Apa yang dimaksud dengan aqidah islam

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah.” (QS. Al Mumtahanah: 4). Ibrahim berlepas diri dari orang musyrik dan sesembahan mereka.كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ


“Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS. Al Mumtahanah: 4).

Dalam ayat lain disebutkan pula,


لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آَبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ


“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (QS. Al Mujadilah: 22).


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آَبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Pengertian Aqidah Islamiyah - Secara bahasa Aqidah diartikan dengan: Simpulan, ikatan dan sangkutan. Secara teknis diartikan juga dengan: iman, kepercayaan dan keyakinan.

Ahli bahasa memberi definisi tentang aqidah ialah: Artinya:  “Yang dengan dia diikatkan hati dan perasaan halus manusia.”

Definisi yang lain ialah: Artinya: ''Yang di jadikan agama oleh manusia dan dijadikannya pegangan.''

Oleh sebab itu  dapatlah kita kembalikan arti  aqidah kepada pangkalnya. Yaitu bahwa  kita mengikat hati dan perasaan kita sendiri dengan suatu kepercayaan dan tidak hendak kita tukar lagi dengan yang lain. Jiwa raga kita, pandangan hidup kita,  way of life  kita, telah terikat oleh aqidah kita. Tidak dapat dibebaskan lagi.

„Aqaaid  (jamak dari  aqidah) adalah segala sesuatu yang ditegaskan dan diyakini oleh hati manusia, segala sesuatu yang mereka terima sebagai suatu kebenaran.

A.Hasan dalam bukunya "At-Tauhid" mengatakan, aqidah itu artinya, simpulan, yakni kepercayaan yang tersimpul dihati.

M. Hasbi Ash Shiddiqi dalam bukunya  "Sejarah dan ilmu Tauhid/kalam"  mengatakan, aqidah menurut ketentuan bahasa (bahasa arab) ialah, sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di  dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya.

Jadi secara bahasa aqidah berarti, sesuatu yang telah dipercayai/diyakini benar. Kepercayaan/keyakinan tersebut dapat tumbuh:
1.  Karena meniru orang tua atau masyarakat
2.  Karena suatu anggapan
3.  Karena suatu dalil akal

Dinamakan aqidah Islam karena kepercayaan dan keyakinan itu tumbuh atau dibicarakan atas dasar/menurut ajaran agama Islam.

Apa yang dimaksud dengan aqidah islam
Akidah Islamiyah
Jadi, aqidah dalam Islam menunjukkan masalah-masalah pengenalan yang disampaikan melalui firman-firman dan sabda-sabda otentik dari Allah dan Rasul-Nya, dan seorang Muslim harus mengimaninya dengan sepenuh hati, mengimani apa yang Allah firmankan dan apa yang Rasul-Nya sabdakan.

Adapun secara istilah ulama Islam mengatakan, aqidah ialah kepercayaan yang sesuai dengan kenyataan yang dapat dikuatkan dengan dalil. Tetapi menurut kenyataan aqidah  itu baru akan terhunjam ke  dalam lubuk hati apabila:

1.  Tiruan dan anggapan tersebut telah berulang sedemikian rupa, sesuai dengan hukum. Sesuatu yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang diulang-ulang akan menjadi adat. Adat yang diulang-ulang akan menjadi sifat. Kumpulan sifat-sifat adalah kepribadian.
2.  Dalil-dalil yang dikemukakan itu sedemikian tepat dan benarnya serta cukup banyak, sehingga tidak ada jalan lagi untuk membantahnya.

Karena itu aqidah manusia akan bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkat pengalaman dan ilmunya masing-masing.

M.Hasbi Ash Shiddiqi membedakan dalam tiga tingkat yaitu:
1.  Yang mencapai dengan ilmu yakin
2.  Yang mencapai dengan „ainul yakin
3.  Yang mencapai dengan hakkul yakin

Ilmunya disebut dengan Ilmu Aqidah atau ilmu  Aqoid. Adapun pengertian ilmu Aqidah menurut Ulama Islam antara lain:
1.  Ibnu Khaldun dalam  "Muqaddamahnya"  mengatakan, bahwa ilmu aqidah ialah, ilmu yang  membahas  kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-dalil akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salah dan Ahli Sunnah.
2.  Syekh Muhammad Abduh dalam bukunya  “Risalah  at-Tauhid” mengatakan, bahwa ilmu aqidah ialah, ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, juga membahas tentang Rasul-rasul-Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.
3.  Syekh Husein dalam bukunya  “Al Husnul  al-Hamidiya”  mengatakan bahwa ilmu aqidah ialah, ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan (Islam) dengan bukti-bukti yang yakin.

4.  Sayid Sabiq dalam bukunya  “Al-„Aqa‟idul Islaamiyah”  mengatakan pengertian keimanan atau aqidah itu tersusun dari enam perkara yaitu:
a.  Ma'rifah kepada Allah
b.  Ma'rifah dengan alam
c.  Ma'rifah dengan kitab-kitab Allah
d.  Ma'rifah dengan Nabi-nabi
e.  Ma'rifah dengan hari akhirat
f.  Ma'rifah kepada takdir

5.  M.Hasbi Ash Shiddiqi  dalam bukunya “Sejarah  dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam”  mengatakan, itulah ilmu yang didalamnya diperkatakan tentang cara-cara menetapkan aqidah agama dengan mempergunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik dalil-dalil itu merupakan dalil naqli, dalil aqli.

Jadi  Aqidah Islamiyah adalah keimanan  yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah, dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, dan lain-lain.

Semua itu wajib dipelajari dan diyakini agar yang bersangkutan selamat dari syirik (kemusyrikan) dan nifaq (kemunafikan). Syirik adalah dosa besar yang tak ada ampunannya.

Oleh sebab itu, mempelajari ilmu aqidah (tauhid) harus diprioritaskan sebelum mempelajari ilmu-ilmu lainnya, seperti fiqih, tasawuf, tafsir,  hadits, dan sebagainya. Tanpa mempelajari ilmu aqidah, orang tak akan tahu kepada siapa beribadah. Ruslan dalam kitabnya yang berjudul  Al-Zubad  mengatakan demikian: Artinya: “Pertama-tama wajib atas manusia ialah mengenal Tuhannya dengan penuh keyakinan.”

Yang dimaksudkan disini adalah mempelajari ilmu aqidah. Ulama' lainnya berkata pula:

Artinya: “Tidak  sah ibadah seseorang melainkan dengan mengenal Zat yang disembah.” Untuk mengenal Zat yang disembah (Ma'bud) haruslah mempelajari ilmu tentang ketauhidan.


Apa yang dimaksud dengan akidah Islam brainly?

Jika diartikan secara syariah, aqidah Islam adalah sifat yang ditunjukkan untuk beriman kepada Allah, para malaikat, kitab, rasul, dan percaya kepada hari Akhir. Selain itu, aqidah Islam juga mengikuti perintah agama dan menjauhi semua larangan agama.

Apa yang dimaksud dengan akidah dan contohnya?

Secara bahasa, arti “aqidah” adalah “ikatan”. Sedangkan secara istilah berarti keyakinan di dalam hati serta pembenarannya terhadap suatu hal. Bagi kita, pengertian aqidah yaitu beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Rasul, hari akhir, serta qada dan qadar.

Jelaskan pengertian aqidah Islam dan apa saja sumbernya lengkap dengan dalilnya?

Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah SWT dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadaNya, beriman kepada para malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, hari Akhir, takdir baik dan buruk. Semua hal tersebut memiliki sumber Al-Qur'an dan hadis.

Apa yang dimaksud dengan akidah Islam menurut bahasa dan istilah?

Menurut bahasa akidah artinya simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Arti tersebut diambil dari bahasa Arab yaitu Al Aqdu, Al-Ihkaamu, dan Ar-rabthu biquwwah. Sedangkan secara istilah, akidah merupakan keyakinan yang dipandang benar oleh manusia.