Apa yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan perdagangan antar daerah atau antarpulau

Upaya peningkatan ekspor nasional terus dilakukan oleh Pemerintah. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah menjalankan berbagai strategi yaitu menjaga pasar dan produk utama; memfokuskan kepada pelaku UKM/IKM yang berorientasi ekspor; melakukan penetrasi ke negara non-tradisional market; utilisasi perjanjian dagang baik PTA, FTA, dan CEPA; dan implementasi Reformasi Regulasi (Undang-Undang Cipta Kerja) terkait penyederhanaan serta kepastian dalam proses perizinan dan persetujuan ekspor/impor.

Undang-Undang Cipta Kerja selain memberikan insentif Kepabeanan bagi UMK berorientasi ekspor, juga memberikan kemudahan impor bahan baku dan bahan penolong industri, dan fasilitasi ekspor. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Konferensi 500K Eksportir Baru bertajuk "Memacu Ekspor UKM", Senin (19/4) secara virtual.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa tahun 2020 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus tertinggi sejak 2012 yaitu sebesar 21,74 miliar dollar. Ini berlanjut juga pada Januari hingga Maret 2021 sehingga neraca dagang Indonesia mengalami surplus 5,52 miliar dollar.

“Secara khusus, kinerja ekspor pada Maret 2021 mencapai 18,35 miliar dollar. Ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar 18,64 miliar dollar,” kata Menko Airlangga.

Dalam hal kemudahan akses pembiayaan, Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program untuk usaha yang berorientasi ekspor, termasuk usaha rintisan. Mulai dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor yang disalurkan oleh LPEI/Eximbank hingga pemanfaatan peran Pusat Logistik Berikat (PLB). Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah merelaksasi 8 Peraturan Menteri Perdagangan untuk mendukung ekspor UMKM

“Pada hakekatnya, peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan adalah kunci untuk pengembangan ekspor UMKM. Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Diharapkan berbagai kebijakan yang telah dibuat Pemerintah dapat mengakselerasi pencetakan eksportir baru di Indonesia secara maksimal,” pungkas Menko Airlangga. (ltg/fsr/hls)

***

Diunggah pada : 21 April 2014 14:13:24 2

Meningkatkan perdagangan antarpulau/antarprovinsi se-Indonesia dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur dengan mengadakan pasar Lelang Agribis di Pasar Induk Puspa Agro Jemundo Sidoarjo.

           Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur  Budi Setiawan di kantornya, Senin (21//4) mengatakan, rencana lelang digelar kembali yakni lelang yang ke 116 pada Selasa (22/4) besok. Diharapkan lelang kali ini banyak dihadiri penjual dan pembeli sehingga transaksi lebih besar dari lelang sebelumnya.            Selama triwulan IV-2013 perdagangan barang dan jasa antar provinsi /ekspor Jawa Timur ke provinsi lain di Indonesia atas harga berlaku mencapai Rp 346,021 triliun naik Rp 44,533 triliun dibandingkan periode yang sama 2012 yang hanya Rp 301,488 triliun.           Sedangkaan impor antarprovinsi Jatim selama triwulan IV-2013 mencapai Rp 275,604  triliun atau naik Rp 36,917 triliun dibandikan impor antar daerah periode yang sama 2012 yang hanya Rp 238,633 triliun. Selama triwulan IV-2013 perdagangan antar pulau Jawa Timur surplus Rp 50, 172 triliun. Keberhasilan Jawa Timur dalam melakukan perdagangan antarpulau/antar provinsi selanin membuka perwakilan dagang diprovinsi lain di Indonesia juga dikarenakan dengan Lelang agris tersebut.        Gelar lelang pukul 09.00 besok diprediksi akan  dibanjiri peserta baik petani, penjual dan pembeli dari berbagai daerah di Indonesia. Diperkirakan pembeli, penjual paling banyak masih didominasi para pedagang dari pasar Induk Jakarta, Bandung, Semarang, Yogykarta,  Bali, NTB, NTT, Prov di Kalimanta. Prov di Sulawesi, Sumatera dan daerah Indonesia Timur serta para petani, UMKM dari kabupaten/kota di Jawa Timur.       Komoditi yang di tawarkan pada lelang masih didominasi hasil pertanian seperti beras, jagung, gula pasir, kedelai, kacang hijau, sayur mayur seperti kentang, wortel, cabe, kubis, bawang merah , bawang putih. Lelang Akhir Maret 2014 sayur mayur khususnya kentang granola asal Magetan diborong pedagang Jakarta sebanyak 430 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,414 miliar atau 19,08 persen dari total transaksi Rp 12,650 miliar.      Meskipun sentra sayur mayur didaerah Batu, Malang dan Kediri produksinya belum maksimal akibat erupsi dan banjir lahar Gunung Kelud komoditi ini di Pasar-Pasar Surabaya harganya masih cukup stabil. Menurut Pantauan reforter JNR Kominfo Jawa Timur dan data dari Disperindag Jawa Timur harga cabe rawit di pasar tradisional Wonokromo Surabaya masih berkisar Rp 30.000/kg dan cabe merah keriting Rp 12.000/kg, cabe merah biasa Rp 11 500/kg, kentang Rp 9.000/kg, kubis Rp 4 000/kg, wortel Rp 7 500/kg, buncis Rp 7 500/kg serta tomat Rp .4 000/kg..Selain tomat dan cabe makanan pokok beras juga masih menjadi incaran para pedagang besar khususnya dari Jakarta, Bandung, NTB dan Indonesia Timur. Karena makanan pokok beras sampai awal musim panen harganya masih cukup tinggi, untuk beras medium IR 64 berkisar Rp 7.900-8.000/kg dan beras kualitas baik sekelas pandan wangi mentik masih Rp 11.000/kg.

            Agar memudahkan proses komputerisasi pembeli, penjual dan petani yang aka mengikuti lelang komoditi pada Selasa (22/4). Diharapkan segera mengambil formulirdan mendaftaran mulai sekarang di Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Jawa Timur Jl Siwalankerto Utara Surabaya No Telp 031 8421140. Untuk menjadi anggota pasar lelang syaratnya cukup menyerahkan formulir permohonan yang telah mendapat rekomendasi dari Disperindag setempat serta foto copy KTP yang masih berlaku.(ryo,sti) 

Upaya peningkatan ekspor nasional terus dilakukan oleh Pemerintah. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah menjalankan berbagai strategi yaitu menjaga pasar dan produk utama; memfokuskan kepada pelaku UKM/IKM yang berorientasi ekspor; melakukan penetrasi ke negara non-tradisional market; utilisasi perjanjian dagang baik PTA, FTA, dan CEPA; dan implementasi Reformasi Regulasi [Undang-Undang Cipta Kerja] terkait penyederhanaan serta kepastian dalam proses perizinan dan persetujuan ekspor/impor.

Undang-Undang Cipta Kerja selain memberikan insentif Kepabeanan bagi UMK berorientasi ekspor, juga memberikan kemudahan impor bahan baku dan bahan penolong industri, dan fasilitasi ekspor. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Konferensi 500K Eksportir Baru bertajuk "Memacu Ekspor UKM", Senin [19/4] secara virtual.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa tahun 2020 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus tertinggi sejak 2012 yaitu sebesar 21,74 miliar dollar. Ini berlanjut juga pada Januari hingga Maret 2021 sehingga neraca dagang Indonesia mengalami surplus 5,52 miliar dollar.

“Secara khusus, kinerja ekspor pada Maret 2021 mencapai 18,35 miliar dollar. Ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar 18,64 miliar dollar,” kata Menko Airlangga.

Dalam hal kemudahan akses pembiayaan, Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai program untuk usaha yang berorientasi ekspor, termasuk usaha rintisan. Mulai dari program Kredit Usaha Rakyat [KUR] Berorientasi Ekspor yang disalurkan oleh LPEI/Eximbank hingga pemanfaatan peran Pusat Logistik Berikat [PLB]. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah merelaksasi 8 Peraturan Menteri Perdagangan untuk mendukung ekspor UMKM

“Pada hakekatnya, peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan adalah kunci untuk pengembangan ekspor UMKM. Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Diharapkan berbagai kebijakan yang telah dibuat Pemerintah dapat mengakselerasi pencetakan eksportir baru di Indonesia secara maksimal,” pungkas Menko Airlangga. [ltg/fsr/hls]

***

  • home
  • bisnis
  • Truk pengangkut peti kemas melintas di dekat container crane baru di Terminal Nilam, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 30 September 2015. PT Pelindo III menambah dua unit cointainer crane guna mempercepat waktu bongkar muat [Dweiling Time] di pelabuhan tersebut. ANTARA/Siswowidodo

    TEMPO.CO, Surabaya – Pembangunan kawasan industri di Indonesia masih belum merata. Pusat ekonomi masih terletak di Jawa dan Bali. Wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Wilayah Timur Indonesia paling banyak melakukan kegiatan ekonomi ke wilayah Jawa-Bali.“Keterkaitan perekonomian Jawa-Bali yang paling kuat adalah dengan wilayah Sumatera, dengan empat produk yang mendominasi aktivitas perekonomian antar wilayah. Yakni makanan, minuman, logam dasar, petrokimia dan bahan bakar minyak,” kata Guru Besar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Tresna Priyana Soemardi pada seminar Pra-Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia [ISEI] XIX di Surabaya, Rabu, 7 Oktober 2015.Agar antardaerah memiliki konektivitas pembangunan industri yang baik, kata Tresna, perlu dilakukan perencanaan pembangunan industri terkait potensi antardaerah secara mendetil. “Mulai model ekonomi antardaerah, rantai suplai, rantai nilai, konsep kluster, agregatnya, dan sebagainya.”Selain itu, pemanfaatan ICT dalam manajemen pembangunan industri nasional berbasis keterkaitan antar daerah juga dilakukan. Caranya dengan memperkuat subsektor industri unggulan yang menyumbang PDB terbesar seperti Industri pengolahan/manufaktur [23 persen], pertanian [14 persen], perdagangan [14 persen], pertambangan [10 persen], dan konstruksi [9 persen].Gubernur Jawa Timur Soekarwo menambahkan, Kantor Perwakilan Dagang [KPD] menjadi solusi perdagangan Jawa Timur. Penguasaan pasar domestik melalui KPD mempermudah ekspansi pasar Jawa Timur di luar batasan wilayah administrasi.Melalui 26 KPD, kata dia, Jawa Timur dapat menjangkau ekspor luar negeri seperti melalui Batam ke Singapura, Manado ke Filipina, Nusa Tenggara Timur dan Papua ke Australia serta Papua Nugini. “Impor-ekspor melalui KPD ini mampu memperbesar pasar domestik karena 40 persen potensi pasar ASEAN ada di Indonesia,” kata Soekarwo.Berdasarkan data BPS, nilai bongkar muat antar pulau di 26 KPD tahun 2012-2014 terus mengalami peningkatan. Pada 2012 mencapai Rp 238,633 triliun, 2013 mencapai Rp 275,605 triliun, dan 2014 mencapai Rp 325,553 triliun.Sedangkan aktivitas muat antar pulau pada 2012 mencapai Rp 301,488 triliun, 2013 mencapai Rp 346,022 triliun, dan 2014 mencapai Rp 415,876 triliun. Keberadaan KPD meningkatkan potensi transaksi perdagangan dari 2011 mencapai Rp 463,35 triliun dan 2014 meningkat menjadi Rp 741,43 triliun. “Ini menandakan rata-rata potensi transaksi perdagangan antar pulau per tahunnya tumbuh sebanyak 15 persen [Rp 69,52 triliun],” ujar Soekarwo.Tapi menurut Tresna terdapat beberapa hambatan dalam keterkaitan antardaerah dalam pembangunan industri ini. “Di antaranya ialah regulasi yang membatasi arus barang-jasa antar wilayah, retribusi dan pungutan lokal di tiap wilayah, keterbatasan infrastruktur transportasi, serta keterbatasan sarana pendukung logistik,” kata dia.Ia mengingatkan, produktivitas yang berbeda antardaerah perlu disinergikan dengan tujuan bersama yang lebih baik. “Sehingga manfaat pembangunan yang berimbang dapat memberikan insentif yang jelas mengenai pengembangan industri yang berbasis keragaman wilayah atau daerah yang saling terkait,” kata dia.

    ARTIKA RACHMI FARMITA


    Jakarta -

    Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Apkasi Otonomi Expo 2021 dari Istana Bogor hari ini. Adapun expo ini digelar oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia [Apkasi], dan didukung Kementerian Dalam Negeri.

    Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengapresiasi upaya Apkasi dan Kemendagri atas terselenggaranya pameran tersebut. Menurutnya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat dalam mempercepat pemulihan ekonomi.

    "Saya mengapresiasi inisiatif Apkasi untuk segera menggerakkan perekonomian di daerah melalui expo ini. Saya setuju bahwa perdagangan, turisme dan investasi harus mulai digerakkan, jangan terlambat tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu [20/10/2021].

    Tak hanya itu, Jokowi juga mengimbau agar daerah dapat memperkuat perdagangan antardaerah dan pulau, serta saling mengisi dan melengkapi kebutuhan produk. Pasalnya, ia mengatakan Indonesia merupakan pasar yang besar sehingga setiap daerah perlu bekerja sama memenuhi produk agar pasar Indonesia tidak dikuasai produk asing.

    Lebih lanjut Jokowi menyampaikan setiap daerah perlu fokus pada produk unggulan tertentu, yang kemudian dipasarkan ke daerah lain. Ia juga meminta daerah untuk saling membeli produk daerah lain yang tidak mampu diproduksi sendiri.

    "Perdagangan antardaerah, antarpulau harus terus dikembangkan dan setiap daerah sebaiknya fokus pada produk unggulannya, jangan semuanya dikerjain, sehingga nanti ke depan bisa saling menopang," kata Jokowi.

    Selain itu, Jokowi meminta agar ekspor produk Indonesia dapat terus ditingkatkan sehingga mampu membanjiri pasar internasional. Guna mendukung hal ini, ia mengatakan pemerintah telah membuat banyak kebijakan untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produk dalam negeri.

    Kepada pemerintah daerah, Jokowi meminta agar dapat membuat kebijakan yang memudahkan produsen dalam negeri. Dengan demikian, para produsen a mampu meningkatkan produksinya dan menguasai pasar dalam dan luar negeri.

    Sementara itu, Ketua Umum Apkasi Sutan Riska mengatakan kegiatan pameran tersebut merupakan kontribusi pemerintah kabupaten untuk mendukung pemerintah pusat dalam menggairahkan kembali dunia usaha dan ekonomi.

    Di acara tersebut, Sutan juga mengungkapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengakomodasi penyaluran vaksinasi ke seluruh Indonesia. Bupati Dharmasraya Sumatera Barat ini pun mengatakan pihaknya siap mendukung penyebaran vaksinasi kepada masyarakat.

    "Kami atas nama rekan-rekan bupati ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI dan Kapolri, serta semua pihak yang terlibat dalam mengakomodir penyaluran vaksinasi ke seluruh Indonesia sebagai bentuk ikhtiar kita dalam penanggulangan COVID-19," tandasnya.

    Sebagai informasi, Apkasi Otonomi Expo 2021 diikuti oleh 70 pemerintah kabupaten dan 70 peserta lain dari swasta dan beberapa kementerian/lembaga. Pameran dan seminar dilaksanakan selama 3 hari, mulai 20 Oktober hingga 22 Oktober 2021 di Jakarta Convention Center..

    Dalam pembukaan expo, Jokowi hadir didampingi Menteri Dalam Negeri [Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Kegiatan pembukaan ini juga dihadiri langsung oleh 25 bupati di Istana Bogor, dan diikuti secara virtual oleh peserta lain di Jakarta Convention Center.

    [akn/ega]

    UMUM | 21 Apr 2014 02:13:24 PM

    Meningkatkan perdagangan antarpulau/antarprovinsi se-Indonesia dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] Jawa Timur dengan mengadakan pasar Lelang Agribis di Pasar Induk Puspa Agro Jemundo Sidoarjo.

               Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan [Disperindag] Jawa Timur  Budi Setiawan di kantornya, Senin [21//4] mengatakan, rencana lelang digelar kembali yakni lelang yang ke 116 pada Selasa [22/4] besok. Diharapkan lelang kali ini banyak dihadiri penjual dan pembeli sehingga transaksi lebih besar dari lelang sebelumnya.            Selama triwulan IV-2013 perdagangan barang dan jasa antar provinsi /ekspor Jawa Timur ke provinsi lain di Indonesia atas harga berlaku mencapai Rp 346,021 triliun naik Rp 44,533 triliun dibandingkan periode yang sama 2012 yang hanya Rp 301,488 triliun.           Sedangkaan impor antarprovinsi Jatim selama triwulan IV-2013 mencapai Rp 275,604  triliun atau naik Rp 36,917 triliun dibandikan impor antar daerah periode yang sama 2012 yang hanya Rp 238,633 triliun. Selama triwulan IV-2013 perdagangan antar pulau Jawa Timur surplus Rp 50, 172 triliun. Keberhasilan Jawa Timur dalam melakukan perdagangan antarpulau/antar provinsi selanin membuka perwakilan dagang diprovinsi lain di Indonesia juga dikarenakan dengan Lelang agris tersebut.        Gelar lelang pukul 09.00 besok diprediksi akan  dibanjiri peserta baik petani, penjual dan pembeli dari berbagai daerah di Indonesia. Diperkirakan pembeli, penjual paling banyak masih didominasi para pedagang dari pasar Induk Jakarta, Bandung, Semarang, Yogykarta,  Bali, NTB, NTT, Prov di Kalimanta. Prov di Sulawesi, Sumatera dan daerah Indonesia Timur serta para petani, UMKM dari kabupaten/kota di Jawa Timur.       Komoditi yang di tawarkan pada lelang masih didominasi hasil pertanian seperti beras, jagung, gula pasir, kedelai, kacang hijau, sayur mayur seperti kentang, wortel, cabe, kubis, bawang merah , bawang putih. Lelang Akhir Maret 2014 sayur mayur khususnya kentang granola asal Magetan diborong pedagang Jakarta sebanyak 430 ton dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,414 miliar atau 19,08 persen dari total transaksi Rp 12,650 miliar.      Meskipun sentra sayur mayur didaerah Batu, Malang dan Kediri produksinya belum maksimal akibat erupsi dan banjir lahar Gunung Kelud komoditi ini di Pasar-Pasar Surabaya harganya masih cukup stabil. Menurut Pantauan reforter JNR Kominfo Jawa Timur dan data dari Disperindag Jawa Timur harga cabe rawit di pasar tradisional Wonokromo Surabaya masih berkisar Rp 30.000/kg dan cabe merah keriting Rp 12.000/kg, cabe merah biasa Rp 11 500/kg, kentang Rp 9.000/kg, kubis Rp 4 000/kg, wortel Rp 7 500/kg, buncis Rp 7 500/kg serta tomat Rp .4 000/kg..Selain tomat dan cabe makanan pokok beras juga masih menjadi incaran para pedagang besar khususnya dari Jakarta, Bandung, NTB dan Indonesia Timur. Karena makanan pokok beras sampai awal musim panen harganya masih cukup tinggi, untuk beras medium IR 64 berkisar Rp 7.900-8.000/kg dan beras kualitas baik sekelas pandan wangi mentik masih Rp 11.000/kg.

                Agar memudahkan proses komputerisasi pembeli, penjual dan petani yang aka mengikuti lelang komoditi pada Selasa [22/4]. Diharapkan segera mengambil formulirdan mendaftaran mulai sekarang di Bidang Perdagangan Dalam Negeri [PDN] Disperindag Jawa Timur Jl Siwalankerto Utara Surabaya No Telp 031 8421140. Untuk menjadi anggota pasar lelang syaratnya cukup menyerahkan formulir permohonan yang telah mendapat rekomendasi dari Disperindag setempat serta foto copy KTP yang masih berlaku.[ryo,sti] 

    Video yang berhubungan

    Video yang berhubungan

    Postingan terbaru

    LIHAT SEMUA