Agama hindu budha yang berkembang di indonesia memiliki perbedaan dengan agama hindu-budha di india

Keywords : Islam, Hindu, Kristen, India,

Agama - agama HINDU. Michael Keene

KONSEP PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Kepemimpinan dalam Agama Hindu

Silabus Pendidikan Agama Hindu

MODUL PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Dinamika Perkembangan Komunitas Dayak Hindu Budha Bumi Segandu di Indramayu

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 62

BAB I AGAMA HINDU AGAMA BANGSA DRAVIDA

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 112

Studi Kebijakan Pendidikan Agama Hindu

JURNAL PENELITIAN AGAMA HINDU 73

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA 2 KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

D. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Lihat Foto

Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf

Ilustrasi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah

KOMPAS.com - Agama Hindu-Buddha ke Indonesia sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu.

Tetapi pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha masih dapat dirasakan hingga sekarang ini oleh masyarakat.

Ada yang masih dijalankan hingga kini. Banyak pengaruh Hindu-Buddha yang juga dipelajari oleh masyarakat.

Masuknya kebudayaan dan agama Hindu-Buddha juga menyebabkan akulturasi dengan kebudayaan lokal.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.

Baca juga: Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara

Berikut pengaruh Hindu-Buddha di masyarakat Indonesia:

Seni bangunan (arsitektur)

Salah satu bentuk peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia adalah seni bangunan.

Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa Praaksara, Masa Hindu Buddha, dan Masa Islam (2019) karya Tri Worosetyaningsih, perkembangan Hindu Buddha di Indonesia telah membawa pengaruh besar dalam berbagai karya seni dan kerajinan maupun bangunan.

Salah satu hasil karya adalah candi. Bagi Hindu dan Buddha candi memiliki fungsi yang berbeda.

Bagi candi bercorak Hindu berfungsi sebagai makam, sementara candi bercorak Buddha memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan atau peribadatan.

Lihat Foto

Wikimedia Commons/Arabsalam

Pintu gerbang candi Hindu di Bali, Pura Taman Saraswati.

KOMPAS.com - Agama Hindu dan Buddha pada awalnya berkembang di India. Setelah itu, barulah menyebar ke negara-negara di dunia, termasuk Indonesia.

Masuknya Hindu dan Buddha di nusantara dimulai pada awal masehi, melalui jalur perdagangan.

Hal ini dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang sangat srategis dalam bidang pelayaran dan perdagangan.

Melalui hubungan perdagangan, muncul pengaruh bagi kedua belah pihak dan terjadilah akulturasi kebudayaan.

Candi Hindu maupun Buddha pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan budaya India.

Masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia kemudian memunculkan pembaruan besar.

Misalnya berakhirnya zaman prasejarah Indonesia dan perubahan dari kepercayaan kuno (animisme dan dinamisme) menjadi kehidupan beragama yang memuja Tuhan dengan kitab suci.

Kebudayaan Hindu dengan mudah diterima rakyat nusantara karena adanya persamaan kebudayaan Hindu dengan kebudayaan nusantara.

Baca juga: Jejak Permukiman Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia

Teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

Para ahli memiliki perbedaan pendapat terkait proses masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia.

Perbedaan tersebut kemudian memunculkan sejumlah teori.

Merdeka.com - Sejarah dan budaya nusantara kental kaitannya dengan agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini meninggalkan banyak sekali warisan yang masih bisa disaksikan oleh masyarakat hingga saat ini.

Hindu adalah kepercayaan spiritual yang muncul sekitar 3.500 tahun yang lalu. Sementara Buddha, muncul sekitar 2.800 tahun yang lalu. Hindu dan Budha adalah dua agama utama dengan pengikut yang cukup banyak di dunia, dan keduanya berasal dari India.

Meskipun agama-agama ini tidak terlalu dipahami dengan baik di dunia Barat, Hindu dan Budha merupakan agama terbesar ketiga dan keempat di dunia setelah Kristen dan Islam. Faktanya, 15% populasi dunia beragama Hindu dan 7% beragama Budha.

Lantas, apa saja perbedaan Hindu dan Budha yang paling utama? Berikut penjelasan selengkapnya.

2 dari 7 halaman

Melansir dari asiahighlight.com, Hinduisme adalah agama multi-segi yang sulit untuk didefinisikan karena tidak memiliki satu pendiri, nabi, atau sekumpulan kepercayaan. Artinya, tidak ada cara sistematis dalam pengajaran agama ini. Agama Hindu tunduk pada banyak variasi dan pengaruh dari budaya lokal. Selain itu, agama ini juga terbuka untuk interpretasi yang berbeda dan relatif toleran terhadap pandangan yang berbeda.

Di sisi lain, Buddhisme dimulai dari seorang pendiri tunggal, Budha Gautama. Agama Budha tidak berfokus pada penyembahan Tuhan mana pun tetapi berfokus pada realisasi diri dan disiplin. Sementara Buddhisme dimulai di India, saat ini sebagian besar pengikutnya berada di luar negeri dan terutama di Sri Lanka, Tibet, Cina, Jepang, dan banyak negara Asia Tenggara.

Agama Hindu dan Budha memiliki kepercayaan dan praktik yang sangat berbeda, namun tidak dapat disangkal bahwa keduanya memiliki banyak kesamaan.

3 dari 7 halaman

Dalam konsep dan praktiknya, dapat dilihat bahwa banyak hal yang tumpang tindih antara kedua agama ini. Tetapi meskipun ada kesamaan yang jelas, ada lebih banyak perbedaan Hindu dan Budha yang perlu diketahui.

Beberapa ajaran Buddha dipengaruhi oleh ketidaksetujuannya terhadap praktik Hindu pada saat itu, terutama terkait sistem kasta. Berikut ini adalah uraian mengenai 4 perbedaan Hindu dan Budha yang paling utama;

1. Perspektif yang Berbeda tentang Tuhan

2. Moralitas yang Berbeda

3. Pandangan Berbeda tentang Sistem Kasta

4. Pandangan Berbeda tentang Buddha

4 dari 7 halaman

Perbedaan Hindu dan Budha yang pertama adalah tentang perspektif atau pandangan mereka tentang keberadaan Tuhan. Umat Hindu mengenal banyak dewa. Beberapa yang paling penting termasuk Dewa Siwa, Brahma, Wisnu, Ganesha, dan Lakshmi. Meskipun ada banyak dewa dalam agama Hindu, diyakini semuanya berasal dari Brahman, jiwa universal.

Umat Hindu mengakui bahwa ada jiwa individu di dalam setiap orang, yang disebut Atman. Beberapa umat Hindu percaya bahwa Atman dan Brahman pada akhirnya sama, sebuah gagasan yang selaras dengan panteisme. Namun, pandangan tentang hal ini sangat bervariasi.

Di sisi lain, umat Buddha menyangkal keberadaan banyak dewa. Sebaliknya, mereka percaya pada keberadaan satu Tuhan, tetapi mereka tidak percaya bahwa mencari Tuhan itu perlu. Hal ini tercermin dari ajaran mereka yang lebih banyak berbicara tentang perilaku etis daripada beribadah kepada Tuhan.

Menyembah berbagai dewa sangat tertanam dalam budaya Hindu, tetapi dalam agama Buddha, pengikut didorong untuk lebih fokus pada disiplin diri.

5 dari 7 halaman

Perbedaan Hindu dan Budha yang kedua adalah pandangan mengenai moralitas. Salah satu ajaran terpenting agama Buddha adalah Jalan Berunsur Delapan. Delapan praktik termasuk pandangan benar, keputusan benar, ucapan benar, perilaku benar, mata pencaharian benar, usaha benar, perhatian benar, dan samadhi benar (persatuan meditatif).

Hal ini diyakini dapat membantu seseorang mencapai nirwana dan melepaskannya dari siklus kelahiran kembali, yang merupakan tujuan akhir dalam agama Buddha.

Pandangan Hindu tentang moralitas sejalan dengan pandangan mereka tentang dharma. Umat Hindu tidak hanya berfokus pada perilaku moral seseorang, tetapi lebih menekankan pada pemenuhan tugas dan ritual yang diharapkan untuk gaya hidup tertentu dan status sosial ekonomi orang tersebut.

6 dari 7 halaman

Perbedaan Hindu dan Budha yang ketiga terletak dalam pandangannya dalam persoalan kasta sosial. Meskipun saat ini ilegal di India, secara tradisional umat Hindu percaya pada sistem kasta yang membagi orang menjadi empat kelompok hierarkis, atau lima jika termasuk yang tidak tersentuh.

Setiap kasta memiliki dharma sendiri, atau perilaku dan tindakan yang diharapkan. Secara historis, sistem kasta sangat lazim dalam budaya Hindu dan menentukan banyak keputusan seperti siapa yang akan dinikahi.

Pernikahan dengan kasta yang berbeda sangat tidak dianjurkan di seluruh India dan meskipun generasi yang lebih tua mungkin masih belum menyetujuinya, saat ini, banyak anak muda berpartisipasi dalam hubungan antar-kasta dan pernikahan.

Sistem kasta menguntungkan kasta atas tetapi menekan kasta bawah. Faktanya, umat Hindu harus dari kasta Brahmana untuk mencapai moksa, atau pencerahan. Kasta terendah, yang dikenal sebagai yang tak tersentuh, mendapatkan yang terburuk.

Penolakan sistem kasta adalah salah satu hal yang memicu beberapa ajaran Buddha Gautama. Alih-alih membagi masyarakat ke dalam kategori hierarkis, ia mengajarkan bahwa semua orang memiliki nilai yang sama, oleh karena itu tidak ada sistem kasta yang diakui dalam agama Buddha.

7 dari 7 halaman

Perbedaan Hindu dan Budha yang ke empat terdapat dalam pandangan keduanya tentang Budha. Budha Gautama, pendiri agama Budha, adalah tokoh sejarah yang lahir sebagai pangeran India dan hidup pada abad ke-4 SM. Umat Budha melihatnya sebagai guru mengagumkan yang mencapai pencerahan dan mendirikan agama Budha.

Beberapa denominasi Hindu juga mengakui sosok Budha, tetapi mereka menganggapnya sebagai avatar ke-9 dewa Wisnu, salah satu dari tiga dewa terpenting dalam agama Hindu. Mereka percaya bahwa Wisnu menjelma sebagai Buddha untuk memulihkan dharma, atau tatanan moral, di dunia. Umat Budha, bagaimanapun, tidak setuju dengan pandangan ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA