat aturan yang perlu diperhatikan, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Berikut penjelasan dari operasi-operasi tersebut, termasuk contoh soal penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.

Penjumlahan dan Pengurangan

Penjumlahan bilangan pecahan disimbolkan dengan tanda tambah (+). Sedangkan pengurangan disimbolkan dengan tanda (–). Dalam penjumlahan bilangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama, bilangan yang dijumlahkan hanya bilangan pada pembilang saja. Sedangkan penjumlahan bilangan pecahan yang berbeda penyebutnya, tidak dapat dilakukan secara langsung. Namun harus menyamakan terlebih dahulu penyebutnya dengan menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya. Aturan yang sama juga berlaku untuk operasi pengurangan bilangan pecahan. Cara menyamakan penyebutnya sama dengan menyamakan penyebut untuk perbandingan bilangan pecahan.

Contoh:

Perkalian

Dalam perkalian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya. Perkalian dilakukan secara langsung antar pembilang dan antar penyebut. Perkalian dari bilangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:

Pembagian

Dalam pembagian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya. Pembagian bilangan pecahan dapat diubah menjadi bentuk perkalian bilangan pecahan. Pembagian dari bilangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:

Nah, Sobat, materi dan soal bilangan pecahan ternyata mudah, bukan? Selain materi bilangan pecahan, kalian juga bisa belajar tentang materi-materi lainnya melalui aplikasi Aku Pintar di fitur Belajar Pintar mata pelajaran Matematika. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya, Sobat Pintar!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA