Agar dapat bersaing dengan produk luar pengusaha lokal sebaiknya meningkatkan produknya

Strategi Bersaing dengan Kompetitor

oleh : RIANTO NURCAHYO, SE. MM
Setelah mempelajari dari pemaparan  ini diharapakan peserta dapat

  • Memahami tentang strategi yang harus diketahui oleh UMKM dalam bersaing dengan Kompetitor
  • Menerapkan strategi bersaing UMKM dengan kondisi nyata di lapangan

Kompetitor sebagai sarana belajar

“Kami menjadikan kompetitor itu sarana belajar. Dimana tentu ada uji pasar, jadi apa kelebihan dan kekurangan kami dibandingkan dengan kompetitor. Dengan banyaknya bermunculan kompetitor justru menjadi bahan referensi untuk terus berinovasi,” kata Angel kepada indotrading.com, Jumat (2/9/2016)

Product Executive PT Sari Ayu Indonesia, Angel Antameng

PENGANTAR

Dalam menjalankan bisnis, adanya persaingan pasar memang bukan hal yang baru. Baik usaha yang memang memiliki peluang pasar cukup bagus, atau pun peluang usaha yang pasarnya tidak terlalu bagus.. Banyak cara yang  mereka lakukan agar usahanya tidak kalah bersaing dengan peluang usaha lainnya, sehingga masih bisa bertahan bahkan berkembang ditengah persaingan pasar yang semakin ramai

Tips memenangkan pasar untuk UMKM

  • AMATI PASAR DAN KENALI PESAING ANDA

Dalam menghadapi KOMPETITOR, terlebih dulu lihatlah potensi pasar yang ada. Cari tau siapa pesaing yang kompeten saat ini, sehingga Anda tidak salah langkah dalam menentukan strategi.  Dengan mengetahui siapa pesaing Anda, secara tidak langsung menentukan bagaimana cara menghadapinya. Perubahan minat dan kebutuhan para konsumen, tentunya menjadi salah satu faktor penting yang perlu Anda perhatikan.

  • CIPTAKAN PRODUK YANG BERBEDA

Inovasi sangat penting. Dengan menciptakan produk yang unik dan belum ada dipasaran, maka produk Anda memiliki nilai lebih dimata konsumen. Produk yang unik dan berbeda, memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih mengenali produk Anda, dan memilih produk tersebut dibandingkan produk lainnya yang ada dipasaran.

  • TONJOLKAN KEUNGGULAN PRODUK ANDA

Dengan cara mempertahankan kualitas produk atau pelayanan prima selama ini maka  Anda dapat menawarkan produk kepada konsumen, sehingga loyalitas konsumen terhadap produk Anda, akan semakin meningkat.

  • PELAJARI KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PESAING

Dengan mengetahui  ilustrasi menghadapi persaingan pasar kelebihan apa yang dimiliki pesaing Anda, dan memanfaatkan kelemahan pesaing sebagai peluang untuk memenangkan persaingan pasar. Ciptakan produk yang tidak diciptakan pesaing Anda, atau berikan pelayanan yang tidak disediakan oleh pesaing Anda. Sebab dengan menawarkan apa yang tidak dimiliki pesaing, maka peluang Anda untuk memenangkan pasar semakin terbuka.

  • MEMPERTAHANKAN KEKUATAN PRODUK

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan kompetitor Anda, ada baiknya bila Anda mempertahankan kekuatan produk yang Anda miliki untuk menjaga loyalitas para konsumen. Kunci inilah yang mengantarkan produk Pepsodent sampai hari ini berhasil menguasai pasar dan menjadi salah satu merek pasta gigi yang banyak dipilih para konsumen.

Memberikan harga yang bersaing, bukan berarti Anda harus menurunkan harga dan memperbesar kerugian usaha Anda. Strategi ini bisa Anda lakukan dengan cara, memberikan bonus untuk pembelian tertentu. Misalnya bila pesaing Anda menjual produk dengan harga yang lebih murah, maka untuk menghadapinya Anda bisa menawarkan bonus “beli 2 gratis 1”.

Cara ini masih sering digunakan para pelaku usaha, karena minat konsumen untuk berburu barang-barang diskon masih sangat tinggi. Lihat saja event diskon besar-besaran sepatu dan sandal merk crocs, yang tahun 2010 ini berhasil membuat salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta penuh antrian konsumen.

Untuk menarik minat konsumen, banyak pelaku usaha yang mengambil tantangan besar untuk meningkatkan daya saing bisnisnya. Strategi ini bisa dijalankan para konsumen dengan menawarkan inovasi-inovasi baru yang belum pernah ditemui para konsumen. Misalnya saja seperti memproduksi barang atau jasa unik yang belum ada di pasaran, atau bisa juga mengadakan event promosi besar-besaran yang melibatkan para konsumen

Kamis, 7 Desember 2017

Lead: Selain pendidikan, miliki 6 hal ini demi meningkatkan karier Anda.

Persaingan dunia industri di negara ini tidak akan maju apabila Sumber Daya Manusia (SDM) sulit berkembang. Kemajuan teknologi yang kian pesat harus berimbang dengan tingkat kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Hal ini memicu adanya persaingan ketat dalam proses penyaringan di lapangan kerja yang menuntut masyarakat memiliki nilai jual saing yang tinggi untuk dapat bertahan dan terus berkembang dalam kariernya. Bermodalkan pendidikan saja, nyatanya tidak cukup menjadi bekal Anda bersaing dengan rekan sekantor lainnya. Oleh karena itu, seseorang harus memiliki beberapa keahlian berikut ini untuk meningkatkan sektor industri di Indonesia serta nilai jual mereka saat terjun di dunia kerja.

1. KEMAMPUAN BERBISNIS

Tidak dapat dipungkiri, bisnis menjadi target utama kaum milenial saat ini. Mereka berbondong-bondong bersaing membuka usaha sesuai minatnya. Bagi Anda yang baru berniat untuk membuka bisnis sendiri, sebaiknya tentukan dulu apa jenis usahanya, kemudian berapa jumlah modal yang sekiranya akan keluar, serta siapa target pasarnya. Tidak ketinggalan, pikirkan lokasi penjualannya. Poin ini menjadi landasan awal yang sangat penting dan harus Anda pikirkan sebelum membuka bisnis. 

2. KREATIVITAS & UNIK

Bermodalkan uang dan kepintaran saja tidaklah cukup. Anda harus memiliki pemikiran yang “out of the box” serta kreatif. Jangan pernah malas untuk mencari tahu trend saat ini serta pesaing yang tengah melejit. Berpikir terbuka dan mau menerima saran serta kritis menjadi hal terpenting yang menentukan maju tidaknya bisnis seseorang. Jangan terpaku pada satu ide, carilah inovasi berbeda dan tidak perlu takut untuk menjalankannya.

3. MEMAHAMI DUNIA DIGITAL

Tuntutan dunia kerja yang dulunya berupa benda fisik kini beralih ke dalam dunia maya atau digital. Pelajari secara bertahap bagaimana pola persaingan kerja di industri digital, mulai dari munculnya e-commerce hingga e-mall yang kini semakin gencar diperbincangkan. Teknologi yang semakin maju menuntut Anda untuk terus update dalam pengetahuan dan tidak boleh berhenti mencari informasi lainnya. Terlebih kini, Facebook, Twitter serta Instagram bisa menjadi ladang baru untuk mempromosikan diri, beriklan, hingga persaingan bisnis.

4. JANGAN TAKUT BERBICARA

Saat Anda terjun dalam dunia kerja ini saat yang tepat untuk berpikir secara “liar”. Ketika ada suatu ide, gagasan, atau pendapat yang sekiranya berbeda dan unik sebaiknya lontarkalah. Jangan sampai ide tersebut terambil oleh rekan kerja karena Anda enggan atau malu mengungkapkannya. Soal orang lain menerima atau tidak, itu adalah urusan kedua, yang terpenting Anda telah memberikan kontribusi untuk perusahaan. 

5. AKTIF DI JEJARING SOSIAL

Selain aktif dalam dunia nyata, Anda dapat memanfaatkan sosial media sebagai ruang interaksi dan memperluas jaringan. Manfaatkan lahan ini sebagai ajang temu pendapat dan kreativitas yang positif, seperti membuat video pendek hingga beropini melalui sosial media. Sampaikan dengan cara yang tepat tanpa mengandung unsur SARA. Cara ini dapat memikat banyak orang untuk lebih mengenal dan mempertimbangkan kemampuan Anda.

6. MEMILIH JENIS USAHA YANG TEPAT

Sebelum membuka bisnis, ada baiknya Anda mengetahui jenis usaha apa yang ingin dibangun. Tentukan minat dan passion terlebih dahulu. Jika sudah mengerti apa tujuaannya, Anda dapat mengikuti program pelatihan, seminar, workshop, atau kelas khusus yang mempelajari bisnis tentang usaha tersebut. Semua strategi penjualan dan segala hal yang Anda pelajari dapat menjadi bekal saat membuka usaha, khususnya produk lokal. Bagaimana juga, Anda harus bersaing dengan industri global untuk menjajakan segala jenis produk lokal dengan kualitas yang tidak kalah dengan negara tetangga.

FAKTA KEMENPERIN!

Tahukah Anda? Kementerian Perindustrian memiliki program pendidikan vokasi industri? Program ini bertujuan menghasilkan tenaga kerja yang terampil, guna mendorong masyarakat untuk dapat memiliki daya saing tinggi demi membantu meningkatkan sektor industri dan ekonomi di Indonesia. Ini adalah solusi bagi mereka yang membutuhkan pendidikan sebagai bekal saat terjun di dunia kerja nanti. Di sini calon-calon pekerja dibekali pendidikan, disertifikasi, dan ditempatkan di dunia industri yang sesuai dengan passion-nya masing-masing.

Untuk informasi lengkapnya kunjungi www.kemenperin.go.id/pendidikan

(WEBTORIAL/2017, foto: Pexels.com)

Share:


Jakarta -

Masuknya produk-produk asing ke dalam negeri melalui e-commerce dengan harga yang terbilang miring menjadi polemik belakangan ini. Hal itu dikhawatirkan dapat mengganggu bisnis para pelaku UMKM lokal.

Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) sekaligus Presiden Komisaris SEA Group Indonesia Pandu Sjahrir memandang persaingan dengan produk asing bukanlah hal yang harus dikhawatirkan pengusaha lokal. Sebab, perbandingan harga bukanlah faktor mutlak yang memengaruhi penjualan suatu produk.

Pandu menyampaikan pengusaha lokal bisa membuat produk unik yang berbeda dengan produk-produk asing. Menjadi berbeda, menurut Pandu, akan lebih baik ketimbang para produsen lokal mati-matian mencari solusi agar dapat menjual produknya lebih murah dari barang asing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Jangan berpikir saya jual HP lebih murah 40 persen dari (produk) luar , tau lebih simple lagi saya membuat batik, tapi kainnya (impor) dari luar bisa (jual) 50 persen lebih murah," ulas Pandu dalam acaraBNICreativepreneur Conference, Minggu (11/4/2021).

Ia mengatakan para pelaku UMKM lokal harus memiliki perspektif yang lebih maju. Tidak sebatas berpikir bagaimana bertahan dalam persaingan dengan produk asing, tapi lebih baik berusaha untuk memperluas pasar ke luar negeri.

"Berpikirnya ofensif, jangan defensif. Bagaimana saya bisa menjual produk saya ke luar," cetus Pandu

Founder & CEO Creativepreneur Putri Tanjung menimpali nilai otentik merupakan nilai tambah dari sebuah produk. Barang yang dijual tidak hanya berkualitas tinggi, tapi juga punya ciri khas dan karakter yang tidak dimiliki produk lain.

Putri menjabarkan Indonesia punya kekayaan kultur yang dapat diangkat dalam membuat sebuah produk atau bisnis. Dengan begitu, konsumen tidak hanya membeli fisik sebuah barang, tapi juga nilai filosofis dan cerita yang dibawanya.

"Pelaku ekonomi kreatif kita udah seperti itu. Indonesia kan kaya banget akan kultur dan story yang luar biasa. Itu yang harusnya diangkat, itu yang harusnya bikin kita bisa bersaing dengan pasar luar," ungkap Putri.

Putri menyebut banyak artisan dari Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri. Produk-produk yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi.

"Kemarin saya baru dari Bandung sama Pak Teten (Menkop UKM) melihat artis Bandung yang sangat luar biasa. Punya unique selling point kelihatan banget. Mereka bukan hanya menjual produk dengan kualitas yang bagus, tapi mereka menjual story, mereka menjual value, dan mereka menjual solusi," urai Putri.

Sebagai informasi, acara BNI Creativepreneur Conference bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia hadir memberikan prediksi dan gambaran perkembangan industri kreatif ke depannya.

Acara ini berlangsung pada 9-11 April 2021 dan dapat disaksikan gratis secara live melalui detikcom. Acara ini disponsori oleh BNI, ASUS Intel, tiketcom, dan OPPO.

(ega/dna)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA