Apa yang dimaksud dengan scopus

Sudah kita ketahui bersama, para peneliti dan akademisi berlomba-lomba untuk mengejar publikasi jurnal ilmiah atau prosiding yang terindeks oleh Scopus. Lalu apa sebenarnya Scopus itu? Dan seberapa pentingnya untuk kita sebagai peneliti atau akademisi? Disini kita akan bahas Mengenal Scopus Indeks Jurnal Internasional

Apa itu Scopus?

Scopus adalah basis data sitasi atau jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Scopus mulai di perkenalkan tahun 2004 oleh Elsevier. Elsevier adalah salah satu penerbit terkemuka di dunia. Sebelumnya sudah ada indeks jurnal serupa, yaitu Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters. Namun pada perkembanganya, indeks jurnal internasional Scopus lebih banyak diminati dan lebih populer.

Apa yang dimaksud dengan scopus

Scopus tidak hanya menampilkan berbagai karya ilmiah, namun juga menyajikan data hak paten berbagai penelitian yang telah terbit di dunia. Scopus memiliki jutaan data literatur ilmiah yang terbit sejak puluhan tahun yang lalu sampai sekarang. Bahkan ada beberapa literatur dalam pusat data Scopus yang sudah diterbitkan sejak sebelum terjadinya Perang Dunia II.

Indeks jurnal Scopus memiliki fokus terhadap 4 bidang penelitian ilmiah, diantaranya :

  1. Ilmu Hayati (Life sciences), terdiri dari pertanian, biologi, ilmu syaraf/neuroscience, dan farmakologi
  2. Ilmu Sosial (Social sciences), mencakup seni & humaniora, bisnis & manajemen, sejarah, dan ilmu informasi
  3. Ilmu Fisik (Physical sciences), yaitu kimia, rekayasa/engineering, dan matematika
  4. Ilmu Kesehatan (Health sciences), yang terdiri dari kesehatan paramedik, kedokteran gigi, keperawatan, dan kedokteran hewan

Mengapa harus Scopus?

Scopus menyediakan sistem penilaian untuk mengukur apakah sebuah jurnal ilmiah memiliki dampak signifikan atau tidak. Sistem penilaian ini dikenal dengan Scimago Journal Rank (SJR). SJR akan menilai sejauh mana jurnal ilmiah memiliki dampak scientific atau tingkat pengaruh berdasarkan hubungan sitasi oleh jurnal ilmiah lain pada periode tertentu (biasanya 2 tahun). Dengan adanya Scopus, para peneliti bisa mengukur dan menentukan dimana akan menerbitkan jurnal atau artikel ilmiahnya.

Jurnal atau artikel ilmiah yang telah terindeks oleh Scopus telah melalui seleksi yang sangat ketat. Kualitas dan kredibilitas suatu jurnal akan dilihat dan direview secara seksama sebelum diindeks ke dalam basis data Scopus. Oleh karena itu jurnal, prosiding, buku, dan terbitan artikel ilmiah yang telah terindeks oleh Scopus memiliki nilai kredit dan reputasi yang tinggi bagi dosen atau peneliti.

Oleh karena itu pemilihan literatur dan tata cara penulisan jurnal karya ilmiah yang baik dan benar sangatlah penting agar jurnal ilmiah yang kita buat memiliki nilai reputasi yang tinggi. Melalui indeks jurnal Scopus kita dapat mengukur seberapa signifikan bidang penelitian yang kita buat serta menentukan dimana seharusnya jurnal kita diindeks.

Seringkali saya mendapatkan beberapa peneliti dan akademisi mengejar publikasi di jurnal / prosiding yang terindeks Scopus. Sebagai seseorang yang masih baru di dunia penulisan karya ilmiah, saya penasaran, sebenarnya apa itu scopus dan apa pentingnya tulisan ilmiah kita dapat termuat didalamnya?

Apa yang dimaksud dengan scopus

Scopus adalah salah satu database (pusat data) sitasi / literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier. Scopus diperkenalkan ke dunia pada tahun 2004. Scopus bersaing dengan Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters menjadi pusat data terbesar di dunia. WOS terbit terlebih dahulu dibandingkan dengan scopus. Meskipun begitu, scopus lebih diminati dan melingkupi lebih banyak jurnal (20% lebih banyak) jika dibandingkan dengan WOS (Chadegani et al, 2013). Selain scopus, elsevier juga memiliki database lainnya yaitu Sciencedirect.Kedua database ini berfokus pada 4 bidang ilmiah : sains fisik dan teknik, ilmu hayati, ilmu kesehatan dan ilmu sosial dan humaniora. Scopus memiliki cakupan jurnal yang lebih banyak jika dibandingkan dengan sciencedirect (sciencedirect hanya berisi data tentang artikel dalam jurnal-jurnal terbitan elsevier) sehingga lebih banyak kesempatan suatu jurnal terdata di dalam scopus. Selain menampilkan karya ilmiah, scopus juga menyajikan data hak paten berbagai penelitian di dunia. Keberadaan pusat data sangat penting untuk melihat tingkat perkembangan penelitian yang kita minati : apakah sudah banyak peneliti yang melakukannya atau tidak? apakah penelitian kita ini terbarukan atau tidak? dan apakah penelitian kita memberikan dampak yang besar bagi ilmu pengetahuan atau tidak. Dengan adanya pusat data tersebut, maka peneliti dapat menentukan dimana seharusnya dia menerbitkan artikel ilmiahnya. Sederhananya, scopus dan pusat data lainnya merupakan mesin pencari artikel ilmiah dan jurnal. Database / pusat data artikel ilmiah yang lainnya meliputi : Ebsco, ProQuest, SpringerLink, Wiley, Web of Science, Doaj, Doab, dll

Scopus juga menyediakan layanan untuk menilai apakah suatu jurnal berdampak yang signifikan atau tidak. Tingkat pengaruh ini dicantumkan sebagai Simago Journal Rank (SJR). SJR mengukur sejauh mana dampak saintifik rata-rata artikel dalam jurnal. Cara pengukuran tingkat dampak pada SJR pada prinsipnya sama dengan perhitungan Impact Factor (IF) yang dikeluarkan oleh Thomson Reuters. IF adalah rata-rata artikel pada suatu jurnal disitasi pada periode 2 tahun.

Apa yang dimaksud dengan scopus

Mengapa Jurnal yang Terdaftar di Scopus terlihat Prestisius?

Alasan utamanya adalah karena jurnal yang terbit di scopus adalah jurnal internasional yang bereputasi. Abdul hamid dalam tulisannya menjelaskan bahwa dalam petunjuk operasional yang dikeluarkan dirjen DIKTI, jurnal-jurnal yang telah terindex di dalam Web of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search memiliki nilai angka kredit yang tinggi (bagi dosen dan peneliti). Dalam blog Resendeve disebutkan bahwa kualitas dan kredibilitas suatu jurnal / konferensi akan dilihat dan direview secara seksama sebelum diindex di scopus. Sehingga, jurnal, buku, prosiding dan terbitan karya ilmiah lainnya memiliki reputasi yang tinggi.

Untuk Dibaca di Kemudian Hari :

  1. Impact Factor
  2. Jurnal Predatory

Jurnal Scopus artinya apa?

Jurnal terindeks Scopus adalah salah satu database (pusat data) kutipan atau literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier.

Apa guna Scopus?

Kegunaan Scopus ialah mengaitkan semua artikel yang tersusun ke portal yang merupakan alat ukur prestasi peneliti di masing-masing negara. Scopus mempunyai sistem penilaian yang dinamakan Scrimago Journal Rank (SJR) untuk mengukur sebuah artikel ilmiah. Selain Scopus, ada beberapa layanan indeksasi jurnal lain.

Bagaimana cara mengetahui suatu jurnal sudah terindeks Scopus?

Cara cek dokumen atau artikel terindeks Scopus.
Temukan menu Sources > Scopus Documents atau klik tautan ini..
Input judul artikel yang ingin dicek..
Hasil pencarian akan menampilkan judul artikel, penulis pertama (creator), tahun terbit, jumlah kutipan, nama jurnal, dan kuartil jurnal tersebut..

Apa perbedaan Scopus dan Sinta?

Pada Sinta sendiri, standar yang dipakai adalah hasil akreditasi dari ARJUNA dan juga sitasi, Sementara untuk standar Scopus adalah jurnal internasional yang memiliki standar dan reputasi tinggi, Reputasi tinggi ini juga bisa dilihat dari sitasi dan kinerja jurnal internasional tersebut.