Apa yang di maksud dengan pestisida

Pembasmi hama atau pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini bersumber dari pest ("hama") yang diberi imbuhan belakang -cide ("pembasmi"). Sasarannya berbagai jenis, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali dikata sbg "racun".

Tergantung dari sasarannya, pestisida bisa berupa

Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan anggota yang terkait, serta juga bisa merusak ekosistem. Dengan keadaan pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga makin adun. Karena pestisida tersebut racun yang bisa saja membunuh organisme bermanfaat bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai cara yang telah ditetapkan. menurut depkes riau perihal sahnya keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi karena para petani beberapa akbar memakai pestisida kimia yang sangat buruk untuk kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) perihal sahnya keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 aci 446 orang meninggal dampak keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan masa memakai pestisida Karena petani kurang tau cara memakai pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berkelebihan, dan sesuai hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau dampak kurang ilmu petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak memakai peralatan pelindung diri masa pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang memakai APD (peralatan pelindung diri), 60% patani tidak tau cara memakai pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. ia juga mengatakan makin rendah tingkat pendidikan petani makin akbar risiko terpajan penyakit dampak pestisida. Oleh karena itu, merupakan hal yang ahli bila kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang bermanfaat yang lain. Usaha atau tingkah laku yang dibuat pencegahan yang perlu diterapkan adalah :

  1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan hingga salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.
  2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.
  3. Jangan terlalu tergesa-gesa memakai pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh.
  4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan memakainya.
  5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor yang lain seperti macam hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diamati.
  6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan hingga tercecer.
  7. Pahami dengan adun cara pemakaian pestisida.

APA ITU PESTISIDA?

Pestisida merupakan substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini merupakan sangat lapang, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kesudahan nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

BUntuk kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama merupakan mencakup semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan yang lain yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.


Pestisida juga didefinisikan sbg substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kemudi.

Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 macam.

Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida merupakan sbg alternatif terakhir. Dan berusaha bisa dari pengalaman, Pemerintah masa ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani sedang banyak memakainya. Menyikapi hal ini, yang terpenting merupakan adun pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara terjamin dan aci. Terjamin terhadap diri dan anggota yang terkaitnya, aci dalam faedah 5 tepat (tepat macam pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).


PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan dunia khususnya kekayaan dunia hayati, dan supaya pestisida bisa digunakan efektif, karenanya peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut diantaranya ditetapkan bahwa:

  • tiap pestisida mesti didaftarkan kepada Menteri Pertanian melewati Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
  • hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
  • pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
  • tiap pestisida mesti diberi label dalam bahasa Indonesia yang memuat keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.

Dalam peraturan pemerintah tersebut yang dikata sbg pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

  • memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bidang tanaman atau hasil pertanian
  • memberantas gulma
  • mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diminta
  • mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bidang tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
  • memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
  • memberantas atau mencegah hama cairan
  • memberantas atau mencegah hewan dan jasad renik dalam rumah tangga
  • memberantas atau mencegah hewan yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan cairan.

Sesuai dengan makna tersebut di atas karenanya suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.

Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, hewan pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan hewan yang lain. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sbg pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.


PERANAN PESTISIDA

Pestisida tidak hanya mempunyai peran dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga dibutuhkan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang yang lain, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan hewan pengganggu kenyamanan anggota yang terkait, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.

Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut merupakan racun yang berbahaya, tentu saja bisa mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak ahli jelas akan menimbulkan efek samping untuk kesehatan manusia, sumber daya hayati dan anggota yang terkait pada umumnya.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida mempunyai peran sbg salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:

  • mesti kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
  • efisien untuk mengendalikan hama tertentu
  • meninggalkan residu dalam waktu yang tidak dibutuhkan
  • tidak boleh persistent, sah mesti gampang terurai
  • dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) mesti memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
  • mesti tersedia antidote untuk pestisida tersebut
  • sejauh mungkin mesti terjamin untuk anggota yang terkait fisik dan biota
  • relatif terjamin untuk pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
  • harga terjangkau untuk petani.

Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi hingga masa ini belum aci teknologi yang demikian. Pestisida sedang dibutuhkan, bahkan penggunaannya makin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam memakai pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida bisa membantu mengatasi persoalan hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan bisa dicegah, dan kehilangan hasil karena hama bisa ditekan.

Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan memakai pestisida bisa meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan memakai pestisida bisa menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan sesuai catatan dari FAO penggunaan pestisida bisa menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.

Dengan melihat akbarnya kehilangan hasil yang bisa diselamatkan berkat penggunaan pestisida, karenanya bisa diceritakan bahwa peranan pestisida sangat akbar dan merupakan sarana penting yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang diterapkan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang faedahnya melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya persoalan serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya masa ini yang bisa diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara yang lain, namun tidak gampang untuk diterapkan, kadang-kadang membutuhkan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang akbar, hanya bisa diterapkan dalam kondisi tertentu yang tidak bisa diharapkan efektifitasnya. Pestisida masa ini sedang mempunyai peran akbar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.


MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA

Pestisida bisa digolongkan dijadikan berbagai jenis dengan sesuai fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:

  • Akarisida, bersumber dari kata akari yang dalam bahasa Yunani faedahnya tungau atau kutu. Akarisida sering juga dikata sbg mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
  • Algisida, bersumber dari kata alga yang dalam bahasa latinnya faedahnya ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
  • Avisida, bersumber dari kata avis yang dalam bahasa latinnya faedahnya burung. Berfungsi sbg pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
  • Bakterisida, bersumber dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
  • Fungisida, bersumber dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang faedahnya jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
  • Herbisida, bersumber dari kata latin herba yang faedahnya tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
  • Insektisida, bersumber dari kata latin insectum yang faedahnya potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
  • Larvisida, bersumber dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
  • Molluksisida, bersumber dari kata Yunani molluscus yang faedahnya berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
  • Nematisida, bersumber dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang faedahnya benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
  • Ovisida, bersumber dari kata latin ovum yang faedahnya telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
  • Pedukulisida, bersumber dari kata latin pedis faedahnya kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
  • Piscisida, bersumber dari kata Yunani piscis yang faedahnya ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
  • Rodentisida, bersumber dari kata Yunani rodera yang faedahnya pengerat. Berfungsi untuk membunuh hewan pengerat, seperti tikus.
  • Predisida, bersumber dari kata Yunani praeda yang faedahnya pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
  • Silvisida, bersumber dari kata latin silva yang faedahnya hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
  • Termisida, bersumber dari kata Yunani termes yang faedahnya serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.

Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak memakai imbuhan belakang sida:

  • Atraktan, zat kimia yang baunya bisa menyebabkan serangga dijadikan tertarik. Sehingga bisa digunakan sbg penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
  • Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
  • Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
  • Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bidang tanaman yang lain.
  • Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
  • Zat pengatur tumbuh. Zat yang bisa memperlambat, mempercepat dan melepas pertumbuhan tanaman.
  • Repellent, zat yang berfungsi sbg penolak atau penghalau serangga atau hama yang yang lain. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
  • Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
  • Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
  • Stiker, zat yang bermanfaat sbg perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
  • Surfaktan dan kaki tangan penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
  • Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
  • Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.


FORMULASI PESTISIDA

Pestisida sebelum digunakan mesti diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya dibuat oleh pabrik bahan dasar, kesudahan bisa diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang berformulasi cairan emulsi mencakup pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan akbarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen faedahnya pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida kelompok ini dikata bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang bisa dicampur dengan cairan dan akan membentuk emulsi. 2. Butiran (granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sbg insektisida sistemik. Bisa digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih gampang bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule). 3. Sisa dari pembakaran (dust) Komposisi pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini diaplikasikan bisa mengenai sasaran (tanaman). 4. Tepung (powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder). 5. Oli (oil) Pestisida formulasi oli biasanya bisa dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Bisa digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan memakai atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas. 6. Fumigansia (fumigant) Pestisida ini berupa zat kimia yang bisa menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.


KIMIA PESTISIDA

Pestisida tersusun dan unsur kimia yang banyaknya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sbg unsur pestisida merupakan 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai merupakan carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang bersumber dari logam atau semi logam merupakan ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.

1. Sifat pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berlainan. Sifat pestisida yang sering ditemukan merupakan daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangung, formulasi, berat molekul dan titik didih. 2. Kelola Nama Pestisida Ilmu pestisida juga mencakup struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan kelola nama. 3. Cara Kerja Pestisida

  • Pestisida kontak, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
  • Pestisida fumigan, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
  • Pestisida sistemik, faedahnya bisa ditranslokasikan ke berbagai bidang tanaman melewati jaringan. Hama akan mati jikalau mengisap cairan tanaman.
  • Pestisida lambung, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.

CARA PENGGUNAAN PESTISIDA

Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan pengendalian hama. Walaupun macam obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak aci, karenanya menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida, di selangnya merupakan kondisi angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bidang bawah lebih panas, pestisida akan naik berkampanye ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan bisa menyebabkan pencucian pestisida, kesudahan daya kerja pestisida menjadi kurang.

Hal-hal teknis yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida merupakan ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak anggota yang terkait. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping mempunyai dampak mempercepat timbulnya resistensi.

1. Dosis pestisida Dosis merupakan banyak pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan lapang tertentu atau tiap tanaman yang diterapkan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Aci pula yang mengartikan dosis merupakan banyak pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan cairan yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan lapang tertentu. Dosis bahan aktif merupakan banyak bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan lapang atau satuan volume larutan. Akbarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida. 2. Konsentrasi pestisida Aci tiga macam konsentrasi yang perlu diamati dalam hal penggunaan pestisida

  • Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan cairan.
  • Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter cairan.
  • Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan sah.

3. Peralatan semprot Peralatan untuk aplikasi pestisida terdiri atas berbagai jenis seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter. 4. Ukuran droplet Aci berbagai jenis ukuran droplet: Veri coarse spray lebih 300 µm Coarse spray 400-500 µm Medium spray 250-400 µm Fine spray 100-250 µm Mist 50-100 µm Aerosol 0,1-50 µm Fog 5-15 µm

5. Ukuran partikel Aci berbagai jenis ukuran partikel: Macrogranules lebih 300 µm Microgranules 100-300 µm Coarse dusts 44-100 µm Fine dusts kurang 44 µm Smoke 0,001-0,1 µm

6. Ukuran molekul hanya aci satu macam, yatu kurang 0,001 µm

PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA

1. Memilih pestisida Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain bisa berlainan nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang mesti diingat merupakan macam jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk macam jasad pengganggu tertentu. Karenanya formulasi pestisida yang dipilih mesti sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikelola. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida bisa dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang bisa dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan. Untuk menjaga kemanjuran pestisida, karenanya sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya. 2. Menyimpan pestisida Pestisida senantiasa mesti disimpan dalam kondisi adun, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak tiris atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Bisa disimpan dalam tempat yang khusus yang bisa dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang adun. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak tiris karena cairan hujan. Hal tersebut kesemuanya bisa menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida. Untuk berhati-hati apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, karenanya mesti disediakan cairan dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, abuk gergaji atau tanah sbg penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang tiris. 3. Memakai pestisida Untuk memakai pestisida mesti diingat beberapa hal yang mesti diperhatikan:

  • Pestisida digunakan apabila dibutuhkan
  • Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum melakukan pekerjaan dengan pestisida
  • Mesti mengikuti ajar yang tercantum dalam label
  • Anak-anak tidak diperkenankan memakai pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak adun kesehatannya
  • Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida bisa terserap melewati luka
  • Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang dibutuhkan
  • Hati-hati melakukan pekerjaan dengan pestisida, apalagi pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
  • Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
  • Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida diterapkan di tempat buka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan peralatan khusus
  • Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan terlampau banyak atau kurang
  • Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
  • Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah melakukan pekerjaan dan istirahat secukupnya
  • Wadah kesan pestisida mesti dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
  • Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
  • Setelah melakukan pekerjaan dengan pestisida, semua peralatan mesti dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.

PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN

o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu melakukan pekerjaan. o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu melakukan pekerjaan o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah melakukan pekerjaan, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan cairan sabun, yang banyak, jangan memakai insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan. o Setelah digunakan cucilah dengan cairan semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber cairan yang lain dengan insektisida ini atau wadah kesannya. o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber cairan dan jangkauan anak-anak. o Rusakkanlah wadah kesannya, kesudahan tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber cairan.

o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan. o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera mandek melakukan pekerjaan, lakukan tingkah laku yang dibuat pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.

  • Ajar Pertolongan Pertama pada Keracunan

o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini. o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan cairan yang banyak. o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan cairan bersih selama sedikitnya 15 menit. o Apabila tertelan dan penderita sedang sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas cairan hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih hingga cairan muntahan dijadikan jernih. o Jangan memberi sesuatu melewati mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar. o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernapasan buatan melewati mulut atau dengan pemberian oksigen.

Perawatan diterapkan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul.......

gr:Pestizidz


edunitas.com

Page 2

Pembasmi hama atau pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini bersumber dari pest ("hama") yang diberi imbuhan belakang -cide ("pembasmi"). Sasarannya berbagai jenis, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali dikata sbg "racun".

Tergantung dari sasarannya, pestisida bisa berupa

Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga bisa merusak ekosistem. Dengan beradanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga makin baik. Karena pestisida tersebut racun yang bisa saja membunuh organisme berjasa bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai cara yang telah ditetapkan. menurut depkes riau perihal sahnya keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi karena para petani beberapa akbar memakai pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) perihal sahnya keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 berada 446 orang meninggal dampak keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan masa memakai pestisida Karena petani kurang tau cara memakai pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berkelebihan, dan sesuai hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau dampak kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak memakai peralatan pelindung diri masa pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang memakai APD (peralatan pelindung diri), 60% patani tidak tau cara memakai pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. ia juga mengatakan makin rendah tingkat pendidikan petani makin akbar risiko terpajan penyakit dampak pestisida. Oleh karena itu, merupakan hal yang ahli bila kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berjasa yang lain. Usaha atau tingkah laku yang dibuat pencegahan yang perlu diterapkan adalah :

  1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.
  2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.
  3. Jangan terlalu tergesa-gesa memakai pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh.
  4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan memakainya.
  5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor yang lain seperti macam hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diamati.
  6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
  7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

APA ITU PESTISIDA?

Pestisida merupakan substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini merupakan sangat lapang, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kesudahan nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama merupakan mencakup semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan yang lain yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.


Pestisida juga didefinisikan sbg substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kemudi.

Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 macam.

Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida merupakan sbg alternatif terakhir. Dan berusaha bisa dari pengalaman, Pemerintah masa ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak memakainya. Menyikapi hal ini, yang terpenting merupakan baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara terjamin dan aci. Terjamin terhadap diri dan lingkungannya, aci dalam faedah 5 tepat (tepat macam pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).


PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan dunia khususnya kekayaan dunia hayati, dan supaya pestisida bisa digunakan efektif, karena itu peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut diantaranya ditentukan bahwa:

  • tiap pestisida mesti didaftarkan kepada Menteri Pertanian melewati Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
  • hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
  • pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
  • tiap pestisida mesti diberi label dalam bahasa Indonesia yang memuat keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.

Dalam peraturan pemerintah tersebut yang dikata sbg pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

  • memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bidang tanaman atau hasil pertanian
  • memberantas gulma
  • mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
  • mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bidang tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
  • memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
  • memberantas atau mencegah hama cairan
  • memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
  • memberantas atau mencegah binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan cairan.

Sesuai dengan makna tersebut di atas karena itu suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.

Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang yang lain. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sbg pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.


PERANAN PESTISIDA

Pestisida tidak hanya mempunyai peran dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga dibutuhkan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang yang lain, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.

Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut merupakan racun yang berbahaya, tentu saja bisa mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak ahli jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida mempunyai peran sbg salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:

  • mesti kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
  • efisien untuk mengendalikan hama tertentu
  • meninggalkan residu dalam waktu yang tidak dibutuhkan
  • tidak boleh persistent, sah mesti gampang terurai
  • dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) mesti memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
  • mesti tersedia antidote untuk pestisida tersebut
  • sejauh mungkin mesti terjamin bagi lingkungan fisik dan biota
  • relatif terjamin bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
  • harga terjangkau bagi petani.

Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai masa ini belum berada teknologi yang demikian. Pestisida masih dibutuhkan, bahkan penggunaannya makin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam memakai pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida bisa membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan bisa dicegah, dan kehilangan hasil karena hama bisa ditekan.

Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan memakai pestisida bisa meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan memakai pestisida bisa menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan sesuai catatan dari FAO penggunaan pestisida bisa menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.

Dengan melihat akbarnya kehilangan hasil yang bisa diselamatkan berkat penggunaan pestisida, karena itu bisa diceritakan bahwa peranan pestisida sangat akbar dan merupakan sarana penting yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang diterapkan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang faedahnya melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya masa ini yang bisa diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara yang lain, namun tidak gampang untuk diterapkan, kadang-kadang membutuhkan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang akbar, hanya bisa diterapkan dalam kondisi tertentu yang tidak bisa diharapkan efektifitasnya. Pestisida masa ini masih mempunyai peran akbar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.


MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA

Pestisida bisa digolongkan dijadikan berbagai jenis dengan sesuai fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:

  • Akarisida, bersumber dari kata akari yang dalam bahasa Yunani faedahnya tungau atau kutu. Akarisida sering juga dikata sbg mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
  • Algisida, bersumber dari kata alga yang dalam bahasa latinnya faedahnya ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
  • Avisida, bersumber dari kata avis yang dalam bahasa latinnya faedahnya burung. Berfungsi sbg pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
  • Bakterisida, bersumber dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
  • Fungisida, bersumber dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang faedahnya jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
  • Herbisida, bersumber dari kata latin herba yang faedahnya tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
  • Insektisida, bersumber dari kata latin insectum yang faedahnya potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
  • Larvisida, bersumber dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
  • Molluksisida, bersumber dari kata Yunani molluscus yang faedahnya berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
  • Nematisida, bersumber dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang faedahnya benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
  • Ovisida, bersumber dari kata latin ovum yang faedahnya telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
  • Pedukulisida, bersumber dari kata latin pedis faedahnya kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
  • Piscisida, bersumber dari kata Yunani piscis yang faedahnya ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
  • Rodentisida, bersumber dari kata Yunani rodera yang faedahnya pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
  • Predisida, bersumber dari kata Yunani praeda yang faedahnya pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
  • Silvisida, bersumber dari kata latin silva yang faedahnya hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
  • Termisida, bersumber dari kata Yunani termes yang faedahnya serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.

Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak memakai imbuhan belakang sida:

  • Atraktan, zat kimia yang baunya bisa menyebabkan serangga dijadikan tertarik. Sehingga bisa digunakan sbg penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
  • Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
  • Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
  • Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bidang tanaman yang lain.
  • Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
  • Zat pengatur tumbuh. Zat yang bisa memperlambat, mempercepat dan melepas pertumbuhan tanaman.
  • Repellent, zat yang berfungsi sbg penolak atau penghalau serangga atau hama yang yang lain. Misalnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
  • Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
  • Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
  • Stiker, zat yang berjasa sbg perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
  • Surfaktan dan kaki tangan penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
  • Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
  • Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.


FORMULASI PESTISIDA

Pestisida sebelum digunakan mesti diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya dibuat oleh pabrik bahan dasar, kesudahan bisa diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang berformulasi cairan emulsi mencakup pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan akbarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen faedahnya pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida kelompok ini dikata bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang bisa dicampur dengan cairan dan akan membentuk emulsi. 2. Butiran (granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sbg insektisida sistemik. Bisa digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih gampang bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule). 3. Sisa dari pembakaran (dust) Komposisi pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini diaplikasikan bisa mengenai sasaran (tanaman). 4. Tepung (powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder). 5. Oli (oil) Pestisida formulasi oli biasanya bisa dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Bisa digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan memakai atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas. 6. Fumigansia (fumigant) Pestisida ini berupa zat kimia yang bisa menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.


KIMIA PESTISIDA

Pestisida tersusun dan unsur kimia yang banyaknya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sbg unsur pestisida merupakan 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai merupakan carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang bersumber dari logam atau semi logam merupakan ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.

1. Sifat pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berlainan. Sifat pestisida yang sering ditemukan merupakan daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih. 2. Kelola Nama Pestisida Pengetahuan pestisida juga mencakup struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan kelola nama. 3. Cara Kerja Pestisida

  • Pestisida kontak, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
  • Pestisida fumigan, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
  • Pestisida sistemik, faedahnya bisa ditranslokasikan ke berbagai bidang tanaman melewati jaringan. Hama akan mati jikalau mengisap cairan tanaman.
  • Pestisida lambung, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.

CARA PENGGUNAAN PESTISIDA

Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan pengendalian hama. Walaupun macam obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak aci, karena itu menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida, di selangnya merupakan kondisi angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bidang bawah lebih panas, pestisida akan naik berkampanye ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan bisa menyebabkan pencucian pestisida, kesudahan daya kerja pestisida menjadi kurang.

Hal-hal teknis yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida merupakan ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping mempunyai dampak mempercepat timbulnya resistensi.

1. Dosis pestisida Dosis merupakan banyak pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan lapang tertentu atau tiap tanaman yang diterapkan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Berada pula yang mengartikan dosis merupakan banyak pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan cairan yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan lapang tertentu. Dosis bahan aktif merupakan banyak bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan lapang atau satuan volume larutan. Akbarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida. 2. Konsentrasi pestisida Berada tiga macam konsentrasi yang perlu diamati dalam hal penggunaan pestisida

  • Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan cairan.
  • Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter cairan.
  • Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan sah.

3. Peralatan semprot Peralatan untuk aplikasi pestisida terdiri atas berbagai jenis seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter. 4. Ukuran droplet Berada berbagai jenis ukuran droplet: Veri coarse spray lebih 300 µm Coarse spray 400-500 µm Medium spray 250-400 µm Fine spray 100-250 µm Mist 50-100 µm Aerosol 0,1-50 µm Fog 5-15 µm

5. Ukuran partikel Berada berbagai jenis ukuran partikel: Macrogranules lebih 300 µm Microgranules 100-300 µm Coarse dusts 44-100 µm Fine dusts kurang 44 µm Smoke 0,001-0,1 µm

6. Ukuran molekul hanya berada satu macam, yatu kurang 0,001 µm

PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA

1. Memilih pestisida Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain bisa berlainan nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang mesti diingat merupakan macam jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk macam jasad pengganggu tertentu. Karena itu formulasi pestisida yang dipilih mesti sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikemudikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida bisa dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang bisa dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan. Untuk menjaga kemanjuran pestisida, karena itu sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya. 2. Menyimpan pestisida Pestisida senantiasa mesti disimpan dalam kondisi baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak tiris atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Bisa disimpan dalam tempat yang khusus yang bisa dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak tiris karena cairan hujan. Hal tersebut kesemuanya bisa menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida. Untuk berhati-hati apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, karena itu mesti disediakan cairan dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, abuk gergaji atau tanah sbg penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang tiris. 3. Memakai pestisida Untuk memakai pestisida mesti diingat beberapa hal yang mesti diperhatikan:

  • Pestisida digunakan apabila dibutuhkan
  • Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
  • Mesti mengikuti ajar yang tercantum dalam label
  • Anak-anak tidak diperkenankan memakai pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
  • Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida bisa terserap melewati luka
  • Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang dibutuhkan
  • Hati-hati bekerja dengan pestisida, apalagi pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
  • Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
  • Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida diterapkan di tempat buka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan peralatan khusus
  • Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan terlampau banyak atau kurang
  • Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
  • Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
  • Wadah bekas pestisida mesti dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
  • Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
  • Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan mesti dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.

PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN

o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja. o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan cairan sabun, yang banyak, jangan memakai insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan. o Setelah digunakan cucilah dengan cairan semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber cairan yang lain dengan insektisida ini atau wadah bekasnya. o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber cairan dan jangkauan anak-anak. o Rusakkanlah wadah bekasnya, kesudahan tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber cairan.

o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan. o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera mandek bekerja, lakukan tingkah laku yang dibuat pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.

  • Ajar Pertolongan Pertama pada Keracunan

o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini. o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan cairan yang banyak. o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan cairan bersih selama sedikitnya 15 menit. o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas cairan hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan dijadikan jernih. o Jangan memberi sesuatu melewati mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar. o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernapasan buatan melewati mulut atau dengan pemberian oksigen.

Perawatan diterapkan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul.......

gr:Pestizidz


edunitas.com

Page 3

Pembasmi hama atau pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini bersumber dari pest ("hama") yang diberi imbuhan belakang -cide ("pembasmi"). Sasarannya berbagai jenis, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali dikata sbg "racun".

Tergantung dari sasarannya, pestisida bisa berupa

Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga bisa merusak ekosistem. Dengan beradanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga makin baik. Karena pestisida tersebut racun yang bisa saja membunuh organisme berjasa bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai cara yang telah ditetapkan. menurut depkes riau perihal sahnya keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi karena para petani beberapa akbar memakai pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) perihal sahnya keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 berada 446 orang meninggal dampak keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan masa memakai pestisida Karena petani kurang tau cara memakai pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berkelebihan, dan sesuai hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau dampak kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak memakai peralatan pelindung diri masa pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang memakai APD (peralatan pelindung diri), 60% patani tidak tau cara memakai pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. ia juga mengatakan makin rendah tingkat pendidikan petani makin akbar risiko terpajan penyakit dampak pestisida. Oleh karena itu, merupakan hal yang ahli bila kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berjasa yang lain. Usaha atau tingkah laku yang dibuat pencegahan yang perlu diterapkan adalah :

  1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.
  2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.
  3. Jangan terlalu tergesa-gesa memakai pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh.
  4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan memakainya.
  5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor yang lain seperti macam hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diamati.
  6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
  7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

APA ITU PESTISIDA?

Pestisida merupakan substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini merupakan sangat lapang, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kesudahan nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama merupakan mencakup semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan yang lain yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.


Pestisida juga didefinisikan sbg substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kemudi.

Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 macam.

Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida merupakan sbg alternatif terakhir. Dan berusaha bisa dari pengalaman, Pemerintah masa ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak memakainya. Menyikapi hal ini, yang terpenting merupakan baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara terjamin dan aci. Terjamin terhadap diri dan lingkungannya, aci dalam faedah 5 tepat (tepat macam pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).


PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan dunia khususnya kekayaan dunia hayati, dan supaya pestisida bisa digunakan efektif, karena itu peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut diantaranya ditentukan bahwa:

  • tiap pestisida mesti didaftarkan kepada Menteri Pertanian melewati Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
  • hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
  • pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
  • tiap pestisida mesti diberi label dalam bahasa Indonesia yang memuat keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.

Dalam peraturan pemerintah tersebut yang dikata sbg pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

  • memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bidang tanaman atau hasil pertanian
  • memberantas gulma
  • mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
  • mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bidang tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
  • memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
  • memberantas atau mencegah hama cairan
  • memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
  • memberantas atau mencegah binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan cairan.

Sesuai dengan makna tersebut di atas karena itu suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.

Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang yang lain. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sbg pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.


PERANAN PESTISIDA

Pestisida tidak hanya mempunyai peran dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga dibutuhkan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang yang lain, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.

Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut merupakan racun yang berbahaya, tentu saja bisa mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak ahli jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida mempunyai peran sbg salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:

  • mesti kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
  • efisien untuk mengendalikan hama tertentu
  • meninggalkan residu dalam waktu yang tidak dibutuhkan
  • tidak boleh persistent, sah mesti gampang terurai
  • dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) mesti memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
  • mesti tersedia antidote untuk pestisida tersebut
  • sejauh mungkin mesti terjamin bagi lingkungan fisik dan biota
  • relatif terjamin bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
  • harga terjangkau bagi petani.

Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai masa ini belum berada teknologi yang demikian. Pestisida masih dibutuhkan, bahkan penggunaannya makin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam memakai pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida bisa membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan bisa dicegah, dan kehilangan hasil karena hama bisa ditekan.

Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan memakai pestisida bisa meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan memakai pestisida bisa menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan sesuai catatan dari FAO penggunaan pestisida bisa menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.

Dengan melihat akbarnya kehilangan hasil yang bisa diselamatkan berkat penggunaan pestisida, karena itu bisa diceritakan bahwa peranan pestisida sangat akbar dan merupakan sarana penting yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang diterapkan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang faedahnya melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya masa ini yang bisa diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara yang lain, namun tidak gampang untuk diterapkan, kadang-kadang membutuhkan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang akbar, hanya bisa diterapkan dalam kondisi tertentu yang tidak bisa diharapkan efektifitasnya. Pestisida masa ini masih mempunyai peran akbar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.


MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA

Pestisida bisa digolongkan dijadikan berbagai jenis dengan sesuai fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:

  • Akarisida, bersumber dari kata akari yang dalam bahasa Yunani faedahnya tungau atau kutu. Akarisida sering juga dikata sbg mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
  • Algisida, bersumber dari kata alga yang dalam bahasa latinnya faedahnya ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
  • Avisida, bersumber dari kata avis yang dalam bahasa latinnya faedahnya burung. Berfungsi sbg pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
  • Bakterisida, bersumber dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
  • Fungisida, bersumber dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang faedahnya jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
  • Herbisida, bersumber dari kata latin herba yang faedahnya tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
  • Insektisida, bersumber dari kata latin insectum yang faedahnya potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
  • Larvisida, bersumber dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
  • Molluksisida, bersumber dari kata Yunani molluscus yang faedahnya berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
  • Nematisida, bersumber dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang faedahnya benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
  • Ovisida, bersumber dari kata latin ovum yang faedahnya telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
  • Pedukulisida, bersumber dari kata latin pedis faedahnya kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
  • Piscisida, bersumber dari kata Yunani piscis yang faedahnya ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
  • Rodentisida, bersumber dari kata Yunani rodera yang faedahnya pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
  • Predisida, bersumber dari kata Yunani praeda yang faedahnya pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
  • Silvisida, bersumber dari kata latin silva yang faedahnya hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
  • Termisida, bersumber dari kata Yunani termes yang faedahnya serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.

Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak memakai imbuhan belakang sida:

  • Atraktan, zat kimia yang baunya bisa menyebabkan serangga dijadikan tertarik. Sehingga bisa digunakan sbg penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
  • Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
  • Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
  • Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bidang tanaman yang lain.
  • Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
  • Zat pengatur tumbuh. Zat yang bisa memperlambat, mempercepat dan melepas pertumbuhan tanaman.
  • Repellent, zat yang berfungsi sbg penolak atau penghalau serangga atau hama yang yang lain. Misalnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
  • Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
  • Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
  • Stiker, zat yang berjasa sbg perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
  • Surfaktan dan kaki tangan penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
  • Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
  • Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.


FORMULASI PESTISIDA

Pestisida sebelum digunakan mesti diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya dibuat oleh pabrik bahan dasar, kesudahan bisa diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang berformulasi cairan emulsi mencakup pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan akbarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen faedahnya pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida kelompok ini dikata bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang bisa dicampur dengan cairan dan akan membentuk emulsi. 2. Butiran (granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sbg insektisida sistemik. Bisa digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih gampang bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule). 3. Sisa dari pembakaran (dust) Komposisi pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini diaplikasikan bisa mengenai sasaran (tanaman). 4. Tepung (powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder). 5. Oli (oil) Pestisida formulasi oli biasanya bisa dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Bisa digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan memakai atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas. 6. Fumigansia (fumigant) Pestisida ini berupa zat kimia yang bisa menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.


KIMIA PESTISIDA

Pestisida tersusun dan unsur kimia yang banyaknya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sbg unsur pestisida merupakan 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai merupakan carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang bersumber dari logam atau semi logam merupakan ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.

1. Sifat pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berlainan. Sifat pestisida yang sering ditemukan merupakan daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih. 2. Kelola Nama Pestisida Pengetahuan pestisida juga mencakup struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan kelola nama. 3. Cara Kerja Pestisida

  • Pestisida kontak, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
  • Pestisida fumigan, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
  • Pestisida sistemik, faedahnya bisa ditranslokasikan ke berbagai bidang tanaman melewati jaringan. Hama akan mati jikalau mengisap cairan tanaman.
  • Pestisida lambung, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.

CARA PENGGUNAAN PESTISIDA

Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan pengendalian hama. Walaupun macam obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak aci, karena itu menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida, di selangnya merupakan kondisi angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bidang bawah lebih panas, pestisida akan naik berkampanye ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan bisa menyebabkan pencucian pestisida, kesudahan daya kerja pestisida menjadi kurang.

Hal-hal teknis yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida merupakan ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping mempunyai dampak mempercepat timbulnya resistensi.

1. Dosis pestisida Dosis merupakan banyak pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan lapang tertentu atau tiap tanaman yang diterapkan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Berada pula yang mengartikan dosis merupakan banyak pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan cairan yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan lapang tertentu. Dosis bahan aktif merupakan banyak bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan lapang atau satuan volume larutan. Akbarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida. 2. Konsentrasi pestisida Berada tiga macam konsentrasi yang perlu diamati dalam hal penggunaan pestisida

  • Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan cairan.
  • Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter cairan.
  • Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan sah.

3. Peralatan semprot Peralatan untuk aplikasi pestisida terdiri atas berbagai jenis seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter. 4. Ukuran droplet Berada berbagai jenis ukuran droplet: Veri coarse spray lebih 300 µm Coarse spray 400-500 µm Medium spray 250-400 µm Fine spray 100-250 µm Mist 50-100 µm Aerosol 0,1-50 µm Fog 5-15 µm

5. Ukuran partikel Berada berbagai jenis ukuran partikel: Macrogranules lebih 300 µm Microgranules 100-300 µm Coarse dusts 44-100 µm Fine dusts kurang 44 µm Smoke 0,001-0,1 µm

6. Ukuran molekul hanya berada satu macam, yatu kurang 0,001 µm

PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA

1. Memilih pestisida Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain bisa berlainan nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang mesti diingat merupakan macam jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk macam jasad pengganggu tertentu. Karena itu formulasi pestisida yang dipilih mesti sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikemudikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida bisa dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang bisa dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan. Untuk menjaga kemanjuran pestisida, karena itu sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya. 2. Menyimpan pestisida Pestisida senantiasa mesti disimpan dalam kondisi baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak tiris atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Bisa disimpan dalam tempat yang khusus yang bisa dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak tiris karena cairan hujan. Hal tersebut kesemuanya bisa menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida. Untuk berhati-hati apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, karena itu mesti disediakan cairan dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, abuk gergaji atau tanah sbg penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang tiris. 3. Memakai pestisida Untuk memakai pestisida mesti diingat beberapa hal yang mesti diperhatikan:

  • Pestisida digunakan apabila dibutuhkan
  • Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
  • Mesti mengikuti ajar yang tercantum dalam label
  • Anak-anak tidak diperkenankan memakai pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
  • Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida bisa terserap melewati luka
  • Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang dibutuhkan
  • Hati-hati bekerja dengan pestisida, apalagi pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
  • Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
  • Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida diterapkan di tempat buka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan peralatan khusus
  • Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan terlampau banyak atau kurang
  • Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
  • Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
  • Wadah bekas pestisida mesti dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
  • Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
  • Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan mesti dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.

PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN

o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja. o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan cairan sabun, yang banyak, jangan memakai insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan. o Setelah digunakan cucilah dengan cairan semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber cairan yang lain dengan insektisida ini atau wadah bekasnya. o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber cairan dan jangkauan anak-anak. o Rusakkanlah wadah bekasnya, kesudahan tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber cairan.

o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan. o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera mandek bekerja, lakukan tingkah laku yang dibuat pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.

  • Ajar Pertolongan Pertama pada Keracunan

o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini. o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan cairan yang banyak. o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan cairan bersih selama sedikitnya 15 menit. o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas cairan hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan dijadikan jernih. o Jangan memberi sesuatu melewati mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar. o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernapasan buatan melewati mulut atau dengan pemberian oksigen.

Perawatan diterapkan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul.......

gr:Pestizidz


edunitas.com

Page 4

Pembasmi hama atau pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini bersumber dari pest ("hama") yang diberi imbuhan belakang -cide ("pembasmi"). Sasarannya berbagai jenis, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali dikata sbg "racun".

Tergantung dari sasarannya, pestisida bisa berupa

Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga bisa merusak ekosistem. Dengan beradanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga makin baik. Karena pestisida tersebut racun yang bisa saja membunuh organisme berjasa bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai cara yang telah ditetapkan. menurut depkes riau perihal sahnya keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi karena para petani beberapa akbar memakai pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) perihal sahnya keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 berada 446 orang meninggal dampak keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan masa memakai pestisida Karena petani kurang tau cara memakai pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berkelebihan, dan sesuai hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau dampak kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak memakai peralatan pelindung diri masa pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang memakai APD (peralatan pelindung diri), 60% patani tidak tau cara memakai pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. ia juga mengatakan makin rendah tingkat pendidikan petani makin akbar risiko terpajan penyakit dampak pestisida. Oleh karena itu, merupakan hal yang ahli bila kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berjasa yang lain. Usaha atau tingkah laku yang dibuat pencegahan yang perlu diterapkan adalah :

  1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.
  2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.
  3. Jangan terlalu tergesa-gesa memakai pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh.
  4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan memakainya.
  5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor yang lain seperti macam hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diamati.
  6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
  7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

APA ITU PESTISIDA?

Pestisida merupakan substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini merupakan sangat lapang, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kesudahan nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama merupakan mencakup semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan yang lain yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.


Pestisida juga didefinisikan sbg substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kemudi.

Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 macam.

Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida merupakan sbg alternatif terakhir. Dan berusaha bisa dari pengalaman, Pemerintah masa ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak memakainya. Menyikapi hal ini, yang terpenting merupakan baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara terjamin dan aci. Terjamin terhadap diri dan lingkungannya, aci dalam faedah 5 tepat (tepat macam pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).


PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan dunia khususnya kekayaan dunia hayati, dan supaya pestisida bisa digunakan efektif, karena itu peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut diantaranya ditentukan bahwa:

  • tiap pestisida mesti didaftarkan kepada Menteri Pertanian melewati Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
  • hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
  • pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
  • tiap pestisida mesti diberi label dalam bahasa Indonesia yang memuat keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.

Dalam peraturan pemerintah tersebut yang dikata sbg pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

  • memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bidang tanaman atau hasil pertanian
  • memberantas gulma
  • mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
  • mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bidang tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
  • memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
  • memberantas atau mencegah hama cairan
  • memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
  • memberantas atau mencegah binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan cairan.

Sesuai dengan makna tersebut di atas karena itu suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.

Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang yang lain. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sbg pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.


PERANAN PESTISIDA

Pestisida tidak hanya mempunyai peran dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga dibutuhkan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang yang lain, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.

Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut merupakan racun yang berbahaya, tentu saja bisa mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak ahli jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida mempunyai peran sbg salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:

  • mesti kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
  • efisien untuk mengendalikan hama tertentu
  • meninggalkan residu dalam waktu yang tidak dibutuhkan
  • tidak boleh persistent, sah mesti gampang terurai
  • dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) mesti memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
  • mesti tersedia antidote untuk pestisida tersebut
  • sejauh mungkin mesti terjamin bagi lingkungan fisik dan biota
  • relatif terjamin bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
  • harga terjangkau bagi petani.

Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai masa ini belum berada teknologi yang demikian. Pestisida masih dibutuhkan, bahkan penggunaannya makin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam memakai pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida bisa membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan bisa dicegah, dan kehilangan hasil karena hama bisa ditekan.

Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan memakai pestisida bisa meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan memakai pestisida bisa menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan sesuai catatan dari FAO penggunaan pestisida bisa menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.

Dengan melihat akbarnya kehilangan hasil yang bisa diselamatkan berkat penggunaan pestisida, karena itu bisa diceritakan bahwa peranan pestisida sangat akbar dan merupakan sarana penting yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang diterapkan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang faedahnya melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya masa ini yang bisa diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara yang lain, namun tidak gampang untuk diterapkan, kadang-kadang membutuhkan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang akbar, hanya bisa diterapkan dalam kondisi tertentu yang tidak bisa diharapkan efektifitasnya. Pestisida masa ini masih mempunyai peran akbar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.


MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA

Pestisida bisa digolongkan dijadikan berbagai jenis dengan sesuai fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:

  • Akarisida, bersumber dari kata akari yang dalam bahasa Yunani faedahnya tungau atau kutu. Akarisida sering juga dikata sbg mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
  • Algisida, bersumber dari kata alga yang dalam bahasa latinnya faedahnya ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
  • Avisida, bersumber dari kata avis yang dalam bahasa latinnya faedahnya burung. Berfungsi sbg pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
  • Bakterisida, bersumber dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
  • Fungisida, bersumber dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang faedahnya jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
  • Herbisida, bersumber dari kata latin herba yang faedahnya tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
  • Insektisida, bersumber dari kata latin insectum yang faedahnya potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
  • Larvisida, bersumber dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
  • Molluksisida, bersumber dari kata Yunani molluscus yang faedahnya berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
  • Nematisida, bersumber dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang faedahnya benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
  • Ovisida, bersumber dari kata latin ovum yang faedahnya telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
  • Pedukulisida, bersumber dari kata latin pedis faedahnya kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
  • Piscisida, bersumber dari kata Yunani piscis yang faedahnya ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
  • Rodentisida, bersumber dari kata Yunani rodera yang faedahnya pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
  • Predisida, bersumber dari kata Yunani praeda yang faedahnya pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
  • Silvisida, bersumber dari kata latin silva yang faedahnya hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
  • Termisida, bersumber dari kata Yunani termes yang faedahnya serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.

Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak memakai imbuhan belakang sida:

  • Atraktan, zat kimia yang baunya bisa menyebabkan serangga dijadikan tertarik. Sehingga bisa digunakan sbg penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
  • Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
  • Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
  • Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bidang tanaman yang lain.
  • Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
  • Zat pengatur tumbuh. Zat yang bisa memperlambat, mempercepat dan melepas pertumbuhan tanaman.
  • Repellent, zat yang berfungsi sbg penolak atau penghalau serangga atau hama yang yang lain. Misalnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
  • Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
  • Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
  • Stiker, zat yang berjasa sbg perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
  • Surfaktan dan kaki tangan penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
  • Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
  • Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.


FORMULASI PESTISIDA

Pestisida sebelum digunakan mesti diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya dibuat oleh pabrik bahan dasar, kesudahan bisa diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang berformulasi cairan emulsi mencakup pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan akbarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen faedahnya pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida kelompok ini dikata bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang bisa dicampur dengan cairan dan akan membentuk emulsi. 2. Butiran (granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sbg insektisida sistemik. Bisa digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih gampang bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule). 3. Sisa dari pembakaran (dust) Komposisi pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini diaplikasikan bisa mengenai sasaran (tanaman). 4. Tepung (powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder). 5. Oli (oil) Pestisida formulasi oli biasanya bisa dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Bisa digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan memakai atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas. 6. Fumigansia (fumigant) Pestisida ini berupa zat kimia yang bisa menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.


KIMIA PESTISIDA

Pestisida tersusun dan unsur kimia yang banyaknya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sbg unsur pestisida merupakan 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai merupakan carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang bersumber dari logam atau semi logam merupakan ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.

1. Sifat pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berlainan. Sifat pestisida yang sering ditemukan merupakan daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih. 2. Kelola Nama Pestisida Pengetahuan pestisida juga mencakup struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan kelola nama. 3. Cara Kerja Pestisida

  • Pestisida kontak, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
  • Pestisida fumigan, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
  • Pestisida sistemik, faedahnya bisa ditranslokasikan ke berbagai bidang tanaman melewati jaringan. Hama akan mati jikalau mengisap cairan tanaman.
  • Pestisida lambung, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.

CARA PENGGUNAAN PESTISIDA

Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan pengendalian hama. Walaupun macam obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak aci, karena itu menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida, di selangnya merupakan kondisi angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bidang bawah lebih panas, pestisida akan naik berkampanye ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan bisa menyebabkan pencucian pestisida, kesudahan daya kerja pestisida menjadi kurang.

Hal-hal teknis yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida merupakan ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping mempunyai dampak mempercepat timbulnya resistensi.

1. Dosis pestisida Dosis merupakan banyak pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan lapang tertentu atau tiap tanaman yang diterapkan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Berada pula yang mengartikan dosis merupakan banyak pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan cairan yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan lapang tertentu. Dosis bahan aktif merupakan banyak bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan lapang atau satuan volume larutan. Akbarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida. 2. Konsentrasi pestisida Berada tiga macam konsentrasi yang perlu diamati dalam hal penggunaan pestisida

  • Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan cairan.
  • Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter cairan.
  • Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan sah.

3. Peralatan semprot Peralatan untuk aplikasi pestisida terdiri atas berbagai jenis seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter. 4. Ukuran droplet Berada berbagai jenis ukuran droplet: Veri coarse spray lebih 300 µm Coarse spray 400-500 µm Medium spray 250-400 µm Fine spray 100-250 µm Mist 50-100 µm Aerosol 0,1-50 µm Fog 5-15 µm

5. Ukuran partikel Berada berbagai jenis ukuran partikel: Macrogranules lebih 300 µm Microgranules 100-300 µm Coarse dusts 44-100 µm Fine dusts kurang 44 µm Smoke 0,001-0,1 µm

6. Ukuran molekul hanya berada satu macam, yatu kurang 0,001 µm

PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA

1. Memilih pestisida Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain bisa berlainan nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang mesti diingat merupakan macam jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk macam jasad pengganggu tertentu. Karena itu formulasi pestisida yang dipilih mesti sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikemudikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida bisa dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang bisa dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan. Untuk menjaga kemanjuran pestisida, karena itu sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya. 2. Menyimpan pestisida Pestisida senantiasa mesti disimpan dalam kondisi baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak tiris atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Bisa disimpan dalam tempat yang khusus yang bisa dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak tiris karena cairan hujan. Hal tersebut kesemuanya bisa menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida. Untuk berhati-hati apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, karena itu mesti disediakan cairan dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, abuk gergaji atau tanah sbg penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang tiris. 3. Memakai pestisida Untuk memakai pestisida mesti diingat beberapa hal yang mesti diperhatikan:

  • Pestisida digunakan apabila dibutuhkan
  • Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
  • Mesti mengikuti ajar yang tercantum dalam label
  • Anak-anak tidak diperkenankan memakai pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
  • Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida bisa terserap melewati luka
  • Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang dibutuhkan
  • Hati-hati bekerja dengan pestisida, apalagi pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
  • Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
  • Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida diterapkan di tempat buka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan peralatan khusus
  • Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan terlampau banyak atau kurang
  • Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
  • Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
  • Wadah bekas pestisida mesti dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
  • Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
  • Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan mesti dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.

PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN

o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja. o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan cairan sabun, yang banyak, jangan memakai insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan. o Setelah digunakan cucilah dengan cairan semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber cairan yang lain dengan insektisida ini atau wadah bekasnya. o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber cairan dan jangkauan anak-anak. o Rusakkanlah wadah bekasnya, kesudahan tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber cairan.

o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan. o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera mandek bekerja, lakukan tingkah laku yang dibuat pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.

  • Ajar Pertolongan Pertama pada Keracunan

o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini. o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan cairan yang banyak. o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan cairan bersih selama sedikitnya 15 menit. o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas cairan hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan dijadikan jernih. o Jangan memberi sesuatu melewati mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar. o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernapasan buatan melewati mulut atau dengan pemberian oksigen.

Perawatan diterapkan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul.......

gr:Pestizidz


edunitas.com

Page 5

Pembasmi hama atau pestisida merupakan bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini bersumber dari pest ("hama") yang diberi imbuhan belakang -cide ("pembasmi"). Sasarannya berbagai jenis, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali dikata sbg "racun".

Tergantung dari sasarannya, pestisida bisa berupa

Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan, serta juga bisa merusak ekosistem. Dengan beradanya pestisida ini, produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani juga makin baik. Karena pestisida tersebut racun yang bisa saja membunuh organisme berjasa bahkan nyawa pengguna juga bisa terancam bila penggunaannya tidak sesuai cara yang telah ditetapkan. menurut depkes riau perihal sahnya keracunan tidak bisa di tanggulangi lagi karena para petani beberapa akbar memakai pestisida kimia yang sangat buruk bagi kesehatan mereka lebih memilih pestisida kimia dari pada pestisida botani (buatan) perihal sahnya keracunan pun sangat meningkat di provinsi tersebut. mMnurut data kesehatan pekan baru tahun 2007 berada 446 orang meninggal dampak keracunan pestisida setiap tahunnya dan sekitar 30% mengalami gejala keracunan masa memakai pestisida Karena petani kurang tau cara memakai pestisida secara efektif dan penggunaan pestisida secara berkelebihan, dan sesuai hasil penilitian Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. dari Sumatera Barat tahun 2005 mengatakan penyebab keracunan pestisida di Riau dampak kurang pengetahuan petani dalam penggunaan pestisida secara efektif dan tidak memakai peralatan pelindung diri masa pemajanan pestisida,hasilnya dari 2300 responden yang peda dasarnya para petani hanya 20% petani yang memakai APD (peralatan pelindung diri), 60% patani tidak tau cara memakai pestisida secara efektif dan mereka mengatakan setelah manggunakan pestisida timbul gejala pada tubuh ( mual,sakit tenggorokan, gatal - gatal, pandangan kabur, Dll.)dan sekitar 20% petani tersebut tidak tau sama sekali tentang bahaya pestisida terhadap kesehatan,begitu tutur Ir. La Ode Arief M. Rur.SC. ia juga mengatakan makin rendah tingkat pendidikan petani makin akbar risiko terpajan penyakit dampak pestisida. Oleh karena itu, merupakan hal yang ahli bila kita melakukan usaha pencegahan sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang berjasa yang lain. Usaha atau tingkah laku yang dibuat pencegahan yang perlu diterapkan adalah :

  1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan tanaman telah terlanjur tercemar.
  2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik atau petugas penyuluh.
  3. Jangan terlalu tergesa-gesa memakai pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada penyuluh.
  4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan memakainya.
  5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor yang lain seperti macam hama dan kadang-kadang usia tanaman juga diamati.
  6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
  7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.

APA ITU PESTISIDA?

Pestisida merupakan substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini merupakan sangat lapang, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kesudahan nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama merupakan mencakup semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan yang lain yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.


Pestisida juga didefinisikan sbg substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kemudi.

Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 macam.

Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida merupakan sbg alternatif terakhir. Dan berusaha bisa dari pengalaman, Pemerintah masa ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak memakainya. Menyikapi hal ini, yang terpenting merupakan baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara terjamin dan aci. Terjamin terhadap diri dan lingkungannya, aci dalam faedah 5 tepat (tepat macam pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).


PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan dunia khususnya kekayaan dunia hayati, dan supaya pestisida bisa digunakan efektif, karena itu peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut diantaranya ditentukan bahwa:

  • tiap pestisida mesti didaftarkan kepada Menteri Pertanian melewati Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
  • hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
  • pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
  • tiap pestisida mesti diberi label dalam bahasa Indonesia yang memuat keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.

Dalam peraturan pemerintah tersebut yang dikata sbg pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:

  • memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bidang tanaman atau hasil pertanian
  • memberantas gulma
  • mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
  • mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bidang tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
  • memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
  • memberantas atau mencegah hama cairan
  • memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
  • memberantas atau mencegah binatang yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan cairan.

Sesuai dengan makna tersebut di atas karena itu suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.

Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang yang lain. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sbg pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.


PERANAN PESTISIDA

Pestisida tidak hanya mempunyai peran dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga dibutuhkan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang yang lain, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.

Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut merupakan racun yang berbahaya, tentu saja bisa mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak ahli jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.

Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida mempunyai peran sbg salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:

  • mesti kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
  • efisien untuk mengendalikan hama tertentu
  • meninggalkan residu dalam waktu yang tidak dibutuhkan
  • tidak boleh persistent, sah mesti gampang terurai
  • dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) mesti memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
  • mesti tersedia antidote untuk pestisida tersebut
  • sejauh mungkin mesti terjamin bagi lingkungan fisik dan biota
  • relatif terjamin bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
  • harga terjangkau bagi petani.

Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai masa ini belum berada teknologi yang demikian. Pestisida masih dibutuhkan, bahkan penggunaannya makin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam memakai pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida bisa membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan bisa dicegah, dan kehilangan hasil karena hama bisa ditekan.

Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan memakai pestisida bisa meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan memakai pestisida bisa menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan sesuai catatan dari FAO penggunaan pestisida bisa menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.

Dengan melihat akbarnya kehilangan hasil yang bisa diselamatkan berkat penggunaan pestisida, karena itu bisa diceritakan bahwa peranan pestisida sangat akbar dan merupakan sarana penting yang sangat dibutuhkan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang diterapkan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang faedahnya melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya masa ini yang bisa diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara yang lain, namun tidak gampang untuk diterapkan, kadang-kadang membutuhkan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang akbar, hanya bisa diterapkan dalam kondisi tertentu yang tidak bisa diharapkan efektifitasnya. Pestisida masa ini masih mempunyai peran akbar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.


MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA

Pestisida bisa digolongkan dijadikan berbagai jenis dengan sesuai fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:

  • Akarisida, bersumber dari kata akari yang dalam bahasa Yunani faedahnya tungau atau kutu. Akarisida sering juga dikata sbg mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
  • Algisida, bersumber dari kata alga yang dalam bahasa latinnya faedahnya ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
  • Avisida, bersumber dari kata avis yang dalam bahasa latinnya faedahnya burung. Berfungsi sbg pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
  • Bakterisida, bersumber dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
  • Fungisida, bersumber dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang faedahnya jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
  • Herbisida, bersumber dari kata latin herba yang faedahnya tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
  • Insektisida, bersumber dari kata latin insectum yang faedahnya potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
  • Larvisida, bersumber dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
  • Molluksisida, bersumber dari kata Yunani molluscus yang faedahnya berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
  • Nematisida, bersumber dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang faedahnya benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
  • Ovisida, bersumber dari kata latin ovum yang faedahnya telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
  • Pedukulisida, bersumber dari kata latin pedis faedahnya kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
  • Piscisida, bersumber dari kata Yunani piscis yang faedahnya ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
  • Rodentisida, bersumber dari kata Yunani rodera yang faedahnya pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
  • Predisida, bersumber dari kata Yunani praeda yang faedahnya pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
  • Silvisida, bersumber dari kata latin silva yang faedahnya hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
  • Termisida, bersumber dari kata Yunani termes yang faedahnya serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.

Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak memakai imbuhan belakang sida:

  • Atraktan, zat kimia yang baunya bisa menyebabkan serangga dijadikan tertarik. Sehingga bisa digunakan sbg penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
  • Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
  • Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
  • Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bidang tanaman yang lain.
  • Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
  • Zat pengatur tumbuh. Zat yang bisa memperlambat, mempercepat dan melepas pertumbuhan tanaman.
  • Repellent, zat yang berfungsi sbg penolak atau penghalau serangga atau hama yang yang lain. Misalnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
  • Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
  • Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
  • Stiker, zat yang berjasa sbg perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
  • Surfaktan dan kaki tangan penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
  • Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
  • Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.


FORMULASI PESTISIDA

Pestisida sebelum digunakan mesti diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya dibuat oleh pabrik bahan dasar, kesudahan bisa diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:

1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates) Pestisida yang berformulasi cairan emulsi mencakup pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan akbarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen faedahnya pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida kelompok ini dikata bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang bisa dicampur dengan cairan dan akan membentuk emulsi. 2. Butiran (granulars) Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sbg insektisida sistemik. Bisa digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih gampang bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule). 3. Sisa dari pembakaran (dust) Komposisi pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi sisa dari pembakaran ini diaplikasikan bisa mengenai sasaran (tanaman). 4. Tepung (powder) Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder). 5. Oli (oil) Pestisida formulasi oli biasanya bisa dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Bisa digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan memakai atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas. 6. Fumigansia (fumigant) Pestisida ini berupa zat kimia yang bisa menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.


KIMIA PESTISIDA

Pestisida tersusun dan unsur kimia yang banyaknya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sbg unsur pestisida merupakan 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai merupakan carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang bersumber dari logam atau semi logam merupakan ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.

1. Sifat pestisida Setiap pestisida mempunyai sifat yang berlainan. Sifat pestisida yang sering ditemukan merupakan daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih. 2. Kelola Nama Pestisida Pengetahuan pestisida juga mencakup struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan kelola nama. 3. Cara Kerja Pestisida

  • Pestisida kontak, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
  • Pestisida fumigan, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
  • Pestisida sistemik, faedahnya bisa ditranslokasikan ke berbagai bidang tanaman melewati jaringan. Hama akan mati jikalau mengisap cairan tanaman.
  • Pestisida lambung, faedahnya mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.

CARA PENGGUNAAN PESTISIDA

Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan kesuksesan pengendalian hama. Walaupun macam obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak aci, karena itu menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida, di selangnya merupakan kondisi angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bidang bawah lebih panas, pestisida akan naik berkampanye ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan bisa menyebabkan pencucian pestisida, kesudahan daya kerja pestisida menjadi kurang.

Hal-hal teknis yang perlu diamati dalam penggunaan pestisida merupakan ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping mempunyai dampak mempercepat timbulnya resistensi.

1. Dosis pestisida Dosis merupakan banyak pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan lapang tertentu atau tiap tanaman yang diterapkan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Berada pula yang mengartikan dosis merupakan banyak pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan cairan yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan lapang tertentu. Dosis bahan aktif merupakan banyak bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan lapang atau satuan volume larutan. Akbarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida. 2. Konsentrasi pestisida Berada tiga macam konsentrasi yang perlu diamati dalam hal penggunaan pestisida

  • Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan cairan.
  • Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter cairan.
  • Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan sah.

3. Peralatan semprot Peralatan untuk aplikasi pestisida terdiri atas berbagai jenis seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter. 4. Ukuran droplet Berada berbagai jenis ukuran droplet: Veri coarse spray lebih 300 µm Coarse spray 400-500 µm Medium spray 250-400 µm Fine spray 100-250 µm Mist 50-100 µm Aerosol 0,1-50 µm Fog 5-15 µm

5. Ukuran partikel Berada berbagai jenis ukuran partikel: Macrogranules lebih 300 µm Microgranules 100-300 µm Coarse dusts 44-100 µm Fine dusts kurang 44 µm Smoke 0,001-0,1 µm

6. Ukuran molekul hanya berada satu macam, yatu kurang 0,001 µm

PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA

1. Memilih pestisida Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain bisa berlainan nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang mesti diingat merupakan macam jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk macam jasad pengganggu tertentu. Karena itu formulasi pestisida yang dipilih mesti sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikemudikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida bisa dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang bisa dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan. Untuk menjaga kemanjuran pestisida, karena itu sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya. 2. Menyimpan pestisida Pestisida senantiasa mesti disimpan dalam kondisi baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak tiris atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Bisa disimpan dalam tempat yang khusus yang bisa dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak tiris karena cairan hujan. Hal tersebut kesemuanya bisa menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida. Untuk berhati-hati apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, karena itu mesti disediakan cairan dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, abuk gergaji atau tanah sbg penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang tiris. 3. Memakai pestisida Untuk memakai pestisida mesti diingat beberapa hal yang mesti diperhatikan:

  • Pestisida digunakan apabila dibutuhkan
  • Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
  • Mesti mengikuti ajar yang tercantum dalam label
  • Anak-anak tidak diperkenankan memakai pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
  • Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida bisa terserap melewati luka
  • Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang dibutuhkan
  • Hati-hati bekerja dengan pestisida, apalagi pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
  • Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
  • Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida diterapkan di tempat buka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan peralatan khusus
  • Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan terlampau banyak atau kurang
  • Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
  • Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
  • Wadah bekas pestisida mesti dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
  • Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
  • Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan mesti dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.

PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN

o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja. o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan cairan sabun, yang banyak, jangan memakai insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan. o Setelah digunakan cucilah dengan cairan semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber cairan yang lain dengan insektisida ini atau wadah bekasnya. o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber cairan dan jangkauan anak-anak. o Rusakkanlah wadah bekasnya, kesudahan tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber cairan.

o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan. o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera mandek bekerja, lakukan tingkah laku yang dibuat pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.

  • Ajar Pertolongan Pertama pada Keracunan

o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini. o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan cairan yang banyak. o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan cairan bersih selama sedikitnya 15 menit. o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas cairan hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan dijadikan jernih. o Jangan memberi sesuatu melewati mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar. o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernapasan buatan melewati mulut atau dengan pemberian oksigen.

Perawatan diterapkan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul.......

gr:Pestizidz


edunitas.com

Page 6

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang bertambah berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga dinamakan dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang tidak sama dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh bertambah lapang pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang bertambah berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan memakai pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memperagakan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang bertambah ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan awal mulanya dengan memakai balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, berikutnya disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon memiliki bentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara mencapai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai hasilnyanya era Zeppelin walaupun sedang digunakan menjelang Perang Dunia II. Sesudah zaman Wright, pesawat terbang jumlah merasakan modifikasi sama berat dari rancang bangung, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang bertambah luhur diciptakan pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Mencapai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Bertambah berat dari udara

Kirby Chambliss memakai Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang bertambah berat dari udara dinamakan aerodin, yang masuk dalam kategori ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya memakai mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini mampu terbang. Sebagai pengecualian, pesawat bersayap tetap juga berada yang tidak memakai mesin, misalnya glider, yang hanya memakai gaya gravitasi dan aliran udara panas. Helikopter dan autogiro memakai mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan helikopter juga memakai mesin untuk menghasilkan dorongan ke hadapan.

Bertambah ringan dari udara

Sebuah balon udara.

Pesawat udara yang bertambah ringan dari udara dinamakan aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat memakai gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya memakai gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara bertambah mengikuti aliran angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke hadapan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal lepas sama sekali landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Jenis pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Berdasarkan desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Berdasarkan propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Berdasarkan penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 7

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang bertambah berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga dinamakan dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang tidak sama dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh bertambah lapang pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang bertambah berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan memakai pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memperagakan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang bertambah ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan awal mulanya dengan memakai balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, berikutnya disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon memiliki bentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara mencapai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai hasilnyanya era Zeppelin walaupun sedang digunakan menjelang Perang Dunia II. Sesudah zaman Wright, pesawat terbang jumlah merasakan modifikasi sama berat dari rancang bangung, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang bertambah luhur diciptakan pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Mencapai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Bertambah berat dari udara

Kirby Chambliss memakai Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang bertambah berat dari udara dinamakan aerodin, yang masuk dalam kategori ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya memakai mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini mampu terbang. Sebagai pengecualian, pesawat bersayap tetap juga berada yang tidak memakai mesin, misalnya glider, yang hanya memakai gaya gravitasi dan aliran udara panas. Helikopter dan autogiro memakai mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan helikopter juga memakai mesin untuk menghasilkan dorongan ke hadapan.

Bertambah ringan dari udara

Sebuah balon udara.

Pesawat udara yang bertambah ringan dari udara dinamakan aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat memakai gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya memakai gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara bertambah mengikuti aliran angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke hadapan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal lepas sama sekali landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Jenis pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Berdasarkan desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Berdasarkan propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Berdasarkan penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 8

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang bertambah berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga dinamakan dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang tidak sama dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh bertambah lapang pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang bertambah berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan memakai pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memperagakan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang bertambah ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan awal mulanya dengan memakai balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, berikutnya disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon memiliki bentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara mencapai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai hasilnyanya era Zeppelin walaupun sedang digunakan menjelang Perang Dunia II. Sesudah zaman Wright, pesawat terbang jumlah merasakan modifikasi sama berat dari rancang bangung, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang bertambah luhur diciptakan pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Mencapai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Bertambah berat dari udara

Kirby Chambliss memakai Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang bertambah berat dari udara dinamakan aerodin, yang masuk dalam kategori ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya memakai mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini mampu terbang. Sebagai pengecualian, pesawat bersayap tetap juga berada yang tidak memakai mesin, misalnya glider, yang hanya memakai gaya gravitasi dan aliran udara panas. Helikopter dan autogiro memakai mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan helikopter juga memakai mesin untuk menghasilkan dorongan ke hadapan.

Bertambah ringan dari udara

Sebuah balon udara.

Pesawat udara yang bertambah ringan dari udara dinamakan aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat memakai gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya memakai gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara bertambah mengikuti aliran angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke hadapan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal lepas sama sekali landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Jenis pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Berdasarkan desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Berdasarkan propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Berdasarkan penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 9

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang bertambah berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga dinamakan dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang tidak sama dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh bertambah lapang pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang bertambah berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan memakai pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memperagakan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang bertambah ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan awal mulanya dengan memakai balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, berikutnya disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon memiliki bentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara mencapai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai hasilnyanya era Zeppelin walaupun sedang digunakan menjelang Perang Dunia II. Sesudah zaman Wright, pesawat terbang jumlah merasakan modifikasi sama berat dari rancang bangung, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang bertambah luhur diciptakan pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Mencapai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Bertambah berat dari udara

Kirby Chambliss memakai Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang bertambah berat dari udara dinamakan aerodin, yang masuk dalam kategori ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya memakai mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini mampu terbang. Sebagai pengecualian, pesawat bersayap tetap juga berada yang tidak memakai mesin, misalnya glider, yang hanya memakai gaya gravitasi dan aliran udara panas. Helikopter dan autogiro memakai mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan helikopter juga memakai mesin untuk menghasilkan dorongan ke hadapan.

Bertambah ringan dari udara

Sebuah balon udara.

Pesawat udara yang bertambah ringan dari udara dinamakan aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat memakai gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya memakai gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara bertambah mengikuti aliran angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke hadapan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal lepas sama sekali landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Jenis pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Berdasarkan desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Berdasarkan propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Berdasarkan penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 10

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang sebagai menyerang pesawat lain di udara. Beda dengan pesawat pengebom, yang dirancang sebagai menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awal mulanya dikembangkan pada Perang Lingkungan kehidupan I sebagai menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipakai sebagai melaksanakan agresi darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awal mulanya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Lingkungan kehidupan II, pesawat tempur kebanyakan diproduksi dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Lingkungan kehidupan II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipakai sebagai menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur diproduksi berlandaskan generasi. Penggunaan generasi ini awal mulanya dipakai petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang dipakai sebagai perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat melakukan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang kebanyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang bisa mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai ada kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awal mulanya manusia menggunakan layang-layang sebagai menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi patut kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini dilakukan oleh bangsa Cina lawas. Akhir pada layang layang dilengkapi dengan manusia sebagai mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipakai mulai dari sekedar pengintaian dan dipakai sebagai pembom sebagai mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin sebagai membom Inggris dalam Perang Lingkungan kehidupan I. Dalam perjalanannya diproduksi pesawat-pesawat dan dikembangkan sebagai kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berlandaskan era

Berlandaskan fungsi

Berlandaskan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Tautan luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 11

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang untuk menyerang pesawat lain di udara. Beda dengan pesawat pengebom, yang dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awal mulanya dikembangkan pada Perang Lingkungan kehidupan I untuk menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipakai untuk melakukan agresi darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awal mulanya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Lingkungan kehidupan II, pesawat tempur kebanyakan diproduksi dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Lingkungan kehidupan II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipakai untuk menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur diproduksi berlandaskan generasi. Penggunaan generasi ini awal mulanya dipakai petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang dipakai untuk perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat melakukan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang kebanyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai benar kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awal mulanya manusia menggunakan layang-layang untuk menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi berpegang pada kebenaran kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini dilakukan oleh bangsa Cina lawas. Yang belakang sekali pada layang layang dilengkapi dengan manusia untuk mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipakai mulai dari sekedar pengintaian dan dipakai sebagai pembom untuk mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin untuk membom Inggris dalam Perang Lingkungan kehidupan I. Dalam perjalanannya diproduksi pesawat-pesawat dan dikembangkan untuk kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berlandaskan era

Berlandaskan fungsi

Berlandaskan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Tautan luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 12

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang untuk menyerang pesawat lain di udara. Beda dengan pesawat pengebom, yang dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awal mulanya dikembangkan pada Perang Lingkungan kehidupan I untuk menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipakai untuk melakukan agresi darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awal mulanya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Lingkungan kehidupan II, pesawat tempur kebanyakan diproduksi dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Lingkungan kehidupan II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipakai untuk menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur diproduksi berlandaskan generasi. Penggunaan generasi ini awal mulanya dipakai petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang dipakai untuk perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat melakukan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang kebanyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai benar kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awal mulanya manusia menggunakan layang-layang untuk menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi berpegang pada kebenaran kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini dilakukan oleh bangsa Cina lawas. Yang belakang sekali pada layang layang dilengkapi dengan manusia untuk mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipakai mulai dari sekedar pengintaian dan dipakai sebagai pembom untuk mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin untuk membom Inggris dalam Perang Lingkungan kehidupan I. Dalam perjalanannya diproduksi pesawat-pesawat dan dikembangkan untuk kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berlandaskan era

Berlandaskan fungsi

Berlandaskan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Tautan luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 13

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang sebagai menyerang pesawat lain di udara. Beda dengan pesawat pengebom, yang dirancang sebagai menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awal mulanya dikembangkan pada Perang Lingkungan kehidupan I sebagai menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipakai sebagai melaksanakan agresi darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awal mulanya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Lingkungan kehidupan II, pesawat tempur kebanyakan diproduksi dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Lingkungan kehidupan II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipakai sebagai menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur diproduksi berlandaskan generasi. Penggunaan generasi ini awal mulanya dipakai petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang dipakai sebagai perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat melakukan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang kebanyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang bisa mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai ada kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awal mulanya manusia menggunakan layang-layang sebagai menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi patut kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini dilakukan oleh bangsa Cina lawas. Akhir pada layang layang dilengkapi dengan manusia sebagai mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipakai mulai dari sekedar pengintaian dan dipakai sebagai pembom sebagai mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin sebagai membom Inggris dalam Perang Lingkungan kehidupan I. Dalam perjalanannya diproduksi pesawat-pesawat dan dikembangkan sebagai kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berlandaskan era

Berlandaskan fungsi

Berlandaskan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Tautan luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 14

Ilustrasi lambang pesan

Pesan yaitu setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi adil lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.[1] Pesan menjadi inti dari setiap babak komunikasi yang terjalin.[1]

Babak Pengiriman

Supaya pesan dapat diterima dari pengguna satu ke pengguna lain, babak pengiriman pesan memerlukan sebuah media perantara supaya pesan yang dikirimkan oleh sumber (source) dapat diterima dengan adil oleh penerima(receiver).[2] Dalam babak pengiriman tersebut, pesan mesti dikemas sebaik mungkin bagi mengatasi gangguan yang muncul dalam transmisi pesan, supaya tidak mengakibatkan perbedaan makna yang diterima oleh penerima (receiver).[2]

Macam Pesan

Secara umum, macam pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal.[3] Pesan verbal yaitu macam pesan yang penyampaiannya memakai kata-kata, dan dapat dipahami intinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.[3] Sedangkan, pesan non-verbal yaitu macam pesan yang penyampaiannya tidak memakai kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami intinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.[3] Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sbg penangkap stimuli yang timbul.[3]

Rujukan

  1. ^ a b Arti Pesan. Diakses 2 Juni 2010.
  2. ^ a b Perancangan Alat Pengiriman Pesan SMS menempuh Jalur Radio. Diakses 2 Juni 2010.
  3. ^ a b c d Bahasa Tubuh. Diakses 3 Juni 2010.


edunitas.com

Page 15

Ilustrasi lambang pesan

Pesan yaitu setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi adil lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.[1] Pesan menjadi inti dari setiap babak komunikasi yang terjalin.[1]

Babak Pengiriman

Supaya pesan dapat diterima dari pengguna satu ke pengguna lain, babak pengiriman pesan memerlukan sebuah media perantara supaya pesan yang dikirimkan oleh sumber (source) dapat diterima dengan adil oleh penerima(receiver).[2] Dalam babak pengiriman tersebut, pesan mesti dikemas sebaik mungkin bagi mengatasi gangguan yang muncul dalam transmisi pesan, supaya tidak mengakibatkan perbedaan makna yang diterima oleh penerima (receiver).[2]

Macam Pesan

Secara umum, macam pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal.[3] Pesan verbal yaitu macam pesan yang penyampaiannya memakai kata-kata, dan dapat dipahami intinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.[3] Sedangkan, pesan non-verbal yaitu macam pesan yang penyampaiannya tidak memakai kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami intinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.[3] Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sbg penangkap stimuli yang timbul.[3]

Rujukan

  1. ^ a b Arti Pesan. Diakses 2 Juni 2010.
  2. ^ a b Perancangan Alat Pengiriman Pesan SMS menempuh Jalur Radio. Diakses 2 Juni 2010.
  3. ^ a b c d Bahasa Tubuh. Diakses 3 Juni 2010.


edunitas.com

Page 16

Pesawat tempur yaitu pesawat militer yang didesain untuk menyerang pesawat lain di udara. Berlainan dengan pesawat pengebom, yang didesain untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif lebih kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Dunia I untuk menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipergunakan untuk melakukan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur lebih jumlah diciptakan dari logam, bersayap tunggal, dan memakai senapan mesin yang tertanam pada sayap. Sesudah Perang Dunia II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kemudi mulai dipergunakan untuk menggantikan senapan mesin sbg senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur diciptakan berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya dipergunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang mengatakan F-22 Raptor Amerika Serikat sbg pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur yaitu pesawat yang dipergunakan untuk perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat bangkit lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang lebih jumlah daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang bisa mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci tujuan lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan alat pengecoh dan pengacau radar, sampai mempunyai kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awalnya manusia memakai layang-layang untuk menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi baik kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Norma budaya ini dilakukan oleh bangsa Cina lawas. Yang belakang sekali pada layang layang dilengkapi dengan manusia untuk mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipergunakan mulai dari sekedar pengintaian dan dipergunakan sbg pembom untuk mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya yaitu Jerman yang menggunakan zeppelin untuk membom Inggris dalam Perang Dunia I. Dalam perjalanannya diciptakan pesawat-pesawat dan dikembangkan untuk kepentingan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Pranala luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 17

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang yaitu pesawat udara yang semakin berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama bagi kendaraan yang bisa terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh semakin lebar pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang semakin berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang disebut Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memainkan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan bagi pesawat yang semakin ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, yang belakang sekali disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berwujud cerutu yang dipakai bagi membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai habisnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang jumlah mengalami modifikasi adil dari rancang bangkit, bentuk dan mesin pesawat bagi memenuhi keperluan transportasi udara.Pesawat komersial yang semakin luhur dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Semakin berat dari udara

Kirby Chambliss menggunakan Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang semakin berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori ini yaitu autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) bagi memproduksi desakan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap memproduksi gaya dorong ke atas, yang menciptakan pesawat ini bisa terbang. Bagi pengecualian, pesawat bersayap tetap juga mempunyai yang tidak menggunakan mesin, contohnya glider, yang hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro menggunakan mesin dan sayap berputar bagi memproduksi gaya dorong ke atas, dan helikopter juga menggunakan mesin bagi memproduksi desakan ke depan.

Semakin ringan dari udara

Suatu balon udara.

Pesawat udara yang semakin ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini yaitu balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung bagi terbang di udara, seperti yang dipakai kapal laut bagi mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas bagi memproduksi gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara yaitu balon udara semakin mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara mempunyai sistem propulsi bagi desakan ke depan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal bebas landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Macam pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Sesuai desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Sesuai propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Sesuai penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Mengenai Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 18

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang yaitu pesawat udara yang semakin berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama bagi kendaraan yang bisa terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh semakin lebar pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang semakin berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang disebut Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memainkan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan bagi pesawat yang semakin ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, yang belakang sekali disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berwujud cerutu yang dipakai bagi membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai habisnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang jumlah mengalami modifikasi adil dari rancang bangkit, bentuk dan mesin pesawat bagi memenuhi keperluan transportasi udara.Pesawat komersial yang semakin luhur dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Semakin berat dari udara

Kirby Chambliss menggunakan Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang semakin berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori ini yaitu autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) bagi memproduksi desakan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap memproduksi gaya dorong ke atas, yang menciptakan pesawat ini bisa terbang. Bagi pengecualian, pesawat bersayap tetap juga mempunyai yang tidak menggunakan mesin, contohnya glider, yang hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro menggunakan mesin dan sayap berputar bagi memproduksi gaya dorong ke atas, dan helikopter juga menggunakan mesin bagi memproduksi desakan ke depan.

Semakin ringan dari udara

Suatu balon udara.

Pesawat udara yang semakin ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini yaitu balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung bagi terbang di udara, seperti yang dipakai kapal laut bagi mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas bagi memproduksi gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara yaitu balon udara semakin mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara mempunyai sistem propulsi bagi desakan ke depan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal bebas landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Macam pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Sesuai desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Sesuai propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Sesuai penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Mengenai Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 19

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang yaitu pesawat udara yang semakin berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama bagi kendaraan yang bisa terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh semakin lebar pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang semakin berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang disebut Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memainkan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan bagi pesawat yang semakin ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, yang belakang sekali disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berwujud cerutu yang dipakai bagi membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai habisnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang jumlah mengalami modifikasi adil dari rancang bangkit, bentuk dan mesin pesawat bagi memenuhi keperluan transportasi udara.Pesawat komersial yang semakin luhur dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Semakin berat dari udara

Kirby Chambliss menggunakan Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang semakin berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori ini yaitu autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) bagi memproduksi desakan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap memproduksi gaya dorong ke atas, yang menciptakan pesawat ini bisa terbang. Bagi pengecualian, pesawat bersayap tetap juga mempunyai yang tidak menggunakan mesin, contohnya glider, yang hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro menggunakan mesin dan sayap berputar bagi memproduksi gaya dorong ke atas, dan helikopter juga menggunakan mesin bagi memproduksi desakan ke depan.

Semakin ringan dari udara

Suatu balon udara.

Pesawat udara yang semakin ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini yaitu balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung bagi terbang di udara, seperti yang dipakai kapal laut bagi mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas bagi memproduksi gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara yaitu balon udara semakin mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara mempunyai sistem propulsi bagi desakan ke depan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal bebas landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Macam pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Sesuai desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Sesuai propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Sesuai penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Mengenai Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 20

Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang yaitu pesawat udara yang semakin berat dari udara, bersayap tetap, dan bisa terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang sama bagi kendaraan yang bisa terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat udara jauh semakin lebar pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.

Sejarah

Pesawat terbang yang semakin berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang disebut Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang selang lain Samuel F Cody yang memainkan gerakannya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan bagi pesawat yang semakin ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, yang belakang sekali disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berwujud cerutu yang dipakai bagi membawa penumpang dan benda/barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai habisnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang jumlah mengalami modifikasi adil dari rancang bangkit, bentuk dan mesin pesawat bagi memenuhi keperluan transportasi udara.Pesawat komersial yang semakin luhur dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi pesawat udara

Semakin berat dari udara

Kirby Chambliss menggunakan Zivko Edge 540, Zivko Aeronautics dalam Red Bull Cairan Race World Championship Perth, 2006

Pesawat udara yang semakin berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori ini yaitu autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat terbang/pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) bagi memproduksi desakan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap memproduksi gaya dorong ke atas, yang menciptakan pesawat ini bisa terbang. Bagi pengecualian, pesawat bersayap tetap juga mempunyai yang tidak menggunakan mesin, contohnya glider, yang hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro menggunakan mesin dan sayap berputar bagi memproduksi gaya dorong ke atas, dan helikopter juga menggunakan mesin bagi memproduksi desakan ke depan.

Semakin ringan dari udara

Suatu balon udara.

Pesawat udara yang semakin ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini yaitu balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung bagi terbang di udara, seperti yang dipakai kapal laut bagi mengapung di atas cairan. Pesawat udara ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas bagi memproduksi gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara yaitu balon udara semakin mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara mempunyai sistem propulsi bagi desakan ke depan dan sistem kemudi.

Album Animasi Pesawat udara

Album Pesawat tak berawak

  • IAI Heron on display at the Paris Cairan Show 2009

  • Controlling the UAV for experimental purposes at the Fallon Naval Cairan Station

  • Aerosonde "Laima" in display at Museum of Flight, Seattle, WA.

  • MQ-1 Predator, with inert Hellfire missiles, on display at the 2006 Edwards Open House

  • UAV Operators at Balad Camp Anaconda, Iraq, April 20, 2005

  • RQ-4 Global Hawk.ogv

    RQ-4 Global Hawk USAF video

  • A maintenance crew prepares a Global Hawk for a test at Beale Cairan Force Base

  • Globalhawk.750pix.jpg

Album Pesawat Angkasa satelit robotik tak berawak

Album Pesawat Supersonik

Album Pesawat vertikal bebas landas dan mendarat VTOL

  • A Yakovlev Yak-41 at the Russian Cairan Museum in Monino

  • X-35 video with transition to VTOL configuration, hover, take off in STOVL configuration, in-flight re-fuelling, vertical hover and landing.

Macam pesawat

Tandem motor glider

Wire launch glider

Sesuai desain

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

  • Pesawat sayap berputar

Sesuai propulsi

  • Pesawat terbang layang (Glider)
  • Pesawat bermesin piston
  • Pesawat bermesin turbo propeler
  • Pesawat bermesin turbojet
  • Pesawat bermesin turbofan
  • Pesawat bermesin ramjet

Sesuai penggunaan

Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

Lihat pula

Tautan luar

History

  • History of Aviation in Australia - State Library of NSW
  • Prehistory of Powered Flight
  • The Channel Crossing
  • The Evolution of Modern Aircraft (NASA)
  • Virtual Museum
  • Smithsonian Cairan and Space Museum – Online collection with a particular focus on history of aircraft and spacecraft
  • New Scientist's History of Aviation
  • Amazing Early Flying Machines slideshow by Life magazine
  • Aircraft Types

Informasi

  • Airliners.net
  • Aviation Dictionary Free aviation terms, phrases and jargons
  • New Scientist's Aviation page

Rujukan

  1. ^ "Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Mengenai Penerbangan" (PDF). Diarsipkan dari yang asli on 12 January 2009. //hubud.dephub.go.id/?id+regulasi_uu+download+5. Diakses pada 2012-08-01.

edunitas.com

Page 21

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang sebagai menyerang pesawat lain di udara. Tidak sama dengan pesawat pengebom, yang dirancang sebagai menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Alam I sebagai menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim digunakan sebagai memperagakan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Alam II, pesawat tempur banyakan dihasilkan dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Alam II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai digunakan sebagai menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dihasilkan berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya digunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang digunakan sebagai perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat memperagakan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang banyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang dapat mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci tujuan lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai mempunyai kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awalnya manusia menggunakan layang-layang sebagai menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi tidak memihak kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini diterapkan oleh bangsa Cina lawas. Kemudian pada layang layang dilengkapi dengan manusia sebagai mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Digunakan mulai dari sekedar pengintaian dan digunakan sebagai pembom sebagai mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin sebagai membom Inggris dalam Perang Alam I. Dalam perjalanannya dihasilkan pesawat-pesawat dan dikembangkan sebagai kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Pranala luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 22

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang sbg menyerang pesawat lain di udara. Tidak sama dengan pesawat pengebom, yang dirancang sbg menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awal mulanya dikembangkan pada Perang Alam I sbg menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipakai sbg memperagakan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awal mulanya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Alam II, pesawat tempur banyakan dihasilkan dari logam, bersayap tunggal, dan memakai senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Alam II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipakai sbg menggantikan senapan mesin sbg senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dihasilkan berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awal mulanya dipakai petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sbg pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang dipakai sbg perang di udara. Umumnya pesawat tempur mempunyai bangun-bangun ramping, dapat memperagakan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang banyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang dapat mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci tujuan lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai mempunyai kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awal mulanya manusia memakai layang-layang sbg menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi tidak memihak kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini diterapkan oleh bangsa Cina lawas. Kemudian pada layang layang dilengkapi dengan manusia sbg mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipakai mulai dari sekedar pengintaian dan dipakai sbg pembom sbg mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin sbg membom Inggris dalam Perang Alam I. Dalam perjalanannya dihasilkan pesawat-pesawat dan dikembangkan sbg kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Tautan luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 23

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang sbg menyerang pesawat lain di udara. Tidak sama dengan pesawat pengebom, yang dirancang sbg menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awal mulanya dikembangkan pada Perang Alam I sbg menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipakai sbg memperagakan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awal mulanya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Alam II, pesawat tempur banyakan dihasilkan dari logam, bersayap tunggal, dan memakai senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Alam II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipakai sbg menggantikan senapan mesin sbg senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dihasilkan berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awal mulanya dipakai petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sbg pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang dipakai sbg perang di udara. Umumnya pesawat tempur mempunyai bangun-bangun ramping, dapat memperagakan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang banyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang dapat mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci tujuan lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai mempunyai kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awal mulanya manusia memakai layang-layang sbg menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi tidak memihak kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini diterapkan oleh bangsa Cina lawas. Kemudian pada layang layang dilengkapi dengan manusia sbg mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipakai mulai dari sekedar pengintaian dan dipakai sbg pembom sbg mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin sbg membom Inggris dalam Perang Alam I. Dalam perjalanannya dihasilkan pesawat-pesawat dan dikembangkan sbg kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Tautan luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 24

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang sebagai menyerang pesawat lain di udara. Tidak sama dengan pesawat pengebom, yang dirancang sebagai menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif semakin kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Alam I sebagai menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim digunakan sebagai memperagakan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Alam II, pesawat tempur banyakan dihasilkan dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Alam II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai digunakan sebagai menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dihasilkan berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya digunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang digunakan sebagai perang di udara. Umumnya pesawat tempur berwujud ramping, dapat memperagakan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang banyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang dapat mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci tujuan lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai mempunyai kemampuan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awalnya manusia menggunakan layang-layang sebagai menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi tidak memihak kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini diterapkan oleh bangsa Cina lawas. Kemudian pada layang layang dilengkapi dengan manusia sebagai mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Digunakan mulai dari sekedar pengintaian dan digunakan sebagai pembom sebagai mengebom posisi musuh. Tercatat ditengahnya adalah Jerman yang menggunakan zeppelin sebagai membom Inggris dalam Perang Alam I. Dalam perjalanannya dihasilkan pesawat-pesawat dan dikembangkan sebagai kebutuhan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Pranala luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Page 25

Ilustrasi simbol pesan

Pesan merupakan setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.[1] Pesan menjadi isi dari setiap bagian komunikasi yang terjalin.[1]

Bagian Pengiriman

Supaya pesan dapat diterima dari pengguna satu ke pengguna lain, bagian pengiriman pesan memerlukan sebuah media perantara supaya pesan yang dikirimkan oleh sumber (source) dapat diterima dengan baik oleh penerima(receiver).[2] Dalam bagian pengiriman tersebut, pesan wajib dikemas sebaik mungkin untuk mengatasi gangguan yang muncul dalam transmisi pesan, supaya tidak mengakibatkan perbedaan arti yang diterima oleh penerima (receiver).[2]

Macam Pesan

Secara umum, macam pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal.[3] Pesan verbal merupakan macam pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami pokoknya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.[3] Sedangkan, pesan non-verbal merupakan macam pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami pokoknya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.[3] Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.[3]

Referensi

  1. ^ a b Arti Pesan. Diakses 2 Juni 2010.
  2. ^ a b Perancangan Alat Pengiriman Pesan SMS melintasi Jalur Radio. Diakses 2 Juni 2010.
  3. ^ a b c d Bahasa Tubuh. Diakses 3 Juni 2010.


edunitas.com

Page 26

Pesawat tempur merupakan pesawat militer yang dirancang bagi menyerang pesawat lain di udara. Berlainan dengan pesawat pengebom, yang dirancang bagi menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif bertambah kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Dunia I bagi menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim dipergunakan bagi memainkan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur kebanyakan dibuat dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Dunia II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai dipergunakan bagi menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dibuat berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya dipergunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur merupakan pesawat yang dipergunakan bagi perang di udara. Umumnya pesawat tempur berpotongan ramping, dapat memainkan usaha lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang kebanyakan daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci tujuan lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, hingga berkekuatan "siluman" (stealth).

Sejarah

Pada awalnya manusia menggunakan layang-layang bagi menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang kedudukan adun kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Adat ini dimainkan oleh bangsa Cina kuno. Yang belakang sekali pada layang layang dilengkapi dengan manusia bagi mengetahui secara detail kedudukan lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Dipergunakan mulai dari sekedar pengintaian dan dipergunakan sebagai pembom bagi mengebom kedudukan musuh. Tercatat diantaranya merupakan Jerman yang menggunakan zeppelin bagi membom Inggris dalam Perang Dunia I. Dalam perjalanannya dibuat pesawat-pesawat dan dikembangkan bagi keperluan peperangan dan pertempuran khususnya pertempuran udara.

Berdasarkan era

Berdasarkan fungsi

Berdasarkan kasat/tidak kasat radar

  1. Pesawat Tempur Konvensional
  2. Pesawat tempur siluman

Contoh Pesawat Tempur (Fighters):

  • JF-17 Thunder, China / Pakistan
  • Chengdu J-20, China
  • Chengdu J-10, China
  • SAC J-31, China
  • SAC J-8 Finback, China
  • Eurofighter Typhoon, European Union
  • Dassault Rafale, France
  • Dassault Mirage 2000 B/C, France
  • Dassault Mirage F1, France
  • HAL Tejas, India
  • IAI Lavi, Israel
  • IAI Kfir, Israel
  • Mikoyan MiG 1.42 (1.44) MFI, Russia
  • Mikoyan MiG-31 Foxhound, Russia
  • Mikoyan MiG-29 Fulcrum, Russia
  • Mikoyan MiG-25 Foxbat, Russia
  • Mikoyan MiG-23 Flogger, Russia
  • Sukhoi PAK FA, Russia
  • Sukhoi S-37 Berkut, Russia
  • Sukhoi Su-27 Flanker, Russia
  • Yakovlev Yak-141 Freestyle, Russia
  • Atlas Cheetah, South Africa
  • Saab JAS 39 Gripen, Sweden
  • Saab 37 Viggen, Sweden
  • AIDC F-CK-1 Ching Kuo, Taiwan
  • Panavia Tornado ADV, United Kingdom / Germany / Italy
  • British Aerospace Sea Harrier, United Kingdom
  • Lockheed Martin F-35, USA
  • Lockheed Martin / Boeing F-22 Raptor, USA
  • Boeing F/A-18E/F Super Hornet, USA
  • Boeing F/A-18A/C Hornet, USA
  • Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, USA
  • McDonnell Douglas F-15 Eagle, USA
  • Grumman F-14 Tomcat, USA
  • Northrop F-5E Tiger II, USA

Album

Pranala luar

  • Kapalterbang pejuang dan Pesawat Tentera (data dan imej)
  • Spesifikasi, Perincian, Gambar and Sistem-sistem Persenjataan jet pejuang terkemuka.
  • Pesawat pejuang tentera secara terperinci
  • Petikan pesawat tempur

edunitas.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA