Apa hubungan iman Kristen dengan kebudayaan

Adams, Daniel J. Teologi Lintas Budaya: Refleksi Barat di Asia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992.

Edwin H. Palmer. Lima Pokok Calvinisme. 3rd ed. Surabaya: Penerbit Momentum, 2011.

Frame, John. “Kekristenan Dan Kebudayaan (Bagian 1).” Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan 6, no. 1 (2005): 1–27.

Hall, David W., and Marvin Padgett. Calvin Dan Kebudayaan. Surabaya: Momentum, 2017.

Herwinasastra, H. “Budaya Betangkant Anak Dalam Suku Dayak Keninjal Sebagai Upaya Kontektualisasi Kasih Allah.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 3, no. 2 (2019): 200–207.

Hesselgrave, David J. Communicating Christ Cross-Culturally, Second Edition. 2 edition. Grand Rapids, Mich: Zondervan Academic, 1991.

Indrianto, Enrike Puspita. “Akulturasi Pada Gereja Kristen Pniel Blimbingsari- Bali.” Jurnal Intra 1, no. 2 (2013): 1–10.

Katarina, K., and Ruat Diana. “Semboyan Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata Sebagai Akses Relasi Sosial Keagamaan.” Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi 1, no. 1 (2020): 23–36.

Kongguasa, Herny. “Masalah Kejahatan dan Pemeliharaan Allah.” Jurnal Jaffray 2, no. 2 (2005): 53–76.

Kraft, Charles H. Communicating Jesus’ Way. Pasadena: William Carey Library, 2013.

Netland, Harold. Encountering Religious Pluralism: The Challenge to Christian Faith Mission. Downers Grove, Ill: IVP Academic, 2001.

Selderhuis, Herman J. Buku Pegangan Calvin. Surabaya: Momentum, 2017.

Sihombing, Lotnatigor. “Tanggung Jawab Gereja Dalam Mewujudnyatakan Karya Kristus Di Sektor Kebudayaan.” Jurnal Amanat Agung 7, no. 2 (2011): 267–288.

Silitonga, Sabar. “Krisis Nilai Budaya Menurut Pandangan Kristen.” JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 5, no. 1 (2013): 58–67.

Siswanto, Krido. “Perjumpaan Injil Dan Tradisi Jawa Timuran Dalam Pelayanan Misi Kontekstual.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 1, no. 1 (2017): 61–66.

Sitanggang, Murni Hermawaty. Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen Tahun 2017. Jember: UPT BS-MKU UNIVERSITAS JEMBER, 2019.

Stott, John. Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 1994.

Sukayasa, Komang Wahyu. “Gaya Eklektik Pada Arsitektur Gereja Protestan Blimbingsari Di Bali.” Jurnal Imaji 2, no. 2 (2007): 171–188.

Tong, Stephen. Dosa Dan Kebudayaan. Surabaya: Momentum, 2007.

Tumanan, Yohanis Luni. “Ibadah Kontemporer: Sebuah Analisis Reflektif Terhadap Lahirnya Budaya Populer Dalam Gereja Masa Kini.” Jurnal Jaffray 13, no. 1 (2015): 35–54.

Vanhoozer, Kevin J., Charles A. Anderson, and Michael J. Sleasman. Everyday Theology (Cultural Exegesis): How to Read Cultural Texts and Interpret Trends. Grand Rapids: Baker Academic, 2007.

Wonmut, Xaverius. “Kebudayaan: Karunia Allah Dan Hasil Daya Cipta Manusia.” Jurnal Masalah Pastoral 4, no. 2 (2016): 12–12.

Zaluchu, Sonny Eli. “Strategi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama.” Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat 4, no. 1 (2020): 28–38.


Page 2

DOI: https://doi.org/10.46445/jtki.v1i1

Iman Kristen Dan Kebudayaan

Sundoro Tanuwidjaja, Sekolah Tinggi Johanes Calvin, Bali, Indonesia
Samuel Udau, Sekolah Tinggi Teologi Simpson, Indonesia

DOI 10.46445/jtki.v1i1.299

1-14

Strategi Misi Lintas Budaya Berdasarkan Kisah Para Rasul 1:8

Deni Triastanti, Sekolah Tinggi Teologi Simpson, Indonesia
Ferderika Pertiwi Ndiy, Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran
H Harming, Sekolah Tinggi Teologi Simpson, Indonesia

DOI 10.46445/jtki.v1i1.246

15-25

Pelayanan Dalam Konteks Masyarakat Perkotaan

Selvester Melanton Tacoy, Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Jaffray, Indonesia

DOI 10.46445/jtki.v1i1.300

36–56

Strategi Misi Lintas Budaya Berdasarkan 1 Korintus 9:19-23

Yohanes Andi, Sekolah Tinggi Teologi Simpson, Indonesia
Oktavina Tola, Sekolah Tinggi Teologi Simpson, Indonesia
Yabes Doma
I Ketut Gede Suparta

DOI 10.46445/jtki.v1i1.249

57-66

Bersamakristus.org – Hubungan iman Kristen dengan kebudayaan. Kebudayaan adalah salah satu hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang ada di dunia. Kemampuan utnuk berkarya bisa dilakukan semua orang.

Ini juga menjadi sikap yagn hakiki dan hanya terjadi pada manusia yang telah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, serta mengetahui prinsip gereja. Maka dari itu sejak penciptaannya, manusia telah memberi amanat kebudayaan.

Kejatuhan manusia dalam dosa telah menyebabkan mereka menghasilkan kebudayaan yang menyimpang dari rencana Allah. Kebudayaan ini juga hanya diperuntukkan untuk kepentingan manusia sendiri sesuai hukum kasih dalam Alkitab.

Manusia terus berusaha mengisi keadaan kosong dalam hai dengan mengaplikasikan kebudayaan. Namun, kebudayaan tak mampu memulihkan keadaan manusia yang berdosa. Pemulihan hanya bisa dilakukan dengan menebus dosa salah satunya melalui doa pengakuan dosa Kristen.

Itu menjadi salah satu kaitan hubungan antara iman agama Kristen dengan kebudayaan. Di bawah ini ada beberapa penjelasan lebih tentang kaitan antara iman umat Kristiani dengan budaya yang ada di sekitar.

🔥 Trending:   Hubungan Iman Kristen dengan Ilmu Pengetahuan

Ciri-ciri Kebudayaan

Sebelum masuk ke pembahasan inti, kita harus mengetahui lebih dulu mengenai ciri-ciri kebudayaan. Simak ulasannya di bawah ini.

1. Historis

Manusia membuat sejarah yang bisa bergerak secara dinamis dan selalu melaju serta diwariskan turun temurun untuk tetap dilestariakn dan tak terlupakan.

2. Geografis

Kebudayaan tak sama, ada berbagai ciri yagn bisa berkembang dengan cepat maupun lambat, bahkan ada yang berhenti perkembangannya. Kebudayaan meluas dan bsia mencakup setiap wilayah dengan keragaman ras, suku, budaya, yang mencakup di berbagai daerah.

3. Perwujudan Nilai-nilai Tertentu

Kebudayaan berusaha melampaui keterbatasan manusia. Maka dengan adanya kebudayaan itu bisa tersandung dengan nilai yang berbeda serta harus dilihat bagian nilai mana yang harus dilihat sebisa mungkin untuk dikembangkan.

Hubungan Antara Iman Kristen dengan Budaya Menyimpang

Berikut adalah sikap iman Kristen terhadap kebudayaan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Antagois atau Oposisi

Sikap antagonis atau opisisi dilakukan terhadap kebudayaan adalah sikap yang memperlihatkan adanya pertentangan yang tak bisa didamaikan antara Kristen dan kebudayaan.

Ini mengakibatkan adanya sikap seolah menolak dan menyingkirkan kebudayaan pada semuanya. Gereja dan umat berimah harus berkata tidak atau menolak ungkapan kebudayaan tertentu yang berisi penghinaan terhadap tuhan, menyembah berhala, dan semacamnya.

2. Dominasi atau Sintesis

Meski kejatuhan yang terjadi pada manusia ke dalam dosa akan membuat citra ilahi menurun, dari itu sebenarnya manusia tak jatuh total. Seabb, manusia masih berkehendak bebas dan mandiri. Ini menunjukkan meski ada kebudayaan yang tak sesuai dengan agama.

🔥 Trending:   Renungan Kristen Tentang Pengorbanan

Umat Kristen bisa melakukan akomodasi penuh dan akan menjadikan kebudayaan tersebut sebagai bagian dari iman, pada kenyataannya kebudayaan yang disempurnakan dan disucikanoleh sakramen yang menjadi anugerah ilahi.

3. Akomodasi atau Persetujuan

Sikap akomodasi atau persetujuan menjadi sikap yang berkebalikan dari antagonis atau oposisi yang akan menyesuaikan diri dengan kebudayaan yang memang sudah ada. Maka dari itu mulailah terjadi sinkritisme, yang menjadi salah saut iskap utnuk membawa orang percaya berpikir dan memandang bagaimana kebudayaan, cara hidup, berkomunikasi, atau melakukan hubungan dengan orang lain yang membuat seolah-olah semua agama sama.

Akhir Kata

Sampai di sini dulu pembahasan mengenai hubungan iman agama kristen dengan kebudayaan. Semoga bisa menjelaskan mengenai pandangan iman Kristen terhadap kebudayaan di masa sekarang.

Baca: