Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Perpindahan tongkat estafet [image by www.satujam.com], |
- Penerima berangkat terlambat.
- Penerima berangkat terlalu cepat.
- Penerima lari tidak dengan kecepatan maksimal.
- Penerima lari terlalu ke kanan.
- Penerima mengacungkan tangan yang keliru.
- Penerima mengacungkan tangan yang goyang.
- Penerima lari dengan menoleh ke kanan/ke kiri.
- Penerima lari berbelok-belok, tidak lurus.
- Pemberi mengayunkan tongkat dengan tangan yang salah.
- Pemberi tidak memberi aba-aba “Ya“, pada waktu akan mengayunkan tongkat.
- Pemberi mengayunkan tongkat bersama-sama dengan memberi aba-aba “Ya“.
- Pemberi lari terlalu ke kiri.
- Pemberi mengayunkan tongkat kurang tepat pada tangan si penerima.
- Pemberi mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayunkan tongkat.
- Pelari pertama mencuri start dua kali.
- Pelari melakukan pindah lintasan yang menguntungkan.
- Pelari mengganggu pelari lain, misalnya memotong lintasan lain setelah melakukan wissel.
- Pergantian tongkat yang telah melewati daerah wissel.
- Tongkat jatuh selama pergantian, dan penerima sudah melewati batas pergantian, kemudian kembali mengambilnya.
- Tongkat jatuh , dan diambilkan oleh orang lain yang bukan regu estafet.
- Mengganti anggota regu yang pernah lari.
- Memasuki garis finish tanpa membawa tongkat.
- Tidak berhasil memasuki garis finish.
Sumber pustaka: Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3/Budi Sutrisno, Muhammad Bazin Khafadi Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.
Postingan Terkait:
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Pelari Indonesia Dewi Ayu Agung Kurniyanti (No.348) beradu kecepatan dengan para pelari lainya saat babak final lari estafet 4x400 meter Putri Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018). Pada pertandingan ini tim pelari estafet Indonesia gagal meraih medali.
KOMPAS.com - Lari estafet atau lari sambung merupakan salah satu nomor cabang olahraga atletik kategori lari.
Mengutip dari buku Atletik (2020) karya Dr. Tatang Muhtar, M.Si dan Riana Irawati, M.Si, lari estafet adalah lomba lari beregu dengan cara pembagian jarak tempuh di antara para peserta dari regu yang bersangkutan.
Peserta lari estafet diwajibkan membawa dan menyerahkan tongkat atau bendera ke pelari selanjutnya.
Sama seperti cabang olahraga lain, lari estafet juga terdapat peraturan yang tentu saja wajib ditaati setiap atlet.
Baca juga: Mengapa Atletik Disebut Mother of Sport?
Aturan berlomba pada nomor lari estafet secara sederhana bertujuan memberi tugas pada sebuah tim untuk membawa tongkat hingga garis finis secara beraturan.
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Pelari Indonesia Dewi Ayu Agung Kurniyanti (No.348) dan Ulfa Silpiana (No.362) beradu kecepatan dengan para pelari lainya saat babak final lari estafet 4x400 meter Putri Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018). Pada pertandingan ini tim pelari estafet Indonesia gagal meraih medali.
Berdasarkan rangkuman peraturan dari Badan Atletik Dunia, terdapat sejumlah poin penting dalam perlombaan lari estafet.
Salah satunya, sebuah tim secara otomatis terkena diskualifikasi apabila kehilangan tongkat estafetnya ketika berlari menuju garis akhir.
Selain itu, masih ada lagi yang membuat satu tim bisa didiskualifikasi jika melakukan pelanggaran seperti berikut.
Baca juga: Nomor-nomor Lari Estafet
- Pada lari estafet pelari dinyatakan diskualifikasi apabila pada saat memberi tongkat, pelari kehilangan tongkat yang dibawanya ketika berlari entah itu jatuh atau alasan lain.
- Melakukan teknik mengoper tongkat dengan tidak benar.
- Kesalahan dalam melakukan awalan lari lebih dari sekali.
- Menyalip pelari lawan dengan cara tidak benar.
- Mencegah pelari lawan untuk menang.
- Dengan sengaja menghalangi, melintasi lapangan dengan tidak benar atau bertujuan untuk mengganggu pemain lawan.
Baca berita berikutnya
ANTARA FOTO/INASGOC/ANDIKA WAHYU
Pelari Indonesia Fadlin (kanan) menyerahkan tongkat kepada Lalu Muhammad Zohri pada babak final Lari Estafet 4x100m Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Kamis (30/8/2018). Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara mencatatkan waktu 38,77 detik sekaligus mempersembahkan medali pertama Indonesia dari nomor 4 x 100 meter sejak tahun 1966.
KOMPAS.com - Lari estafet merupakan salah satu nomor dalam olahraga lari yang dilombakan pada ajang Olimpiade.
Menurut Encyclopaedia Britannica, lari estafet atau sering disebut lari sambung adalah suatu perlombaan lari yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting oleh satu tim.
Dalam satu regu atau tim lari estafet terdapat empat orang pelari yaitu pelari pertama (1), kedua (2), ketiga (3), dan keempat (4).
Ciri lari estafet yang tidak ada pada nomor lari lainnya adalah gerakan memindahkan tongkat dari pelari sebelumnya ke pelari selanjutnya.
Baca juga: Lari Jarak Menengah: Pengertian dan Peraturan Dasar
Proses memindahkan tongkat tersebut dilakukan sambil berlari cepat.
Pada ajang Olimpiade musim panas, nomor lari estafet yang dilombakan adalah 4x100 meter dan 4x400 meter.
Teknik Dasar Lari Estafet
Dalam buku Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari (2018) karya Suratmin, teknik dasar lari estafet meliputi teknik awalan (start), teknik pergantian tongkat, dan teknik finis.
Dalam lari estafet dipisahkan ke dalam dua bagian yakni start jongkok dan melayang oleh pelari yang berbeda.
Start jongkok dilakukan pelari pertama dalam setiap regu, sedangkan penerima tongkat berikutnya hingga anggota regu terakhir melakukan start melayang.
Baca juga: Sejarah Lari Jarak Jauh
- Teknik pergantian tongkat
Pergantian tongkat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya harus dilakukan dalam zona penyerahan atau exchange zone dengan panjang sekitar 20 meter.