Apa yang dilakukan pada tahapan 1 Pembuatan desain produk adalah?

Peranan utama dari seorang Product Manager (PM) sebuah startup adalah harus bisa mengimplementasikan ide menjadi sebuah produk yang berfungsi dengan baik untuk pengguna. Untuk bisa mewujudkan semua itu diperlukan koordinasi yang baik dengan anggota tim, terutama dalam hal kreativitas hingga deployment.

Artikel berikut akan mengupas 5 tahap yang wajib diterapkan kepada anggota tim demi membuat produk dengan desain yang tepat dan tentunya berfungsi dengan baik.

Tahap 1 – Menjelajahi ide

Sebagai seorang Product Manager tugas awal Anda adalah menciptakan sebuah ide untuk kemudian dibuat menjadi sebuah produk. Ketika ide telah ada, Anda sebagai PM wajib untuk memberikan penjelasan hingga gambaran yang jelas kepada anggota tim. Mulai dari rencana, skema hingga strategi sebelum tahapan lanjutan dilakukan. Tumbuhkan komitmen dari anggota tim yang terlibat, demi menciptakan produk yang berfungsi dengan baik.

Tahap 2 – Mengurai masalah

Langkah selanjutnya yang wajib untuk dilakukan adalah menguraikan masalah demi mendapatkan solusi yang tepat. Mulai dari mengumpulkan data, membuat kerangka hingga menentukan tengah waktu untuk produk. Dalam tahap ini biasanya akan lebih ‘chaos’ karena tahap ini yang bakal menentukan langkah paling tepat yang akan diambil oleh Anda sebagai PM bersama dengan anggota tim. Untuk itu lakukan koordinasi dan konsolidasi yang tepat sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Tahap 3 – Membuat desain produk

Tahap berikut ini biasanya sudah tersusun dengan jelas desain seperti apa yang akan dibuat oleh anggota tim. Tugas Anda sebagai PM di sini adalah memastikan desain tersebut sesuai dan tentunya berfungsi dengan baik. Lakukan pengecekan serta pengawasan secara rutin kepada anggota tim yang terlibat, pastikan desain tersebut telah melalui validasi. Tahap ini biasanya masalah atau kendala akan muncul, untuk itu Anda sebagai PM dan anggota tim harus lebih cerdas menentukan solusi yang paling tepat terkait masalah yang bakal dihadapi.

Tahap 4 – Pembuatan

Seiring berjalannya waktu, tidak terasa deadline akan segera tiba, tahap berikut ini akan menjadi penentu seberapa besar keberhasilan akan diraih. Lakukan proses pembuatan secepat mungkin, agar Anda bisa menghemat waktu dan tenaga. Tentunya pembuatan bisa dilakukan setelah tahap sebelumnya telah dilalui dengan baik. Lakukan komunikasi yang lancar dengan anggota tim, karena biasanya pada tahap ini kreativitas akan lebih sulit untuk didapatkan karena proses yang ada.

Seorang product designer harus melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut yaitu :

Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.

Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya denga tidak mengabaikan penentuan harga

Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.

Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.

Tahapan awal bagi kita dalam menentukan produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide tentang produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di pasaran atau belum.

Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.

Pada tahapan ini kita mulai membuat serta menguji ide yang telah terbentuk hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas dan sesuai dengan harapan.

Tahapan kita dalam membuat dan menyusun strategi pemasaran efektif yang dapat digunakan dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen.

Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisa apakah produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan atau tidak

Pada tahapan ini kita mulai mengembangkan produk yang telah di konsep menjadi sebuah produk yang sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 2

Pelaku usaha harus mengetahui bahwa desain kemasan produk merupakan salah satu daya tarik bagi pembeli. Desain produk yang menarik bisa menjadi pertimbangan pula bagi konsumen saat membeli produk Anda. Kira-kira, apa yang harus diperhatikan dalam membuat desain produk?

Kemasan produk yang menarik bisa menjadi keunikan yang membedakan bisnismu dari kompetitor. Anda bisa saja memproduksi barang yang sama dengan kompetitor, tapi desain kemasannya harus lebih unik dan memiliki ciri khasnya sendiri. Tentunya, tidak ada yang ingin produknya dinilai mirip dengan kompetitornya bukan?

Cinta pada pandangan pertama juga berlaku saat konsumen produk bisnis kita. Ketika dipajang di etalase atau supermarket, konsumen pasti memusatkan perhatiannya pada produk dengan desain kemasan yang menarik. Urusan manfaat dan fitur merupakan hal yang belakangan untuk diperhatikan.

Penting bagi pelaku usaha untuk memerhatikan desain kemasan produk sebelum meluncurkannya ke pasar. Bahkan sebelum launching pun, desain ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat konten iklan untuk pemasarannya. Lagipula, ada juga orang yang memutuskan untuk membeli produk setelah melihat desainnya di iklan.

Intinya, desain produk itu tidak hanya berbicara tentang keindahan atau estetikanya, tapi juga memastikan apakah produknya bisa diterima oleh konsumen. Inilah yang akan dibahas oleh Toffeedev dalam artikel ini, termasuk faktor utama dalam mendesain kemasan produk.

Memahami Tentang Desain Produk

Pada dasarnya, desain produk adalah ide dan kreasi manusia yang bisa memberikan nilai tambah dalam suatu produk sehingga bermanfaat bagi orang banyak. Jadi, desain pada produk memerhatikan tiga proses, yaitu produksi, harapan khalayak, dan keputusan final hasil analisisnya. Desain pada produk harus diperhatikan dengan detail, sebab bisa menaikkan hasil penjualan serta nilai konversi dalam iklan.

Ada juga yang mengidentifikasikan desain produk sebagai sebuah proses untuk mencari titik temu antara kebutuhan pelanggan dengan tujuan brand atau bisnis, sehingga bisa menciptakan produk yang sukses dengan konsisten. Desainer produk bekerja dengan cara mengoptimalkan pengalaman pengguna melalui sebuah solusi, serta membantu brand untuk menciptakan produk secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kesimpulannya, desain kemasan produk merupakan kreasi dari brand atau bisnis untuk menciptakan produk yang tidak hanya menarik, tapi juga berguna bagi khalayak. Desain kemasan produk merupakan bagian yang penting karena bisa meningkatkan omzet penjualan dua kali lipat dalam satu periode.

Baca Juga: 5 Macam Strategi Branding Produk dengan Digital Marketing

Pembuatan desain kemasan juga tidak instan, melainkan ada beberapa proses atau fase yang harus dihadapi. Ketika seorang desainer produk dihadapkan pada tugasnya, mereka akan memikirkan tiga pertanyaan berikut:

  1. Masalah apa yang sedang diselesaikan?
  2. Siapa yang memiliki masalah tersebut?
  3. Apa yang ingin dicapai dari penyelesaian masalah itu?

Ketiga pertanyaan itu berkaitan dengan pembuatan desain kemasan produk suatu bisnis atau perusahaan. Tentunya, desainer harus paham dulu dengan tujuan jangka panjang dan pendek dari bisnis tersebut, baru menjawab pertanyaaan di atas.

Pertanyaan tersebut sangat membantu seorang desainer produk memahami user experience (UX) terhadap sebuah produk secara keseluruhan. Harus dipahami bahwa desainer produk tidak boleh bias dalam merancang produk, artinya tidak boleh hanya berdasarkan visual atau perasaan. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan membantu desainer untuk menemukan solusi berupa ide desainnya.

Ada lima fase yang dilewati oleh desainer dalam menentukan solusi dari penelitian produk tersebut:

  1. Empathize: Mempelajari tentang bisnis yang akan didesain kemasan produknya. Caranya adalah melakukan riset atau penelitian untuk memahami bisnis tersebut lebih dalam.
  2. Define: Desainer mulai menggunakan sudut pandang bisnis tersebut mengenai kebutuhan dan wawasannya.
  3. Ideate: Memulai proses brainstorming dan menciptakan ide serta kreasi sebanyak mungkin. Di sini, desainer produk dan timnya bebas membuat ide sebanyak apapun, asalkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
  4. Prototype: Mulai membangun satu atau lebih prototipe (desain kemasan awal) untuk mengetes ide dan kreasi yang sudah di-brainstorm. Desainer harus membuat prototipe, sehingga mereka bisa tahu apakah ide mereka sesuai dengan kebutuhan bisnis atau tidak. Tidak mungkin hanya mengandalkan bayangan untuk mengetes kesesuaian desain tersebut.
  5. Test: Prototipe yang sudah dibuat diserahkan kembali ke pihak bisnis untuk dimintai feedback-nya. Bila sesuai, maka desain tersebut akan dilanjutkan ke proses berikutnya.

Setelah menemukan solusinya, desainer produk mulai membuat desain kemasan produk. Proses dalam merancang kemasannya juga harus melalui tujuh tahap. Secara singkat, inilah tahapan dalam mendesain kemasan produk:

  1. Menetapkan atau memahami visi produk yang didesain
  2. Melakukan riset mengenai produk
  3. Melakukan user analysis terhadap pelanggan
  4. Melakukan brainstorming terhadap beberapa ide yang sudah dibuat sebelumnya
  5. Mulai membangun desain kemasan sesuai ide yang di-brainstorm tersebut
  6. Melakukan testing dan validasi kepada beberapa orang sebelum produk itu diluncurkan
  7. Melakukan analisis setelah produk tersebut diluncurkan untuk mengetahui reaksi konsumen

Proses merancang kemasan untuk produk ini memang tidak mudah dan butuh waktu yang cukup lama. Para desainer produk ini harus memahami bahwa desain produk yang dirancang ini akan digunakan oleh segmentasi pasar secara luas, jadi harus memperhatikan beberapa faktor dalam pembuatannya.

Baca Juga: Bagaimana Pengaruh dari Brand Fatigue dalam Penjualan?

Manfaat Desain Produk

Desain produk juga memiliki manfaatnya sendiri apabila dibuat dengan detail. Apa saja manfaat yang didapatkan dari mendesain kemasan produk?

1. Menambah Kepuasan Konsumen

Kemasan produk yang menarik pun bisa menambah kepuasan konsumen, terutama jika produk tersebut berupa makanan atau minuman. Seperti yang ditulis sebelumnya, konsumen biasanya melirik desain kemasan produk di etalase sebelum memutuskan untuk membelinya.

Di sini, kita tidak hanya berbicara tentang keindahan, tapi juga kualitas kemasan produk tersebut. Perlu diketahui, desain kemasan produk juga berbicara tentang alat dan bahan yang digunakan. Kualitas kemasan produk juga berbicara tentang kemudahan dalam membukanya.

Apabila semua kriteria tersebut sudah dipenuhi, kepuasan konsumen terhadap produk pun meningkat karena faktor kemasannya.

2. Meningkatkan Penjualan

Ada beberapa segmentasi pasar yang membeli dan menggunakan produk kita karena kemasannya. Misalnya, generasi milenial, perempuan muda, pekerja profesional, dan lain-lain. Itulah mengapa bisnis harus berani berimprovisasi dengan desain kemasan produk untuk menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Ketertarikan pasar terhadap desain produk bisa menaikkan angka penjualan bisnis Anda. Tentunya, keuntungan bisnis semakin besar, begitu pula Return of Investment (ROI). Desain pada kemasan yang menarik dan memberikan kemudahan ternyata bisa menjadi salah satu kesuksesan produk yang Anda jual.

Baca Juga: Apa Itu Strategi Diferensiasi Produk dalam Dunia Bisnis?

3. Meningkatkan Perkembangan Bisnis

Manfaat yang didapatkan dari desain kemasan yang menarik juga bisa berpengaruh pada perkembangan bisnis berkat naiknya angka penjualan dan keuntungan. Baik produk baru ataupun lama, keduanya akan meningkatkan keuntungan apabila menggunakan kemasan yang menarik.

Keuntungan yang menjadi income bagi bisnis ini akan berguna untuk pengembangan (development) ke depannya. Bisa saja ada produk baru, inovasi desain, atau bahkan ekspansi ke daerah lain. Bisnis pun semakin dikenal luas oleh masyarakat, begitu pula produknya.

Tidak bisa dipungkiri desain produk membawa manfaat yang besar bagi suatu bisnis. Karena itu, Anda harus bisa menciptakan desain kemasan yang menarik dan mampu memengaruhi konsumen untuk membelinya.

Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Desain Produk

Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah desain produk. Kemasan produk yang memenuhi delapan faktor ini bisa menjangkau hampir semua segmentasi pasar. Apa saja faktor yang harus diperhatikan dalam mendesain kemasan produk?

1. Faktor Keamanan Kemasan

Safety is always number one, begitu pula soal kemasan produk. Sebelum lanjut mendesain bentuk kemasan produk, pertimbangkan dulu keamanannya. Perhatikan apakah produknya tetap aman dan tidak mudah berubah saat dikemas. Keamanan produk bisa saja hilang apabila menggunakan kemasan yang tidak sesuai.

Apalagi jenis produk seperti makanan atau minuman, bisnis harus memerhatikan keamanan pangan pula. Pertimbangkan bahan yang digunakan untuk membuat kemasan produknya, sehingga tidak mudah terkontaminasi dengan bahan makanan atau minumannya.

Baca Juga: Barisan Contoh Promosi Produk Bisnis Online yang Tepat

2. Kemudahan Kemasan

Desain kemasan produk yang rumit belum tentu menguntungkan bisnis, apalagi konsumennya. Karena itu, faktor kemudahan kemasan juga harus diperhatikan. Tidak perlu membuat desain yang rumit, cukup desain sederhana tapi memudahkan konsumen untuk menggunakannya.

Faktor kemudahan yang produk ini mencakup beberapa hal seperti: mudah dibuka, mudah disimpan, mudah dibawa ke manapun, mudah dituang, dan lain-lain. Intinya, utamakan kemudahan dalam mendesain kemasan produk Anda.

3. Kemudahan saat Dikirimkan

Desain kemasan produk juga harus memerhatikan faktor kemudahan saat dikirim atau diangkut (shipping). Ada kemasan yang terlalu besar untuk dikirimkan, ada pula kemasan yang terlalu kecil. Tentunya, pembeli akan berpikir dua kali, terutama ketika berbelanja online, karena ini menyangkut ongkos kirim yang harus mereka bayarkan.

Lagipula, pembeli juga mengamati desain kemasan saat berbelanja secara daring melalui e-commerce. Dari etalase e-commerce usaha Anda, mereka bisa membayangkan seperti apa produk yang mereka terima nantinya. Karena itu, penting untuk memerhatikan desain kemasan yang tidak repot saat dikirimkan.

4. Produk yang Mudah Dikenali

Ini adalah faktor penting yang bisa menjadi pembeda antara bisnis dan kompetitor Anda. Jangan hanya membuat kemasan yang menarik perhatian, tapi juga berbeda dari produk kompetitor. Bisnis mana yang tidak mau produknya dikenal oleh masyarakat luas karena keunikan kemasannya?

Ketika merancang prototipe kemasan, buatlah rancangan yang dijamin akan populer dan memiliki keunikan tersendiri. Keunikan dan ciri tersendiri dari desain tersebut membuat khalayak mudah mengenali produk Anda. Cobalah menyewa jasa desain produk yang profesional dan memiliki pengetahuan yang luas terhadap pasar.

Baca Juga: 7 Alasan Untuk Membangun Brand Identity Dengan SEO

5. Faktor Informasi dan Promosi

Kemasan produk bisa menjadi sarana untuk menginformasikan fitur dan manfaat produk Anda. Desain yang baik pastinya memuat informasi awal mengenai produk tersebut, yang menjadi keputusan lanjut bagi konsumen untuk membeli barang tersebut. Meskipun keunggulan produk sudah diinformasikan di iklan, pertegas lagi dengan fiturnya dalam kemasan tersebut.

Berikan informasi mendetail mengenai produk Anda, sehingga konsumen tidak akan merasa tertipu saat membelinya. Informasi inilah yang menjadi sarana promosi produk Anda oleh konsumen dengan metode mulut ke mulut. Karena ini era digital, tak ada salahnya memasukkan informasi kontak pula dalam kemasan, seperti media sosial atau email address.

6. Ekonomis

Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelaku usaha akan berusaha mengeluarkan biaya yang sekecil-kecilnya untuk keuntungan yang sebesar-besarnya. Biaya yang dikeluarkan juga termasuk kemasan produk yang digunakan. Apalagi produk yang dihasilkan tidak cuma satu, bisa mencapai ratusan atau ribuan per harinya.

Dalam mendesain produk, pertimbangkan pula biaya yang dikeluarkan untuk bahan kemasannya. Pilih bahan yang sesuai dan cocok untuk produk dengan biaya yang tepat, sehingga tidak melebihi proporsi manfaatnya. Selain itu, perincian biaya dalam memilih bahan produk juga membuat pengeluaran produksi berjalan lebih efektif.

Baca Juga: Strategi Cara Promosi Iklan di Instagram yang Menarik

7. Faktor Keindahan Desain Produk

Menentukan kemasan produk juga berbicara tentang keindahannya, karena itulah yang mampu menarik perhatian konsumen. Terutama untuk produk makanan atau minuman, desainer produk harus memikirkan kemasan yang menarik dan tentunya menggugah selera konsumen mana pun yang melihatnya.

Keindahan desain ini tidak hanya berbicara soal gambar atau ilustrasi yang digunakan, tapi juga warna, jenis font, logo, tagline, dan sejenisnya.

8. Ramah Lingkungan

Akhir-akhir ini, banyak sekali perusahaan atau bisnis yang mulai berhijrah ke produk dan kemasan yang ramah lingkungan. Kemasan yang ramah lingkungan ini bisa menarik pangsa pasar yang lebih luas lagi, karena mampu menjangkau target pasar seperti aktivis atau penggiat lingkungan hidup. Penggunaan kemasan ramah lingkungan ini dianggap sebagai bentuk kepedulian bisnis terhadap krisis bumi yang semakin parah tahun demi tahunnya.

Apabila kompetitor Anda tidak menggunakan kemasan ramah lingkungan, ini adalah salah satu peluang kesuksesan yang harus diraih. Gunakan bahan kemasan yang tidak berbahaya bagi lingkungan, termasuk pula bahan yang mudah terurai di tanah atau yang bisa didaur ulang.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Value Proposition?

Ajak Toffeedev sebagai Partner Bisnis Anda

Itulah penjelasan mengenai faktor keberhasilan suatu desain kemasan produk. Agar produk Anda mampu menarik segmentasi pasar yang lebih luas lagi, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk mempromosikannya. Salah satunya adalah menggunakan strategi pemasaran digital yang sering digunakan oleh beberapa perusahaan akhir-akhir ini.

Digital marketing pun dianggap membawa keuntungan yang lebih besar dibandingkan strategi pemasaran lainnya, mengingat banyaknya orang yang mengakses internet setahun belakangan ini. Zaman digital yang semakin berkembang menciptakan revolusi pula dalam strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh perusahaan. Beberapa unit usaha yang baru berdiri pun langsung menerapkan strategi digital marketing untuk memasarkan produknya.

Toffeedev bisa menjadi partner bisnis Anda dalam menciptakan strategi digital marketing yang tepat sasaran. Dengan jasa SEO dari Toffeedev, produk Anda akan merajai halaman pertama Google sehingga langsung dilirik oleh konsumen. Tentunya merupakan peluang yang bagus, mengingat hampir semua bisnis sudah bertransformasi ke arah digital marketing sejak pandemi Covid-19 melanda.

Bisnis Anda juga memerlukan website sebagai platform untuk membangun brand awareness di dunia maya. Toffeedev juga bisa menjadi partner dalam membuat website yang diinginkan untuk bisnis Anda. Tim website development kami berpengalaman mendesain website yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Jasa pembuatan website kami sudah dipercaya oleh banyak perusahaan yang bergerak di berbagai macam sektor ekonomi di Indonesia.

Sebagai digital marketing agency di Jakarta, kami bisa menjadi partner untuk merevolusi bisnis Anda ke arah digital sehingga bisa mengejar perkembangan zaman yang semakin maju. Tidak hanya bisnis baru, perusahaan yang sudah lama bergerak pun bisa menjadi partner kami dalam mengembangkan strategi pemasaran digital. Hubungi tim kami segera untuk melakukan kerjasama dengan Toffeedev.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA