Apa manfaat yang diperoleh pemerintah dengan adanya perkembangan usaha di sektor pariwisata

Manfaat pariwisata bahari, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar kawasan wisata secara langsung dan pemerintah daerah secara tidak langsung. Pemerintah daerah, mendapat pemasukan uang dari bea masuk di pelabuhan dan bandara. Sedangkan masyarakat, mendapat manfaat ekonomi dengan menjual cinderamata atau sebagai pemandu wisata.

Pariwisata bahari, merupakan bagian dari ekonomi kelautan (marine economy) yang merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Provinsi Bali misalnya, telah menjadikan pariwisata bahari sebagai sumber pendapatan daerah. Wisata bahari pulau Bali, sangat terkenal di luar negeri. Contohnya, wisata di Tanjung Benoa.

Baca Juga:

Pantai Tanjung Benoa merupakan pusat kegiatan olahraga air termasuk selam di Pulau Dewata. Di tempat ini Anda dapat melakukan kegiatan seru yang memacu adrenalin. Maklum saja, karakteristik ombak di pantai ini sangat tenang, cocok untuk olahraga air. Beberapa permainan yang seru yang dapat dicoba meliputi sea walker, wakeboard, donut boat, waterski, banana boat, jetski, flying fish, dan parasailing.

Selain kegiatan tersebut, Anda pun dapat menikmati kehidupan bahwa laut Pantai Tanjung Benoa dengan melakukan kegiatan snorkeling atau scuba diving. Dijamin liburan Anda selama di Bali menjadi momen yang menyenangkan dan tak terlupakan.

Di Benoa, terdapat pula lokasi konservasi penangkaran penyu yang dilindungi, tepatnya di Pulau Penyu.

Tiga manfaat pariwisata bahari bagi masyarakat adalah sebagai berikut:

Bermanfaat menyerap tenaga kerja 

Penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu faktor pendukung pembangunan ekonomi maritim yang dilakukan dengan tujuan antara lain untuk menciptakan pembangunan ekonomi secara merata di setiap tempat dan juga daerah.

Tenaga kerja di industri pariwisata bahari banyak terserap pada hotel dan juga biro perjalanan wisata. Juga pada tempat makan/kuliner, souvenir shop, tour guide, toko persewaan selancar dan lainnya.

Wisata bahari, menaikkan pendapatan masyarakat. Wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung akan berbelanja di sekitar kawasan wisata. Wisatawan asing, juga menukarkan mata uang asing yang mereka miliki sebelum kemudian membelanjakannya.

Bermanfaat meningkatkan pendapatan masyarakat 

Ada beberapa contoh langsung dari meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar karena industri bahari. Contohnya adalah wisata bahari di kawasan wisata mangrove Kolak Sekancil, wilayah konservasi Laguna Segara Anakan, Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dengan menanam lebih dari 1,2 juta pohon mangrove untuk kemudian dijadikan kawasan wisata, maka secara langsung bermanfaat untuk menaikkan pendapatan masyarakat sekitarnya.

Dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat sangat terasa, dengan hadirnya edu-wisata mangrove ini juga memberikan pendapatan kelompok pengelola yang kurang lebih 25 persen dan pendapatan rata-rata anggota sudah diatas UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten).

Dalam tiga tahun terakhir, pendapatan kelompok meningkat dari Rp 114 juta pada tahun 2017 menjadi Rp 163 juta (2018) dan Rp 183 juta (2019) dengan rata – rata omzet lebih dari 20 juta per bulan.

Menghasilkan devisa dari wisatawan yang berkunjung 

Pariwisata bahari akan memberikan dampak yang positif bagi setiap negara yang mengembangkannya. Pada saat ini banyak sekali negara-negara yang menjadikan industri pariwisata sebagai salah satu andalan utama dalam menghasilkan devisa negara, contohnya Thailand, Hawaii dan tentu Indonesia.

Data perkembangan pariwisata dunia menunjukkan bahwa pada saat terjadi resesi dunia awal tahun 1980-an, pariwisata tetap melaju baik dilihat dari jumlah wisatawan internasional maupun penerimaan devisa dari sektor pariwisata

Selain itu, pengembangan pariwisata bahari mempunyai dampak positif untuk tumbuh-bangkitnya jiwa dan budaya bahari yang dapat memberikan efek berganda dalam mendorong terwujudnya negara maritim yang tangguh.

Budaya bahari bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh terhadap wawasan bahari di seluruh lapisan masyarakat guna mengoptimalkan pembangunan kelautan nasional yang berkesinambungan dan lestari.

Baca Juga:

Budaya bahari memiliki peran penting dalam membangun bangsa yang berorientasi kelautan. Dengan budaya bahari, masyarakat Indonesia akan belajar keuletan, kerja keras, berjiwa pengusaha, gotong royong, menghargai perbedaan, dan cinta akan lingkungan.

Budaya bahari yang kuat akan menjadikan laut sebagai ruang hidup dan ruang juang, tempat belajar, berkarya, bekerja, berolah raga, dan berekreasi, serta mendidik masyarakat.

Tentu dibutuhkan dukungan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur dan akses dari dan ke pelabuhan agar mudah dicapai. Serta tak kalah penting, peran dari komunitas dan masyarakat lokal untuk dilibatkan sebagai mitra untuk menyambut wisatawan.

Sinergi berbagai pemangku kepentingan pariwisata juga harus tercipta agar dapat bersama-sama menumbuhkan pariwisata yang kreatif demi kemajuan bersama.

Pengembangan pariwisata bahari, harus berkelanjutan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat lokal, kearifan tradisional, kawasan konservasi perairan, dan kelestarian lingkungan.

Manfaat pariwisata bahari, juga bertujuan untuk pengelolaan sumber daya kelautan untuk pariwisata bahari secara berkelanjutan bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Focus Group Discussion Teknologi dan Kepariwisataan (Foto: Kemenpar)

Jakarta, Ditjen Aptika – Kehadiran teknologi berperan penting dalam mempermudah kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai hal, salah satunya sektor pariwisata. Perubahan perilaku wisatawan terlihat ketika search and share 70% sudah melalui perangkat digital.

“Terbukti bahwa teknologi dapat mempengaruhi dan membentuk cara seseorang dalam melakukan kegiatan wisata, mulai dari perencanaan perjalanan, saat dalam perjalanan, sampai dengan saat kembali dari perjalanannya,” ucap Fransiskus Xaverius Teguh, Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata, pada acara Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Teknologi dan Kepariwisataan, di Hotel Morrisey, Jakarta, Jumat (05/04/2019).

Teknologi merupakan salah satu variabel penguatan manajemen strategi pariwisata seperti tertuang dalam analisis PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology, Environment, dan Legal).

Tahapan penggunaan teknologi dalam melakukan perjalanan wisata antara lain:

  1. Perencanaan (Planning): Online Reservations
    Dewasa ini saat seseorang melakukan perjalanan, reservasi tiket pesawat hingga penginapan mayoritas menggunakan online reservation. Hadirnya aplikasi-aplikasi penunjang online reservation memberikan kemudahan dalam pemesanan sehingga sangat diminati oleh masyarakat di era digital ini.
  2. Dalam perjalanan (On The Road): Mobile Phone -> The best Co-pilot
    Hadirnya smartphone menjadi pemandu terbaik dalam melakukan perjalanan wisata. Saat seseorang berwisata ia bisa mendapatkan berbagai informasi hanya dengan smartphone yang dimilikinya. Mulai dari tempat wisata yang ingin dikunjungi, cara menuju ke tempat tersebut, tempat makan khas suatu daerah, hingga tempat belanja oleh-oleh dapat diketahui dengan smarphone yang kita miliki.
  3. Setelah Perjalanan (Post-Trip): Sharing is Living
    Maraknya media sosial saat ini merubah pola hidup masyarakat, saat ini share atau posting kegiatan kita menjadi kebiasan sehari-hari masyarakat Indonesia, tidak terkecuali saat kita sedang melakukan perjalanan wisata.

Dari tiga hal diatas dapat kita simpulkan bahwa hadirnya teknologi sangat penting dan tidak dapat ditolak dalam sektor pariwisata. Menteri Pariwisata Arief Yahya selalu mengatakan, “Saat ini industri dunia telah bergeser ke arah industri digital era 4.0, sehingga teknologi digital menjadi sebuah keniscayaan.”

Graphic Recorder FGD Teknologi dan Kepariwisataan.

Dalam industri bisnis pariwisata, ada program Wonderful Startup Academy yang merupakan program inkubasi untuk pengembangan dan percepatan startup yang khusus bergerak di bidang kepariwisataan. Tujuan WSA sendiri yaitu untuk menciptakan ekosistem digital tourism di Indonesia.

Acara FGD ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pariwisata melalui Asisten Deputi Manajemen Strategis Kementerian Pariwisata dengan litbang Kompas. (lry)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA