Apa yang dimaksud dengan wilayah Indonesia berada di wilayah Ring of Fire

Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan

Wilayah Jawa Timur pada akhir pekan kemarin mengalami rentetan gempa bumi. Pada Sabtu (10/4) misalnya, warga di Kabupaten Malang dikejutkan dengan gempa bumi berkekuatan 6,1 SR. Gempa susulan juga sempat terjadi pada Minggu (11/4) dengan magnitudo 5,1 SR.

Menanggapi musibah ini, Presiden Jokowi menyebut bahwa pemerintah daerah dan masyarakat perlu siap siaga karena gempa bisa terjadi kapan saja. Khususnya, karena Indonesia terletak di wilayah cincin api atau ring of fire.

"Saya perlu mengingatkan kalau kita ini berada di wilayah ring of fire, di wilayah cincin api. Oleh karena itu, aktivitas alam dapat terjadi setiap saat. Baik gempa, dan lain-lain kapan saja," kata Jokowi dalam keterangannya, Minggu (11/4).

Lantas, apa itu ring of fire yang dibicarakan Jokowi?

Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), ring of fire atau cincin api merupakan serangkaian 850-1.000 gunung berapi yang membentang hampir 40.250 kilometer di sekitar Samudra Pasifik. Fenomena ini juga umum dikenal sebagai Cincin Api Pasifik (Pasific Ring of Fire).

Meski namanya "Cincin", ring of fire sebenarnya berbentuk tapal kuda. Ia membentang dari ujung selatan Amerika Selatan, ke sepanjang pantai barat Amerika Utara, melintasi Selat Bering, turun melalui Jepang, Indonesia dan masuk ke Selandia Baru.

Ring of fire. Foto: USGS via Wikimedia Commons

Cincin api terbentuk dari aktivitas lempeng tektonik. Aktivitas tersebut, yang terdiri dari tabrakan dan penghancuran lempeng litosfer di bawah dan sekitar Samudera Pasifik, telah menciptakan serangkaian zona subduksi yang hampir terus menerus menciptakan gunung berapi dan gempa bumi terjadi.

Sebagian besar aktivitas vulkanik terjadi di sepanjang zona subduksi, yang merupakan batas lempeng konvergen tempat dua lempeng tektonik bertemu. Pada zona subduksi ini, pelat yang lebih berat didorong ke bawah pelat lainnya yang lebih ringan.

Ketika subduksi itu terjadi, pelelehan lempeng menghasilkan magma yang naik melalui lempeng di atasnya, meletus ke permukaan sebagai gunung berapi. Adapun gempa bumi terjadi saat dua lempeng saling bergesekan dan lempeng subduksi menekuk.

Setidaknya, sekitar 90 persen semua gempa bumi di dunia dan 80 persen gempa bumi terbesar di dunia terjadi di sepanjang daerah Cincin Api Pasifik ini. Menurut catatan BMKG, Indonesia setiap tahun diguncang sekitar 5.000 gempa.

Zona subduksi di Cincin Api Pasifik juga merupakan tempat palung laut terdalam di Bumi berada dan tempat terjadinya gempa bumi yang dalam. Palung sendiri terbentuk karena ketika satu lempeng menunjam di bawah lempeng lainnya, ia menekuk ke bawah.

MEMPERINGATAN 11 TAHUN TSUNAMI

Humas Aceh | 26-12-2015

Aceh Besar – Sebagaimana diketahui, Aceh dan sejumlah wilayah lain di Indonesia terletak di kawasan yang rawan bencana. Hal ini dikarenakan letak geografis Indonesia merupakan titik bertemunya tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Lempeng Pasifik atau dikenal sebagai Ring of Fire.

“Lempeng ini kerap bergeser menumbuk lempeng lainnya sehingga berdampak pada terjadinya gempa bumi. Jika gempa bumi yang terjadi berkekuatan di atas 6 skala richter, maka ia berpotesi menghadirkan tsunami,” terang Gubernur.

Doto Zaini mengungkapkan, selain peristiwa tsunami 11 tahun silam itu, berbagai bencana lain juga pernah terjadi di daerah Aceh. Gubernur mencontohkan, bencana air bah dan tanah longsor di Aceh Tenggara dan Tangse, banjir besar di Aceh Tamiang, longsor di Gayo Lues, dan gempa cukup besar di wilayah Aceh bagian tengah.

“Beberapa dari bencana itu terjadi akibat kerusakan alam yang merupakan ulah tangan-tangan manusia. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak kita semua agar hendaknya dapat menahan diri dari segala perbuatan merusak alam dan lingkungannya,” ajak Gubernur.

Gubernur mengajak semua pihak agar menjadikan momentum peringatan tsunami sebagai sebuah saran untuk melahirkan perilaku yang positif, sekaligus menciptakan perubahan dalam diri.

“Karena itulah saya menghimbau agar masyarakat di tingkat kecamatan di seluruh Aceh sebaiknya membentuk komunitas-komunitas peduli bencana yang kreatif dalam membangun Aceh yang lebih baik di masa depan, salah satunya melalui peningkatan pengetahuan di bidang kebencanaan.”

Doto Zaini berharap agar komunitas tersebut dapat berperan dalam mensosialisasikan teknik-teknik penanggulangan bencana sehingga program mitigasi bencana dapat tersebar di tengah-tengah masyarakat.

Gubernur meyakini jika pemahaman masyarakat terhadap bencana cukup baik, maka upaya penanggulangan bencana dapat kita jalankan dengan efektif. Gubernur juga menjelaskan, dalam RPJM Aceh 2012-2017, masalah Lingkungan Hidup dan Kebencanaan merupakan salah satu program prioritas yang dijalankan Pemerintah Aceh.

“Karena itu saya meminta agar program penanggulangan bencana ini benar-benar dijalankan dengan baik demi kenyamanan kepada masyarakat. Saya juga menghimbau agar solidaritas kita lebih ditingkatkan lagi agar penanganan bencana dapat dilakukan secara komprehensif.”

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.550 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.

Apa yang dimaksud dengan wilayah Indonesia berada di wilayah Ring of Fire

Cincin Api Pasifik.

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5-6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika. Berikutnya adalah Mid-Atlantic Ridge.[1][2]

Beberapa daratan dan lautan yang membentuk Lingkaran Api Pasifik (dari arah barat daya, berlawanan arah jarum jam):

  • Selandia Baru
  • Palung Kermadec
  • Palung Tonga
  • Palung Bougainville
  • Indonesia
  • Kepulauan Melayu
  • Palung Sunda
  • Kepulauan Filipina dan Palung Filipina
  • Pulau Taiwan dan Palung Taiwan
  • Palung Yap
  • Palung Mariana
  • Palung Izu Bonin
  • Palung Ryukyu
  • Kepulauan Jepang (dengan Gunung Fuji) dan Palung Jepang
  • Palung Kurile
  • Palung Aleutia
  • Alaska
  • Pegunungan Pantai Pasifik (Pacific Coast Range) (dengan Gunung St. Helens)
  • Palung Amerika Tengah
  • Amerika Tengah
  • Pegunungan pantai Pasifik di Amerika Selatan

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni, Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Kondisi geografis ini di satu sisi menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan bencana letusan gunung api, gempa bumi, dan tsunami namun di sisi lain menjadikan Indonesia sebagai wilayah subur dan kaya secara hayati. Debu akibat letusan gunung berapi menyuburkan tanah sehingga masyarakat tetap banyak yang tinggal di area sekitar gunung berapi. Jalur Cincin Api juga memberikan potensi energi tenaga panas bumi yang dapat digunakan sebagai sumber tenaga alternatif.[3] Jalur Cincin Api juga memberikan potensi energi tenaga panas bumi yang juga bisa membuat rumah pemukiman terbakar[3]

  1. ^ [1]
  2. ^ [2]
  3. ^ a b "Hidup Mati di Negeri Cincin Api". National Geographic Indonesia. 2012-12-14. Diakses tanggal 2017-09-25. [pranala nonaktif permanen]
  • (Inggris) Historic Earthquakes & Earthquake Statistics – USGS
  • (Inggris) "Ring of Fire", Plate Tectonics, Sea-Floor Spreading, Subduction Zones, "Hot Spots" – USGS
  • (Inggris) Map of the Ring of Fire
  • (Inggris) The Ring of Fire at work Diarsipkan 2006-02-19 di Wayback Machine.
 

Artikel bertopik geologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_Api_Pasifik&oldid=21217281"