Apa yang dimaksud dengan harga jual

Salah satu keputusan yang cukup sulit dihadapi oleh suatu perusahaan ialah menetapkan harga. Meskipun pada kenyataannya cara penetapan harga yang digunakan bagi setiap perusahaan sama, yaitu didasarkan pada biaya, permintaan, persaingan, dan laba. Akan tetapi kombinasi optimal dari setiap faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasar, serta tujuan perusahaannya.


Ronald J. Ebert dan Ricky W. mengemukakan bahwa: “Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima oleh suatu perusahaan dalam penjualan produknya”. Perusahaan akan melaksanakan berbagai cara dalam penetapan harga. Pada perusahaan-perusahaan kecil penetapan harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak, bukan ditentukan oleh bagian pemasaran. Sementara pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditetapkan oleh manajer divisi dan serta lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga menetapkan kebijakan dan tujuan umum penetapan harga serta memberikan persetujuan atas usulan harga yang diusulkan oleh manajemen dibawahnya.

Hansen & Mowen menyatakan bahwa “Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau konsumen atas barang maupun jasa yang dijual atau diserahkan”. Selain itu Mulyadi juga menyatakan dalam bukunya bahwa “Pada prinsipnya harga jual harus bisa menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Markup”.

Dari beberapa definisi diatas mengenai harga jual, maka dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi suatu barang maupun jasa ditambah dengan persentase laba yang perusahaan inginkan, oleh karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan tersebut salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menarik minat konsumen ialah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk setiap produk yang terjual. Yang dimaksud harga yang tepat ialah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang atau jada, dan harga tersebut bisa memberikan kepuasan kepada konsumen.

Dalam menetapkan harga jual produk, produsen dapat menetapkan dengan menggunakan beberapa alternatif antara lain sebagai berikut (Zeithaml& Bitner, 1996):

Menetapkan harga berdasarkan biaya merupakan salah satu strategi penetapan harga yang paling tua, dimana harga akan ditentukan berdasarkan jumlah biaya per satuan produk yang keluar ditambah dengan keuntungan yang diinginkan.

Penetapan harga berdasarkan kompetitor dilakukan dengan menggunakan harga competitor sebagai bahan referensi, dimana dalam pelaksanaan penetapan harga ini lebih cocok digunakan untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli.

Pendekatan harga berdasarkan permintaan merupakan proses penetapan harga yang didasari oleh persepsi konsumen terhadap value (nilai) yang diterima (price value), sensitivitas harga, serta perceived quality. Untuk mengetahui value (nilai) dari harga terhadap kualitas, maka analisa PMS (Price Sensitivity Meter) merupakan salah satu bentuk yang bisa digunakan. Pada analisa PMS konsumen akan diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, mahal atau terlalu mahal, serta dikaitkan dengan kualitas yang diterima oleh konsumen.

Dalam menetapkan tujuan harga, produsen harus menghubungkannya dengan strategi perusahaan secara menyeluruh. Adapun secara umum tujuan penetapan harga ialah sebagai berikut:

Jika persaingan dalam industri bisnis yang sama sudah sangat banyak dan sangat kuat maka salah satu teknik yang bisa digunakan untuk menjaga pangsa pasar konsumen ialah dengan cara penyesuaian harga menjadi lebih murah. Dengan penurunan harga yang lebih murah dari pesaing maka akan membuat konsumen tetap setia dengan produk yang perusahaan jual.

Agar dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka perusahaan sebaiknya menetapkan harga serendah mungkin. Dengan begitu, maka peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor akan terpacu.

Penetapan harga umumnya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar margin keuntungan yang ingin diperoleh, maka akan tinggi pula harga produk yang ditetapkan untuk konsumen. Oleh karena itu dalam menetapkan harga sebaiknya juga turut memperhitungkan daya beli konsumen serta variabel-variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntunga yang diperoleh dapat maksimal.

Perusahaan yang baik akan menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang ada agar tetap mempunyai dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang sedang dijalani.

Setiap usaha pasti menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI (Return On Investment) yang tinggi dapat dicapai dengan cara menaikkan profit margin dan meningkatkan angka penjualan.

Simak perbedaan antara harga pokok penjualan dan harga jual serta cara melakukan perhitungan yang tepat di blog Jurnal By Mekari!

Harga pokok penjualan (HPP) bukanlah istilah yang asing untuk Anda dengar bukan?

Terlebih untuk orang yang bekerja dalam bidang akuntansi, istilah ini akan sangat familiar.

Namun, bagi sebagian orang juga masih ada yang bingung. Beberapa orang akan menganggap harga pokok penjualan adalah harga jual, apakah demikian?

Harga pokok penjualan bukanlah harga jual dimana keduanya memiliki arti dan cara penghitungan yang berbeda.

Di bawah ini, Jurnal akan memberikan penjelasan lebih lengkap.

Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Aplikasi Jurnal By Mekari

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Pengertian Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan atau sering disebut dengan istilah Cost of Goods Sold (COGS) merupakan jumlah pengeluaran serta beban, baik secara langsung maupun tidak langsung dikeluarkan oleh perusahaan seperti bahan, tenaga kerja, dan faktor lainnya untuk memperoleh barang atau jasa yang kemudian dijual kepada konsumen.

Singkatnya, ini adalah keseluruhan biaya proses yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa yang dijual ke pelanggan selama periode tertentu.

Tujuan menghitung harga pokok penjualan adalah mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan dalam produksi barang dan jasa.

Pengertian Harga Jual

Sedangkan harga jual merupakan besarnya harga yang yang dibebankan kepada pelanggan untuk mendapatkan barang atau jasa.

Harga jual sendiri adalah sudah mencakup HPP, biaya non-produksi, dan keuntungan yang diharapkan.

Perbedaan Harga Pokok Penjualan dan Harga Jual

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa perbedaan mendasar yaitu:

  • HPP hanya mencakup segala pengeluaran yang dibutuhkan untuk produksi barang yang dijual
  • Harga Jual mencakup biaya proses produksi barang, biaya non-produksi, serta keuntungan untuk kemudian menjadi harga yang dibebankan kepada konsumen untuk mendapatkan atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Sebelum kita mulai membahas cara menghitung HPP, ada beberapa komponen penting yang perlu diketahui terlebih dahulu.

Berikut ketiga komponen yang harus diketahui:

Persediaan awal barang dagang

Persediaan awal barang dagang yaitu persediaan barang dagang yang tersedia pada awal periode akuntansi perusahaan.

Saldo persediaan awal barang dapat dicek pada neraca saldo yang sedang berjalan atau neraca saldo di awal pada tahun sebelumnya.

Persediaan akhir barang dagang

Persediaan akhir barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia pada akhir periode akuntansi perusahaan atau akhir tahun buku berjalan.

Saldo persediaan akhir dapat diketahui pada data penyesuaian perusahaan di akhir periode

Baca Juga: Pengakuan Nilai HPP dan Persediaan Akhir Menurut Metode Akuntansi

Pembelian bersih

Pembelian bersih adalah jumlah pembelian barang dagang yang dikeluarkan perusahaan baik secara tunai maupun kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian, kemudian dikurangi dengan retur dan potongan pembelian.

Setelah mengetahui ketiga komponen penting tersebut, kini kita dapat menghitung Harga Pokok Penjualan.

Menghitung HPP secara sederhana dapat dilakukan dengan cara berikut:

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Pembelian bersih + Persediaan awal barang dagang – Persediaan akhir barang dagang

Sedangkan untuk mengetahui Pembelian Bersih dapat dilakukan perhitungan dengan cara berikut:

Pembelian Bersih = (Biaya Angkut + Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

Agar lebih jelas mengenai perbedaan di antara keduanya, kita dapat menggunakan rumus perhitungan di atas dengan contoh kasus sebagai berikut:

Pada tanggal 30 September 2020 Perusahaan Dagang ABCD memiliki:

  • Persediaan awal barang dagang sebanyak Rp10.000.000
  • Pembelian sebesar Rp30.000.000 dengan Beban angkut pembelian sebesar Rp1.000.000
  • Retur pembelian sebesar Rp3.000.000
  • Potongan pembelian sebesar Rp1.000.000
  • Persediaan barang dagang akhir sebesar Rp5.000.000.

Berdasarkan data tersebut, berapakah HPP-nya?

Sebelum mulai menghitung dengan rumus utama, kita perlu menghitung Pembelian Bersih terlebih dahulu dengan cara berikut:

Pembelian Bersih = (Biaya Angkut + Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

Pembelian Bersih = (Rp.1.000.000,00 + Rp30.000.000,00) – (Rp3.000.000,00 + Rp5.000.000,00)

Pembelian Bersih = Rp31.000.000,00 – Rp8.000.000,00

Pembelian Bersih = Rp23.000.000,00

Setelah mengetahui Pembelian Bersih, kita dapat mulai menghitung HPP dengan cara berikut:

HPP = Pembelian bersih + Persediaan awal barang dagang – Persediaan akhir barang dagang

= Rp23.000.000,00 + Rp10.000.000,00 – Rp5.000.000,00

= Rp28.000.000,00

Jadi, setelah dihitung berdasarkan data yang ada, Harga Pokok Penjualannya adalah Rp28.000.000,00

Baca Juga : Contoh Laporan Harga Pokok Produksi Perusahaan Dagang & Manufaktur

Cara Menghitung Harga Jual

Seperti yang telah dibahas di atas, Harga Jual adalah besarnya harga yang yang dibebankan kepada pelanggan untuk mendapatkan barang atau jasa.

Secara sederhana, Harga Jual dapat dihitung dengan cara berikut:

Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non Produksi + Keuntungan yang Diharapkan

Agar lebih jelas, kita dapat menggunakan rumus perhitungan di atas dengan contoh kasus sebagai berikut:

  • Untuk memproduksi barang, perusahaan ABCD mengeluarkan biaya sebesar Rp3.000.000,00
  • Biaya di luar dari proses produksi sebesar Rp1.500.000,00
  • Keuntungan yang diharapkan sebesar Rp1.000.000,00.

Bagaimana cara menghitung harga jual perusahaan ini?

Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non Produksi + Keuntungan yang Diharapkan

= Rp3.000.000,00 + Rp1.500.000,00 + Rp1.000.000,00

= Rp5.500.000,00

Jadi, Harga Jual untuk barang yang dijual perusahaan ABCD sebesar Rp5.500.000,00.

Kesimpulannya, HPP Tidak Sama Dengan Harga Jual

Harga pokok penjualan dan harga jual adalah hal yang berbeda.

Namun, dengan menggunakan HPP, Anda dapat menentukan harga jual yang sesuai untuk dibebankan kepada konsumen.

Agar perusahaan mendapatkan laba, maka harga jual yang Anda tetapkan harus lebih besar dari HPP.

Walaupun terlihat sederhana, namun menghitung dengan cara manual adalah cukup memusingkan untuk dikerjakan.

Sebagai solusinya, Anda dapat menggunakan software akuntansi online Jurnal by Mekari sebagai alat otomasi keuangan Anda.

Jurnal sebagai aplikasi pengelola keuangan merupakan software akuntansi yang bisa Anda gunakan secara online dengan mudah bahkan melalui smartphone Anda.

Software ini dapat mempermudah Anda dalam mengelola keuangan bisnis dengan tersedianya berbagai fitur seperti: laporan keuangan, persediaan stok barang di gudang, rekonsiliasi transaksi, software invoice, termasuk pula pencatatan faktur pembelian dan pembayaran.

Manfaatkan Jurnal untuk membantu pencatatan bisnis Anda.

Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang!

atau

Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang!

Nah, perbedaaan antara harga pokok penjualan dan harga jual adalah sebagaimana telah diulas blog Jurnal By Mekari diatas.

Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda yang memerlukannya, dan jangan lupa untuk membagikannya ke sosial media.

Kategori : Bisnis

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Related Articles

Bisnis

5 Aplikasi ERP Open Source, Recommended!

Bisnis

8 Ide Peluang Bisnis Makanan Sehat yang Menjanjikan

Bisnis

Perbedaan Akun Bisnis Whatsapp VS. Akun WA Biasa

Bisnis

7 Mindset Bisnis yang Wajib Dimiliki Pengusaha Sukses

Nama Lengkap

Email

Subscribe

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA