Apa hukum tajwid pada kutipan ayat yang bergaris bawah berikut إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ

Hukum bacaan tajwis Surat An Nisa ayat 59. (Foto: Reuters)

Kastolani Jumat, 15 Oktober 2021 - 19:49:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Ada 21 Hukum bacaan tajwid Surat An Nisa ayat 59. Hukum bacaan tajwid itu di antaranya Mad Jaiz Munfashil, Mad Thobii, Mad Badal, Alif Lam Syamsiyah dan Alif Lam Qomariyah. Selain itu, Idzhar syafawi, ikhfa haqiqi, tafkhim dan tarqiq dan idgham bighunnah.  

Alquran Surat An Nisa Ayat ke 59 ini berisi tentang perintah Allah SWT kepada orang-orang yang beriman untuk menaati Allah dan Rasul-Nya, serta ulil amri atau pemimpin.

An-Nisa artinya Wanita. Termasuk surah Madaniyyah yakni yang diturunkan di Kota Madinah saat Nabi SAW hijrah. Surat An Nisa berjumlah 176 ayat. Surat An Nisa ini turun sesudah surat Al-Mumtahanah. 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

BACA JUGA:
Contoh Hukum Bacaan Ikhfa Syafawi

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً (59).

Latin: Yaa Ayyuhalladziina Aaamanuu athii'ullaaha wa athiiurrasuula wa ulilamri minkum Faingtanaa za'tum fii syayin farudduuhu ilallahi warrasuuli in kuntum tu'minuuna billahi wal yaumil aaakhiri dzaalika khoirun wakhsanu ta wiilaa.

BACA JUGA:
Contoh Hukum Bacaan Mad Badal

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Ra-sul-Nya, dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya.

Berikut hukum bacaan tajwid Surat An Nisa Ayat ke 59:

1. Mad Jaiz Munfashil yakni dibaca panjang dua atau empat harokat. Terdapat pada kalimat ( يَا أَيُّهَا) karena ada huruf mad thabi’i bertemu dengan huruf hamzah [ ء ] di lain kalimat. 

2. Mad Thobii terdapat pada kalimat (الَّذِينَ). Disebut Mad Thobii karena ada harokat kasroh bertemu ya mati dan dibaca panjang 2 harokat.

3. Mad Badal terdapat pada kalimat (آمَنُوا). Dihukumi Mad Badal karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat.

4. Lam Tafkhim terdapat pada kalimat (اللَّهَ) karena terdapat tanda baca dhommah sebelum lafal lam jalalah للَّهَ. Cara membacanya ditebalkan

5. Al Syamsiyah terdapat pada kalimat (الرَّسُولَ) karena terdapat huruf ال bertemu dengan huruf ر. cara membacanya dimasukan ke huruf ر

6. Al Qomariyah terdapat pada kalimat (الْأَمْرِ ) karena terdapat huruf ال bertemu dengan huruf م.  Cara membacanya harus terang dan jelas.

7. Idzhar Syafawi terdapat pada kalimat (الْأَمْرِ ) karena terdapat huruf mim mati atau sukun bertemu dengan huruf ra (ر). Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

8. Ikhfa Haqiqi terdapat pada kalimat (مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ). Alasannya dibaca Ikhfa haqiqi karena ada nun mati bertemu dengan salah satu huruf hijayah Kaf ( ك). Cara membacanya samar-samar. Selain itu, terdapat nun mati bertemu dengan huruf ت.

9. Idzhar Syafawi terdapat pada kalimat (تَنازَعْتُمْ فِي) karena ada huruf mim mati atau sukun bertemu dengan huruf Qaf (ق). Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

10. Mad Layin terdapat pada kalimat (شَيْءٍ ) sebabnya ada tanda baca fatkhah bertemu dengan huruf Ya (ي) mati. Cara membacanya sekdar lunak dan lemas.

11. Ikhfa Haqiqi terdapat pada kalimat (فَرُدُّوهُ) sebabnya ada kasrah tain bertemu dengan huruf ق. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ق.

12. Lam Tafkhim terdapat pada kalimat (اللَّهِ ) sebab ada tanda baca dhommah sebelum lafal للَّهَ. Cara membacanya ditebalkan.

13. Al Syamsiyah terdapat pada kalimat (وَالرّ) karena ada huruf ال bertemu dengan huruf ر. cara membacanya dimasukan ke huruf Ra  (ر).

14. Ikhfa haqiqi terdapat pada kalimat (إِنْ كُنْتُمْ) karena ada nun mati bertemu dengan huruf ك dan nun mati bertemu huruf ta (ت). Cara membacanya samar-samar.

15. Lam Tarqiq atau dibaca tipis terdapat pada kalimat (بِاللَّهِ) karena ada tanda baca kasrah sebelum lafal اللَّهَ. 

16. Al Qomariyah karena ada huruf ال bertemu dengan huruf  Ya (ي). Terdapat pada kalimat (وَالْيَوْمِ) Cara membacanya harus terang dan jelas.

17. Mad Layin terdapat pada kalima (الْيَوْمِ) karena ada harokat fatkhah bertemu dengan huruf و mati. Cara membacanya sekedar lunak.

18. Mad Badal atau ganti terdapat pada kalimat (الْآخِرِ). Alasannya karena ada huruf [ ء ] bertemu dengan huruf mad dalam satu kata. Cara membacanya panjang 2 harakat.

19. Mad Layin terdapat pada kalimat (خَيْرٌ) karena ada harokat kasroh bertemu huruf Ya. Cara membacanya sekedar lunak.

20. Idgham Bigunnah atau dibaca dengung terdapat pada kalimat (خَيْرٌ وَ) karena ada dhammahtain bertemu dengan huruf و. 

21. Mad Iwadh dibaca panjang dua harokat terdapat pada kalimat (تَأْوِيلًا) karena ada mad thobii di akhir kalimat.

Tafsir Kemenag Surat An Nisa Ayat ke 59

Ayat ini memerintahkan agar kaum Muslimin taat dan patuh kepada-Nya, kepada rasul-Nya dan kepada orang yang memegang kekuasaan di antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum. 

Untuk kesempurnaan pelaksanaan amanat dan hukum sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, hendaklah kaum Muslimin: a. Taat dan patuh kepada perintah Allah dengan mengamalkan isi Kitab suci Alquran, melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya, sekalipun dirasa berat, tidak sesuai dengan keinginan dan kehendak pribadi. 

Sebenarnya segala yang diperintahkan Allah itu mengandung maslahat dan apa yang dilarang-Nya mengandung mudarat. b.Melaksanakan ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah saw pembawa amanat dari Allah untuk dilaksanakan oleh segenap hamba-Nya. 

Dia ditugaskan untuk menjelaskan kepada manusia isi Al-Qur'an. Allah berfirman: "... Dan Kami turunkan Adz-dzikr (Al-Qur'an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka ¦." (an-Nahl/16:44). 

Patuh kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan ulil amri yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan di antara mereka. Apabila mereka telah sepakat dalam suatu hal, maka kaum Muslimin berkewajiban melaksanakannya dengan syarat bahwa keputusan mereka tidak bertentangan dengan Kitab Alquran dan hadis. 

Sumber: Tafsir Kemenag


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Hukum Bacaan Tajwid Surat An Nisa Ayat 59 alquran

​ ​ ​

Dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa sesungguhnya orang-orang Mukmin semuanya bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara nasab karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal dalam surga. Dalam sebuah hadis sahih diriwayatkan Muslim itu adalah saudara muslim yang lain, jangan berbuat aniaya dan jangan membiarkannya melakukan aniaya. Orang yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah membantu kebutuhannya. Orang yang melonggarkan satu kesulitan dari seorang muslim, maka Allah melonggarkan satu kesulitan di antara kesulitan-kesuliannya pada hari Kiamat. Orang yang menutupi aib saudaranya, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari Kiamat. (Riwayat al-Bukhari dari 'Abdullah bin 'Umar)

Pada hadis sahih yang lain dinyatakan: Apabila seorang muslim mendoakan saudaranya yang gaib, maka malaikat berkata, "Amin, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu." (Riwayat Muslim dan Abu ad-Darda') Karena persaudaraan itu mendorong ke arah perdamaian, maka Allah menganjurkan agar terus diusahakan di antara saudara seagama seperti perdamaian di antara saudara seketurunan, supaya mereka tetap memelihara ketakwaan kepada Allah. Mudah-mudahan mereka memperoleh rahmat dan ampunan Allah sebagai balasan terhadap usaha-usaha perdamaian dan ketakwaan mereka. Dari ayat tersebut dapat dipahami perlu adanya kekuatan sebagai penengah untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai.

Page 2

1. Al-Fatihah2. Al-Baqarah3. Ali 'Imran4. An-Nisa5. Al-Maidah6. Al-An’am7. Al-A’raf8. Al-Anfal9. At-Taubah10. Yunus11. Hud12. Yusuf13. Ar-Ra’d14. Ibrahim15. Al-Hijr16. An-Nahl17. Al-Isra18. Al-Kahf19. Maryam20. Taha21. Al-Anbiya22. Al-Hajj23. Al-Mu’minun24. An-Nur25. Al-Furqan26. Asy-Syu'ara'27. An-Naml28. Al-Qasas29. Al-'Ankabut30. Ar-Rum31. Luqman32. As-Sajdah33. Al-Ahzab34. Saba35. Fatir36. Yasin37. As-Saffat38. Sad39. Az-Zumar40. Ghafir41. Fussilat42. Asy-Syura43. Az-Zukhruf44. Ad-Dukhan45. Al-Jatsiya46. Al-Ahqaf47. Muhammad48. Al-Fath49. Al-Hujurat50. Qaf51. Az-Zariyat52. At-Tur53. An-Najm54. Al-Qamar55. Ar-Rahman56. Al-Waqiah57. Al-Hadid58. Al-Mujadilah59. Al-Hasyr60. Al-Mumtahanah61. As-Saff62. Al-Jumu'ah63. Al-Munafiqun64. At-Taghabun65. At-Talaq66. At-Tahrim67. Al-Mulk68. Al-Qalam69. Al-Haqqah70. Al-Ma'arij71. Nuh72. Al-Jinn73. Al-Muzammil74. Al-Muddassir75. Al-Qiyamah76. Al-Insan77. Al-Mursalat78. An-Naba'79. An-Nazi'at80. 'Abasa81. At-Takwir82. Al-Infitar83. Al-Mutaffifin84. Al-Insyiqaq85. Al-Buruj86. At-Tariq87. Al-A'la88. Al-Ghasyiyah89. Al-Fajr90. Al-Balad91. Asy-Syams92. Al-Lail93. Ad-Duha94. Al-Insyirah95. At-Tin96. Al-'Alaq97. Al-Qadr98. Al-Bayyinah99. Az-Zalzalah100. Al-Adiyat101. Al-Qari'ah102. At-Takatsur103. Al-'Asr104. Al-Humazah105. Al-Fil106. Quraisy107. Al-Ma'un108. Al-Kautsar109. Al-Kafirun110. An-Nasr111. Al-Lahab112. Al-Ikhlas113. Al-Falaq114. An-Nas

123456789101112131415161718

123456789101112131415161718

123456789101112131415161718

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  • يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تُقَدِّمُوۡا بَيۡنَ يَدَىِ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ وَ اتَّقُوا اللّٰهَ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ

    Yaa ayyuhal laziina aamanuu la tuqaddimuu baina yada yil laahi wa Rasuulihii wattaqul laah; innal laaha samii'un 'Aliim

    1. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-1

  • يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَرۡفَعُوۡۤا اَصۡوَاتَكُمۡ فَوۡقَ صَوۡتِ النَّبِىِّ وَلَا تَجۡهَرُوۡا لَهٗ بِالۡقَوۡلِ كَجَهۡرِ بَعۡضِكُمۡ لِبَعۡضٍ اَنۡ تَحۡبَطَ اَعۡمَالُكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَشۡعُرُوۡنَ

    Yaa ayyuhal laziina aamanuu laa tarfa'uuu aswaatakum fawqa sawtin Nabiyi wa laa tajharuu lahuu bilqawli kajahri ba'dikum liba 'din an tahbata a 'maalukum wa antum laa tash'uruun

    2. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-2

  • اِنَّ الَّذِيۡنَ يَغُضُّوۡنَ اَصۡوَاتَهُمۡ عِنۡدَ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ امۡتَحَنَ اللّٰهُ قُلُوۡبَهُمۡ لِلتَّقۡوٰى‌ؕ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ عَظِيۡمٌ

    Innal laziina yaghud duuna aswaatahum 'inda Rasuulil laahi ulaaa'ikal laziinam tah anal laahu quluubahum littaqwaa; lahum maghfiratunw waajrun 'aziim

    3. Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-3

  • اِنَّ الَّذِيۡنَ يُنَادُوۡنَكَ مِنۡ وَّرَآءِ الۡحُجُرٰتِ اَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُوۡنَ

    Innal laziina yunaaduu naka minw waraaa'il hujuraati aksaruhum laa ya'qiluun

    4. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau (Muhammad) dari luar kamar(mu) kebanyakan mereka tidak mengerti.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-4

  • وَلَوۡ اَنَّهُمۡ صَبَرُوۡا حَتّٰى تَخۡرُجَ اِلَيۡهِمۡ لَـكَانَ خَيۡرًا لَّهُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

    Wa law annahum sabaruu hatta takhruja ilaihim lakaana khairal lahum; wallaahu Ghafuurur Rahiim

    5. Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-5

  • يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ

    Yaaa ayyuhal laziina aamanuu in jaaa'akum faasqum binaba in fatabaiyanuuu an tusiibuu qawmam bijahalatin fatusbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiin

    6. Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-6

  • وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ فِيۡكُمۡ رَسُوۡلَ اللّٰهِ‌ؕ لَوۡ يُطِيۡعُكُمۡ فِىۡ كَثِيۡرٍ مِّنَ الۡاَمۡرِ لَعَنِتُّمۡ وَ لٰـكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيۡكُمُ الۡاِيۡمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِىۡ قُلُوۡبِكُمۡ وَكَرَّهَ اِلَيۡكُمُ الۡكُفۡرَ وَالۡفُسُوۡقَ وَالۡعِصۡيَانَ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الرّٰشِدُوۡنَۙ

    Wa'lamuuu anna fiikum Rasuulal laah; law yutii'ukum fii kasiirim minal amrila'anittum wa laakinnal laaha habbaba ilaikumul iimaana wa zaiyanahuu fii quluubikum wa karraha ilaikumul kufra walfusuuqa wal'isyaan; ulaaaika humur raashiduun

    7. Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti (kemauan) kamu dalam banyak hal pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-7

  • فَضۡلًا مِّنَ اللّٰهِ وَنِعۡمَةً  ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ

    Fadlam minal laahi wa ni'mah; wallaahu 'Aliimun Hakiim

    8. sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-8

  • وَاِنۡ طَآٮِٕفَتٰنِ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اقۡتَتَلُوۡا فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَهُمَا‌ۚ فَاِنۡۢ بَغَتۡ اِحۡدٰٮهُمَا عَلَى الۡاُخۡرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِىۡ تَبۡغِىۡ حَتّٰى تَفِىۡٓءَ اِلٰٓى اَمۡرِ اللّٰهِ ‌ۚ فَاِنۡ فَآءَتۡ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَهُمَا بِالۡعَدۡلِ وَاَقۡسِطُوۡا ؕ‌ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الۡمُقۡسِطِيۡنَ

    Wa in taaa'ifataani minal mu'miniinaq tataluu faaslihuu bainahumaa fa-im baghat ih daahumaa 'alal ukhraa faqootilul latii tabhii hattaa tafiii'a ilaaa amril laah; fa-in faaa't fa aslihuu bainahumaa bil'adli wa aqsituu innal laaha yuhibbul muqsitiin

    9. Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-9

  • اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ اِخۡوَةٌ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَ اَخَوَيۡكُمۡ ‌ۚ‌وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ

    Innamal mu'minuuna ikhwatun fa aslihuu baina akhawaykum wattaqul laaha la'allakum tuhamuun

    10. Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-10

  • يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّ‌ۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ‌ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ

    Yaaa ayyuhal laziina aamanuu laa yaskhar qawmum min qawmin 'asaaa anyyakuunuu khairam minhum wa laa nisaaa'um min nisaaa'in 'Asaaa ay yakunna khairam minhunna wa laa talmizuuu bil alqoob; bi'sal ismul fusuuqu ba'dal iimaan; wa mal-lam yatub fa-ulaaa'ika h

    11. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-11

  • يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ‌ۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ

    Yaaa ayyuhal laziina aamanuj tanibuu kasiiram minaz zanni inna ba'daz zanniismunw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dukum ba'daa; a yuhibbu ahadukum any yaakula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqul laa; innal laaha tawwaabur Rahiim

    12. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-12

  • يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ

    Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir

    13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-13

  • قَالَتِ الۡاَعۡرَابُ اٰمَنَّا‌ ؕ قُلْ لَّمۡ تُؤۡمِنُوۡا وَلٰـكِنۡ قُوۡلُوۡۤا اَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا يَدۡخُلِ الۡاِيۡمَانُ فِىۡ قُلُوۡبِكُمۡ‌ ۚ وَاِنۡ تُطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ لَا يَلِتۡكُمۡ مِّنۡ اَعۡمَالِكُمۡ شَيۡـًٔــا‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

    Qoolatil-A 'raabu aamannaa qul lam tu'minuu wa laakin quuluuu aslamnaa wa lamma yadkhulil iimaanu fii quluubikum wa in tutii'ul laaha wa Rasuulahuu laa yalitkum min a'maalikum shai'aa; innal laaha Ghafuurur Rahiim

    14. Orang-orang Arab Badui berkata, "Kami telah beriman." Katakanlah (kepada mereka), "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-14

  • اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُوۡا وَجَاهَدُوۡا بِاَمۡوَالِهِمۡ وَاَنۡفُسِهِمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوۡنَ

    Innamal muu'minuunal laziina aamanuu billaahi wa Rasuulihii summa lam yartaabuu wa jaahaduu biamwaalihim wa anfusihim fii sabiilil laah; ulaaaika humus saadiquun

    15. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-15

  • قُلۡ اَتُعَلِّمُوۡنَ اللّٰهَ بِدِيۡـنِكُمۡ ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ

    Qul atu'allimuunal laaha bidiinikum wallaahu ya'lamu maa fis samaawaati wa maa fil ard; wallaahu bikulli shai'in 'Aliim

    16. Katakanlah (kepada mereka), "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu (keyakinanmu), padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-16

  • يَمُنُّوۡنَ عَلَيۡكَ اَنۡ اَسۡلَمُوۡا‌ ؕ قُلْ لَّا تَمُنُّوۡا عَلَىَّ اِسۡلَامَكُمۡ‌ ۚ بَلِ اللّٰهُ يَمُنُّ عَلَيۡكُمۡ اَنۡ هَدٰٮكُمۡ لِلۡاِيۡمَانِ اِنۡ كُنۡـتُمۡ صٰدِقِيۡنَ

    Yamunnuuna 'alaika an aslamuu qul laa tamunnuu 'alaiya Islaamakum balillaahu yamunnu 'alaikum an hadaakum lil iimaani in kuntum saadiqiin

    17. Mereka merasa berjasa kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah, "Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar."

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-17

  • اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ

    Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun

    18. Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

    Juz ke-26 tafsir ayat ke-18

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA