Apa tujuan dari mengetahui cerita sejara kerajaan tarumanegarah

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 masehi.

Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang dibuktikan dari benda-benda peninggalannya.

Sejumlah peninggalan Kerajaan Tarumanegara seperti prasasti masih dilindungi dan dapat disaksikan sampai saat ini. Berikut prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara dan sejarah singkatnya.


1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor.

Prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri atas 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh.

Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman. Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:

  1. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
  2. Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi penguasa sekaligus penghormatan sebagai dewa.

Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat.

2. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor.

Prasasti ini juga menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, serta terdapat gambar telapak kaki yang berisikan pujian terhadap pemerintahan Raja Mulawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor.

Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan Dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten

Peninggalan prasasti Kerajaan Tarumanegara selanjutnya ialah prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

5. Prasasti Pasir Awi

Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang

Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten.

Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu

Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara.

Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut.

Sejarah Singkat Kerajaan Tarumanegara

Dalam catatan, Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu beraliran Wisnu. Pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358, yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382-395).

Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M. Setelah mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri untuk menjalani kehidupan kepanditaan.

Maharaja Purnawarman adalah raja Kerajaan Tarumanegara yang ketiga (395-434 M). Ia membangun ibu kota kerajaan baru pada 397 M yang terletak lebih dekat ke pantai.

Kota itu diberi nama Sundapura pertama kalinya nama Sunda digunakan. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak.

Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana. Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan prasasti.

Salah satunya Prasasti Pasir Muara yang menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan kepada Raja Sunda itu dibuat tahun 536 M.

Pada tahun tersebut yang menjadi penguasa Kerajaan Tarumanegara adalah Suryawarman (535-561 M) raja Kerajaan Tarumanegara ke-7.

Kehadiran prasasti Purnawarman di Pasir Muara menjadi petunjuk bahwa saat itu ibu kota Sundapura telah berubah status menjadi sebuah kerajaan daerah.

Hal ini berarti, pusat pemerintahan Kerajaan Tarumanegara telah bergeser ke tempat lain. Contoh serupa dapat dilihat dari kedudukan Rajatapura atau Salakanagara (kota Perak), yang disebut argyre atau kerajaan kota oleh ptolemeus pada 150 M.

Kota ini sampai tahun 362 menjadi pusat pemerintahan raja-raja Dewawarman (dari Dewawarman I - VIII). Ketika pusat pemerintahan beralih dari Rajatapura ke Tarumanegara, maka Salakanagara berubah status menjadi kerajaan daerah.

(din/fef)

[Gambas:Video CNN]

Jakarta -

Sejarah mencatat, kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua yang pernah berdiri di Indonesia. Bahkan pada masa keemasannya, kerajaan ini merupakan yang terbesar di Nusantara.

Kerajaan ini sendiri diperkirakan berdiri di abad ke-4 atau 5 Masehi. Informasi tersebut didapatkan dari sumber sejarah prasasti yang ditemukan di beberapa tempat, seperti Kebon Kopi dan Ciaruteun.

Wilayah kekuasaan kerajaan yang didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman ini membentang mulai dari wilayah yang saat ini bernama Banten, Jakarta, sampai Cirebon.

Tarumanegara memiliki raja paling masyhur bernama Purnawarman. Pada masa pemerintahannya dilakukan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km. Penggalian kanal ini untuk menghindari bencana alam berupa banjir dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.

Selain itu, berita dari China yang diperoleh dari seorang musafir bernama Fa-Hien menyebutkan bahwa Tarumanegara di tahun 414 masehi belum banyak yang menganut agama Budha. Agama yang paling banyak dianut penduduk Tarumanegara adalah Hindu.


Berikut letak kerajaan Tarumanegara, Peninggalan hingga Silsilah Raja-rajanya:

1. Letak dan Pendiri Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara berada di lembah Sungai Citarum, Bogor, Jawa Barat. Kerajaan Hindu ini pertama kali dibangun oleh Jayasingawarman yang merupakan menantu dari raja Dewawarman VIII.

Jayasingawarman merupakan seseorang dari India. Ia pergi mengungsi ke Nusantara dan mendirikan kerajaan Tarumanegara kerajaannya di sana diserang.

Ibu Kota kerajaan Tarumanegara yang berada di Jayasinghapura pun menggantikan pusat pemerintahan dari kerajaan ayah mertuanya, kerajaan Salakanegara. Kerajaan Salakanegara hanya menjadi kerajaan daerah biasa.

2. Raja-raja Tarumanegara

Diperkirakan kerajaan yang berdiri dari abad ke-4 hingga ke-7 ini dipimpin oleh 12 raja selama masanya. Adapun, nama silsilah raja-raja tersebut adalah Jayasingawarman (358-382 M), Dharmayawarman (382-395 M), Purnawarman (395-434 M), dan Wisnuwarman (434-455 M).

Selain itu ada juga Indrawarman (455-515), Candrawarman (515-535 M), Suryawarman (535-561 M), Kertawarman (561-628 M), Sudhawarman (628-639), Hariwangsawarman (639-640), Nagajayawarman (640-666 M), serta Linggawarman (666-669).

Adapun, masa kejayaan kerajaan Tarumanegara berhasil terjadi di masa kepemimpinan raja Purnawarman. Dalam kepemimpinannya, ia juga dibantu oleh sang Adik, Cakrawarman sebagai panglima dan Nagawarman sebagai panglima laut.

Purnawarman juga disebut-sebut sebagai seorang raja yang hebat berhati mulia, seta selalu memerhatikan kepentingan rakyatnya. Hal itu tertulis dalam sebuah prasasti.

3. Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

Runtuhnya kerajaan ini dikarenakan adanya masalah keluarga. Pasalnya, di masa kepemimpinan Linggawarman ia meneruskan tahtanya kepada sang Menantu bernama Tarusbawa.

Sang menantu pun melihat bahwa kerajaan Tarumanegara tidak lagi memiliki eksistensi dan kehebatan seperti di masa lampau. Ia pun memilih untuk meninggalkan kerajaan Tarumanegara dan membangun yang baru.

Selain itu, kerajaan Tarumanegara juga mengalami banyak gempuran dari kerajaan Majapahit sehingga mengalami kesulitan untuk bertahan.

4. Peninggalan

Ditemukan tujuh peninggalan kerajaan Tarumanegara di pulau Jawa. Adapun, lima lokasinya di Bogor, seperti Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Ciaruteun, dan Prasasti Pasir Awi.

Kemudian, satu prasati ditemukan di Jakarta, yakni Prasasti Tugu, serta prasati lainnya ditemukan di Banten, yakni Cidanghiang, Beberapa prasasti kerajaan Tarumanegara menjelaskan keberadaan Kerajaan Tarumanegara dan sisanya berupa gambar telapak kaki raja.

Selamat belajar!

Simak Video "Tepisan Meghan Markle Usai Dituding Bermain Politik di AS"


[Gambas:Video 20detik]
(pay/pal)

kerajaan tarumanegara kerajaan tarumanegara

Jakarta -

Kerajaan Tarumanegara adalah salah satu kerajaan Hindu terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-4 dan runtuh pada abad ke-7 M. Seperti apa sejarahnya?

Berdasarkan bukti sejarah, Kerajaan Tarumanegara terletak di daerah Bogor, Jawa Barat. Kerajaan ini diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Kerajaan Tarumanegara mendapat pengaruh kuat dari kebudayaan Hindu India. Hal tersebut diketahui dari kepercayaan yang dianut, bahasa Sansekerta, dan huruf Pallawa yang tertulis dalam prasasti.

Berita awal China menyebutkan bahwa Negara Ho-lo-an (Aruteun) di Cho-po (Jawa) telah mengirimkan utusannya ke negeri China pada tahun 430, 437, 452 M. Berdasarkan berita tersebut, nama asli Tarumanegara adalah Aruteun.

Dijelaskan dalam buku Sejarah untuk Kelas 2 SMA oleh Habib Mustopo, Kronik Dinasti Tang juga memberikan keterangan bahwa Kerajaan Tarumanegara mengirimkan utusan ke negeri China pada tahun 528, 535, 630, dan 669 M.

Setelah tahun 669 Masehi, Kerajaan Tarumanegara tidak lagi mengirimkan utusan. Pada saat itu dimungkinkan Kerajaan Tarumanegara telah mengalami keruntuhan akibat serangan dari Kerajaan Sriwijaya.

Raja-raja Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara pernah dipimpin oleh 12 orang raja. Berikut daftar raja-raja Tarumanegara:

1. Jayasingawarman (358-382 M)2. Dharmayawarman (382-395 M)3. Purnawarman (395-434 M)4. Wisnuwarman (434-455 M)5. Indrawarman (455-515 M)6. Candrawarman (515-535 M)7. Suryawarman (535-561 M)8. Kertawarman (561-628 M)9. Sudhawarman (628-639 M)10. Hariwangsawarman (639-640 M)11. Nagajayawarman (640-666 M)

12. Linggawarman (666-669 M)

Menurut bukti-bukti peninggalan sejarah, KerajaanTarumanegara mencapai kejayaan pada masa pemerintahan RajaPurnawarman. Dalam prasasti Jambu digambarkan bahwa RajaPurnawarman adalah sosok yang gagah, mengagumkan, dan jujur.

7 Prasasti Kerajaan Tarumanegara Klik Halaman Selanjutnya

(kri/nwy)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA