Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun. Pada awalnya, indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat modern.. namun akhir-akhir ini indonesia semakin gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
Sebagai contoh adalah batik hasil dari budaya indonesia, batik tersebut belakangan ini termasuk bahan-bahan yang diminati oleh masyarakat luar. Muncul trend ini dikarenakan batik telah diresmikan bahwa batik tersebut telah ditetapkan oleh UNESCO pada hari jumat tanggal 02 oktober 2009 sebagai warisan budaya indonesia, dan hari itulah ditetapkannya sebagai hari batik nasional.
Ada sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor), seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka .
Didalam budaya seni, indonesia mempunyai kemajuan. khususnya Tarian tradisional telah mengalami kemajuan yang cukup baik dan telah meranjak ke internasional. Akan tetapi ada beberapa bagian dari budaya indonesia yang di klaim oleh negara lain. Berikut, data dari budaya yang di klaim oleh negara lain:
1. batik dari jawa oleh Adidas
2. Naskah kuno dari riau oleh pemerintah malaysia
3. Naskah kuno dari sumatera barat oleh pemerintah malaysia
4. Naskah kuno dari sulawesi selatan oleh pemerintah malaysia
5. Naskah kuno dari sulawesi tenggara oleh pemerintah malaysia
6. rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
7. Sambal bajak dari jawa tengah oleh oknum WN belanda
8. Sambal petai dari riau oleh oknum WN belanda
9. tempe dari jawa oleh beberapa perusahaan asing
10. lagu rasa sayange dari maluku oleh pemerintah malaysia
11. Tari reog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah malaysia
12. Lagu soleram dari riau oleh pemerintah malaysia
13. Lagu injit-injit semut dari jambi oleh pemerintah malaysia
14. Alat musik gamelan dari jawa oleh pemerintah malaysia
15. Tari kuda lumping dari jawa timur oleh pemerintah malaysia
16. tari piring dari sumatera barat oleh pemerintah malaysia
17. Lagu kakak tua dari maluku oleh pemerintah malaysia
18. Lagu anak kambing saya dari nusa tenggara oleh pemerintah malaysia
19. Kursi taman dengan ornamen ukir khas jepara jawa tengah oleh oknum WN perancis
20. Pigura dengan ornamen ukir khas jepara dari jawa tengan oleh oknum WN inggris
21. Motif batik perang dari yogyakarta oleh pemerintah malaysia
22. Desain kerajinan perak desak suwarti dari bali oleh oknum WN amerika
23. Produk berbahan rempah-rempah dan tanaman obat asli indonesia oleh shiseido Co. Ltd
24. Badik tumbuk lada oleh pemerintah malaysia
25. kopi gayo dari aceh oleh perusahaan multinasional (MNC) belanda
26. kopi toraja dari sulawesi selatan oleh perusahaan jepang
27. Musik indang sungai garinggiang dari sumatera barat oleh malaysia
28. Kain ulos oleh malaysia
29. alat musik angklung oleh pemerintah malaysia
30.Lagu jali-jali oleh pemerintah malaysia
31. tari pendet dari bali oleh pemerintah malaysia
Dari data tersebut, bisa dibuktikan bahwa masyarakat indonesia sendiri kurang memperhatikan bagian dari budaya indonesia. dan diharapkan untuk masyarakat indonesia lebih memperhatikan bagian dari peninggalan budaya indonesia. dan sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik anak-anak muda untuk perduli terhadap hal tersebut, dan lebih mengenalkan dari dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya indonesia.
Ikuti tulisan menarik Myl Mehrantoni Toni lainnya di sini.
Pengembangan budaya adalah suatu bagian meningkatkan atau mempertahankan hukum budaya yang mempunyai pada masyarakat dalam kajian pengembangan masyarakat yang menggambarkan bagaimana budaya dan masyarakat itu berubah dari waktu ke waktu yang banyak ditunjukkan sebagai pengaruh global.[1] Pengembangan budaya dikembangkan secara luas melalui kepentingan transnasional.[1] Segala wujud kesenangan ikut terlibat dalam upaya pengembangan budaya ini.[1] untuk menghadapi globalisasi budaya, sangat sulit untuk masyarakat untuk melestarikan budaya lokal mereka sendiri yang dibuat sebagai keunikan wilayahnya, namun globalisasi budaya ini merupakan komponen penting dalam pengembangan masyarakat wilayahnya sendiri.[1] Dalam konteks Pengembangan masyarakat, pengembangan budaya memiliki empat komponen yaitu,, .[1]
Komponen dalam Pengembangan Budaya
- Melestarikan dan menghargai budaya lokalTradisi budaya lokal merupakan aspek penting dalam menanamkan rasa bermasyarakat, dan membantu memberikan rasa identitas kepada mereka.[2] Oleh karenanya pengembangan masyarakat akan berupaya mengidentifikasi elemen-elemen penting dari budaya lokal dan melestarikannya.[2] Tradisi ini meliputi sejarah lokal dan peninggalan bernilai, kerajinan yang berbasis lokal, makanan lokal atau hal lainnya.[2] pengaruh eksternal bisa memisahkan tradisi-tradisi budaya lokai ini, dan strategi masyarakat yang cermat diperlukan jika tradisi tersebut akan dilestarikan.[2] Masyarakat perlu mengidentifikasi apa komponen yang unik dan signifikan dari warisan budayanya, dan untuk menentukan komponen mana yang akan dipertahankan. Oleh karena itu, sebuah rencana bisa disusun tentang bagaimana mencapainya, contohnya programa di balai masyarakat, mendirikan industi lokal yang berbasis budaya lokal.[2]
- Melestarikan dan menghargai budaya asli atau pribumiKetika dikemukakan bahwa budaya asli hanyalah kasus tertentu dalam budaya lokal, dinamika yang berlainan yang mengelilingi budaya asli berarti budaya asli ini diperlakukan sebagai hal yang terpisah.[2] Mempunyai dua hal utama yang mendasarinya yaitu, pertama klaim istimewa yang dimiliki orang-orang pribumi terhadap lahan atau daerah dan terhadap struktur komunitas tradisional yang dibuat sebagai bertambah sempurna seleras dengan lahan atau daerah selama periode waktu jauh lebih lama daripada kolonisasi baru.[2] Komunitas merupakan hal penting untuk kelangsungan budaya dan kelangsungan spritual, dalam guna penting kelesetarian budaya tradisional merupakan kebutuhan yang lebih penting untuk orang-orang pribumi daripada orang lain kebanyakan.[2]
- MultikulturalismeKata ini lazimnya menunjukkan pada kelompok etnis yang berlainan yang tinggal di satu masyarakat tetapi mempertahankan identitas budaya yang berlainan.[2] Oleh karena itu, fokus ini yaitu pada etnisitas dan fitur budaya dari kelompok-kelompok etnis yang berlainan.[2] Kebiasaan-kebiasaan dalam budaya yang relatif homogen tampak hilang, masyarakat harus sampai pada kehidupan bermasyarakat yang multikultural.[2] Untuk beberapa orang, hal ini terjadi karena ketakutan, ancaman, kerugian dan raisal serta ketegangan budaya dan pengucilan.[2] Keanekaragama latarbelakang budaya merupakan realitas untuk banyak masyarakat, dan oleh karena itu merupakan aspek yang penting dari pembangunan masyarakat.[2] Benturan nilai-nilai budaya dan problem-problem yang dialami oleh perseorangan dan keluarga memberikan suasana ketidakstabilan dan kecemasan selama mereka berusaha menemukan sebuah metode melalui konflik ini.[2] Strategi yang digunakan dalam keadaan multikulturalisme yaitu mencakup bekerja dengan pemuka-pemuka masyarakat, meningkatkan kesadaran penduduk, dan menghadapi rasisme.[2]
- Budaya partisipatoriPrograma budaya merupakan fokus penting untuk identitas masyarakat, partisipasi, interaksi sosial dan pengembangan masyarakat.[2] Satu metode untuk mendorong masyarakat yang sehat yaitu bisa mendorong partisipasi yang luas dalam programa budaya, sehingga seni, musik, teater, tarian dan olahraga dibuat sebagai sesuatu yang mereka lakukan, bukan yang mereka tonton.[2] Hal ini telah dibuat sebagai fokus dari banyak program pengembangan budaya masyrakat; partisipasi budaya bisa dilihat sebagai metode penting untuk mendirikan modal sosial, memperkuat masyarakat dan menegaskan identitas.[2] Aktivitas-aktivitas yang mungkin dilakukan akan berbeda-beda tergantung pada budaya lokal, budaya lokal dan faktor-faktor lain.[2] Budaya parsipatif juga memiliki potensi untuk mencapai lebih dari memperkuat modal sosial dan bangunan masyrakat.[2] Partisipasi dalam programa budaya merupakan aspek penting untuk membantu orang-orang dari suatu masyarakat untuk mendapat kembali budaya mereka sendiri dan menolak ikut campur dari pihak di luar mereka.[2]
Pengembangan Budaya dalam Penyesuaian Diri Manusia
Kondisi dunia yang telah semakin berubah seiring dengan perusakan lingkungan sebagai akibat dari global ekonomi. Menciptakan manusia sulit untuk menyesuaikan dirinya secara biologis terhadap budaya yang dibuat sebagai bertambah sempurna seperti perkembangan budaya yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat sebelumnya.[3]Pengembangan budaya yang bertele-tele dan terlalu di luar ambang ketentuan yang tidak boleh dilampaui norma dan nilai sosial yang mempunyai sebelumnya, akan berasa sedikit sulit untuk disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakatnya.[3]Bagian
- InternalisasiManusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan,hasrat, nafsu, dan emosi dalam upaya pengembangan budayanya.[4] Perasaan yang lahir dari manusia adalah manusia yang tidak pernah berpuas diri, sehingga beliau berupaya untuk selalu melakukan pengembangan-pengembangan dalam dirinya yang mempengaruhi perubahan pada budaya mereka sendiri.[4]
- SosialisasiBersesuaian erat dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri. Kita memahami buadaya dari bagian sosialisasi turun-temurun, namun mempunyai kalanya, bagian sosialisasi ini tidak sempurna dilakukan oleh generasi sebelumnya sehingga, menciptakan budaya yang lama terkadang diambil aspek yang sesuai dengan kondisi sekarang.[4] Sehingga budaya yang mempunyai dulu belum tentu mempunyai untuk masa ini, karena juga dipengerahui oleh global ekonomi yang sedang berlanjut dalam kalangan masyarakat.[4]
- EnkulturasiHal ini tidak bebas dari pengaruh dari luar masyarakat penganut budaya asli, bagian ini dibuat sebagai faktor pendorong utama dalam peningkatan atau penurunan nilai pada suatu budaya dalam masyarakat.[4] Dengan itu, aspek ini yang berada di luar masyarakat, dibuat sebagai indikator yang sangat penting dalam bagian pengembangan budaya dewasa ini.[4]
Nilai
Semakin bermutu hasil dari upaya pengembangan budaya ini untuk masyarakat maka semakin akbar keinginan untuk meningkatkan budaya tersebut.[5] Jika penghargaan yang diberikan antar satu masyarakat ke masyarakat lainnya dianggap bermutu, maka orang-orang yang melakukan perilaku-perilaku yang sesuai dengan nilai budaya yang baru tersebut, mereka akan mendapat prestise dari masyarakat lainnya.[5]
Referensi
- ^ a b c d e . Jim Ife & Frank Tesoriero. 2006. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 447,448,449,
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Jim Ife. 2002. Community Development. Australian: Longman.ISBN 0 7339 9901 8. Hal 180,181,182,183,184,185,186,187,188
- ^ a b Paul B. Horton. 1987. "Sosiologi". Jakarta:Erlangga. Hal 83,84
- ^ a b c d e f Koentjaraninggrat. 2009. Pengetahuan Antropologi. Jakarta: Renaka Cipta. Hal 185,186,187,188,189
- ^ a b George Ritzer. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Hal 720,721
Sumber :
kk.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, dsb.
Page 2
Pengembangan budaya adalah suatu bagian meningkatkan atau mempertahankan hukum budaya yang mempunyai pada masyarakat dalam kajian pengembangan masyarakat yang menggambarkan bagaimana budaya dan masyarakat itu berubah dari waktu ke waktu yang banyak ditunjukkan sebagai pengaruh global.[1] Pengembangan budaya dikembangkan secara luas melalui kepentingan transnasional.[1] Segala wujud kesenangan ikut terlibat dalam upaya pengembangan budaya ini.[1] untuk menghadapi globalisasi budaya, sangat sulit untuk masyarakat untuk melestarikan budaya lokal mereka sendiri yang dibuat sebagai keunikan wilayahnya, namun globalisasi budaya ini merupakan komponen penting dalam pengembangan masyarakat wilayahnya sendiri.[1] Dalam konteks Pengembangan masyarakat, pengembangan budaya memiliki empat komponen yaitu,, .[1]
Komponen dalam Pengembangan Budaya
- Melestarikan dan menghargai budaya lokalTradisi budaya lokal merupakan aspek penting dalam menanamkan rasa bermasyarakat, dan membantu memberikan rasa identitas kepada mereka.[2] Oleh karenanya pengembangan masyarakat akan berupaya mengidentifikasi elemen-elemen penting dari budaya lokal dan melestarikannya.[2] Tradisi ini meliputi sejarah lokal dan peninggalan bernilai, kerajinan yang berbasis lokal, makanan lokal atau hal lainnya.[2] pengaruh eksternal bisa memisahkan tradisi-tradisi budaya lokai ini, dan strategi masyarakat yang cermat diperlukan jika tradisi tersebut akan dilestarikan.[2] Masyarakat perlu mengidentifikasi apa komponen yang unik dan signifikan dari warisan budayanya, dan untuk menentukan komponen mana yang akan dipertahankan. Oleh karena itu, sebuah rencana bisa disusun tentang bagaimana mencapainya, contohnya programa di balai masyarakat, mendirikan industi lokal yang berbasis budaya lokal.[2]
- Melestarikan dan menghargai budaya asli atau pribumiKetika dikemukakan bahwa budaya asli hanyalah kasus tertentu dalam budaya lokal, dinamika yang berlainan yang mengelilingi budaya asli berarti budaya asli ini diperlakukan sebagai hal yang terpisah.[2] Mempunyai dua hal utama yang mendasarinya yaitu, pertama klaim istimewa yang dimiliki orang-orang pribumi terhadap lahan atau daerah dan terhadap struktur komunitas tradisional yang dibuat sebagai bertambah sempurna seleras dengan lahan atau daerah selama periode waktu jauh lebih lama daripada kolonisasi baru.[2] Komunitas merupakan hal penting untuk kelangsungan budaya dan kelangsungan spritual, dalam guna penting kelesetarian budaya tradisional merupakan kebutuhan yang lebih penting untuk orang-orang pribumi daripada orang lain kebanyakan.[2]
- MultikulturalismeKata ini lazimnya menunjukkan pada kelompok etnis yang berlainan yang tinggal di satu masyarakat tetapi mempertahankan identitas budaya yang berlainan.[2] Oleh karena itu, fokus ini yaitu pada etnisitas dan fitur budaya dari kelompok-kelompok etnis yang berlainan.[2] Kebiasaan-kebiasaan dalam budaya yang relatif homogen tampak hilang, masyarakat harus sampai pada kehidupan bermasyarakat yang multikultural.[2] Untuk beberapa orang, hal ini terjadi karena ketakutan, ancaman, kerugian dan raisal serta ketegangan budaya dan pengucilan.[2] Keanekaragama latarbelakang budaya merupakan realitas untuk banyak masyarakat, dan oleh karena itu merupakan aspek yang penting dari pembangunan masyarakat.[2] Benturan nilai-nilai budaya dan problem-problem yang dialami oleh perseorangan dan keluarga memberikan suasana ketidakstabilan dan kecemasan selama mereka berusaha menemukan sebuah metode melalui konflik ini.[2] Strategi yang digunakan dalam keadaan multikulturalisme yaitu mencakup bekerja dengan pemuka-pemuka masyarakat, meningkatkan kesadaran penduduk, dan menghadapi rasisme.[2]
- Budaya partisipatoriPrograma budaya merupakan fokus penting untuk identitas masyarakat, partisipasi, interaksi sosial dan pengembangan masyarakat.[2] Satu metode untuk mendorong masyarakat yang sehat yaitu bisa mendorong partisipasi yang luas dalam programa budaya, sehingga seni, musik, teater, tarian dan olahraga dibuat sebagai sesuatu yang mereka lakukan, bukan yang mereka tonton.[2] Hal ini telah dibuat sebagai fokus dari banyak program pengembangan budaya masyrakat; partisipasi budaya bisa dilihat sebagai metode penting untuk mendirikan modal sosial, memperkuat masyarakat dan menegaskan identitas.[2] Aktivitas-aktivitas yang mungkin dilakukan akan berbeda-beda tergantung pada budaya lokal, budaya lokal dan faktor-faktor lain.[2] Budaya parsipatif juga memiliki potensi untuk mencapai lebih dari memperkuat modal sosial dan bangunan masyrakat.[2] Partisipasi dalam programa budaya merupakan aspek penting untuk membantu orang-orang dari suatu masyarakat untuk mendapat kembali budaya mereka sendiri dan menolak ikut campur dari pihak di luar mereka.[2]
Pengembangan Budaya dalam Penyesuaian Diri Manusia
Kondisi dunia yang telah semakin berubah seiring dengan perusakan lingkungan sebagai akibat dari global ekonomi. Menciptakan manusia sulit untuk menyesuaikan dirinya secara biologis terhadap budaya yang dibuat sebagai bertambah sempurna seperti perkembangan budaya yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat sebelumnya.[3]Pengembangan budaya yang bertele-tele dan terlalu di luar ambang ketentuan yang tidak boleh dilampaui norma dan nilai sosial yang mempunyai sebelumnya, akan berasa sedikit sulit untuk disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakatnya.[3]Bagian
- InternalisasiManusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan,hasrat, nafsu, dan emosi dalam upaya pengembangan budayanya.[4] Perasaan yang lahir dari manusia adalah manusia yang tidak pernah berpuas diri, sehingga beliau berupaya untuk selalu melakukan pengembangan-pengembangan dalam dirinya yang mempengaruhi perubahan pada budaya mereka sendiri.[4]
- SosialisasiBersesuaian erat dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri. Kita memahami buadaya dari bagian sosialisasi turun-temurun, namun mempunyai kalanya, bagian sosialisasi ini tidak sempurna dilakukan oleh generasi sebelumnya sehingga, menciptakan budaya yang lama terkadang diambil aspek yang sesuai dengan kondisi sekarang.[4] Sehingga budaya yang mempunyai dulu belum tentu mempunyai untuk masa ini, karena juga dipengerahui oleh global ekonomi yang sedang berlanjut dalam kalangan masyarakat.[4]
- EnkulturasiHal ini tidak bebas dari pengaruh dari luar masyarakat penganut budaya asli, bagian ini dibuat sebagai faktor pendorong utama dalam peningkatan atau penurunan nilai pada suatu budaya dalam masyarakat.[4] Dengan itu, aspek ini yang berada di luar masyarakat, dibuat sebagai indikator yang sangat penting dalam bagian pengembangan budaya dewasa ini.[4]
Nilai
Semakin bermutu hasil dari upaya pengembangan budaya ini untuk masyarakat maka semakin akbar keinginan untuk meningkatkan budaya tersebut.[5] Jika penghargaan yang diberikan antar satu masyarakat ke masyarakat lainnya dianggap bermutu, maka orang-orang yang melakukan perilaku-perilaku yang sesuai dengan nilai budaya yang baru tersebut, mereka akan mendapat prestise dari masyarakat lainnya.[5]
Referensi
- ^ a b c d e . Jim Ife & Frank Tesoriero. 2006. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 447,448,449,
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Jim Ife. 2002. Community Development. Australian: Longman.ISBN 0 7339 9901 8. Hal 180,181,182,183,184,185,186,187,188
- ^ a b Paul B. Horton. 1987. "Sosiologi". Jakarta:Erlangga. Hal 83,84
- ^ a b c d e f Koentjaraninggrat. 2009. Pengetahuan Antropologi. Jakarta: Renaka Cipta. Hal 185,186,187,188,189
- ^ a b George Ritzer. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Hal 720,721
Sumber :
kk.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, dsb.
Page 3
Pengembangan budaya yaitu suatu bagian meningkatkan atau mempertahankan hukum budaya yang berada pada masyarakat dalam kajian pengembangan masyarakat yang menggambarkan bagaimana budaya dan masyarakat itu berubah dari waktu ke waktu yang banyak diperlihatkan sebagai pengaruh global.[1] Pengembangan budaya dikembangkan secara luas melewati kepentingan transnasional.[1] Segala wujud kesenangan ikut terlibat dalam upaya pengembangan budaya ini.[1] untuk menghadapi globalisasi budaya, sangat sulit untuk masyarakat untuk melestarikan budaya lokal mereka sendiri yang dibuat sebagai keunikan wilayahnya, namun globalisasi budaya ini yaitu komponen penting dalam pengembangan masyarakat wilayahnya sendiri.[1] Dalam konteks Pengembangan masyarakat, pengembangan budaya memiliki empat komponen yaitu,, .[1]
Komponen dalam Pengembangan Budaya
- Melestarikan dan menghargai budaya lokalTradisi budaya lokal yaitu aspek penting dalam menanamkan rasa bermasyarakat, dan membantu memberikan rasa identitas untuk mereka.[2] Oleh sebabnya pengembangan masyarakat akan berupaya mengidentifikasi elemen-elemen penting dari budaya lokal dan melestarikannya.[2] Tradisi ini meliputi sejarah lokal dan peninggalan bernilai, kerajinan yang berbasis lokal, makanan lokal atau hal yang lain.[2] pengaruh eksternal dapat memisahkan tradisi-tradisi budaya lokai ini, dan strategi masyarakat yang cermat dibutuhkan jika tradisi tersebut akan dilestarikan.[2] Masyarakat perlu mengidentifikasi apa komponen yang unik dan signifikan dari warisan budayanya, dan untuk menentukan komponen mana yang akan dipertahankan. Oleh sebab itu, sebuah rencana dapat disusun tentang bagaimana mencapainya, contohnya programa di balai masyarakat, mendirikan industi lokal yang berbasis budaya lokal.[2]
- Melestarikan dan menghargai budaya asli atau pribumiKetika dikemukakan bahwa budaya asli hanyalah kasus tertentu dalam budaya lokal, dinamika yang berlainan yang mengelilingi budaya asli berarti budaya asli ini diperlakukan sebagai hal yang terpisah.[2] Berada dua hal utama yang mendasarinya yaitu, pertama klaim istimewa yang dimiliki orang-orang pribumi terhadap lahan atau daerah dan terhadap struktur komunitas tradisional yang dibuat sebagai bertambah sempurna seleras dengan lahan atau daerah selama periode waktu jauh lebih lama daripada kolonisasi baru.[2] Komunitas yaitu hal penting untuk kelangsungan budaya dan kelangsungan spritual, dalam guna penting kelesetarian budaya tradisional yaitu kebutuhan yang lebih penting untuk orang-orang pribumi daripada orang lain kebanyakan.[2]
- MultikulturalismeKata ini lazimnya menunjukkan pada kelompok etnis yang berlainan yang tinggal di satu masyarakat tetapi mempertahankan identitas budaya yang berlainan.[2] Oleh sebab itu, fokus ini yaitu pada etnisitas dan fitur budaya dari kelompok-kelompok etnis yang berlainan.[2] Kebiasaan-kebiasaan dalam budaya yang relatif homogen tampak hilang, masyarakat harus mencapai pada kehidupan bermasyarakat yang multikultural.[2] Untuk sebagian orang, hal ini terjadi sebab ketakutan, ancaman, kerugian dan raisal serta ketegangan budaya dan pengucilan.[2] Keanekaragama latarbelakang budaya yaitu realitas untuk banyak masyarakat, dan oleh sebab itu yaitu aspek yang penting dari pembangunan masyarakat.[2] Benturan nilai-nilai budaya dan problem-problem yang dialami oleh perseorangan dan keluarga memberikan suasana ketidakstabilan dan kecemasan selama mereka berusaha menemukan sebuah metode melewati konflik ini.[2] Strategi yang dipergunakan dalam kondisi multikulturalisme yaitu meliputi bekerja dengan pemuka-pemuka masyarakat, meningkatkan kesadaran penduduk, dan menghadapi rasisme.[2]
- Budaya partisipatoriPrograma budaya yaitu fokus penting untuk identitas masyarakat, partisipasi, interaksi sosial dan pengembangan masyarakat.[2] Satu metode untuk mendorong masyarakat yang sehat yaitu dapat mendorong partisipasi yang luas dalam programa budaya, sehingga seni, musik, teater, tarian dan olahraga dibuat sebagai sesuatu yang mereka lakukan, bukan yang mereka tonton.[2] Hal ini telah dibuat sebagai fokus dari banyak program pengembangan budaya masyrakat; partisipasi budaya dapat dilihat sebagai metode penting untuk mendirikan modal sosial, memperkuat masyarakat dan menegaskan identitas.[2] Aktivitas-aktivitas yang mungkin dilakukan akan berbeda-beda tergantung pada budaya lokal, budaya lokal dan faktor-faktor lain.[2] Budaya parsipatif juga memiliki potensi untuk mencapai lebih dari memperkuat modal sosial dan bangunan masyrakat.[2] Partisipasi dalam programa budaya yaitu aspek penting untuk membantu orang-orang dari suatu masyarakat untuk mendapat kembali budaya mereka sendiri dan menolak ikut campur dari pihak di luar mereka.[2]
Pengembangan Budaya dalam Penyesuaian Diri Manusia
Kondisi dunia yang telah semakin berubah seiring dengan perusakan lingkungan sebagai akibat dari global ekonomi. Menciptakan manusia sulit untuk menyesuaikan dirinya secara biologis terhadap budaya yang dibuat sebagai bertambah sempurna seperti perkembangan budaya yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat sebelumnya.[3]Pengembangan budaya yang bertele-tele dan terlalu di luar ambang ketentuan yang tidak boleh dilampaui norma dan nilai sosial yang berada sebelumnya, akan berasa sedikit sulit untuk disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakatnya.[3]Bagian
- InternalisasiManusia memiliki bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan,hasrat, nafsu, dan emosi dalam upaya pengembangan budayanya.[4] Perasaan yang lahir dari manusia yaitu manusia yang tidak pernah berpuas diri, sehingga beliau berupaya untuk selalu melakukan pengembangan-pengembangan dalam dirinya yang mempengaruhi perubahan pada budaya mereka sendiri.[4]
- SosialisasiBersesuaian erat dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri. Kita memahami buadaya dari bagian sosialisasi turun-temurun, namun berada saatnya, bagian sosialisasi ini tidak sempurna dilakukan oleh generasi sebelumnya sehingga, menciptakan budaya yang lama terkadang diambil aspek yang berdasarkan dengan kondisi sekarang.[4] Sehingga budaya yang berada dulu belum tentu berada untuk masa ini, sebab juga dipengerahui oleh global ekonomi yang sedang berlanjut dalam kalangan masyarakat.[4]
- EnkulturasiHal ini tidak bebas dari pengaruh dari luar masyarakat penganut budaya asli, bagian ini dibuat sebagai faktor pendorong utama dalam peningkatan atau penurunan nilai pada suatu budaya dalam masyarakat.[4] Dengan itu, aspek ini yang berada di luar masyarakat, dibuat sebagai indikator yang sangat penting dalam bagian pengembangan budaya dewasa ini.[4]
Nilai
Semakin bermutu hasil dari upaya pengembangan budaya ini untuk masyarakat maka semakin akbar keinginan untuk meningkatkan budaya tersebut.[5] Jika penghargaan yang diberikan antar satu masyarakat ke masyarakat yang lain dianggap bermutu, maka orang-orang yang melakukan perilaku-perilaku yang berdasarkan dengan nilai budaya yang baru tersebut, mereka akan mendapat prestise dari masyarakat yang lain.[5]
Referensi
- ^ a b c d e . Jim Ife & Frank Tesoriero. 2006. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 447,448,449,
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Jim Ife. 2002. Community Development. Australian: Longman.ISBN 0 7339 9901 8. Hal 180,181,182,183,184,185,186,187,188
- ^ a b Paul B. Horton. 1987. "Sosiologi". Jakarta:Erlangga. Hal 83,84
- ^ a b c d e f Koentjaraninggrat. 2009. Pengetahuan Antropologi. Jakarta: Renaka Cipta. Hal 185,186,187,188,189
- ^ a b George Ritzer. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Hal 720,721
Sumber :
kk.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, dsb.
Page 4
Pengembangan budaya yaitu suatu bagian meningkatkan atau mempertahankan hukum budaya yang berada pada masyarakat dalam kajian pengembangan masyarakat yang menggambarkan bagaimana budaya dan masyarakat itu berubah dari waktu ke waktu yang banyak diperlihatkan sebagai pengaruh global.[1] Pengembangan budaya dikembangkan secara luas melewati kepentingan transnasional.[1] Segala wujud kesenangan ikut terlibat dalam upaya pengembangan budaya ini.[1] untuk menghadapi globalisasi budaya, sangat sulit untuk masyarakat untuk melestarikan budaya lokal mereka sendiri yang dibuat sebagai keunikan wilayahnya, namun globalisasi budaya ini yaitu komponen penting dalam pengembangan masyarakat wilayahnya sendiri.[1] Dalam konteks Pengembangan masyarakat, pengembangan budaya memiliki empat komponen yaitu,, .[1]
Komponen dalam Pengembangan Budaya
- Melestarikan dan menghargai budaya lokalTradisi budaya lokal yaitu aspek penting dalam menanamkan rasa bermasyarakat, dan membantu memberikan rasa identitas untuk mereka.[2] Oleh sebabnya pengembangan masyarakat akan berupaya mengidentifikasi elemen-elemen penting dari budaya lokal dan melestarikannya.[2] Tradisi ini meliputi sejarah lokal dan peninggalan bernilai, kerajinan yang berbasis lokal, makanan lokal atau hal yang lain.[2] pengaruh eksternal dapat memisahkan tradisi-tradisi budaya lokai ini, dan strategi masyarakat yang cermat dibutuhkan jika tradisi tersebut akan dilestarikan.[2] Masyarakat perlu mengidentifikasi apa komponen yang unik dan signifikan dari warisan budayanya, dan untuk menentukan komponen mana yang akan dipertahankan. Oleh sebab itu, sebuah rencana dapat disusun tentang bagaimana mencapainya, contohnya programa di balai masyarakat, mendirikan industi lokal yang berbasis budaya lokal.[2]
- Melestarikan dan menghargai budaya asli atau pribumiKetika dikemukakan bahwa budaya asli hanyalah kasus tertentu dalam budaya lokal, dinamika yang berlainan yang mengelilingi budaya asli berarti budaya asli ini diperlakukan sebagai hal yang terpisah.[2] Berada dua hal utama yang mendasarinya yaitu, pertama klaim istimewa yang dimiliki orang-orang pribumi terhadap lahan atau daerah dan terhadap struktur komunitas tradisional yang dibuat sebagai bertambah sempurna seleras dengan lahan atau daerah selama periode waktu jauh lebih lama daripada kolonisasi baru.[2] Komunitas yaitu hal penting untuk kelangsungan budaya dan kelangsungan spritual, dalam guna penting kelesetarian budaya tradisional yaitu kebutuhan yang lebih penting untuk orang-orang pribumi daripada orang lain kebanyakan.[2]
- MultikulturalismeKata ini lazimnya menunjukkan pada kelompok etnis yang berlainan yang tinggal di satu masyarakat tetapi mempertahankan identitas budaya yang berlainan.[2] Oleh sebab itu, fokus ini yaitu pada etnisitas dan fitur budaya dari kelompok-kelompok etnis yang berlainan.[2] Kebiasaan-kebiasaan dalam budaya yang relatif homogen tampak hilang, masyarakat harus mencapai pada kehidupan bermasyarakat yang multikultural.[2] Untuk sebagian orang, hal ini terjadi sebab ketakutan, ancaman, kerugian dan raisal serta ketegangan budaya dan pengucilan.[2] Keanekaragama latarbelakang budaya yaitu realitas untuk banyak masyarakat, dan oleh sebab itu yaitu aspek yang penting dari pembangunan masyarakat.[2] Benturan nilai-nilai budaya dan problem-problem yang dialami oleh perseorangan dan keluarga memberikan suasana ketidakstabilan dan kecemasan selama mereka berusaha menemukan sebuah metode melewati konflik ini.[2] Strategi yang dipergunakan dalam kondisi multikulturalisme yaitu meliputi bekerja dengan pemuka-pemuka masyarakat, meningkatkan kesadaran penduduk, dan menghadapi rasisme.[2]
- Budaya partisipatoriPrograma budaya yaitu fokus penting untuk identitas masyarakat, partisipasi, interaksi sosial dan pengembangan masyarakat.[2] Satu metode untuk mendorong masyarakat yang sehat yaitu dapat mendorong partisipasi yang luas dalam programa budaya, sehingga seni, musik, teater, tarian dan olahraga dibuat sebagai sesuatu yang mereka lakukan, bukan yang mereka tonton.[2] Hal ini telah dibuat sebagai fokus dari banyak program pengembangan budaya masyrakat; partisipasi budaya dapat dilihat sebagai metode penting untuk mendirikan modal sosial, memperkuat masyarakat dan menegaskan identitas.[2] Aktivitas-aktivitas yang mungkin dilakukan akan berbeda-beda tergantung pada budaya lokal, budaya lokal dan faktor-faktor lain.[2] Budaya parsipatif juga memiliki potensi untuk mencapai lebih dari memperkuat modal sosial dan bangunan masyrakat.[2] Partisipasi dalam programa budaya yaitu aspek penting untuk membantu orang-orang dari suatu masyarakat untuk mendapat kembali budaya mereka sendiri dan menolak ikut campur dari pihak di luar mereka.[2]
Pengembangan Budaya dalam Penyesuaian Diri Manusia
Kondisi dunia yang telah semakin berubah seiring dengan perusakan lingkungan sebagai akibat dari global ekonomi. Menciptakan manusia sulit untuk menyesuaikan dirinya secara biologis terhadap budaya yang dibuat sebagai bertambah sempurna seperti perkembangan budaya yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat sebelumnya.[3]Pengembangan budaya yang bertele-tele dan terlalu di luar ambang ketentuan yang tidak boleh dilampaui norma dan nilai sosial yang berada sebelumnya, akan berasa sedikit sulit untuk disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakatnya.[3]Bagian
- InternalisasiManusia memiliki bakat yang telah terkandung dalam gennya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan,hasrat, nafsu, dan emosi dalam upaya pengembangan budayanya.[4] Perasaan yang lahir dari manusia yaitu manusia yang tidak pernah berpuas diri, sehingga beliau berupaya untuk selalu melakukan pengembangan-pengembangan dalam dirinya yang mempengaruhi perubahan pada budaya mereka sendiri.[4]
- SosialisasiBersesuaian erat dengan kajian sistem sosial dalam masyarakat itu sendiri. Kita memahami buadaya dari bagian sosialisasi turun-temurun, namun berada saatnya, bagian sosialisasi ini tidak sempurna dilakukan oleh generasi sebelumnya sehingga, menciptakan budaya yang lama terkadang diambil aspek yang berdasarkan dengan kondisi sekarang.[4] Sehingga budaya yang berada dulu belum tentu berada untuk masa ini, sebab juga dipengerahui oleh global ekonomi yang sedang berlanjut dalam kalangan masyarakat.[4]
- EnkulturasiHal ini tidak bebas dari pengaruh dari luar masyarakat penganut budaya asli, bagian ini dibuat sebagai faktor pendorong utama dalam peningkatan atau penurunan nilai pada suatu budaya dalam masyarakat.[4] Dengan itu, aspek ini yang berada di luar masyarakat, dibuat sebagai indikator yang sangat penting dalam bagian pengembangan budaya dewasa ini.[4]
Nilai
Semakin bermutu hasil dari upaya pengembangan budaya ini untuk masyarakat maka semakin akbar keinginan untuk meningkatkan budaya tersebut.[5] Jika penghargaan yang diberikan antar satu masyarakat ke masyarakat yang lain dianggap bermutu, maka orang-orang yang melakukan perilaku-perilaku yang berdasarkan dengan nilai budaya yang baru tersebut, mereka akan mendapat prestise dari masyarakat yang lain.[5]
Referensi
- ^ a b c d e . Jim Ife & Frank Tesoriero. 2006. Community Development. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Hal 447,448,449,
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Jim Ife. 2002. Community Development. Australian: Longman.ISBN 0 7339 9901 8. Hal 180,181,182,183,184,185,186,187,188
- ^ a b Paul B. Horton. 1987. "Sosiologi". Jakarta:Erlangga. Hal 83,84
- ^ a b c d e f Koentjaraninggrat. 2009. Pengetahuan Antropologi. Jakarta: Renaka Cipta. Hal 185,186,187,188,189
- ^ a b George Ritzer. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Hal 720,721
Sumber :
kk.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, dsb.
Page 5
Topic Index with the initial letter "6"Free Cyclopedia Found 60 articles with title initial letter = "6", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
Page 6
Topic Indexwith the initial letter "6"
Free Cyclopedia
with title initial letter = "6", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
Page 7
Topic Indexwith the initial letter "A"
Free Cyclopedia Found 3.983 articles
with title initial letter = "A", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 8
Topic Index with the initial letter "A"Free Cyclopedia Found 3.983 articles with title initial letter = "A", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
Page 9
Topic Index with the initial letter "B"Free Cyclopedia Found 2.166 articles with title initial letter = "B", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
|
Page 10
Topic Indexwith the initial letter "B"
Free Cyclopedia Found 2.166 articles
with title initial letter = "B", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 11
Topic Indexwith the initial letter "C"
Free Cyclopedia Found 7.421 articles
with title initial letter = "C", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 12
Topic Index with the initial letter "C"Free Cyclopedia Found 7.421 articles with title initial letter = "C", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 13
Topic Index with the initial letter "D"Free Cyclopedia Found 1.857 articles with title initial letter = "D", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 14
Topic Indexwith the initial letter "D"
Free Cyclopedia Found 1.857 articles
with title initial letter = "D", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 15
Topic Indexwith the initial letter "E"
Free Cyclopedia Found 1.453 articles
with title initial letter = "E", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 16
Topic Index with the initial letter "E"Free Cyclopedia Found 1.453 articles with title initial letter = "E", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 17
Topic Index with the initial letter "K"Free Cyclopedia Found 1.363 articles with title initial letter = "K", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
|
Page 18
Topic Indexwith the initial letter "K"
Free Cyclopedia Found 1.363 articles
with title initial letter = "K", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 19
Topic Indexwith the initial letter "L"
Free Cyclopedia Found 2.310 articles
with title initial letter = "L", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 20
Topic Index with the initial letter "L"Free Cyclopedia Found 2.310 articles with title initial letter = "L", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
|
Page 21
Topic Index with the initial letter "M"Free Cyclopedia Found 3.495 articles with title initial letter = "M", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
|
Page 22
Topic Indexwith the initial letter "M"
Free Cyclopedia Found 3.495 articles
with title initial letter = "M", below.
Please click on the article title below to view the related article, or click the index above to see the other indices.
|
Page 23
Judul Artikel (Topik)dengan huruf awal "M"
Ensiklopedia Lepas Ditemukan 16.935 artikel
dengan judul huruf awal = "M", di bawah ini.
Silakan klik judul artikel di bawah ini untuk melihat artikel terkait, atau klik indeks di atas untuk melihat indeks lainnya.
Halaman : | 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 |
|
Page 24
Judul Artikel (Topik) dengan huruf awal "M"Ensiklopedia Lepas Ditemukan 16.935 artikel dengan judul huruf awal = "M", di bawah ini.
Silakan klik judul artikel di bawah ini untuk melihat artikel terkait, atau klik indeks di atas untuk melihat indeks lainnya.
Halaman : | 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 |
|
|
Page 25
Judul Artikel (Topik) dengan huruf awal "B"Ensiklopedia Lepas Ditemukan 20.802 artikel dengan judul huruf awal = "B", di bawah ini.
Silakan klik judul artikel di bawah ini untuk melihat artikel terkait, atau klik indeks di atas untuk melihat indeks lainnya.
Halaman : | 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 |
|
|
Page 26
Judul Artikel (Topik)dengan huruf awal "B"
Ensiklopedia Lepas Ditemukan 20.802 artikel
dengan judul huruf awal = "B", di bawah ini.
Silakan klik judul artikel di bawah ini untuk melihat artikel terkait, atau klik indeks di atas untuk melihat indeks lainnya.
Halaman : | 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 |
|