Apa makna sebenarnya dari sebutan lebih baik dari seribu bulan

Jakarta -

Bulan Ramadhan telah memasuki bagian 10 malam terakhir. Umat Islam pun berbondong-bondong mencari Lailatul Qadar atau malam kemuliaan.

Ada banyak rahmat yang diturunkan oleh Allah di malam itu. Dalam Quran surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT berfirman keistimewaan Lailatul Qadar dibanding malam yang lainnya adalah lebih baik daripada seribu bulan.

Arab: لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Latin: lailatul-qadri khairum min alfi syahr

Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

Dikutip dari Aljazeera, tak ada yang tahu pasti tanggal turunnya malam Lailatul Qadar. Tetapi, malam kemuliaan itu diyakini berlangsung di salah satu hari pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Ada banyak umat Islam yang percaya Lailatul Qadar terjadi di malam hari ke-27 bulan Ramadhan atau tanggal ganjil. Ini mengacu pada hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda Lailatul Qadar terjadi di malam ganjil.

"Cari lah malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan."

Keutamaan Lailatul Qadar lainnya adalah waktu turunnya Al Quran melalui Nabi Muhammad SAW. Setelah malam itu, Rasulullah terus menerima wahyu Al Quran selama 23 tahun.

Dalam surat Al-Qadar ayat 1, Allah SWT berfirman,

Arab: اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Latin: innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

Untuk mencari malam Lailatul Qadar, umat Islam di seluruh dunia biasanya pergi ke masjid dan melaksanakan sholat dan ibadah lainnya. Bahkan, di Palestina, puluhan ribu umat Islam mengunjungi Masjid Al-Aqsa untuk berdoa di malam Lailatul Qadar.

Selain itu, di Mekah dan Madinah, ratusan ribu orang mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk beribadah dan mencari malam Lailatul Qadar.

Namun di tahun ini, sebagian masjid di seluruh dunia ditutup sehingga umat Islam disarankan untuk beribadah dari rumah. Hal ini guna mencegah penyebaran virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.

(pay/erd)

Rahasia lailatul qadar sering tak ditentukan agar umat bersungguh-sungguh beramal.

Ahad , 03 Jun 2018, 19:10 WIB

Foto : MgRol_93

Ilustrasi Malam Lailatul Qadar

Rep: Lida Puspaningtyas Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lailatul Qadar adalah malam yang dinantikan oleh setiap umat Islam di bulan Ramadhan. Meski demikian, malam yang disebut malam yang lebih baik dari seribu bulan ini masih terus menjadi misteri.

Dalam QS Al-Qadr: 1-3, Allah SWT berfirman tentang keberadaan Lailatul Qadar. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al Qadr 1-3).

Dikutip dari buku Fikih Islam dari H. Sulaiman Rasjid, dengan ayat-ayat tersebut teranglah bahwa yang dimaksud dengan kelebihan malam qadar itu adalah gandanya pahala amal ibadah melebihi biasanya. Berlipat ganda pahala diperhitungkan sampai 29.500 kali karena ganjaran tersebut lebih dari ibadah seribu bulan.

Selain lebih baik untuk beribadah, malam ini juga baik untuk melantunkan doa pada Allah SWT. Sabda Rasulullah SAW dari Aisyah, ia berkata:"Saya bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana jika saya ucapkan pada malam itu?" Jawab beliau "Ucapkanlah olehmu: Ya Allah, sesungguhnya Engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kiranya kesalahanku"" (Riwayat lima hadist, kecuali Abu Dawud dan Tarmizii menilainya sahih).

Dalam menentukan malam qadar, timbul beberapa pendapat dari para ulama. Yang lebih kuat diantara pendapat-pendapat ialah lailatul qadar jatuh pada malam ganjil sesudah tanggal dua puluh bulan Ramadhan. Seperti malam ke 21, 23, 25, 27, 29 dan yang lebih masyhur ialah malam 27 Ramadhan.

Sabda Rasulullah SAW dari Ibnu Umar,"Rasulullah SAW telah berkata "Barang siapa yang ingin menjumpai malam qadar, hendaklah ia mencarinya pada malam dua puluh tujuh" (Riwayat Ahmad dengan sanad yang sahih).

Meski demikian, rahasia malam qadar sering tidak ditentukan. Yaitu supaya orang-orang bersungguh-sungguh beramal karena mengharap-harapkannya. Wallahualam.

  • lailatul qadar
  • malam seribu bulan
  • malam lailatul qadar
  • ramadhan

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

RAMADAN adalah karunia yang istimewa dari Allah SWT untuk umat Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya ada sebuah malam yang mulia, yaitu Lailatul Qadar.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan." (QS Al Qadr: 1)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

Allah menurunkan Alquran pada malam yang nilainya, "... Lebih baik dari seribu bulan.” (QS Al Qadr: 3)

Lantas, Apa istimewanya malam tersebut? Malam yang sebagian waktunya Allah turunkan kalam-kalam suci dari lauhul mahfuzh. Malam yang bila seorang Mukmin bersentuhan walau hanya sesaat saja dengan Alquran, maka nilainya seperti beribadah seribu bulan atau melebihi waktu 30 ribu malam atau melebihi usia 83 tahun 4 bulan.

Hal tersebut merupakan ganjaran atau kebaikan tak terbatas. Bisa jadi Allah SWT mengaruniakan seseorang dengan kebaikan 2.000, 3.000, 10 ribu, atau 100 ribu malam. Hanya Allah saja yang tahu kelebihan malam itu.

Para pakar Bahasa Arab menganalisis istilah "malam" tersebut dibandingkan dengan "bulan". Seharusnya perbandingan yang selevel adalah malam dibandingkan dengan malam atau bulan dibandingkan dengan bulan. Namun kenyataannya Allah tidak mengatakan malam itu lebih baik dari seribu malam. Hal tersebut berarti makna “malam” lebih personal dibandingkan dengan “bulan” yang lebih mengesankan komunal.

Maka, seseorang yang kualitas interaksinya dengan Alquran baik, maka ia akan melebihi kualitas seribu komunitas, bukan hanya seribu individu. Satu komunitas bisa jadi beranggotakan puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan orang.

Orang-orang ini nantinya akan menjadi orbit keberkahan Allah di bumi sebelum mereka dapatkan keberkahan di akhirat, syafaat Allah melalui Alquran. Maka, seorang Mukmin yang tenggorokannya dilewati oleh huruf-huruf Alquran tentu lebih baik dari tenggorokan-tenggorokan lainnya. Satu hurufnya saja diberi insentif ukhrawi berupa 10 kebaikan. Telinga yang mendengarkannya, lebih baik dari telinga yang menjauh darinya. Mata yang membacanya, lebih baik dari mata yang menghindarinya. Kemudian, ia teteskan air mata karena mendengarkan, melihat, dan membacanya.

Air mata kesyahduan. Ada pula ketakutan, pengharapan, serta kenikmatan. Ada seribu makna tak terungkap dengan kata-kata. Itulah kenikmatan bersentuhan dengan keberkahan.

Seorang Mukmin yang seluruh hidupnya selalu bersentuhan dengan Alquran, dadanya menjaga dan menghafalnya, perilakunya mencerminkan Alquran, orang seperti ini lebih baik dari seribu komunitas kumpulan orang-orang yang tak pernah bersentuhan dengan keberkahan itu.

Abu Musa Al Asy'ari meriwayatkan sabda Rasulullah SAW:

“Perumpamaan seorang Mukmin yang membaca Alquran seperti buah Utrujjah, baunya harum dan rasanya enak. Sedang orang Mukmin yang tak suka membaca Alqr'an bagaikan buah Tamr, tak ada baunya dan rasanya manis..." (HR Bukhari Muslim)

Ustadz Dr Syaiful Bahri, MA

Anggota Korps Da'i PKPU

(ton)

Allah berfirman dalam Surah Al Qadr ayat 1-3 yang artinya, “Aku turunkan Alquran pada malam Lailatul Qadar, dan apakah itu malam Lailatul Qadar? Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. al-Qadar: 1-3)

Lalu apa sebenarnya makna Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan? Dikutip dari laman Lirboyo pada Rabu (13/5/2020), jika melihat secara tekstual, yang dimaksud seribu bulan adalah 83 tahun.

Namun kebanyakan kalangan ahli tafsir memiliki pandangan lain jika yang dimaksud dengan “lebih baik dari seribu bulan” adalah seribu bulan yang tanpa Lailatul Qodar di dalamnya.

Adapula yang mengatakan jikalau “seribu bulan” dalam Surat Al-Qadr adalah sebuah bahasa majaz untuk menyampaikan waktu yang tak terbatas, sesuai kebiasaan dalam literatur Arab. Orang Arab biasa menggunakan kata seribu, namun maksudnya adalah bilangan yang sangat banyak hingga tak mampu dihitung.

Lebih lanjut perlu diketahui, selain lebih baik dari seribu bulan, keutamaan lain dari malam Lailatul Qadar adalah pada waktu itu para malaikat turun ke dunia atas kehendak Allah SWT.

Baca Juga: Virtual Photoshoot di Rumah Aja, Ria Miranda Cantik Berhijab

Kemudian malaikat akan mendoakan dan mengamini siapa saja orang mukmin yang ditemui tengah berdoa atau beribadah kepada-Nya.

Amalan apapun yang dilakukan di malam Lailatul Qodar ini, akan dilipat gandakan pahalanya. Sesuai yang disampaikan Imam Sufyan Al-Sauri, “Sampai kepadaku dari Mujahid RA. bahwa malam Lailatul Qodar lebih baik dari seribu bulan. Yaitu, amalan-amalan, puasa, dan ibadah yang dilakukan pada malam itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Tafsir Ibn Katsir, VIII/427)

Baca Juga: Ustadz Oemar Mita: Tidak Ada Penipu Paling Ulung Kecuali Segenggam Dunia

Artinya mulai dari salat tarawih yang kita lakukan, salat tahajud, witir, hajat, dan bacaan Alqurannya, semua lebih baik daripada seribu bulan. Dalam salah satu hadis disebutkan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ – أَيْ الْعَشْرُ الْأَخِيرَةُ مِنْ رَمَضَانَ – شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ (متفق عليه)

“Nabi SAW apabila sudah memasuki sepuluh –maksudnya sepuluh hari terakhir Ramadhan- beliau ‘mengencangkan ikat pinggangnya’, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhori dan Muslim) WaAllahu a’lam.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: //muslim.okezone.com/alquran

(abp)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA