Air yang bersih harus memenuhi persyaratan secara fisik kimiawi dan mikrobiologi

1. Syarat fisik, antara lain: a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna apapun c. Tidak berasa apapun d. Tidak berbau apaun e. Suhu antara 10-25 C (sejuk)

f. Tidak meninggalkan endapan

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia

Kamis, 27 Jul 2017 11:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya video yang beredar tentang tutup botol salah satu merek air minum dalam kemasan yang bisa dibuka di bagian atasnya membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kualitas air minum kemasan.Apakah air minum kemasan benar-benar berkualitas?Banyak orang beranggapan kalau air minum dalam kemasan menjadi sebuah jaminan kualitas kesehatan. Pasalnya iming-iming Standar Nasional Indonesia dan BPOM yang tercantum di dalam kemasannya membuat orang tak meragukan kualitas dan kesehatannya. Padahal sebenarnya, tak semua air minum dalam kemasan memenuhi standar tersebut. Ada banyak air minum dalam kemasan abal-abal dan dijual dengan harga murah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI no 97/Menkes/SK/VII/2002, yang dimaksud dengan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat dan langsung diminum."Kualitas air minum dalam kemasan itu harus memenuhi syarat mikrobiologi, klinis, dan syarat fisik," kata Ika Setyani, ahli gizi dari MRCCC Siloam Semanggi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/7)."Syarat fisik bisa dilihat dari penampilannya, sedangkan syarat mikrobiologi terkait adanya bakteri merugikan seperti E.coli. Kalau syarat kimia terkait zat yang ada dalam air."Ika menambahkan jika ketiga syarat tersebut tak dipenuhi, maka air minum dalam kemasan tak bisa dikatakan memenuhi kualitas. Bahayanya, konsumsi air minum kemasan yang tak sehat ini mengandung berbagai bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan sakit perut sampai diare.Lalu bagaimana caranya untuk mengenali ciri-ciri air minum berkualitas?

1. Syarat fisik

Secara fisik air minum yang sehat haruslah bening (tidak berwarna) dan tidak berbau. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang bisa diminum haruslah tidak mengandung bahan tersuspensi atau keruh.Selain itu, air minum kemasan yang berkualitas juga harus memiliki suhu di bawah suhu udara di luarnya (dalam suhu ruang).

2. Syarat mikrobiologi

Syarat mikrobiologi ini disebut juga sebagai syarat bakteriologis. Karena digunakan sebagai untuk minum, air minum dalam kemasan harus bebas dari segala macam bakteri yang mencemarinya. "Terutama, harus bebas dari bakteri patogen (penyebab penyakit)," kata Ika. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum kemasan tersebut, maka air minum harus diuji di laboratorium.

3. Syarat kimia

Air minum yang sehat juga harus memenuhi syarat kimia yang dibutuhkan.  Artinya, air harus mengandung zat-zat tertentu yang dibutuhkan, misalnya zat besi, mangan, dan klorida.Zat tersebut juga harus ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan menyebabkan ketidakseimbangan.

Parahnya ini juga akan mengganggu kondisi fisiologis seseorang. (chs/chs)

TOPIK TERKAIT

air mineral air minum air minum kemasan

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Kebersihan merupakan salah satu hal penting untuk berbagai hal. Salah satunya air. Air yang bersih dan tidak tercemar oleh limbah kimia maupun biologi digunakan semua manusia dari berbagai belahan dunia. Lalu, tahukah Anda apa kriteria agar air dikatakan bersih sehingga bisa diambil manfaatnya? Berikut ini beberapa syarat air bersih yang bisa Anda ketahui. Sebenarnya, ada 3 syarat utama agar suatu air dapat dikateogorikan sebagai air bersih. Ketiganya meliputi syarat kimia, mikrobiologi, dan fisik. Untuk lebih jelasnya, inilah ulasan untuk masing-masing syarat tersebut.

Baca juga: Apa itu Air?




1. Syarat mikrobiologi

Untuk mengimplementasikan penelitian mikrobiologi terhadap air, Anda bisa melakukannya dengan memanfaatkan panca indera serta pengetahuan kimia yang dimiliki. Syarat air bersih yang pertama ini sendiri mengacu pada hal-hal yang berkaitan dengan aspek mikrobiologi seperti kandungan mikro di dalamnya. Karenanya, penelitian mikrobiologi bisa dilakukan di laboratorium. Lalu, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan agar air dikategorikan bersih secara mikrobiologis. Ada dua poin yang penting. Syarat air bersih dari aspek mikrobiologi yang pertama, berkaitan dengan bakteri pathogen. Air yang bersih tidak memiliki bakteri pathogen di dalamnya. Bakteri pathogen ini sendiri merupakan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit jika masuk ke tubuh melalui air yang diminum. Poin penting yang kedua berkaitan dengn kuman penyakit. Kuman yang bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit seperti tipus, disentri, atau penyakit lainnya juga bisa bersarang di air. Karena itu, penelitian secara mikrobiologi penting dilakukan agar manusia terhindar dari berbagai resiko kesehatan oleh kuman dan bakteri.

Baca juga: Sebab dan Akibat Pencemaran Air

2. Syarat Kimia

Selain syarat mikrobiologi, syarat lainnya yang juga perlu diperhatikan untuk mengetahui kebersihan suatu sumber air adalah aspek kimianya. Berdasarkan aspek kimia, ada beberapa kriteria air yang bersih. Kriteria tersebut terdiri atas 4 poin penting di dalamnya. Pertama, air tidak memiliki kandungan unsur yodium yang berlebih. Dengan kata lain, air dikatakan bersih secara kimiawi apabila kandungan yodium di dalamnya dalam jumlah yang normal atau cukup. Poin syarat air bersih dari aspek kimia yang kedua adalah zat kimia yang terkandung di dalam air tersebut tidak berlebihan.

Dua syarat berikutnya berkaitan dengan derajat keasaman dan jenis bahan kimia yang terkandung dalam air tersebut. Air dikatakan bersih secara kimia apabila memenuhi derajat keasaman atau pH sesuai dengan ketentuan. Tingkat ph yang normal pada air adalah antara 6,5-9,2. Apabila ternyata setelah diteliti air memiliki tingkat pH di bawah 6,5 atau di atas 9,2 maka bisa diartikan bahwa air tersebut memiliki sifat asam atau basa tinggi yang membuatnya kurang layak untuk dimanfaatkan khususnya untuk kebutuhan sehari-hari seperti sebagai air minum.

Baca juga: Sumber Pencemaran Air

Sementara itu, syarat kimia yang terakhir adalah tidak adanya bahan kimia yang beracun dan membahayakan kesehatan manusia di dalam air tersebut. Lalu, zat kimia berbahaya apa sajakah yang patut diwaspadai agar tidak masuk ke tubuh? Apabila setelah dilakukan penyaringan air namun zat kimia seperti klorin, arsenik, timah, tembaga, atau lainnya masih ada dalam air maka Anda harus menghindari air tersebut agar tidak menjadikannya sebagai air minum.

3. Syarat Fisik

Syarat air bersih yang terakhir adalah syarat fisik. Syarat fisik sendiri merupakan syarat yang berkaitan dengan unsur fisik dari air tersebut. Seperti dua syarat sebelumnya, syarat yang satu ini juga memiliki beberapa poin penting yang tidak boleh diabaikan. Poin yang pertama yaitu air tidak mengandung endapan. Selain itu, air yang bersih juga tidak mengandung zat padat atau zat terlarut yang kadarnya sama atau lebih dari 1000 mg/liter. Selain kedua poin tersebut, air dikategorikan bersih secara fisik apabila memiliki suhu 10-15 derajat Celsius. Adakah syarat fisik lainnya? Untuk mengenali bahwa air yang Anda temui bersih secara fisik, amati bagaimana bau, warna, rasa, hingga keruh tidaknya air tersebut. Air yang bersih secara fisik tidak memiliki bau, warna, rasa, serta tidak keruh saat dilihat. Dari total syarat fisik yang disampaikan di atas, bisa disimpulkan bahwa untuk mengetahui air yang bersih secara fisik Anda tidak memerlukan alat khusus seperti thermometer untuk mengetahuinya. Dengan kata lain, Anda cukup menggunakan panca indera yang dimiliki untuk melihat, mencium, atau merasakan air yang ditemukan. Apabila air yang diteliti secara fisik telah memenuhi syarat sesuai dengan apa yang disebutkan di atas, berarti air telah memenuhi 1 dari 3 syarat utama air bersih.

Baca juga: Cara Penanggulangan Pencemaran Air

Jadi, bisa disimpulkan bahwa agar memenuhi kriteria sebagai air bersih, ada 3 syarat yang harus dipenuhi. Apabila satu dari tiga syarat air bersih tersebut tidak terpenuhi, maka air tersebut bisa dikategorikan sebagai air yang kurang atau tidak bersih. Sebaliknya, jika telah memenuhi semua syarat di atas, maka air dikategorikan bersih dan bisa diambil manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

RATA-RATA orang Indonesia mengonsumsi air minum dalam kemasan. Tetapi apakah air minum kemasan benar-benar berkualitas?

BANYAK orang beranggapan kalau air minum dalam kemasan menjadi sebuah jaminan kualitas kesehatan. Pasalnya iming-iming Standar Nasional Indonesia dan BPOM yang tercantum di dalam kemasannya membuat orang tak meragukan kualitas dan kesehatannya. Padahal sebenarnya, tak semua air minum dalam kemasan memenuhi standar tersebut. Ada banyak air minum dalam kemasan abal-abal dan dijual dengan harga murah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI no 97/Menkes/SK/VII/2002, yang dimaksud dengan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan yang memenuhi syarat dan langsung diminum. “Kualitas air minum dalam kemasan itu harus memenuhi syarat mikrobiologi, klinis, dan syarat fisik,” kata Ika Setyani, ahli gizi dari MRCCC Siloam Semanggi seperti dilansir CNNIndonesia.com. “Syarat fisik bisa dilihat dari penampilannya, sedangkan syarat mikrobiologi terkait adanya bakteri merugikan seperti E.coli. Kalau syarat kimia terkait zat yang ada dalam air.”

Ika menambahkan jika ketiga syarat tersebut tak dipenuhi, maka air minum dalam kemasan tak bisa dikatakan memenuhi kualitas. Bahayanya, konsumsi air minum kemasan yang tak sehat ini mengandung berbagai bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan sakit perut sampai diare.

Lalu bagaimana caranya untuk mengenali ciri-ciri air minum berkualitas?

PERTAMA, syarat fisik. Secara fisik air minum yang sehat haruslah bening (tidak berwarna) dan tidak berbau. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang bisa diminum haruslah tidak mengandung bahan tersuspensi atau keruh. Selain itu, air minum kemasan yang berkualitas juga harus memiliki suhu di bawah suhu udara di luarnya (dalam suhu ruang).

KEDUA, syarat mikrobiologi.Syarat mikrobiologi ini disebut juga sebagai syarat bakteriologis. Karena digunakan sebagai untuk minum, air minum dalam kemasan harus bebas dari segala macam bakteri yang mencemarinya. “Terutama, harus bebas dari bakteri patogen (penyebab penyakit),” kata Ika. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan patogen dalam air minum kemasan tersebut, maka air minum harus diuji di laboratorium.

KETIGA, syarat kimia. Air minum yang sehat juga harus memenuhi syarat kimia yang dibutuhkan. Artinya, air harus mengandung zat-zat tertentu yang dibutuhkan, misalnya zat besi, mangan, dan klorida. Zat tersebut juga harus ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan menyebabkan ketidakseimbangan. Parahnya ini juga akan mengganggu kondisi fisiologis seseorang.

Apa Rasa Air Putih?

AIR minum atau biasa disebut air putih, rasanya apa? Kebanyakan kita akan bilang, tak ada rasanya sama sekali. Tapi kalau tak ada rasanya, kok kita tahu yang sedang kita minum itu air putih?

Sebuah penelitian terbaru telah menyingkapkan jawabannya. Jadi, lidah kita sendiri punya cara tersendiri dalam mendeteksi air putih. Lidah mengetahui bahwa yang kita minum adalah air bukan dengan mencicip air itu sendiri, melainkan dengan mendeteksi acid, atau yang bisa kita sebut asam.

Mamalia, seperti kita manusia, membutuhkan air untuk bertahan hidup. Jadi, mamalia perlu memastikan apakah yang mereka minum itu air atau bukan. Indera pengecap kita sudah berevolusi untuk mendeteksi substansi yang kita perlukan, seperti gula dan garam. “Jadi, mendeteksi air juga perlu indera,” kata Yuki Oka, yang belajar mengenai otak di Institut Teknologi California di Pasadena, seperti dikutip sciencenewsforstudents.org, baru-baru ini.

Oka dan timnya menemukan area di otak yang disebut hypothalamus yang bisa mengontrol rasa haus. Tapi otak sendiri tak bisa mengecap, bukan? Ia harus menerima sinyal dari mulut, yang mempunyai indera pengecap yaitu lidah. “Harus ada sensor yang mengecap air, sehingga kita bisa memilih cairan yang benar,” tutur Oka. Kalau tidak, bisa saja kita meminum cairan lain. Kalau itu racun, waduh, alamat melayang nyawa kita.

Untuk melacak pengecap air ini, Oka dan timnya meneteskan cairan berbeda-beda pada lidah tikus: manis, asam, dan rasa gurih. Mereka juga meneteskan air murni.

Pada saat yang sama, mereka merekam sinyal elektronik dari sel saraf yang tersambung ke indera pengecap. Seperti diduga, tikus menunjukkan respons yang kuat atas rasa-rasa tersebut, termasuk air murni.

Penjelasan ilmiahnya begini: jadi mulut kita itu kan mengandung liur, yang terdiri dari campuran enzim dan molekul lain, termasuk ion bicarbonate, yaitu molekul kecil dengan muatan negatif. Bicarbonate membuat liur dan mulut jadi agak basic, yaitu punya pH lebih tinggi dari air murni.

Ketika air murni masuk ke mulut, ia akan menyapu liur. Maka sebuah enzim di mulut pun kemudian masuk menggantikan ion-ion tadi. Enzim ini terdiri dari karbondioksida dan air untuk membuat bicarbonate. Efek sampingnya, ia juga memproduksi proton.

Nah, bicarbonate itu basic, sedang proton itu asam. Di sinilah, indera pengecap kita mendeteksi asam, seperti halnya mendeteksi rasa asam pada lemon. Tapi bukan berarti air itu rasanya asam lho ya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA