Apa maksud dan arti patung bambu buatan anis

Suara.com - Selama menjadi Walikota Jakarta, tidak sedikit monumen yang dibangun Anies Baswedan. Apa saja monumen yang dibangun Anies Baswedan?

Beberapa monumen yang dibangun Anies Baswedan tidak hanya menambah estetika kota Jakarta dan memperindah ruang publik. Meskipun pembangunan monumen itu tak lepas dari pro dan kontra tapi tujuannya juga untuk memeriahkan sebuah event.

Berikut ini beberapa monumen yang dibangun oleh Anies Baswedan.

1. Instalasi Batu Gabion

Baca Juga: 5 Fakta Tugu Sepatu di DKI Jakarta: Tujuan Dibangun hingga Vandalisme

Pada tahun 2020 lalu, instalasi Batu Gabion dipasang di kawasan Bundaran HI. Instalasi ini sendiri sebelumnya pernah dipasang pada acara perayaan malam tahun baru 2020.

Bentuknya terlihat sederhana, modern, dan minimalis. Tiga bronjong berisi bebatuan berdiri kokoh di sisi utara Bundaran HI pada awal 2020 lalu. Tanaman hias juga dipasang untuk memperindah instalasi ini.

Yang fantastis, total anggaran yang diperlukan untuk membuat instalasi ini adalah senilai Rp 150.000.000. Cukup besar bukan? Namun jika melihat makna di dalamnya, sepertinya cukup sepadan ya?

2. Tugu Sepatu

Penampakan bagian kiri Tugu Sepatu yang tidak terkena vanadlisme di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Minggu (19/9/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Hingga saat artikel ini dituliskan, rincian data yang menyebutkan mengenai anggaran yang digunakan belum bisa ditemukan. Instalasi ini sendiri dipasang di beberapa lokasi sekaligus, mulai dari kawasan Sudirman, dan beberapa lokasi lainnya.

Baca Juga: Tugu Sepatu di Jalan Sudirman Dipindahkan Untuk Dibersihkan Dari Coretan

Namun ternyata pemasangan tugu ini justru jadi ajang corat-coret aksi seni jalanan oleh oknum. Tak berselang lama, instalasi ini kemudian tak lagi terlihat. Padahal instalasi tugu ini sebenarnya disiapkan untuk menandai dimulainya Festival Kolaborasi Jakarta 2021.

Liputan6.com, Jakarta Pada Rabu malam 17 Juli 2019, instalasi seni bambu Getah Getih yang dibangun atas inisiatif Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya dibongkar. Instalasi seni yang sudah ada di bundaran HI sejak Agustus 2018 itu dibongkar karena kondisi bambu mulai rapuh.

Pembongkaran bambu Getah Getih tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Kedinasan DKI Jakarta Suzi Marsitawati. Suzi menuturkan bambu mulai rapuh karena efek cuaca. Daripada roboh, akhirnya dilakukan pembongkaran bambu Getah Getih.

"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh. Khawatir rubuh," kata Suzi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Menurut Suzi, bambu tersebut tidak bisa digunakan lagi. Untuk lahan bekas tempat bambu akan ditanami banyak tanaman hias sambil menunggu rencana pembangunan instalasi lain.

Bambu Getah Getih adalah instalasi seni kebanggaan Anies Baswedan. Menurut Anies, bambu Getah Getih itu memiliki filosofi yang menarik. Dibongkarnya instalasi seni satu ini sontak menjadi sorotan publik dan menuai beragam reaksi dari publik.

Selengkapnya, berikut Liputan6.com telah rangkum dari berbagai sumber fakta terkait bambu Getah Getih, Jumat (19/7/2019).

Perbesar

Instalasi bambu "Getih Getah" di Bundaran HI menjadi daya tarik pengunjung car free day, Jakarta, Minggu (19/8). Instalasi seni karya Joko Avianto itu dikelilingi warga yang hendak berfoto atau sekedar melihat-lihat. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Pada 15 Agustus 2018, instalasi bambu Getah Getih terpasang di bundaran HI. Instalasi bambu Getah Getih merupakan karya seniman Joko Avianto. Joko Avianto adalah lulusan S1 dan S2 seni patung Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Joko terkenal sebagai seniman yang mampu membuat bambu menjadi karya seni. Bambu Getah Getih menjadi salah satu karya seni Joko Avianto yang begitu estetis.

Perbesar

Instalasi bambu "Getih Getah" di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) menjadi daya tarik pengunjung car free day, Jakarta, Minggu (19/8). Sejumlah masyarakat beramai-ramai berswafoto di depan karya seni bambu itu. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Dalam pembuatan hingga pemasangan instalasi bambu Getah Getih rupanya menghabiskan dana yang tidak sedikit. Anggaran yang dihabiskan ialah Rp 550 juta.

Anggaran tersebut berasal dari 10 BUMD DKI dengan sistem konsorsium. Dengan dana yang cukup besar dan hanya bertahan 11 bulan saja, membuat Anies Baswedan banyak dikritisi netizen dan dianggap menghambur-hamburkan dana.

Perbesar

Warga beraktivitas dekat karya seni bambu bernama "Getih Getah" saat kegiatan Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (19/8). Pilinan bambu tersebut dibuat menyambut Asian Games 2018. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Saat meninjau bambu Getah Getih pada 15 Agustus 2018 silam, Anies menjelaskan bahwa bambu tersebut difungsikan untuk menambah estetika Jakarta serta sebagai simbol persatuan.

"Ada makna tersirat tentang kokoh tapi lentur, tegak tapi liat, kecil tapi raksasa, ribuan tapi menyatu, satuan tapi tak terserak. Karya bambu tersebut mengandung makna gagasan sebuah kesatuan dan persatuan yang terdapat dalam susunannya," ujar Anies seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka.com, Kamis (18/7/2019).

Perbesar

Pengunjung Car Free Day berfoto dengan latar belakang instalasi bambu "Getih Getah" di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (19/8). Karya seni Joko Avianto itu langsung diserbu dan menjadi objek foto baru bagi sejumlah masyarakat. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Seperti diketahui Indonesia menjadi tuan rumah ajang Asian Games XVIII. Sebagai salah satu bentuk penyambutan Asian Games XVIII dibangunlah instalasi bambu Getah Getih.

Selain itu, bambu Getah Getih memiliki pesan persatuan. Menurut Anies, dengan adanya karya seni tersebut bisa menjadikan inspirasi ke penjuru Tanah Air sebagai bentuk keberagaman ekspresi seni di Indonesia.

Perbesar

Instalasi bambu menghiasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (15/8). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beralasan pemasangan instalasi seni bambu tersebut dikarenakan bambu kerap kali dianggap tak bernilai oleh masyarakat. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Gubernur DKI Jakarta sangat bangga dengan instalasi seni bambu Getah Getih. Menurut Anies, bambu Getah Getih memiliki filosofi persatuan.

"Bentangan dan balutan bambu ini jadi pengirim pesan. Di tengah deretan beton tinggi yang cakarnya menggenggam tanah Ibu kota, hadir karya bambu yang lembut, sederhana tapi kompleks. Sebuah material trasidisional yang dibalut ilmu, kreativitas dan kemodernan.

Dengan rasa cinta dan kreativitas, bambu yang dianggap tak bernilai menjadi karya seni yang tak ternilai.

Bambu ini membentuk pesona seni yg menggerakkan. Membahanakan pesan dahsyat tentang bangsa kita. Pesan tentang kokoh tapi lentur, tegak tapi liat, kecil tapi raksasa, ribuan tapi menyatu, satuan tapi tak terserak. Itulah kita, bangsa Indonesia tercinta: 262 juta anak bangsa, 400-an suku bangsa, dan bercakap dalam 700-an bahasa. Sebuah bangsa yang dahsyat!

Di sini, dari gagasan, ribuan bambu ini membentuk sebuah kesatuan dan persatuan. Dari gagasan, jutaan anak bangsa ini membentuk kesatuan dan persatuan.

Mari kita sambut kembali saudara-saudara se-Asia dengan pesan persatuan, dengan kehangatan Indonesia, dan dengan kebanggaan bernegara," tulis Anies di akun Instagramnya @aniesbaswedan pada 15 Agustus 2018.

Perbesar

Petugas Dinas Kehutanan DKI Jakarta membongkar instalasi bambu Getah Getih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Kamis (18/7/2019) dini hari. Karya seni tersebut rencananya akan diganti dengan taman dan setelah dibongkar, bambu itu akan dibawa ke tempat pembuangan sampah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bambu Getah Getih yang berada di bundaran HI harus dibongkar pada  Rabu malam, (17/7/2019) untuk menghindari robohnya instalasi seni tersebut. Bambu Getah Getih baru berusia 11 bulan dan sudah rapuh karena cuaca. Menurut Kepala Dinas Kehutan DKI Jakarta, Suzi Marsitawati daripada bambu tersebut roboh, lebih baik dibongkar. Apalagi bambu tersebut juga sudah mulai rapuh. 

"Tidak dapat digunakan lagi. Sekarang ditanam border semak ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," ucap Suzi seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka, Kamis (18/7/2019).

Perbesar

Aktivitas pembongkaran instalasi bambu Getah Getih di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Kamis (18/7/2019) dini hari. Karya seni tersebut rencananya akan diganti dengan taman dan setelah dibongkar, bambu itu akan dibawa ke tempat pembuangan sampah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dibongkarnya bambu Getah Getih menimbulkan pro kontra di media sosial. Banyak netizen yang memberi tanggapan tentang peristiwa bambu Getah Getih. Berikut dua komentar yang dilansir dari media sosial Facebook dan Merdeka.com, Kamis (18/7/2019).

"Patung bambu tidak untuk di luar ruangan, bambu kena panas, hujan dan lembab ya hancurlah! Hilanglah uang rakyat Jakarta 550 juta...gue tiap tahun bayar pajak oiiiii!" tulis seorang netizen di Facebook.

"Gw pikir wkt baca biaya bikinnya 550 juta, tuh patung bambu udh pakai teknologi pengawetan yg canggih, spy gak berjamur, lapuk, dan disantap rayap. Gw pikir bs tahan 5 tahun. Gak tahunya cm 11 bulan," tulis seorang netizen dikutip dari merdeka.com. 

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA