Apa saja dampak negatif dari bioteknologi?

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kemajuan abad modern ditandai dengan berkembangnya lini ilmu pengetahuan dan teknologi. Kedua ilmu tersebut mampu mengatasi segala permasalahan di lini kehidupan manusia. Salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan dengan teknologi yaitu adanya bioteknologi.

Bioteknologi merupakan sebuah cabang ilmu yang banyak digunakan sehari-hari ini sebenarnya sudah berkembang sejak 6.000 SM. Saat itu bioteknologi digunakan untuk membuat berbagai macam jenis makanan seperti, keju, roti, dan mengawetkan susu.

Secara istilah, bioteknologi dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang memanfaatkan makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa. Beberapa manfaat dari cabang ilmu ini yaitu, meningkatkan hasil produksi dalam bidang perkebunan, pangan, perikanan, hingga pertanian. Selain itu mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme, hingga meningkatkan jumlah spesies melalui kultur jaringan.

Dibalik manfaatnya tersebut, bioteknologi juga memiliki dampak negatif seperti gangguan terhadap ekosistem. Lebih lanjut, dampak negatif dari bioteknologi yaitu, kepunahan plasma nutfah. Hal ini dikarenakan petani mulai meninggalkan varian lokal dan memilih budaya tanaman dengan penampilan fisik yang lebih baik.

Sedangkan untuk kerusakan ekosistem, penerapan bioteknologi habitat makhluk hidup. Contoh dari kasus ini yaitu rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

Dampak negatif bioteknologi lainnya yaitu dapat menimbulkan penyakit karena produk transgenik yang menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Hal ini dikarenakan tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan, minuman, maupun obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia.

Masalah terakhir yang dapat ditimbulkan dari bioteknologi yaitu berpotensi menimbulkan masalah etis. Salah satu hal yang menyebabkan masalah etis yaitu teknik kloning yang tidak memperhatikan standar bioetika. Standar ini diperlukan untuk mengevaluasi moralitas manusia dalam setiap aktivitasnya ketika melakukan modifikasi genetik.

GERIN RIO PRANATA

Baca: LIPI Gaet Anak Muda Meneliti Bioteknologi

Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan manusia. Dampak positif tersebut diantaranya adalah:

  • Pada bidang kedokteran dapat dihasilkan obat-obatan seperti vaksin, antibiotik, antibodi monoklomal, dan interferon
  • Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
  • Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
  • Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan roti, nata de coco, brem, yoghurt, tempe, kecap, dan minuman beralkohol. 

Adapun dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penerapan dan pengembangan bioteknologi diantaranya sebagai berikut:

  • Organisme transgenik yang jika tidak dikelola dengan baik dapat mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak plasma nutfah.
  • Organimse transgenik yang berbahaya bagi kesehatan manusia karena di dalam organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya tidak ada bahkan tidak untuk dikonsumsi oleh manusia.
  • Petani tradisional kalah bersaing dengan pertanian transgenik dalam pemasaran sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani tradisional. 

Ilustrasi bioteknologi foto: Unsplash

Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini sudah berkembang sejak ribuan tahun lalu, tepatnya 6.000 SM. Kala itu, bioteknologi digunakan untuk membuat roti, keju, dan mengawetkan susu.

Bioteknologi berasal dari tiga kata, yaitu bio, teknos, dan logos. Bio artinya hidup, teknos artinya teknologi, dan logos memiliki arti ilmu.

Jika diartikan secara keseluruhan, bioteknologi adalah ilmu cabang Biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan barang dan jasa.

Ilmu bioteknologi mendatangkan banyak manfaat untuk kehidupan manusia, di antaranya:

  • Meningkatkan hasil produksi dalam bidang perkebunan, pangan, pertanian, dan perikanan.

  • Mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme.

  • Meningkatkan jumlah spesies lewat kultur jaringan.

  • Menghasilkan vaksin dengan bantuan virus.

Ilustrasi bioteknologi foto: Unsplash

Di samping manfaatnya, bioteknologi juga mendatangkan sejumlah dampak negatif. Salah satunya adalah gangguan pada ekosistem. Lebih lengkapnya, berikut dampak negatif dari bioteknologi.

Ragam teknologi rekayasa genetik dalam produksi bibit tanaman dapat memicu kepunuhan plasma nutfah. Ini karena petani mulai meninggalkan varian lokal dan memilih budidaya tanaman dengan penampilan fisik yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberdayaan konservasi plasma nutfah.

Penerapan bioteknologi dapat mengganggu habitat makhluk hidup. Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

Beberapa gen asing yang disisipkan dalam makanan dapat meracuni manusia. Misalnya, bakteri Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek. Efek dari racun biologis yang dihasilkan bakteri itu dapat mengganggu sistem pernafasan dan menyebabkan bahkan kematian bagi manusia.

Bioteknologi dapat memicu alergi terhadap tubuh. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Karenanya, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh.

Tanaman pangan yang didapat melalui hasil transgenik cenderung sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, proses pembusukan tidak terjadi dan sampah pun menumpuk.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA