Apa itu tari tradisional klasik dan contohnya?

Tari klasik adalah tarian yang mengalami perkembangan di suatu wilayah kerajaan sejak jaman dahulu. Tarian ini melewati proses pewarisan turun temurun, mulai dari kaum bangsawan hingga punya peran sebagai tradisi erat pada kehidupan masyarakat secara umum.

Jenis tarian ini memang tidak boleh mengalami perubahan karena bisa mengubah makna dari pertunjukannya. Tari klasik merupakan tari tradisional yang dapat dibedakan dengan jenis lain berdasarkan gerakan, asal-usul, serta tujuan penyelenggaraan kesenian tersebut.

Ciri-Ciri Tari Klasik

Mungkin ada yang beranggapan bahwa tari klasik juga harus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini tidak berlaku karena bisa jadi mengubah makna filosofis yang sudah ada sejak lama. Fokus para pendahulu memang mempertahankan keaslian dan nilai-nilai yang melekat di dalamnya.

Berdasarkan arah sekaligus peran tari klasik, biasanya tari ini ditunjukkan ketika menyambut tamu hingga pengukuhan pimpinan di lingkup keraton. Secara umum, tarian klasik punya ciri khas tertentu yang dapat menonjolkan dari jenis tari lainnya. Berikut ciri dari tari klasik adalah:

  • Punya pedoman berdasarkan nilai pakem tertentu. Sifatnya tidak bisa diubah karena berpeluang merusak aspek tertentu dari tarian klasik tersebut.
  • Busana atau pakaian yang digunakan oleh penari punya ciri khas lebih mewah. Pakaian ini identik dengan busana yang sering dikenakan pihak-pihak bangsawan atau petinggi kerajaan.
  • Penari juga memperoleh riasan yang apik dan ayu berdasarkan tema atau pembawaan kisah tarian klasik bersangkutan.
  • Memiliki makna atau filosofi yang lebih mendalam karena punya asal-usul kisah pada zaman kerajaan.
  • Memanfaatkan berbagai model properti untuk mendukung latar suasana sekaligus alur tarian klasik sesuai terjadinya peristiwa tertentu.

Contoh Seni Tari Klasik

1.   Tari Bedhaya

Tari klasik yang satu ini berasal dari daerah Jawa. Biasanya, tari bedhaya menjadi pertunjukkan dari kalangan Keraton Surakarta sebagai pewaris tahta dari Kerajaan Mataram. Penari perempuan yang menampilkan kegemulaian disertai alunan tembang dari gamelan jawa.

Pementasan tarian klasik ini terkadang membutuhkan syarat khusus. Beberapa di antaranya adalah penari tidak boleh sedang menstruasi, perlu berpuasa terlebih dahulu, hingga harus memenuhi syarat harus perawan.

2.   Tari Gambir Anom

Merupakan tarian yang berasal dari wilayah Surakarta, Jawa Tengah. Meskipun sejarahnya tidak banyak diulas, ternyata kesenian ini sudah ada sejak Kasunanan Surakarta hingga Kesultanan Yogyakarta.

Tari ini mengisahkan Irawan, putra Arjuna yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Selain menunjukkan gerakan lembut dan lemah gemulai, ternyata ada beberapa gerakan pantomim yang dapat ditemui oleh penonton.

Ketika dimanfaatkan sebagai acara penghormatan, penari bertugas mengalungkan properti sampur kepada tamu kehormatan. Makna yang sarat akan tarian klasik ini adalah penyampaian petuah bagi para pemuda yang jatuh cinta di masa remaja.

3.   Tari Bondan

Tari klasik adalah seni yang lekat dengan nilai sejarah, begitu pula tari bondan. Ciri yang menonjol dari tarian ini adalah pemakaian properti yang unik. Beberapa di antaranya payung kertas, kendil, hingga boneka bayi yang akan digendong oleh para penari.

Sejarah menyatakan bahwa tari bondan harus dipentaskan oleh kembang desa untuk menunjukkan makna pencarian jati diri. Tidak hanya cantik secara fisik, perempuan juga harus memiliki keterampilan mengasuh serta membesarkan anak-anaknya.

Terdapat tiga jenis tari bondan, yaitu bondan tani, bondan mardisiwi, serta bondan cibogo. Selama pertunjukkan, tari bondan akan diiringi dengan alunan nada dari gending.

4.   Tari Dolalak

Nama dolalak dari tarian ini diambil dari nada ‘do’ dan ‘la’ karena pementasan dilakukan bersama dua kenong yang memainkan dua nada utama tersebut. Tari klasik ini berasal dari wilayah Purworejo di Jawa Tengah.

Menariknya, tarian ini bukan menjunjung nilai sejarah atau budaya tradisional. Tarian ini bisa lahir akibat kesaksian pribumi ketika para penjajah beristirahat saat peperangan kemudian minum-minum sambil berpesta.

Hal inilah yang memicu ciri khas busana layaknya serdadu kolonial dari Perancis dan Belanda. Dengan beragam gerakan tari selama pertunjukkan berlangsung, biasanya tari dolalak punya durasi hingga 5 jam.

Dahulu, tarian ini biasa dimainkan oleh laki-laki. Seiring berkembangnya waktu, perempuan juga menjadi penampil ulung ketika tarian ini telah menjadi ikon khas dari Purworejo.

5.   Tari Piring

Tari piring adalah tarian asli dari Suku Minangkabau sebagai budaya asli yang sudah ada sejak 12 Masehi. Dahulu, tarian ini punya latar belakang sebagai tarian persembahan untuk dewa karena telah melimpahkan hasil panen yang telah diberikan.

Seiring perkembangannya, tari piring punya fungsi hiburan ketika ada acara-acara adat maupun pernikahan. Gerakan-gerakan yang terdapat di dalamnya cenderung mengkombinasikan seni akrobat, punya kesan indah, dan selaras.

Secara keseluruhan, tari piring ikut menunjukkan tahapan yang dilakukan ketika membudidayakan tumbuhan padi. Hal ini erat hubungannya dengan mata pencaharian masyarakat Minang di masa lalu.

Akhir Kata

Tari klasik adalah serangkaian seni yang dapat ditemui merangkum kekayaan Indonesia di bidang tari. Kegunaan yang melekat pada tari dilengkapi dengan makna yang terkandung di dalamnya. Pelestarian tari klasik ini menjadi suatu upaya yang harus terus diwariskan dari waktu ke waktu.

Ragam bentuk kebudayaan tiap daerah dapat juga kita lihat dalam pementasan seni tari, perbedaan tari daerah berdasarkan jenis tariannya seperti tari tradisional, tari kreasi baru dan tari klasik. Jika dilihat dari bentuk pementasannya tari dibedakan lagi kedalam jenis tari kelompok, tari tunggal dan tari berpasangan.

Pada pembasan ini anda akan memahami contoh tarian tradisional, tari klasik dan tarian kreasi baru, juga menurut gerakan atau koreografi apakah ditarikan secara berkelompok, tunggal dan berpasangan.

1. Perbedaan atau Jenis Tari Khas Daerah

Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari tradisional (tari rakyat), tari tradisional klasik (tari Klasik), dan tari kreasi baru (tari kreasi). Sedangkan berdasarkan koreografi dan pementasan nya, jenis tari dibedakan menjadi:

a. Tari Tunggal (Sendiri) : Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan.
b. Tari Berpasangan (Duet) : Tari berpasangan adalah tari yang diperagakan oleh dua orang secara berpasangan.
c. Tari Kelompok (Group) : Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari dua orang.

Setelah mengetahui perbedaan tari diatas, dapat kita ambil poin bahwa sebuah pertunjukan tari tunggal bisa saja berasal dari jenis tari tradisional atau tari kreasi baru juga bisa dari tarian rakyat klasik. Begitu juga untuk pementasan tarian berkelompok dan tarian berpasangan.

2. Pengertian dan Contoh Tari Tradisional

Jenis tari tradisional sangat banyak menyebar di Indonesia di setiap daerah dengan karakteristik masing-masing daerah. Tarian tradisional merupakan sebuah tarian yang sudah lama keberadaannya dan diwariskan secara turun temurun.

Ciri-ciri tarian tradisional biasanya mengandung nilai filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional, formasi, busana dan tatarias nya khas daerah dan hingga kini tidak banyak berubah.

Sebagai contoh jenis tari tradisional adalah:

  • Tari Seudati dari Aceh
  • Tortor dari Sumatera Utara
  • Tari Suanggi Papua Barat
  • Tarian Sajojo dari Papua dan masih banyak lagi yang menyebar di seluruh Nusantara
Gambar Tari Tradisional Suanggi Papua Barat (pinterest/tari suanggi)

4. Pengertian dan Contoh Tari Kreasi

Tari Kreasi adalah jenis tarian yang lepas dari standar tari yang baku dan dirancang menurut kreasi penata tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya. Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul istilah tari modern atau disebut juga tari kreasi baru.

Beberapa turunan dari tari kreasi baru seperti tari kreasi baru berpolakan tradisi, berpolakan non tradisi dan kreasi kontemporer berikut contoh tari kreasi:

  • Tari Yospan – Merupakan kontemporer penggabungan dari dua tarian rakyat papua yaitu Yosim dan Pancar
  • Kemudian ada Tari Banjar Kemuning dari Sidoarjo Jawa Timur
  • Tari Kupu-Kupu asal Bali

5. Pengertian dan Contoh Tari Tradisional Klasik

Tari Klasik Kuda Lumping (img source:wikipedia)

Berikutnya ada jenis Tari tradisional klasik atau tari rakyat klasik yang dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana. Aturan tarian biasanya baku atau tidak boleh diubah lagi.

Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah seperti bagsawan dimasa lampau. Fungsi tari tradisonal klasik biasanya sebagai sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan Istana.

Berikut Contoh Tari Tradisional Klasik:

  • Tari Piring dari Sumatera Barat
  • Dari Aceh ada Tari Saman
  • Tari Kuda Lumping Ponorogo
  • Lalu ada Tari Gambir Anom dari Surakarta Jateng

6. Pengertian, Perbedaan dan Contoh Tari Kelompok

Pertunjukan tari kelompok atau Group tari adalah tari yang diperagakan banyak personi tari atau lebih dari dua orang. Dalam hal ini tari kelompok bisa saja berasal dari tari tradisional, klasik maupun tari kreasi. Ciri khas tari kelompok adalah terdiri dari penari yang berjumlah banyak atau lebih dari dua penari.

Contoh tari kelompok:

  • Tari Saman dari Aceh
  • Tortor dari Sumatera Utara
  • Tari Cangget asal Lampung
  • Tari Makan Sirih asal Riau

BACA JUGA: 34 Contoh tari kelompok beserta asal daerahnya

Tari Kelompok Makan Sirih khas Riau (img via pinterest)

7. Pengertian dan Contoh Tari Tunggal

Arti dari Tari tunggal adalah sebuah pertunjukan tari yang di perankan tunggal atau diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Berikut contoh tari tunggal yang ada di Indonesia:

  • Tari Tunggal Topeng Kelana Berasal dari Jawa Barat
  • Gatotkaca Berasal dari Jawa Tengah
  • Tari Kancet Ledo berasal dari Dayak, Kalimantan Timur

Lebih banyak ragam tari Tunggal bisa merujuk artikel kami sebelumnya pada”11 Contoh Tari Tunggal“‘

8. Pengertian dan Contoh Tari Berpasangan

Agar lebih memahami perbedaan jenis tari berpasangan, biasanya tari berpasangan diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Kami rasa sangat mudah dibedakan antara tunggal dan berpasangan menurut jumlah penarinya.

Berikut Contoh Tari Berpasangan:

  • Tari Srikandi Mustakaweni dari Jawa Tengah – Ditarikan dua penari wanita atau sepasang. (Sepasang Wanita)
  • Tari Ulu Ambek dari Sumatera Barat – Pertunjukan tari berpasangan oleh Laki-laki atau duet. (Sepasang Pria)
  • Rama dan Shinta dari Jawa Tengah – Tari berpasangan antara Pria dan Wanita (Sepasang wanita dan Pria)
  • Seni Tari Buja Kadanda – Lombok NTB (Sepasang Pria)
Tari Berpasangan Srikandi (img via doksen.isbi.ac.id)

Akhir Kata terkait Perbedaan Tari Tradisional, Tari Klasik dan Tari Kreasi

Semoga artikel ini bisa difahami dan bermanfaat bagi para pembaca sekalian, sekiranya ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan mohon dikoreksi, thanks.

Referensi Bacaan:

  • id.wikipedia.org/wiki/Tari_rakyat
  • repositori.kemdikbud.go.id/13202/1/TARI%20YOSIM%20PANCAR.pdf

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA