Apa yang dimaksud dengan letak geografis astronomis dan geologis?

Sumber: Klaus Kastle (diunggah 1 Oktober 2019)

Letak astronomis didefinisian sebagai letak suatu wilayah berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis imajiner untuk menentukan lokasi di bumi terhadap garis khatulistiwa (LU = sebelah utara; LS = sebelah selatan). Sedangkan garis bujur adalah garis imajiner yang ditarik dari kutub utara hingga kutub selatan. (BT = sebelah timur Greenwich; BB = sebelah barat Greenwich). Indonesia jika dilihat dari letak astronomisnya berada di antara 60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT dimana paling utara adalah Pulau Weh dan paling selatan adalah Pulau Roti.

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia:

  • Secara umum:
    • Mempengaruhi iklim -> Indonesia merupakan negara dengan iklim tropis yang berarti akan selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun
    • Mempengaruhi perbedaan waktu -> dilihat dari Greenwich dimana Indonesia terbagi atas 3 zona waktu, yaitu WIB, WIT, dan WITA
  • Garis Lintang:
    • Iklim tropis (panas) diakibatkan terletak di lintang paling rendah
    • Kelembaban udara relatif tinggi
    • Curah hujan relatif tiggi
  • Garis Bujur:
    • Berada di bumi bagian timur
    • Perbedaan waktu tiap daerah

Sumber: Golbez, 2009

Pembagian Waktu di Indonesia:

  1. WIB (Wilayah Indonesia Barat), meliputi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah
  2. WITA (Wilayah Indonesia Tengah), meliputi Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Pulau Bali, Pulau Nusa Tenggara, Sulawesi Barat, dan Pulau Sulawesi
  3. WIT (Wilayah Indonesia Timur), meliputi Pulau Maluku dan Pulau Papua

Letak Geografis Indonesia

Letak geografis didefinisikan sebagai posisi keberadaan suatu wilayah berdasarkan letak dan bentuknya di muka bumi. Letak geografis ini membandingkan posisi suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Pada dasarnya, letak geografis suatu negara dibatasi dengan berbagai fitus geografi dan toponomi daerah lain yang bersebelahan langsung dengan daerah tersebut. Misalnya batas benua, samudera, pegunungan, dan lain – lain. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua samudera dan dua benua, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta Benua Asia dan Benua Australia.

  • Bagian barat laut: Benua Asia
  • Bagian tenggara: Benua Australia
  • Bagian barat: Samudera Hindia
  • Bagian timur: Samudera Pasifik

Pengaruh Letak Geografis Indonesia:

  • Mempengaruhi musim -> angin muson (monsoon) akibat pengaruh dari Asia dan Australia
  • Wilayah strategis untuk aktivitas perdagangan -> jalur lalu lintas internasional antara Asia Timur dengan Asia Selatan, serta Asia Barat dengan Afrika dan Eropa
  • Pertukaran sosial budaya -> sosial dan budaya di Indonesia tentunya mendapat pengaruh dari negara lain di Benua Asia dan Benua Australia

Sumber: Departemen Geografi, 2018

Letak Geologis Indonesia

Letak geologis didefinisikan sebagai letak suatu daerah berdasarkan struktur dan komposisi bantuan yang membentuk muka bumi. Dengan kata lain, komponen di dalam pembentukan muka bumi. Adapun kondisi letak geologis Indonesia adalah sebagai berikut.

Lempeng

Indonesia terletak pada 3 pertemuan lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Eurasia dan Lempeng Australia bertubrukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan Pulau Jawa, lepas pantai selatan Pulau Nusa Tenggara, dan berbelok ke arah utara memasuki perairan Maluku sebelah selatan. Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik bertumbukan di sekitar Pulau Papua. Sedangkan untuk ketiganya bertubrukan di sekitar Sulawesi.

Sumber: Departemen Geografi, 2018

Sirkum Pegunungan

  • Sirkum Pasifik
    Sirkum Pasifik dimulai dari Pegunungan Andes (Amerika Selatan), pegunungan di Amerika Tengah, Pegunungan Rocky (Amerika Serikat), pegunungan di Kanada, Alaska, Kepulauan Aleut, Kepulauan Kuril, Jepang, Filipina, Irian, dan Selandia Baru.
  • Sirkum Mediterania
    Sirkum mediterania dimulai dari Pegunungan Mediterania, menuju ke Pegunungan – Pegunungan Kauskasus, Himalaya, Burma, Andaman, Nikobar, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Kepulauan Banda.

Daerah Dangkalan

  • Dangkalan Sunda -> penghubung wilayah Indonesia bagian barat dengan Benua Asia
  • Daerah Laut Pertengahan Australia – Asiatis -> penguhubung Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul
  • Dangkalan Sahu -> penghubung wilayah Indonesia bagian timur dengan Benua Australia

Sumber: Departemen Geografi, 2018

Pengaruh Letak Geologis Indonesia:

  • Indonesia dikenal dengan julukan ring of fire -> adanya banyak gunung api yang aktif
  • Sumber industri berupa tambang dan mineral seperti emas, besi, perak, dan lain – lain
  • Memiliki tanah yang subur
  • Rawan terjadi bencana alam
  • Keanekaragaman hayati

Artikel: Letak Astronomis, Geografis, & Geologis Indonesia Kontributor: Dema Amalia, S.Si.

Alumni Geografi FMIPA UI

Kita sering mendengar bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak di posisi strategis sehingga mendapatkan banyak keuntungan. Namun, sebenarnya posisi strategis ini bagaimana sih?

Ternyata, dalam tatanan geografi wilayah, terdapat dua jenis posisi yaitu letak geografis dan letak astronomis. Perbedaan kedua letak ini adalah pada prinsip absolut dan relatifnya.

Pengertian Letak Astronomis

Letak astronomis adalah posisi suatu obyek secara absolut dilihat dari posisi bintang-bintang atau garis lintang dan garis bujur obyek tersebut. Posisi absolut ini memiliki arti bahwa lokasi obyek tersebut tidak dipengaruhi oleh kedekatannya/hubungannya dengan obyek lain.

Garis lintang sendiri merupakan garis yang membelah bumi secara horizontal sedangkan garis bujur merupakan garis yang membelah bumi secara vertikal. Kedua garis ini umumnya digunakan dalam menjelaskan posisi suatu obyek, baik itu dalam dunia nyata maupun pada peta.

 

Pengertian Letak Geografis

Letak geografis merupakan posisi suatu obyek di muka bumi. Sebenarnya letak geografis terbagi menjadi dua yaitu letak absolut dan letak relatif. Namun, kita sering menganggap bahwa letak absolut merupakan letak astronomis sedangkan letak geografis adalah letak relatif. Oleh karena itu, dalam artikel ini letak geografis akan dianggap sebagai letak relatif.

Letak relatif sendiri adalah posisi suatu obyek yang dipengaruhi oleh kedekatan/hubungannya dengan obyek lain. Letak geografis ini dapat dibilang tidak absolut/relatif karena mengandalkan patokan obyek observasi lain.

Contoh posisi yang relatif adalah kalimat seperti “obyek a dekat dengan obyek b” atau “obyek a diapit oleh obyek b dan c“. Selain itu ada pula yang mengandalkan landmark dan arah seperti “Lurus terus, nanti kamu akan menemukan obyek a” atau “Coba cari gedung ini, di sebelah kanannya ada obyek a“.

Umumnya, letak geografis digunakan untuk menggambarkan prinsip keterkaitan serta sebab akibat antara suatu obyek dengan obyek lainnya.

 

Pengertian Letak Geologis

Letak geologis adalah letak suatu obyek/wilayah berdasarkan kondisi geologis wilayah tersebut. Kondisi geologis ini dapat dimaknai sebagai batuan, tanah, tektonisme yang terjadi, atau fenomena geologis lainnya.

Sebenarnya, letak geologis merupakan bagian dari letak geografis, hanya saja terdapat perbedaan penekanan. Letak geologis akan lebih berfokus pada jenis batuan serta aktivitas tektonik lempeng yang terjadi di Indonesia.

 

Letak Astronomis Negara Indonesia

Letak Astronomis Indonesia

Indonesia merupakan negara yang terletak di antara 6o LU (Lintang Utara) – 11o LS (Lintang Selatan) dan 95o BT (Bujur Timur) – 141o BT (Bujur Timur).

Jika dilihat secara sekilas, Indonesia masuk kedalam zona Kathulistiwa dan termasuk zona iklim tropis. Selain itu, Indonesia juga termasuk kedalam negara-negara yang ada di belahan Timur bumi, sehingga memiliki zona waktu GMT + (Greenwich Mean Time).

Berdasarkan ilustrasi diatas, kita juga dapat menarik kesimpulan bahwa Indonesia terbagi kedalam 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT).

 

Letak Geografis Negara Indonesia

Indonesia terletak di posisi yang sangat strategis, yaitu diantara dua benua dan dua samudera

Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia-Oseania. Indonesia juga diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Secara strategis, Indonesia berada di tengah jalur perdagangan antara Asia-Afrika/Eropa dan Australia-Asia. Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang berada di dekat China, calon negara adidaya baru yang akan berkompetisi dengan Amerika Serikat.

Indonesia juga merupakan negara kepulauan, sehingga sumber daya alam hayati kita sangat banyak yang berasal dari laut.

 

Letak Geologis Negara Indonesia

Indonesia Memiliki Lokasi Geologis yang Cukup Kompleks

Indonesia terletak di antara dua lempeng, yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Kedua lempeng ini mengalami gerakan konvergen subduksi tepat di Indonesia. Oleh karena itu, terdapat banyak gempa bumi, gunung api, dan barisan pegunungan di Indonesia.

Indonesia juga terletak di daerah ring of fire yang merupakan deretan pegunungan di Samudera Pasifik. Daerah ini merupakan daerah yang sangat rawan bencana letusan gunung api. Selain itu, kita juga dilewati oleh barisan pegunungan sirkum mediterania dan sirkum pasifik.

Indonesia memiliki dua dangkalan yang menghubungkan kepulauan kita dengan benua yang lebih besar. Dangkalan Sahul menghubungkan kita dengan Australia lewat Papua, sedangkan dangkalan Sunda menghubungkan kita ke Asia lewat pulau Sumatera, dan Kalimantan.

Dampak dari Letak Geografis, Geologis, dan Astronomis Negara Indonesia

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, lokasi geografis, geologis dan astronomis Indonesia menempatkan negara kita dalam posisi yang sangat strategis, namun, ada pula kerugiannya. Berikut ini adalah dampak dari lokasi geografis, astronomis, dan geologis Indonesia.

Menjadi Pusat Perdagangan

Pelabuhan Tanjung Priok Merupakan Salah Satu Pelabuhan Utama di Asia Tenggara

Karena lokasinya yang terletak diantara dua benua dan dua samudera, Indonesia menjadi salah satu pusat perdagangan antar negara. Hal ini terjadi karena untuk berdagang kapal-kapal luar negri harus melewati ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia).

Keunggulan ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi pembangunan pelabuhan di tiap-tiap daerah Indonesia, terutama karena kita memiliki mimpi untuk menjadi negara maritim, serta mendatangkan devisa untuk pemerintah daerah dan pusat.

Contoh yang paling jelas untuk fenomena ini adalah di selat Malaka, badan air kecil antara Pulau Sumatera dan Malaysia/Singapur. Seharusnya, pelabuhan-pelabuhan kita menjadi tempat bersandarnya kapal yang ingin mengirim barang dari Asia ke Eropa.

Rute ini dilewati oleh perdagangan Asia-Afrika, Asia-Eropa, dan khususnya perdagangan minyak Negara Teluk/Arab-Jepang/China. Namun, sayangnya negara kita belum berhasil menggunakan keunggulan ini, mayoritas kapal-kapal memilih untuk menambatkan jangkarnya di Port Klang, Mayalsia atau Port of Singapore, Singapura.

 

Memiliki Dua Musim: Musim Hujan dan Musim Kemarau

Indonesia terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia-Oseania. Oleh karena itu, Indonesia terkena efek angin muson yang berhembus antara kedua daerah tersebut.

Angin muson yang berasal dari Australia cenderung membawa udara yang kering, sehingga menimbulkan musim kemarau sedangkan angin muson yang berasal dari Asia cenderung membawa udara yang basah, sehingga menimbulkan musim hujan.

Karena terdapat curah hujan yang jelas dan dapat diprediksi, petani di Indonesia tidak kesulitan dalam merencanakan musim panennya, sehingga produktivitas petani di Indonesia relatif tinggi.

 

Memiliki Keanekaragaman Hayati yang Tinggi

Indonesia Merupakan Salah Satu Negara dengan Keanekaragaman Hayati Tertinggi di Dunia

Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia-Oseania, namun, secara biogeografis, Indonesia juga terletak di antara dua wilayah biogeografi yaitu Indo-malaya dan Australasia.

Lokasi yang strategis ini menyebabkan Indonesia memiliki 3 jenis flora fauna yaitu Asiatis di Indonesia bagian barat, peralihan di Indonesia bagian tengah, dan Australis di Indonesia bagian Timur.

Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak ekoregion dan ekosistem yang berbeda dikarenakan faktor bentang alam yang berbentuk kepulauan, posisinya di Kathulistiwa, efek muson, serta terkena efek sirkulasi atmosfer Walker dan Hadley.

Selain itu, karena bentang alam Indonesia yang berbentuk pulau-pulau, terdapat banyak hewan-hewan yang endemik dan unik terhadap suatu pulau atau daerah tertentu. Hal ini mendukung keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat tinggi.

 

Beriklim Tropis

Indonesia yang terletak di dekat Kathulistiwa tentunya memiliki klasifikasi iklim tropis, baik itu dilihat dengan menggunakan klasifikasi iklim matahari ataupun Koppen. Penyinaran matahari yang konstan dan terik membuat daerah ini panas dan cenderung memiliki curah hujan yang tinggi berupa hujan zenith.

Daerah beriklim tropis juga memiliki kelembaban yang tinggi karena terjadi evaporasi maupun transpirasi yang besar. Indonesia sebagai salah satu daerah tropis dengan luas wilayah yang cukup besar memiliki banyak hutan hujan tropis, terutama di Kalimantan.

 

Terdapat 3 Zona Waktu

Lokasi Indonesia yang terbentang antara 95o BT (Bujur Timur) hingga 141o BT (Bujur Timur) menyebabkan negara ini memiliki 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Timur (WIT), dan Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA).

Pembagian Zona Waktu di Indonesia

Wilayah zona waktu WIB memiliki selisih waktu +7 GMT, zona ini meliputi Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Wilayah zona waktu WITA memiliki selisih waktu +8 GMT, zona ini meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Wilayah zona waktu WIT memiliki selisih waktu +9 GMT, zona ini meliputi Kepulauan Maluku, Papua, Papua Barat, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

 

Terbentuk Bukit Barisan dan Barisan Pegunungan Lainnya

Indonesia terletak di antara dua lempeng yang mengalami proses subduksi yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Oleh karena itu, kita dapat melihat bukti-bukti terjadinya subduksi, yaitu pegunungan dan gunung api di daerah pinggiran Indonesia.

Contoh yang paling jelas antara lain adalah bukit barisan di Pulau Sumatera dan beberapa barisan pegunungan yang ada di Pulau Jawa.

 

Memiliki Banyak Gunung Api dan Vulkanisme

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia merupakan zona pertemuan dua lempeng yang mengalami gerak konvergen. Fenomena ini menyebabkan aktivitas vulkanisme di Indonesia meningkat pesat, sehingga formasi gunung api pun lebih banyak jika dibandingkan dengan daerah lain.

 

Terdapat Banyak Gempa Bumi

Peta Persebaran Gempa Bumi di Indonesia

Aktivitas tektonik lempeng di wilayah Indonesia menyebabkan terjadinya tekanan di titik-titik tertentu pada lempeng tersebut. Jika terjadi pelepasan tenaga secara tiba-tiba, dapat terjadi gempa bumi.

Indonesia cukup rawan akan terjadinya gempa bumi karena lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia tergolong lempeng yang aktif bergerak. Selain itu, hampir seluruh wilayah Indonesia dilewati oleh zona kontak antara dua lempeng ini.

 

Berpotensi Terjadi Tsunami

Karena Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang sangat luas, aktivitas gempa bumi, letusan gunung api, atau bahkan tumbukkan meteor dapat menyebabkan tsunami yang akan mengenai daerah sekitarnya.

Karena Indonesia berbentuk kepulauan, jika terjadi tsunami, hampir semua wilayah pulau tersebut dapat terkena dampaknya. Oleh karena itu, Indonesia memerlukan mitigasi bencana tsunami yang mutakhir.

 

Memiliki Banyak Sumber Daya Alam

Bangka Belitung Merupakan Salah Satu Pemasok Timah Utama di Dunia

Indonesia memiliki banyak sekali sumber daya alam, baik itu berupa barang tambang maupun sumber daya alam hayati. Negara ini memiliki banyak barang tambang karena terletak di antara dua lempeng tektonik yang mengalami gerakan konvergen. Selain itu, Indonesia juga terletak diantara pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Barang tambang di Indonesia meliputi batu bara, minyak bumi, timah, batu gamping, emas, tembaga, hingga bauksit.

Memiliki wilayah perairan yang luas juga membuat Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati laut. Selain bahan makanan, laut kita juga memberikan potensi pariwisata dalam bentuk keanekaragaman laut yang tinggi dan air yang jernih.

 

Tanah yang Subur

Karena terdapat banyak letusan gunung berapi, Indonesia memiliki tanah yang relatif subur. Kesuburan ini didapatkan dari mineral yang dilontarkan oleh gunung berapi ketika terjadi letusan. Selain itu, debu gunung api juga membantu mempertebal tanah sehingga akar dapat menembus lebih dalam sebelum akhirnya mengenai batuan dasar (bedrock).

Faktor kesuburan tanah inilah, selain topografi, yang menjadi salah satu penyebab Pulau Jawa dan Sumatera memiliki sektor pertanian dan perkebunan yang sangat produktif jika dibandingkan dengan pulau pulau lain.

 

Memiliki Potensi Tenaga Panas Bumi yang Besar

Indonesia Memiliki Potensi Geotermal yang Sangat Besar, Contohnya adalah di Kamojang dan Pengalengan.

Indonesia merupakan daerah yang mengalami aktivitas vulkanisme sangat aktif, oleh karena itu, Indonesia juga memiliki potensi panas bumi yang sangat besar. Potensi panas bumi ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA