TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin sering diminta untuk berbicara di depan umum, misalnya untuk presentasi, memberikan kata sambutan, atau memberikan ucapan selamat. Namun, tidak semua orang mampu menyampaikan pesannya dengan baik.
Salah satu kendala berbicara di depan umum adalah tidak mengetahui teknik berbicara yang tepat. Berikut enam tips berbicara di depan umum, dikutip dari Lifehack.org.
Tips lain:
5 Cara Tingkatkan Performa Bekerja
3 Cara Cerdas Melakukan Lompatan Karier
#Kuasai seluruh audiens
Coba perhatikan para penyanyi saat konser, umumnya mereka menyapa seluruh penonton dan menatap mereka semua. Jangan hanya mengucapkan salam atau menyampaikan presentasi kepada satu bagian audiens saja. Buat semua audiens merasa terhubung dengan Anda secara personal. Gunakan kata-kata pengantar yang membuat audiens merasa dihargai dan diperhatikan.
#Kuasai emosi hadirin
Pembicara yang baik akan berusaha mengenali emosi orang yang hadir terhadap topik yang dibicarakannya. Cara untuk menggali emosi ini adalah dengan menyampaikan paparan Anda dengan gambar, ilustrasi, cerita, atau video yang dapat menarik perhatian mereka.
#Ulangi hal yang penting
Anda tentu ingin agar pesan yang dibicarakan sampai pada pendengar dengan baik. Oleh karena itu, cobalah untuk mengulang poin-poin penting yang perlu diingat oleh audiens dengan mengulangi kalimatnya di tengah atau di akhir. Dengan mengulanginya beberapa kali, hadirin akan menyadari poin dari pesan itu.
#Hubungkan topik dengan motivasi hadirin
Setelah hadirin tertarik dengan sebuah topik, coba diskusikan motivasi mereka datang ke acara tersebut secara spesifik. Hal ini akan membuat audiens merasa terlibat dengan pembicaraan.
Artikel lain:
6 Tips agar Wawancara Kerja Sukses
Tip Memilih Karir bagi Fresh Graduate
#Hibur pendengar
Audiens akan merasa lebih dekat dan bersahabat dengan Anda ketika presentasi atau pembicaraan mengandung ilustrasi lucu, humor, atau anekdot. Sisipkan humor ketika berbicara di depan umum agar pendengar merasa lebih rileks dan tidak kaku.
#Ceritakan pada mereka tentang inti pembicaraan
Pada awal presentasi, ceritakan pada audiens apa yang akan mereka dapatkan dari apa yang dibicarakan. Jangan berharap mereka mau mendengar dengan baik apabila tidak diberikan arahan yang jelas. Ketika tahu apa yang akan mereka dengar, umumnya mereka ingin lebih terlibat dan tidak mengabaikan Anda.
Jurubicara.com-Yogyakarta. Cara menjadi pembicara yang efektif adalah seluruh daya, upaya, dan usaha tak kenal lelah untuk menjadi pembicara yang handal. Cara menjadi pembicara yang efektif adalah prosesi langkah demi langkah dan tahap demi tahap yang harus dilalui dengan kerja keras. Dengan kata lain, cara menjadi pembicara yang efektif adalah sebuah prosesi jangka panjang!
Pembicara yang efektif tidak dilahirkan. Tetapi, pembicara yang efektif adalah pembicara yang diciptakan melalui kristalisasi keringat, prosesi jatuh bangun, dan usaha yang terus-menerus. Saya percaya bahwa pembicara yang handal tidak lahir dengan sendirinya. Pembicara yang handal harus belajar untuk menjadi seorang pembicara yang efektif.
Cara menjadi pembicara yang efektif saat tampil berbicara di depan umumCara menjadi pembicara yang efektif- Pembicara Sejak Lahir
Dengan bahasa yang gamblang, Zig Ziglar, penulis buku “See You At The Top” mengungkapkan bahwa tidak ada orang yang lahir sebagai seorang pembicara. Setiap orang lahir di dunia sebagai seorang bayi, laki-laki dan perempuan. Tidak ada bayi yang lahir langsung fasih pidato dengan cara yang paling efektif. Setiap orang lahir sebagai bayi kecil mungil. Atau, pernahkah anda tahu komunitas yang langsung memberikan podium untuk mendengarkan bayi mungil yang baru lahir sebagai pembicara yang handal?
Harus diakui bahwa memang ada pembicara berbakat yang berani tampil di depan publik sejak usia kecil. Pembicara yang berbakat ini diwarisi kemampuan alamiah untuk berbicara dengan efektif di depan umum. Tetapi, dalam proses menjadi seorang pembicara profesional, sang pembicara yang berbakat ini juga harus melalui berbagai proses yang tidak mudah.
Cara menjadi pembicara yang efektif- Prosesi Latihan
Denis Waitley harus memberikan presentasi gratis sebanyak 800 kali sebelum menjadi pembicara profesional yang mendapat bayaran. Benjamin Disraeli ditertawakan lalu disuruh diam sebelum akhirnya menjadi pembicara publik yang dikenal luas. Demosthenes harus kehilangan harta warisan karena kalah dalam debat saat tampil berbicara di depan umum. Les Giblin harus melatih imajinasi secara detail sebelum berani tampil berbicara di depan umum.
Pembicara yang efektif adalah pembicara yang memahami arti kata latihan yang sesungguhnya. Latihan berbicara di depan umum berarti berlatih sepanjang waktu agar mampu tampil maksimal saat berbicara di depan umum. Tampil berbicara di depan umum tanpa latihan sama artinya dengan merencanakan kegagalan. Sebaliknya, merencanakan keberhasilan saat tampil berbicara di depan umum berarti harus melalui latihan keras, terus-menerus, dan konsisten.
Cara menjadi pembicara yang efektif-Persiapan Matang
Winston Churchill adalah seorang pembicara yang handal yang diakui secara internasional. Namun, Winston Churchill tetap belajar mempersiapkan diri ketika akan tampil berbicara di depan umum. Bahkan, Winston Churchill membutuhkan waktu sampai 6 jam latihan persiapan pidato untuk tampil berbicara di depan umum dalam waktu yang singkat!
Pepatah bijak menyatakan mempersiapkan penampilan publik sama dengan merencanakan untuk berhasil. Sebaliknya, tampil berbicara di depan umum tanpa persiapan yang matang sama dengan merencanakan untuk gagal.
Cara menjadi pembicara yang efektif-Diciptakan
Tidak ada jalur instan sebagai cara menjadi pembicara yang efektif. Tidak ada jalur mudah untuk menjadi pembicara yang efektif. Cara menjadi pembicara yang efektif harus ditempuh dengan bayar harga, bayar waktu, dan bayar upaya. Dengan kata lain, tidak ada jalur tol yang bebas hambatan yang bisa dilalui secara mudah!
Pembicara yang efektif harus melalui prosesi latihan dan persiapan yang matang. Pembicara yang efektif harus rela ditertawakan, dipermalukan, dikalahkan, dan tidak dianggap selama prosesi perjalanan menjadi pembicara yang handal. Tidak ada kata menyerah, takluk, dan mundur. Sebab, jika selama prosesi yang berat ini seorang memilih untuk pasrah dan tidak mau berusaha lagi, maka akan mustahil untuk meraih karir menjadi pembicara publik yang handal. (Bertinus Sijabat-www.jurubicara.com)