Apa pengaruh berdirinya organisasi pergerakan nasional terhadap perjuangan bangsa Indonesia?

Organisasi Budi Utomo. Sumber: Wikimedia Commons

Organisasi Budi Utomo merupakan organisasi pelopor pergerakan nasional di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 20 Mei 1908 di Jakarta. Penggeraknya adalah para pelajar STOVIA, sedangkan Sutomo ditunjuk sebagai ketua organisasi ini.

Bergerak dalam bidang sosial, organisasi Budi Utomo utamanya memberikan bantuan beasiswa dan kesempatan belajar yang lebih baik bagi kaum bumiputera.

Organisasi Budi Utomo juga merupakan organisasi modern pertama yang menjadi tonggak kebangkitan nasional. Berkat organisasi ini, pemuda-pemuda daerah mulai tergerak hatinya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Tak heran, organisasi Budi Utomo juga sebenarnya memiliki pengaruh terhadap peristiwa Sumpah Pemuda. Lalu bagaimana bentuk pengaruhnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Organisasi pemuda di masa lampau sebagai bentuk pergerakan nasional. Foto: Wikimedia Commons

Pengaruh Organisasi Budi Utomo terhadap Sumpah Pemuda

Mengutip buku Sejarah SMP Kelas VIII oleh Drs. Anwar Kurnia dkk (2007: 33), Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang mengumandangkan makna nasionalisme bagi bangsa Indonesia. Munculnya organisasi ini menjadi momentum bagi lahirnya rasa kebangsaan yang pertama di Tanah Air.

Lahirnya organisasi Budi Utomo merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia, karena perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang bersifat nasional.

Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia. Oleh karena itu, diperlukan persatuan dan kesatuan yang dibangun antar organisasi pemuda kedaerahan dalam cakupan yang lebih luas agar cita-cita kemerdekaan dapat diraih.

Pada masa ini, muncul organisasi-organisasi dan lembaga pendidikan yang mengadopsi pemikiran modern dari bangsa Barat. Semakin banyak juga pemuda-pemuda yang sadar akan pentingnya semangat persatuan, yang berimbas munculnya organisasi pemuda-pemuda lainnya.

Perkembangan organisasi ini juga dipengaruhi oleh munculnya kalangan berpendidikan modern dari Indonesia, akibat politik etis dan pengaruh luar seperti kemenangan Jepang atas Rusia yang memberikan rasa percaya diri bagi bangsa-bangsa Asia yang lainnya.

Berdirinya organisasi pemuda Budi Utomo akhirnya mendorong kemunculan organisasi pemuda serupa seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes dan lain sebagainya.

Museum Sumpah Pemuda. Foto: Kumparan

Organisasi Budi Utomo menjadi inspirasi dan penggerak pemuda untuk bersatu dan membentuk berbagai organisasi kepemudaan lainnya.

Dirangkum dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan karya M.Masan dkk (2008: 13), pada awalnya organisasi kepemudaan ini masih berorientasi kepada pergerakan dalam golongannya sendiri-sendiri.

Misalnya, Budi Uomo bergerak di bidang kesejahteraan dan kerjasama kaum bangsawan, sementara Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama bergerak di bidang sosial kemasyarakatan umat Islam.

Memiliki visi dan misa yang sama, pemuda-pemuda ini kerap berkumpul hingga akhirnya terbentuklah sebuah Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda ini masih belum membuahkan hasil yang berarti. Sebagian peserta memang setuju membentuk sebuah organisasi tunggal, akan tetapi sebagiannya lagi menghendaki bentuk federasi.

Sampai akhirnya, Kongres Pemuda II diadakan kembali dan mampu melahirkan peristiwa Sumpah Pemuda. Keputusan ini diambil berdasarkan satu alasan, yaitu cita-cita untuk bersatu yang dirumuskan dalam bentuk ikrar Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda adalah ikrar menandai kebangkitan para pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan dengan identitas yang satu yakni bangsa Indonesia. Budi Utomo adalah pelopor pergerakan nasional. Langkah yang mereka ambil membuka pikiran para pemuda saat itu untuk bersatu dalam berbagai ikatan organisasi. Organisasi-organisasi ini kemudian menyadari bahwa jalan satu-satunya untuk merebut kemerdekaan adalah dengan persatuan.

Dengan demikian organisasi Budi Utomo adalah pelopor pergerakan nasional Indonesia yang menginspirasi berdirinya organisasi-organisasi pergerakan lainnya, dimana organisasi-organisasi pergerakan tersebut melaksanakan Ikrar Sumpah Pemuda yang bertujuan menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Boedi Oetomo (BO) atau Budi Utomo (BU) merupakan organisasi pergerakan nasional yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, di Jakarta. Organisasi ini dirintis oleh dr. Wahidin Sudirohusodo. BU didirikan dengan tujuan untuk menggalang dana untuk membantu anak-anak bumiputra yang kekurangan dana. Keberadaan BO memberikan inspirasi untuk organisasiorganisasi modern lainnya, seperti Jong Sumatra, Jong Ambon, Sedio Tomo, Muhammadiyah, dan lain-lain. Pemerintah Hindia Belanda mengakui BU sebagai organisasi yang sah pada Desember 1909. Dukungan dari Pemerintah Hindia Belanda ini tidak lain sebagai bagian dari pelaksanaan Politik Etis. Sambutan baik pemerintah inilah yang menyebabkan BU sering dicurigai oleh kalangan bumiputera sebagai organ pemerintah. BU mulai kehilangan wibawanya pada tahun 1935, organisasi itu bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra).

Dengan demikian, Boedi Utomo berdampak dalam memberikan inspirasi bagi berdirinya organisasi-organisasi modern pada masa pergerakan nasional.

Perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah tidak hanya dilakukan secara fisik, namun juga melalui oraganisasi-organisasi kepemudaan. Salah satu organisasi pergerakan nasional Indonesia yaitu Budi Utomo. Bagaimana sejarah perkumpulan Budi Utomo? Simak penjelasannya berikut ini.

Latar Belakang Budi Utomo

Menurut penjelasan di buku “Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia” perkumpulan Budi Utomo didirikan oleh pelajar School tot Oplending van Inlandsche Artsen (STOVIA) di bawah pimpinan R. Soetomo. Namun sebelum Budi Utomo berdiri, R. Soetomo bertemu dengan dr. Wahidin Sudirohusodo dan M. Soeradji di akhir 1907.

Dalam pertemuan tersebut, dr. Wahidin mengemukakan ide untuk mencerdaskan bangsa. Beliau beranggapan bahwa dengan bangsa yang cerdas, maka wawasan akan terbentuk, sehingga tidak mudah di adu domba dan diatur oleh penjajah.

Tidak lama setelahnya, R. Soetomo dengan M. Soeradji berhasil mengadakan pertemuan dengan pelajar STOVIA lainnya untuk membicarakan tentang berdirinya organisasi nasional. Pertemuan tersebut diselenggarakan secara non formal di salah satu ruang di STOVIA. Dari hasil pertemuan tersebut kemudian berdirilah perkumpulan Budi Utomo.

Baca Juga

Dalam buku “Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia” juga disebutkan bahwa organisasi Budi Utomo termasuk organisasi modern karena sudah mempunyai susunan pengurus lengkap dan tujuan yang jelas. Kedua hal tersebut tertulis di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi tersebut.

Adapun susunan pengurus organisasi ini pada awal berdiri seperti berikut:

Advertising

Advertising

  • Ketua: R. Soetomo.
  • Wakil ketua: M. Soelaiman.
  • Sekretaris I: Soewarno I (Gondo Soewarno).
  • Sekretaris II: M. Goenawan.
  • Bendahara: R. Angka.
  • Komisaris: M. Soeradji, M. Moh. Saleh, Soewarno II (M. Soewarno), dan R.M. Goembrek.

Pada tanggal 3 – 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres I di Yogyakarta. Dalam kongres tersebut Budi Utomo menghasilkan susunan Pengurus Besar Budi Utomo, AD/ART Budi Utomo dan menentukan Kantor Pusat Budi Utomo.

Kemudian para pendiri Budi Utomo yang terdiri dari pelajar STOVIA menjadi pengurus Budi Utomo cabang Betawi. Sedangkan kantor pengurus besar organisasi ini ada di Yogyakarta dan diketuai oleh RTA. Tirto Kusumo dan dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai wakilnya.

Melihat hasil kongres yang dinilai positif, maka tidak lama setelahnya di Jawa atau luas Jawa juga didirikan cabang Budi Utomo. Kehadiran cabang tersebut tidak mempengaruhi langkah perjuangan Budi Utomo untuk tetap berjuang di bidang sosial.

Baca Juga

Hubungan antara Budi Utomo dengan pemerintah juga cukup dekat. Hal ini dikarenakan banyak pengurus organisasi ini yang menjadi pegawai pemerintah. Oleh sebab itu, gerakan dari Budi Utomo terkesan lambat dan hati-hati.

Hal tersebut yang membuat dr. Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat akhirnya keluar dari Budi Utomo. Mereka ingin gerakan yang militan dan bisa bergerak langsung di bidang politik. Sebenarnya Budi Utomo bukan tidak mau bergerak di bidang politik, namun pergerakan di politik tidak boleh terlalu cepat. Pasalnya sejak awal, tujuan dari organisasi Budi Utomo yaitu untuk mencerdasakn kehidupan bangsa. Maka dari itu, segala sesuatu yang diperlukan  harus bekerjsama dengan pemerintah.

Budi utomo merupakan organisasi pergerakan nasional yang mampu bertahan lama yaitu dari tahun 1908 – 1926. Dalam kurun waktu tersebut, organisasi ini konsisten bergerak di bidang sosial – budaya dan tidak berubah haluan ke bidang lain termasuk politik.

Budi Utomo mengubah langkah perjuangan ke bidang politik setelah Dr. Soetomo kembali dari Belanda dan mendirikan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Hal tersebut dikarenakan kedua organisasi ini awal mulanya didirkan oleh Dr. Soetomo.

Semasa di Belanda, Dr. Soetomo mendapatkan pengalaman memimpin Perhimbunan Indonesia yang bergerak di bidang politik. Maka dari itu, perpindahan Budi Utomo ke bidang politik bukanlah hal yang sulit. Perubahan haluan pergerakan ini juga didukung dengan seringnya musyarawah antar partai besar tentang memelihara keutuhan tenaga yang bergerak secara kooperasi.

Maka dari itu, pada Kongres Budi Utomo tanggal 24-26 Desember 1935 di Solo, terjadi penggabungan antara PBI dengan Budi Utomo dalam satu nama “Partai Indonesia Raya (PARINDRA).

Baca Juga

Pegerakan nasional yang muncul di Indonesia sejatinya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan luar. Pengaruh dari dalam merupakan pengaruh langsung yang diwakili oleh kaum intelektual dan terpelajar.

Kelahiran Budi Utomo membawa dampak yang sangat luas. Organsasi ini bergerak di bidang pendidikan yang kemudian menjadi pelopor kesadaran masyarakat dalam merintis perkembangan yang harmonis bagi negeri dan bangsa Hindia Belanda.

Budi Utomo juga memberikan penekanan pada pendidikan karena bidang ini merupakan alat penting untuk memajukan suatu bangsa. Budi Utomo juga meminta kepada pemerintah Hindia Belanda agar bisa memberikan bea siswa agar bisa belajar ke negeri Belanda.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA