Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata jelajah nusantara

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA, 2021
Bahasa Indonesia

Buku Siswa SMP Kelas VII
Penulis: Rakhma Subarna,

Soie Dewayani, Cicilia Erni Setyowai

ISBN: 978-602-244-299-8

BAB

I

Jelajah Nusantara

Pertanyaan Pemantik:

1. Mengapa teks deskripsi penting bagi kita?
2. Apa saja unsur teks deskripsi yang baik?
3. Bagaimana menyajikan teks deskripsi yang baik?

Tujuan Pembelajaran

Pada bab ini kalian diajak untuk menjelajahi keindahan alam, keunikan
tempat, dan makanan khas daerah melalui beragam teks deskriptif.
Kalian akan mempelajari fungsi dan unsur teks deskriptif, menyimak dan
mendiskusikan ragam sajian deskripsi, serta berlatih menyajikan teks
deskriptif yang menarik.

Kata Kunci

Teks deskripsi, objek, kata konkret, kalimat perincian, dan majas
personifikasi.

Bab I | Jelajah Nusantara | 1

Siap-Siap Belajar

Peserta didik kelas tujuh, selamat memulai pembelajaran di bangku
SMP. Sebelum mulai belajar, perhatikan judul dan gambar pada awal
bab ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan ini. Jika mengalami
kesulitan, kalian dapat mendiskusikannya dengan guru dan teman-teman!

1. Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata 'Jelajah Nusantara'?
2. Amati gambar pada pembuka bab. Apakah yang dilakukan oleh anak-

anak pada gambar tersebut?
3. Tulislah nama-nama benda khas daerah kalian (dapat berupa makanan

atau kerajinan) pada kolom ‘Saya Sudah Tahu’. Tuliskan nama benda dari
daerah lain yang ingin kalian ketahui pada kolom ‘Saya Belum Tahu’.

Tabel 1.1 Tabel Pengetahuan Latar

Saya Sudah Tahu Saya Belum Tahu

Bandingkan jawaban kalian pada tabel dengan jawaban teman-teman
kalian. Adakah hal yang belum kalian ketahui, tetapi diketahui oleh
teman kalian? Setelah membandingkan jawaban, kalian dapat mengetahui
lebih jauh tentang benda-benda tersebut pada bacaan-bacaan berikut ini.
Selamat menjelajah nusantara!

2 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

A. Memahami Isi Teks Deskripsi

Kegiatan 1:
Mengakses Informasi dan Mengambil Simpulan dari Teks
Deskripsi

Membaca

Rafa menghabiskan akhir pekan bersama keluarganya. Kali ini mereka
berwisata ke sebuah puncak yang sedang populer di Aceh, yaitu
Pantan Terong. Rafa tak menyesal mengusulkan destinasi wisata ini
kepada keluarganya. Ia sering membacanya di internet. Kali ini ia dapat
menyaksikan keindahan tempat ini dengan matanya sendiri. Setiba di
rumah, ia pun segera menuliskan pengalamannya ini di blognya.

Pantan Terong

yang Instagramable

Pantan Terong adalah nama tempat wisata yang sedang populer di
Kota Takengon. Akhirnya, aku menginjakkan kaki juga di sini. Kalau
kalian berkunjung ke Aceh, sempatkan mampir juga ke bukit yang
instagramable ini, ya. Aku jamin, kalian tidak akan merasa rugi!

Bab I | Jelajah Nusantara | 3

Kami berangkat dari Banda Aceh pukul 01.00 siang. Pukul 08.00
malam kami tiba di rumah Paman di Kota Takengon. Setelah makan malam,
Paman menyuruh kami bergegas tidur. Kami akan pergi segera setelah
salat subuh. Siapa tahu kami bisa menyaksikan matahari terbit di Pantan
Terong!

Kota Takengon masih gelap dan sepi saat kami berangkat pagi itu.
Hanya dalam waktu 15 menit, kami sudah tiba di jalan mendaki ke
arah puncak bukit. Wow, jalanan kecil itu menanjak dan curam dengan
tikungan-tikungan yang tajam! Deg-degan sekali rasanya. Untung Paman
lihai mengendarai mobil. Kata Paman, hanya mobil berkondisi prima
yang bisa memanjat jalanan securam ini. Untung saja ketegangan itu

segera berakhir. Sesampai di atas,
Paman memarkir mobil di luar
pagar dan kami pun masuk
ke dalam.

Dari ketinggian 1.830 meter
di atas permukaan laut,
kami dapat melihat warna
langit yang jingga terkena
semburat sinar matahari
di balik deretan gunung-
gunung yang kokoh. Warna
itu kontras sekali dengan
perbukitan yang hijau,
perkebunan, lembah-lembah
yang sangat cantik, dan Kota
Takengon yang terlihat kecil
dari sini. Oh ya, kalian juga dapat
melihat Danau Laut Tawar yang seperti berkilau diterpa sinar matahari
pagi. Pokoknya rasa kantuk karena bangun pada pagi buta tadi sudah
terbayar dengan pemandangan cantik ini. Kata Paman, kalian juga dapat
menikmati pelangi yang muncul setelah hujan. Wah, aku jadi penasaran!
Lain kali aku harus ke sini lagi.

Nah, matahari sudah makin tinggi, waktunya untuk swafoto. Wah,
banyak sekali latar yang dapat dipilih untuk swafoto! Ada ayunan di
depan tulisan Pantan Terong yang dicat senada dengan warna bendera
pusaka, merah dan putih. Apabila kalian berswafoto di sana, kalian akan
mendapatkan latar lembah yang mengepung Kota Takengon di kejauhan.
Keren, kan?

4 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Bagus, ya? Pasti kalian
tidak tahu aku sedang
menggigil kedinginan.
Setelah berswafoto, apa lagi?
Di sini kalian pun dapat
mencicipi aneka jenis sajian
kopi asli Tanah Gayo. Kalian
dapat memilih berbagai
varian minuman kopi,
seperti espresso, cappuccino,
mochacino, hingga latte. Makin siang makin banyak pengunjung
berdatangan. Matahari makin tinggi dan hawa sejuk memeluk kami.
Angin yang bertiup memainkan rambut dan berputar di sekeliling tubuh
membuat kami ingin berswafoto lagi dan lagi.
Sebelum pulang, ibuku membeli suvenir yang berbentuk kopi gayo.
Katanya, kita harus membantu perajin lokal. Nah, tunggu apa lagi? Dengan
mengunjungi Pantan Terong, kalian pun ikut mempromosikan wisata dan
kerajinan lokal. Segera berwisata ke Aceh dan menikmati kecantikan
Pantan Terong, ya!

Setelah membaca pengalaman Rafa, jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa objek yang dideskripsikan dalam tulisan Rafa di atas?
2. Di kota mana objek tersebut berada?
3. Pada pengantar tulisan, mengapa disebutkan Rafa tak menyesal

mengusulkan destinasi wisata ini kepada keluarganya?
4. Tuliskan kembali dua kutipan kalimat Rafa yang menunjukkan kesannya

terhadap objek tersebut!
a. _____________________________________________________
b. _____________________________________________________
5. Tempat wisata tak hanya menyuguhkan pemandangan yang
instagramable, tetapi juga kisah di balik terbentuknya bentang alam,
cerita di balik pembuatan cendera mata, serta makanan khas daerah
tersebut. Kegiatan apakah yang pernah kalian lakukan saat berwisata
selain mendokumentasikan keindahan tempat tersebut?
6. “Jangan ambil apa pun selain foto, jangan bunuh apa pun selain waktu,
dan jangan tinggalkan apa pun selain jejak kakimu,” merupakan
ungkapan penting yang perlu dicamkan oleh pengunjung tempat wisata.
Menurut kalian, apa maksud pernyataan tersebut?

Bab I | Jelajah Nusantara | 5

Kegiatan 2:
Mengenali Gaya Penulisan pada Teks Deskripsi
di Media Sosial

Kupas Teori

Pernahkah kalian mendengar tentang atau membaca informasi dari
media sosial di internet? Blog dan Instagram adalah contoh media sosial
di internet. Kalian dapat membaca pengalaman dan pendapat orang lain
tentang suatu topik. Tentunya, kalian harus dapat memilih informasi yang
benar, bermanfaat, dan baik. Berkonsultasilah dengan guru, orang tua,
atau wali saat menjelajahi informasi di internet.

Apabila menulis di media sosial, kalian dapat menyapa pembaca
dengan lebih akrab. Ini adalah beberapa contoh kalimat menyapa pembaca
yang ditulis Rafa di blognya.
(a) “Bagus, ya? Pasti kalian tidak tahu aku sedang menggigil kedinginan.”
(b) “Apabila kalian berswafoto di sana, kalian akan mendapatkan latar

lembah yang mengepung Kota Takengon di kejauhan. Keren, kan?”
Sekarang tulislah beberapa ungkapan lain yang digunakan Rafa untuk
menyapa pembaca blognya.
1. _______________________________________________________
2. _______________________________________________________
3. _______________________________________________________

Kegiatan 3:
Menjelajahi Arti Kata Menggunakan Kamus

Jelajah Kata

Di Indonesia kamus yang menjadi rujukan utama kata bahasa Indonesia
dan artinya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI tersedia

6 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

dalam format digital dan cetak. Berikut adalah cara mencari arti sebuah
kata dalam kamus cetak.
1. Temukan kata dasar dari kata atau istilah yang ingin kalian cari. Misalnya,

kata dasar 'meredup' adalah 'redup'.
2. Tentukan huruf pertama dari kata dasar tersebut. Huruf pertama kata

redup adalah “R”.
3. Buka kamus ke halaman huruf pertama, yaitu “R”. Huruf kedua, yaitu 'e',

menentukan urutan semua kata dalam kamus yang berawalan 'r'.
4. Kalau kalian perhatikan, di depan setiap makna kata dari kata redup

terdapat huruf kecil berwarna merah, yaitu a. Huruf ini merupakan
singkatan dari jenis kata, yaitu adverbia.
5. Kalian dapat berlatih mencari kata yang ingin kalian ketahui maknanya
dengan melihat huruf awal dan huruf kedua kata tersebut.

Saat ini, KBBI daring dapat kalian akses di laman https://kbbi.
kemdikbud.go.id/. Kalian tinggal mengetik kata dasar yang ingin kalian cari
di kolom pencarian. Nah, sekarang carilah kata swafoto, suvenir, kontras,
perajin, dan semburat pada laman tersebut.
1. swafoto
2. suvenir
3. kontras
4. perajin
5. semburat

Bab I | Jelajah Nusantara | 7

Kemudian, isilah kalimat tidak lengkap dan rumpang ini dengan kata-
katamu sendiri.
1. Suvenir yang dibuat oleh perajin di daerahku adalah ________________
2. Sifat kedua kakak beradik itu sangat kontras. Berbeda dengan sang adik

yang banyak berbicara, sang kakak_______________________________
3. Banyak tempat wisata menawarkan pemandangan indah sebagai latar

swafoto. Pemandangan indah yang digunakan sebagai latar swafoto di
Pantan Terong adalah __________________________________________
4. Rafa ikut membantu para perajin lokal dengan cara _________________
5. Senja datang, mentari pun meredup. Semburatnya berwarna ________,
warna yang kusuka.
Kalian belum menemukan kata instagramable di KBBI pada tahun 2020 ini.
Instagramable adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang disematkan
pengguna Instagram pada sebuah tempat yang indah untuk digunakan
sebagai latar swafoto di Instagram.

Dengan menemukan arti kata-kata di atas, kalian berlatih
menggunakan kamus.

B. Memahami Unsur Bahasa dalam Teks
Deskripsi

Kupas Teori

Teks deskripsi adalah teks yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan
sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium,
dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
Dalam teks deskripsi, penulis berusaha menggambarkan kesan dari hasil
pengamatannya terhadap suatu objek kepada pembaca. Berikut adalah ciri
dan tujuan teks deskripsi.
(1) Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana

tertentu.
(2)Melibatkan pancaindra (pendengaran, penglihatan, penciuman,

pengecapan, dan perabaan) untuk menggambarkan objek.

8 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

(3) Bertujuan agar pembaca seolah-olah dapat melihat atau merasakan
sendiri objek yang dideskripsikan.

(4) Menjelaskan ciri-ciri objek, seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan
suatu objek secara terperinci.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita berkomunikasi menggunakan

deskripsi. Tujuannya adalah menciptakan imajinasi pembaca sehingga ia
seolah-olah melihat, mengalami, dan merasakan sendiri apa yang dialami
oleh penulisnya.

Teks deskripsi bertujuan untuk menggambarkan objek dengan cara
melukiskan objek dari sudut pandang penulis. Melalui teks deskripsi,
pembaca atau pendengar dapat membayangkan bentuk, rasa, rupa sebuah
benda, atau suasana sebuah tempat atau peristiwa sehingga mereka akan
lebih mudah memahami dan tertarik dengan penjelasan kita.

"Pasar Beringharjo yang Bapak cari letaknya tak jauh lagi di
depan jalan ini. Gedungnya berwarna hijau dengan jendela-
jendela yang dicat kuning. Terdapat plakat besar bertuliskan

Pasar Beringharjo. Di kiri kanan pintu masuknya berjajar
payung-payung.”

Bab I | Jelajah Nusantara | 9

Isi teks deskripsi menggambarkan suatu objek secara konkret atau
nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya).
Lalu, objek tersebut dilukiskan secara lebih jelas menggunakan kalimat
perincian; yaitu kalimat yang menyebutkan atau menguraikan suatu objek
sampai ke bagian yang sekecil-kecilnya.

"Ini namanya Mosi. Bulunya hitam gelap dan lebat.
Meski bulu dari samping wajah sampai bawah telinganya putih
seperti uban, ia masih muda. Aku suka mengelusnya. Ia aktif pada
malam hari, berjalan-jalan di atap rumah atau mencari cacing di
tanah. Makanan kesukaannya selain cacing, dan serangga, adalah

buah pepaya dan pisang.”

kata konkret + kalimat perincian

Kata konkret adalah kata yang mudah diserap pancaindra. Misalnya,
buku, meja, rumah, kuda. Untuk mencapai tujuan teks deskripsi, kita
harus melukiskan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin
dengan menggunakan kalimat perincian. Misalnya, jika kita
melukiskan betapa indahnya laut dalam di Wakatobi, kita harus
memerinci situasi di dalam laut yang indah itu selengkap-lengkapnya
sehingga pembaca dapat membayangkan bagaimana jika dia sendiri
yang sedang menyelam di Wakatobi. Apakah terumbunya yang
cantik, ikan-ikannya yang beraneka ragam, atau hal lain?

1 0 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Kegiatan 4:
Menyelisik Ragam Bahasa dalam Teks Deskripsi

Membaca

Bandingkan dua gambar berikut. Menurutmu, deskripsi mana yang

membuatmu ingin mencicipi kue balok ini? "Kue balok itu enak sekali.
Teksturnya lembut saat digigit
“Kue itu dan isian cokelatnya akan lumer di
enak.” mulutmu. Manisnya juga pas."

a. Ayo, membuat kalimat perincian! Kalian dapat menuliskan kembali
kalimat deskriptif yang berisi penjelasan perinci dari wacana
“Menyelisik Ragam Bahasa dalam Teks Deskripsi”.

Tabel 1.2 Kalimat Perincian

Kalimat Kalimat Perincian
Kami berangkat pagi sekali.
Kota Takengon masih gelap dan
Pemandangan matahari terbit di sepi saat kami berangkat pagi itu.
Pantan Terong sangat cantik.
Danau Laut Tawar indah sekali
pada pagi hari.
Jalan ke arah bukit Pantan Terong
mengerikan.
Ada banyak latar indah untuk
berswafoto di Pantan Terong.

Selain kata konkret dan kalimat perincian, kalian juga dapat menggunakan
majas saat menggambarkan suatu objek dalam teks deskripsi, misalnya
majas personiikasi. Majas personiikasi adalah gaya bahasa yang
mengumpamakan benda mati seolah-olah hidup seperti manusia.

Bab I | Jelajah Nusantara | 11

Contoh: Angin yang bertiup memainkan rambut dan berputar di sekeliling
tubuh. Benda mati tentu tidak bisa bergerak. Namun pada kalimat ini,
angin digambarkan seolah hidup seperti manusia yang dapat memainkan
rambut dan berputar.

b. Tandai kata kerja yang membuat benda mati seolah-olah hidup pada
kalimat di bawah ini.
1. Mobil itu batuk-batuk dan menyemburkan asap hitam saat lewat di
depanku.
2. Kami belajar diiringi nyala lilin yang menari-nari dalam kegelapan.
3. Bunyi sirene pemadam kebakaran itu menjerit-jerit menyuruh kami
minggir.
4. Kasurku seperti memanggil-manggilku begitu aku memasuki kamar
pada siang terik itu.
5. Rasa sambal yang pedas itu membakar lidahku.

Sekarang bacalah kutipan novel ini baik-baik.

Misteri Terowongan Kereta

“Kalian tahu kenapa binatang ini disebut ‘kereta api’?” Bapak bertanya
sambil takzim menatap langit-langit gerbong, ke sebuah kipas angin
karatan yang tidak berfungsi lagi.

Kami yang duduk rapi di sebelah Bapak, antusias ikut mengamati
seluruh gerbong. Celingukan ke depan belakang, menatap ke luar jendela,
melihat batang pohon berpilin seperti berlari. Hutan pedalaman Sumatra
yang selalu berkabut di pagi hari.

Bapak tersenyum, dia sudah menduga kalau kami, jangankan menjawab
pertanyaan, mendengarkan kalimatnya barusan pun tidak. Dia paham,
ini perjalanan pertama kalinya aku dan Burlian dengan kereta api. Meski
si ular besi ini sudah menjadi bagian kehidupan kampung, dengan suara
klaksonnya yang tidak pernah alpa, melenguh nyaring setiap subuh buta
dan tengah malam, sejatinya kami dan boleh jadi anak-anak lain belum
banyak yang menaiki kereta api dalam sebuah perjalanan sungguhan.

(Dikutip dari Tere Liye, 2010: 1)

c. Dapatkah kalian menemukan majas personiikasi pada kutipan tersebut?
Tandai dan tulislah pada buku tulis kalian!

1.______________________________________________________________
2.______________________________________________________________

1 2 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Kegiatan 5a:
Mendeskripsikan Gambar Secara Lisan

Berdiskusi

Coba tulislah deskripsi gambar-gambar di bawah ini. Berdiskusilah dengan
seorang teman. Agar deskripsi kalian kaya, cobalah menggunakan kata
konkret, kalimat perincian, atau majas personiikasi. Setelah selesai, baca
tulisan kalian secara bergiliran.

Tabel 1.3 Deskripsi Objek

Objek Deskripsi Kalian

(Bagaimana tampilan bandrek ini?
Bagaimana harum yang tercium? Seperti
apa rasanya?)

Gambar 1.1 Bandrek

(Apa yang kalian lihat? Bagaimana warna
matahari terbit? Bentuk apa yang dilu-
kiskan awan pagi itu?)

Gambar 1.2 Gunung Papandayan

(Bagaimana isik kera hitam/yaki terse-
but? Unikkah bentuk rambutnya? Apa
yang sedang mereka lakukan?)

Gambar 1.3 Yaki

Bab I | Jelajah Nusantara | 13

Kegiatan 5b:
Membuat Vlog

Kreativitas

Mencoba Tantangan: Vlog 1 Menit

Jika kalian dapat mengakses internet, kalian dapat melakukan kegiatan
tantangan ini.
1. Plih salah satu objek kesukaan kalian. Kalian dapat memilih makanan,

tempat, hewan, pemandangan, atau yang lain.
2.Jelaskan objek tersebut dan mengapa kalian menyukainya selama

1 menit. Gunakan kalimat perincian atau majas personiikasi yang
telah kalian pelajari, ya!
3.Cobalah aplikasi video editor yang kamu kuasai melalui ponsel atau
laptopmu.
4.Unggah video tersebut di media sosial kalian. Jangan lupa, beri
catatan atau caption yang menarik. Selamat berkarya!

Kegiatan 6:
Menilai Pamflet Wisata

Mengamati

Bacalah pamlet ini dengan teliti, lalu diskusikan isinya dengan teman.

Taklukkan Puncak Papandayan

Kalian suka mendaki dan menikmati petualangan? Taklukkan Puncak
Papandayan dan nikmati keragaman lora dan fauna di sana!

Papandayan adalah salah satu gunung api aktif jenis strato dengan
ketinggian 2.662 mdpl. Menurut klasiikasi Schmidt dan Ferguson, gunung
ini memiliki curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, kelembapan udara 70—
80% dan temperatur 10—250 C. Papandayan juga telah meletus beberapa
kali, di antaranya pada 12 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942,
dan terakhir pada tanggal 11 November 2002. Hal ini menyebabkan Taman
Wisata Alam Gunung Papandayan memiliki ragam lora dan fauna yang

1 4 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

daG(GmuGJyTiuynmpnjaanamnaieeuuuaikeannmymngtrrnndmntuuuaguggkitaagaamk,sutuaakpdnngaaridttntpa.na—aidaunemanetWtinnarnsGKannJlmadnaeberiaadaDnsiigktlunulflarakaaaieaeasudiRamakkdtkdsnlntnaapfirKm,iaaath2pladnaaAga5dKeri—gdmijutluln.amuaraii0nGcanpe.prmoelt0uuuuaminreaKadala0lnspedrrtaaeanbu,GaghaBa0.wltsatnwiukpa0ls)KaptaidW,inke.eina.anoahetAutriisaurjisrJgpnGnuleabtnrsatabiagagtnuaenegtklaasuanrarslddiahenuPin,rauaDankrdiataKjtakr—ppaeaPtiupiaeniea.snT,fCrabngintaJlegdmniuadu,kdsaruedkmihpamaaaenkSnnaaurajsjkanuiaguaailyrttniuirymnnaaanaaaestaaaggnnnnnnaana.li, tBLkuaearulnuiawdnnuidnPbigiaKsneajujcanranuamgsikaaanattaanBnugakTCnueditsraumunnriugenp—lafalCdnCia.kircaiajTahenergum,mlianldauil

MfPPmpkfmFPTruakKmaaaeaaekdaaaaataeduurltrkdapppaeilaignrpnn,lifraaaa-eungayuadaalr.nnntakjeaisn,ietkddd7tk1bmyoatanaMeaaam0asa9annnianyyyn—sun2bgt,eaaaantag3kk3ggn8Punnnstra,.laauu0aiut0spn1orlnra%npnj0amauau5rmudycT1e0tantrgadnaoaaae1AtgeadaglukmpnamagkpdnamNaahPdtutliaeenaineldtolsmaannnaiksseilafkvtapdkganiaamu/mWieihaa1iaytlugsmkaanpake2ndinasarhmhde1i.mbaaaasAnurak9dgeeSsnatiid?gney4alaraaletieai,utp2kumtliSsA2tnsanuia,ruca0tkilgdtcd1nasuhgne0gauma0mslmual2inrebln—aon!ae1.mieonGrduht2nn7abHerntubii57a2rekkhagnaa02mmr.ul6udddpak,ajoh2n6aapaaaaaiCpnittg1nn2nnnar.iiii (1) ktkpPtpmpGme5kBooeeaeeedouhiiauadlmmlenmmoeelsmaaldbtHtwaaapei,nm,oaenlneunkegakrntddpmteiie,tsaaaaeHadmKsSeannnrnmado,okdnapgg2naepetedalaaaaa4rMtmelankitnnwdmejnaaaaaaepGagntbtjahmhaikaaimaeas,na2ualrrn.srudkn4aywtu,rediHiantrajad,i,anaubdklsnheumgnatecue,mnahaworns2.gnl,idutagpor4aktetaemkaMhpaajkdamnga,aphuaaismeniaasttislbaairnaa.,inesddld2dna,rgteea0egl,tatoknnnen0somakdggrgguibslaaaaaaanemiasnnnnntngt,,i,
(2)
(3)

Gambar 1.4 Pamlet Wisata Papandayan I

sangat kaya. Selain lora dan fauna, tentu para pendaki dapat menikmati
pemandangan lain. Kawah belerang, hutan mati, dan ladang edelweiss
dapat kalian nikmati selama mendaki. Jalur pendakian yang aman di
gunung ini bahkan sesuai untuk pendaki pemula. Karena itu, gunung ini
dapat dinikmati oleh siapa saja.

Taman Wisata Alam Gunung Papandayan yang terletak di perbatasan
DesaSirnaJayadanDesaKramat Wangi,KabupatenGarut inimudahdicapai
dengan kendaraan umum. Kalian dapat pergi dari Jakarta menggunakan
transportasi umum. Gunakan bus Karunia Bakti atau Primajasa (jurusan
Jakarta—Garut), turun di Terminal Guntur—Garut, lalu lanjutkan dengan
angkutan elf jurusan Garut—Cikajang dengan tarif Rp15.000,00. Alternatif
lainnya, kalian bisa naik angkutan elf dari Terminal Leuwi Panjang atau
Terminal Cicaheum di Bandung jurusan Bandung—Cikajang, lalu turun di

Bab I | Jelajah Nusantara | 15

Kecamatan Cisurupan.

Atraksi Wisata:

berkemah, eksplorasi kawah, fotograi, terapi air panas, jalur sepeda
gunung, dan jalur lari.

Fasilitas:

cottage keluarga, ruang pertemuan, kolam terapi air panas, areal parkir,
masjid dan kantor informasi, shelters, toilets, menara pandang, sekuriti 24
jam.

Daya Tarik Wisata:

(1)Kawah Gunung Papandayan yang aktif, berpindah-pindah, dan dapat
dilihat dari dekat.

(2)Hutan Mati yang menyuguhkan pemandangan eksotis sisa letusan pada
tahun 2002.

(3)Menyaksikan matahari terbit di Tebing Sunrise, Ghober Hoet atau Hutan
Mati.

(4)Wisata air berupa danau, sungai yang unik, dan air terjun bertingkat.
(5)Aneka lora seperti pohon suagi (Vaccinium valium), edelweiss (Anaphalis

javanica), puspa (Schima walichii), saninten (Castanea argentea), jamuju
(Podocarpus imbricatus), dan lain-lain.
(6)Aneka fauna yaitu babi hutan (Sus vitatus), tenggiling (Manis javanicus),
lutung (Trachypitecus auratus), elang jawa (Nisaetus bartelsi), ketilang
(Pycononatus aurigaster), dan lain-lain.

Tempat Berkemah:

(1)Bumi perkemahan dengan langsung ke pemandangan kawah, berlokasi
5 menit dari parkir, cottages, taman edelweiss, pemandian air panas,
toilet, musala, dan keamanan 24 jam.

(2)Ghober Hoet atau Hutan Mati dengan pemandangan kawah,
pemandangan malam Kota Garut, matahari terbit, pemandangan jalur
susu di angkasa, toilet, keamanan 24 jam.

(3)Pondok Saladah yang dekat dengan padang edelweiss, berlokasi 200 m
ke Hutan Mati, dilengkapi dengan toilet, tempat berteduh, musala, dan
keamanan 24 jam.

1 6 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

bteerrakpeimaairhp, anekassp, jlaolruarssi epkaedwaahg,unfuontogg, draain,
jalur lari.

cottage tdmeakrenaenplukaiaararangitraop,rapniarndunfaaoannrsmgg, ,aasspreiee,akrstluehrmepitlaituerak2rnis4r,,, (1) wvlliadppu(aj((SKHMAWAauamPAVikrneaiuannutawitlgeiaynnitamidbusnweethlkineccaia.atfaanrrkkca,auyna,oiicpntgaacsdh(tbathsntaniNhaaeeniaMdke)(lfdoiaGa,th,)aTianisraosaunu,Gtlapiu)uruiirresanrsaamka,stiinhnannnaiebj)gaitcdaroau,ujyngdt2esanhavemdubtnsaigar0eynayvenkamsuegnahipp0uaalratlneripgjiib-eeiuj2nuaPunttptukaH.nuarlem.ritmnagsaictian(orcdgipo(biaPt)bh(endueCapaea,Mta)oean-atsinos,leanlbssrrdyahapaatdshditaiiueoisi,nt)uutoetnahunag,radiceis,lsn.y)urgskuuwnaars,paaatebkhsedrnjuataHenatapiulukaantinievdtulu(ssayanagd.tSaat(sas)nugnaaiSnc,lpnsiagTineuhiagcaiyelsintaMumnab-nsniaang)gt,gi.
kolam (2)
masjid (3)
toilets, (4)
(5)
jam.
(6)

Gambar 1.5 Pamlet Wisata Papandayan II

a. Amati gambar-gambar dan teks pada pamlet, lalu diskusikan pertanyaan
ini dengan teman di sebelah kalian.
1. Siapa yang diharapkan membaca pamlet ini?
2. Apakah pamlet ini sudah memberikan semua informasi yang ingin
diketahui oleh orang yang ingin mendaki gunung?
3. Bagaimana penggambaran lokasi dan tempat berkemah dalam
pamlet? Apakah sudah cukup jelas dan menarik?
4. Sebutkan lokasi apa saja yang dapat dikunjungi para pendaki ketika
menjelajahi Gunung Papandayan!
5. Informasi baru apa saja yang kamu dapatkan dari pamlet?
6. Apakah menurutmu orang akan tertarik mendaki gunung dengan
membaca pamlet ini? Mengapa? Tuliskan alasanmu!

Bab I | Jelajah Nusantara | 17

7. Tulislah kalimat penjelasan yang menarik perhatianmu pada pamlet
tersebut!

Sekarang diskusikan jawaban-jawaban kalian atas pertanyaan
tersebut dengan seorang teman. Kalian dapat menggunakan format tabel
perbandingan di bawah ini.

Tabel 1.4 Membaca Berpasangan

Nama:
Nama Teman:

No Jawaban Saya Jawaban Teman Saya
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Dengan menjawab pertanyaan di atas, kalian berlatih untuk menilai
sajian visual dalam teks deskripsi dengan format pamflet.

1 8 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Kemudian, perhatikan kembali contoh lain pamlet wisata di bawah ini.

Menyelami Keindahan Green Canyon

WISATA
Aktivitas Bahari
• Snorkeling
• Scuba Diving
River Tubing
• Goa Lanang
• Green Santirah
Body Rafting
• Perahu Green Canyon
• Body Rafting Green

Valley

GREEN CANYON

ADVENTURE

Gambar 1.6 Pamlet Wisata Green Canyon I

GREEN CANYON

ADVENTURE

Sungai Santirah, Green Canyon

Lokasi tepatnya berada Pangandaran adalah destinasi
di dusun Giriharja, Desa yang bisa dikategorikan
Selasari, Kecamatan Parigi, sebagai lanskap tropis yang
Kabupaten Pangandaran, unik, di antara kedua dinding
Jawa Barat. Atau sekitar 18 ngarai yang berwarna hijau
km dari Pangandaran dan karena ditumbuhi lumut ini
dapat ditempuh dalam Anda bisa langsung melihat
waktu sekitar 45 menit fenomena alam yang menarik.
menggunakan kendaraan
darat.

Gambar 1.7 Pamlet Wisata Green Canyon II

b. Kedua pamlet di atas sama-sama menyajikan informasi tentang wisata
alam. Namun, penyajian gambar, tata letak, dan warnanya tentu berbeda.
Bandingkan kedua pamlet di atas dan bandingkan pendapatmu dengan
teman.

Bab I | Jelajah Nusantara | 19

Tabel 1.5 Perbandingan Pamlet

No. Elemen Pamflet Pamflet Pamflet Wisata
Papandayan Green Canyon
1. Foto pada pamlet
menggambarkan objek
yang dijelaskan.

2. Kualitas foto cukup
baik, jelas, dan objek
diambil dari sudut
pandang yang baik
sehingga tampak
menarik.

3. Warna pamlet cukup
baik dan sesuai dengan
warna huruf.

4 Huruf pada pamlet
cukup jelas dan dapat
dibaca.

2 0 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Kupas Teori

Penulisan kata berawalan meN- yang dirangkai dengan kata yang
diawali huruf k, p, t, s:
(1)Fonem k, p, t, s LULUH jika setelah awalan meN- diikuti oleh kata

dasar yang berawalan huruf k, p, t, s. Misalnya: memengaruhi (meN-
+ pengaruh), memesona (meN- + pesona), mengarantina (meN- +
karantina), dan sebagainya.
(2)Fonem k, p, t, s TIDAK LULUH jika setelah awalan meN- diikuti
oleh kata dasar yang diawali dengan kluster/konsonan rangkap.
Misalnya: memprakarsai, mengkriminalkan, mengklasiikasi, dan
sebagainya.
(3)Fonem k, p, t, s TIDAK LULUH jika setelah awalan meN- diikuti oleh
kata berimbuhan yang berawal dengan huruf k, p, t, s. Misalnya:
mempertaruhkan, memperluas, dan sebagainya.

Tantangan
Pilihlah kalimat dengan peluluhan yang benar!
1. Perajin memroduksi suvenir dalam kegiatan industri rumah tangga

dengan skala kecil.
2. Kemampuan bahasa pemandu wisata itu sangat mengagumkan. Ia secara

tangkas menterjemahkan paparannya dari bahasa Inggris ke bahasa
Jerman kepada rombongan wisatawan mancanegara yang dipimpinnya.
3. Kilau sinar matahari yang menerpa permukaan danau itu sangat
mengagumkan.
4. Pendaki gunung tidak memersoalkan kenaikan tarif selama fasilitas
toilet dan keamanan tersedia di sepanjang jalur pendakian.
5. Paman memprediksi bahwa kami akan tiba di Pantan Terong tepat saat
matahari terbit.

Bab I | Jelajah Nusantara | 21

D. Menganalisis Informasi Lisan

Kegiatan 7:
Membandingkan Informasi Lisan

Membaca

Adakalanya kalian juga harus menjelaskan benda atau situasi secara lisan.
Bacalah transkripsi penjelasan lisan tentang dua hal yang berbeda di
bawah ini. Catat baik-baik perbedaannya, ya.

Jelajah “Selamat siang, Kakak-kakak, Bapak/Ibu!
Selamat datang di Desa Wae Rebo, Manggarai,
Wae Rebo Nusa Tenggara Timur. Saat ini kita berada di
ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

2 2 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Karena itu, Desa Wae Rebo ini sering dijuluki ‘Desa di Atas Awan’. Nah,
hari ini Kakak-kakak, Bapak/Ibu akan merasakan pengalaman baru. Kakak
dan Bapak/Ibu akan merasakan tidur di salah satu dari tujuh Mbaru Niang
yang ada di desa ini.”

“Nah, mungkin kakak, Bapak/Ibu bertanya-tanya, ‘Mbaru Niang itu
apa, ya?’ Bapak/Ibu lihat rumah-rumah yang ada di depan kita ini? Ya.
Ini adalah rumah tradisional khas Manggarai. Mbaru artinya rumah, dan
Niang artinya tinggi dan bulat. Coba, kita perhatikan. Di depan kita ini ada
tujuh Mbaru Niang berbentuk kerucut dan tinggi yang hampir sama. Ada
yang tahu mengapa jumlahnya tujuh? Ya! Angka tujuh menunjuk kepada
tujuh arah gunung di sekitar desa yang dipercaya sebagai pelindung desa.
Ini menunjukkan bahwa masyarakat di sini sangat menghormati leluhur
dengan melestarikan budaya. Mari kita lihat lebih dekat rumah-rumah ini,
ya?”

“Mari mendekat kemari, semuanya!”
“Nah, seperti Kakak-kakak dan Bapak/Ibu bisa lihat, Mbaru Niang
terbuat dari beberapa jenis rumput, lalu dilapisi ijuk atau serat pohon

Bab I | Jelajah Nusantara | 23

palem. Bahan-bahan ini merupakan bahan pilihan agar Mbaru Niang kuat
menahan serangan angin dan air hujan. Silakan Bapak/Ibu sentuh dinding
rumah ini. Terasa kokoh, kan?”

“Setiap Mbaru Niang memiliki 5 tingkat, Bapak/Ibu. Semua ditutupi atap
dan setiap tingkatnya memiliki jendela kecil. Tingkat pertama disebut lutur
atau tenda yaitu tempat tinggal para penghuninya. Di sini, seperti Bapak/
ibu lihat, terdapat perapian dan dapur yang terletak di tengah rumah.
Dapur ini berfungsi menahan serangan rayap dengan memanfaatkan asap
yang dihasilkan ketika memasak. Sekarang mari kita ke tingkat dua.”

Mbaru Niang
“Tingkat kedua ini dinamakan lobo atau loteng, yaitu tempat
menyimpan bahan makanan dan barang. Kita lanjutkan ke tingkat tiga,
ya.”

2 4 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

“Kalau Kakak-kakak dan Bapak/Ibu perhatikan, tidak ada paku, besi,
dan beton pada rumah tradisional khas Manggarai ini. Bangunan ini
dibangun dengan cara ditanam, diikat, dan dipasak. Nah, inilah tingkat
ketiga atau yang biasa disebut lentar, berfungsi menyimpan benih jagung
dan tanaman untuk bercocok tanam lainnya. Mari kita naik lagi!”

“Ada yang tahu tempat apakah ini? Ya, benar sekali. Di sini adalah
tempat menyimpan cadangan makanan ketika panen dirasa kurang
berhasil. Tingkat keempat ini disebut juga lempa rae. Kita akan naik sekali
lagi menuju tingkat terakhir atau yang juga disebut sebagai hekang kode.
Tingkat kelima ini merupakan tempat menyimpan sesajian untuk para
leluhur. Mari kita turun kembali. Perhatikan langkahnya ya, kakak-Kakak,
Bapak/Ibu!”

“Nah, bagaimana? Sepertinya semua sudah tidak sabar ingin menginap,
ya? Sampai hari ini Mbaru Niang masih digunakan untuk berkumpul,
melakukan ritual, dan berdoa bersama setiap hari Minggu pagi. Demikian,
Kakak-kakak, Bapak/Ibu. Hingga di sini, ada pertanyaan?”

Bab I | Jelajah Nusantara | 25

Jelajah Rasa
di Lampung

Hai, Teman-teman! Kalian tahu, kali ini aku berada di mana?”
“Ya, tepat sekali! Kali ini aku berada di sentra keripik pisang lampung,

di Jalan Pagar Alam, Kota Bandar Lampung yang terkenal dengan sebutan
Gang PU. Kalau kalian lihat nih, di sisi kiri kanan jalan ini, hingga dua
kilometer ke depan, ada ratusan penjual keripik pisang aneka rasa. Ada
rasa cokelat, keju, stroberi, melon, cappuccino, sapi panggang, rumput laut,
hmm ... rasa apa lagi, ya? Daripada penasaran, ayo langsung kita coba!”

“Nah, sekarang aku berada di salah satu kios keripik pisang. Wuih, lihat
… jejeran stoples plastik warna-warni ini menggoda sekali, kan? Namun,
aku mau coba rasa keripik pisang yang paling jadi andalan dan paling dicari
wisatawan, yaitu keripik pisang cokelat!”

“Kalian bisa menebak mengapa keripik
pisang cokelat ini paling laris? Wow,
lihat! Keripik pisang ini betul-betul
tertutup semua oleh bubuk cokelat
lho! Kelihatannya enak sekali! Nggak
heran keripik ini jadi favorit wisatawan!
Sekarang kita coba, ya?”

“Hmmm … waaah, enak sekali! Keripiknya lebih
tebal dari keripik-keripik pisang biasa. Keripik ini lebih

2 6 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

empuk juga, tetapi tetap renyah ketika digigit. Rasa cokelatnya ... wow,
jangan ditanya. Mantap! Saat menggigit, kalian akan bisa merasakan rasa
manis di ujung lidah, lalu setelah beberapa saat kalian akan merasakan
sensasi sedikit rasa pahitnya. Pahit bercampur manis khas cokelat
yang pekat! Pasti kalian penggemar cokelat akan suka. Lihat nih, bubuk
cokelatnya sampai bertaburan di tangan.”

“Untuk sebungkus keripik pisang cokelat ini, kalian bisa membelinya
seharga 12.000 rupiah untuk sekantong keripik seberat seperempat
kilogram. Kalau kalian membeli sekilo, harganya 40.000 rupiah saja.
Murah kan? Nah, kalau kalian main ke Lampung, sempatkan datang ke
Surga Keripik Pisang di Gang Pagar Alam ini, ya! Sekarang aku mau coba
rasa lain dahulu. Dadaaah!”

Kalian telah membaca kedua wacana di atas. Sekarang bandingkan kedua
wacana tersebut dengan mengisi tabel dan menjawab pertanyaan di
bawah ini. Setelah itu, diskusikan tabel kalian dengan teman, ya.

Tabel 1.6 Perbandingan Informasi Lisan Jelajah Rasa
di Lampung
Jelajah Wae
Rebo

1. Objek apa yang
dideskripsikan?

2. Kepada siapa penutur teks
deskripsi ini berbicara?

3. Apakah kata sapaan yang
digunakan oleh penutur teks
deskripsi tersebut?

4. Menurut kalian, apa tujuan
penutur menjelaskan objek
tersebut?

5. Tulislah dua kalimat deskripsi
yang menarik menurut
kalian.

Bab I | Jelajah Nusantara | 27

Kegiatan 8:
Membandingkan Ciri-ciri Objek

Mengamati

Teks "Jelajah Wae Rebo" dan "Jelajah Rasa di Lampung" mendeskripsikan
dua objek yang berbeda. Sekarang bandingkan penggambaran ciri-ciri
benda yang dituturkan dalam kedua teks tersebut. Tabel ini membantu
kalian untuk membandingkan kalimat penjelasan pada kedua teks
tersebut. Kemudian, kalian dapat menuliskan kata konkret dan kalimat
perinci pada setiap kalimat.

Tabel 1.7 Membandingkan Ciri-Ciri Objek

Jelajah Wae Rebo Jelajah Rasa di Lampung

Mbaru Niang terbuat dari beberapa Keripiknya lebih tebal dari keripik-
jenis rumput, lalu dilapisi ijuk atau keripik pisang biasa. Keripik ini
serat pohon palem. Bahan-bahan lebih empuk juga, tetapi tetap
ini merupakan bahan pilihan renyah ketika digigit. Rasa
agar Mbaru Niang kuat menahan cokelatnya ... wow, jangan ditanya.
serangan angin dan air hujan. Mantap! Saat menggigit, kalian
Silakan Bapak/Ibu sentuh dinding akan bisa merasakan rasa manis di
rumah ini. Terasa kokoh, kan? ujung lidah, lalu setelah beberapa
saat kalian akan merasakan
Kalimat menjelaskan tekstur dan sensasi sedikit rasa pahitnya. Pahit
bahan. bercampur manis khas cokelat
Kalimat bertujuan agar pembaca yang pekat! Pasti kalian penggemar
seolah-olah ikut melihat dan cokelat akan suka.
menyentuh.
Kata konkret: Kalimat menjelaskan rasa.
Kalimat perinci:
Kalimat bertujuan agar pembaca
seolah-olah ikut merasakan.

Kata konkret:

Kalimat perinci:

Dengan membandingkan dua teks deskripsi di atas, kalian
berlatih menganalisis informasi yang tersaji secara lisan.

2 8 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

E. Menyunting Teks Deskripsi

Kegiatan 9:
Mengenali Tanda Baca dalam Teks Deskripsi

Kupas Teori

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Misalnya:
a. Ardi menikmati kopi gayo.
b. Papandayan adalah salah satu gunung api aktif jenis strato dengan
ketinggian 2.662 mdpl.
c. Perjalanan ditempuh dalam waktu satu jam.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geograi. Misalnya:
Jakarta, Jalan Dago, Kabupaten Garut, Sungai Musi, Gunung Papandayan.

3. Tanda Koma
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan. Misalnya: Ia membeli kopi, kain, dan tas sebagai
oleh-oleh untuk para sahabatnya.
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi,
melainkan, sementara dan sedangkan dalam kalimat majemuk setara.
Misalnya: Lili mengambil foto, sementara Fajar memilih menikmati
secangkir kopi.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya. Misalnya: Kalau lulus ujian, ayah akan mengajak
saya ke Pulau Bali.
d. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian. Misalnya: Gunung
Papandayan telah meletus beberapa kali. Meskipun demikian, kawah
hasil letusan dan hutan mati menjadi daya tarik wisata ini.
e. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru seperti o, ya,
wah, aduh, hai. Tanda koma juga dipakai sebelum dan/atau sesudah
kata sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak. Misalnya: Wah, indah
sekali pemandangan di Pantan Terong! Kamu setuju kan, Nak?

Bab I | Jelajah Nusantara | 29

4.Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya:
a. Di mana Toko Kopi Djawa?
b. Dia ikut berlibur ke Yogyakarta.
c. Ia berasal dari Kota Musik.

Sekarang kalian akan menyunting teks “Berkunjung ke Negeri di Atas
Awan”. Cermatilah penggunaan huruf kapital dan tanda koma, lalu
lengkapi dengan kata depan, ya!

Berkunjung ke Negeri di Atas Awan

Selamat malam kakak-kakak selamat datang _____ desa denge. desa ini
adalah desa terdekat _____ wae rebo. malam ini kalian akan menginap di
sini, lalu besok pagi kita akan memulai perjalanan menuju wae rebo.

dalam perjalanan esok kita akan menempuh jarak yang cukup jauh
dengan berjalan kaki. karena itu silakan kakak-kakak menyiapkan sebuah
tas ransel yang berisi keperluan untuk menginap semalam. kenakan juga
pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. karena sekarang sedang
musim hujan sebaiknya kenakan celana training atau celana panjang
untuk menghindari lintah. o ya jangan lupa juga untuk membawa jas
hujan dan baju hangat karena malam ______ wae rebo pasti dingin. Untuk
persiapan perlengkapan ada yang mau ditanyakan dahulu kak?

saya lanjutkan ke perjalanan kita esok ya. ______ denge kita akan
naik mobil melewati jembatan yang melintasi sungai wae lomba. setelah

3 0 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

itu kita akan berjalan kaki kira-kira 3 jam lamanya sebelum tiba ______
poco roko atau pos 2. di sini kita akan beristirahat sebentar. lalu kita akan
melanjutkan perjalanan melintasi hutan lebat menuju pos terakhir. di sini
saya akan memukul kentungan sebagai tanda bahwa ada tamu yang akan
berkunjung. kita akan menunggu sampai terdengar kentungan jawaban
______ wae rebo.

setibanya _____ gerbang desa kita tidak boleh mengambil gambar
atau melakukan apa pun sebelum menghadap kepala adat. maka kita
akan langsung menuju _____ rumah gendang untuk mengikuti upacara
adat waelu. upacara ini dipimpin oleh kepala adat sebagai ungkapan
selamat datang kepada para wisatawan. selain penyambutan kita juga
akan diberkati dengan doa-doa agar selamat aman dan tidak ada gangguan
selama berkunjung ______ wae rebo. cukup jelas ya kak?

kakak-kakak akan menginap semalam ______ mbaru niang. kalian akan
merasakan bagaimana kehidupan _______ wae rebo dengan bersosialisasi
langsung dan mengikuti beberapa kegiatan khas wae rebo yaitu menanam
dan mengolah biji kopi juga menenun songket.

F. Menyajikan Teks Deskripsi Sederhana

Kegiatan 10:
Memaparkan Ciri Benda Kesukaan

Menulis

Tahukah kalian bahwa orang lain kadang mengenali kita dari benda-benda
yang kita sukai? Sekarang fotolah benda-benda yang kalian sukai di kamar
atau di rumah kalian. Tentu kalian juga dapat menggambarnya. Sesuatu ini
dapat berupa makanan, alat tulis, buku, tanaman, binatang piaraan, atau
apa saja yang identik dengan diri kalian.

Tuliskan ciri-ciri benda tersebut pada diagram ini. Setelah itu, tulis
beberapa kalimat deskripsi tentang benda tersebut, lalu ceritakan benda ini
kepada teman-teman kalian. Gunakan kata sapaan yang akrab dan santun
untuk menarik mereka. Ingat, kalian harus membuat teman-teman kalian
dapat membayangkan, menyentuh, melihat langsung, meraba, membau,
atau merasakan benda ini. Gunakan kata konkret dan kalimat perinci, ya.

Bab I | Jelajah Nusantara | 31

Bentuk
warna

Tekstur Nama Aroma
benda rasa

Bau

Gambar 1.8 Diagram Benda Kesukaan

Dengan mengembangkan kerangka di atas menjadi tulisan, kalian
berlatih menulis teks deskripsi sederhana.

3 2 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Kegiatan 11:
Menyimak dan Menilai Paparan Teman

Menyimak

Dengarlah presentasi teman tentang benda kesukaannya. Saat menyimak,
isilah lembar penilaian ini. Begini cara mengisinya:
(1) Warnai salah satu emotikon pada poin pertanyaan nomor 1—3!
(2) Kemudian, berikan catatan untuk memperbaiki presentasi itu pada poin

nomor 4!
(3)Terakhir, jangan lupa memberikan kata-kata penyemangat kepada

teman kalian pada poin nomor 5!

Lembar Penilaian Presentasi

Hari, Tanggal :

Nama :

Kelas :

Benda Kesukaan :

1. Menurut saya, teman saya sudah
menyapa pendengar dengan
menarik.

2. Menurut saya, teman saya sudah
menjelaskan alasan memilih benda
kesukaannya dengan baik.

3. Menurut saya, kalimat-kalimat yang
digunakan dalam presentasinya
membuat saya dapat membayangkan
benda kesukaannya itu.

4. Hal penting apa yang perlu diperbaiki dalam presentasi ini?

5. Kata-kata penyemangat:

Bab I | Jelajah Nusantara | 33

Jurnal Membaca

Jurnal Membaca

Nama Penulis:
Judul Buku:
Penerbit:
Tahun:
Teks deskripsi favorit pada buku ini:

Hal yang kubayangkan saat membaca teks deskripsi ini:

Catatan Kata
Selain Jurnal Membaca, kalian juga akan mencari kosakata baru dalam
Catatan Kata berikut. Perhatikan caranya!
1. Dari buku-buku yang kalian baca, baik iksi maupun noniksi, temukan

kata-kata yang jarang muncul atau kata baru.
2. Cari arti kata-kata tersebut dalam kamus dan tuliskan dalam kartu-kartu

kata di bawah ini.
3 4 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII

Kata Baru: Arti dalam Kamus: Kata Baru: Arti dalam Kamus:

Contoh dalam Kalimat: Contoh dalam Kalimat:

Kata Baru: Arti dalam Kamus: Kata Baru: Arti dalam Kamus:

Contoh dalam Kalimat: Contoh dalam Kalimat:

Refleksi

Selamat! Kalian sudah mempelajari Bab I.
Apa yang sudah kalian pelajari? Beri tanda centang pada apa yang sudah
dapat kalian lakukan dan sudah kalian pahami di tabel ini, ya.

Tabel 1.8 Releksi Masih Perlu
Belajar Lagi
No Pada Bab I Ini: Sudah Bisa

1. Saya mengidentiikasi beragam teks deskripsi,
baik yang menggambarkan keindahan alam
maupun benda.

2. Saya menemukan informasi dan membuat
simpulan dari teks deskripsi tentang keindahan
alam.

3. Saya mengidentiikasi gaya menyapa pembaca
pada teks deskripsi di media sosial.

4. Saya mengidentiikasi manfaat teks deskripsi
dalam komunikasi sehari-hari.

5. Saya mengidentiikasi kata konkret dan kalimat
perinci dalam teks deskripsi.

Bab I | Jelajah Nusantara | 35

6. Saya mengidentiikasi majas personiikasi
dalam teks deskripsi.

7. Saya menganalisis informasi dalam pamlet.

8. Saya membandingkan penyajian gambar
dalam pamlet wisata.

9. Saya memahami kombinasi awalan dan kata
dasar berawalan k, p, t, s.

10. Saya membandingkan dua teks deskripsi lisan
untuk pendengar yang berbeda.

11. Saya dapat menyunting penulisan huruf
kapital dan kata depan.

12. Saya dapat menulis teks deskripsi singkat
tentang benda yang saya kenali.

13. Saya dapat menceritakan teks deskripsi
tentang benda kepada teman dengan sapaan
yang tepat.

14 Saya dapat memberikan penilaian terhadap
teks deskripsi yang ditullis dan dituturkan
oleh teman.

Pengetahuan atau keterampilan yang sudah saya pelajari:
1. __________________________________________________________________________________________________
2. __________________________________________________________________________________________________
3. __________________________________________________________________________________________________

Refleksi Proses Belajar

1. Kegiatan yang paling sulit bagi saya pada bab ini:

2. Hal yang saya lakukan untuk memperbaiki hasil belajar saya:

3. Kepada siapa saya minta bantuan untuk memperbaiki hasil belajar saya:

4. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang telah saya lakukan:

12 3 4 5

Lingkari salah satu angka untuk menggambarkan:

1 = sangat tidak puas 4 = puas

2 = tidak puas 5 = sangat puas

3 = biasa saja

3 6 | Bahasa Indonesia | SMP Kelas VII