Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Indonesia
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PSSI | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
AFC (Asia) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
AFF (Asia Tenggara) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Shin Tae-yong | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fachruddin Aryanto | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Abdul Kadir (111)[1] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Abdul Kadir (70)[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gelora Bung Karno | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
IDN | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
152 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
76 (September 1998) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
191 (Juli 2016) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
179
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pra-kemerdekaan (Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5][6] Pasca kemerdekaan (New Delhi, India; 5 Maret 1951) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pra-kemerdekaan (Manila, Filipina; 13 Mei 1934)[5] Pasca kemerdekaan (Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pra-kemerdekaan (Amsterdam, Belanda; 26 Juni 1938)[5] Pasca kemerdekaan (Riffa, Bahrain; 29 Februari 2012) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1 (Pertama kali pada 1938) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Babak 16 besar (1938; saat bernama Hindia Belanda) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5 (Pertama kali pada 1996) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Babak grup (1996, 2000, 2004 dan 2007) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
13 (Pertama kali pada 1996) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Juara kedua (2000, 2002, 2004, 2010, 2016 dan 2020) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Manila 1934 | Skuad | |
Tokyo 1958 | Skuad | |
Jakarta 1979 | Skuad | |
Manila 1981 | Skuad | |
Jakarta 1987 | Skuad | |
Kuala Lumpur 1989 | Skuad | |
Manila 1991 | Skuad | |
Jakarta 1997 | Skuad | |
Bandar Seri Begawan 1999 | Skuad | |
Vietnam 1998 | Skuad | |
Thailand 2000 | Skuad | |
Indonesia & Singapura 2002 | Skuad | |
Malaysia & Vietnam 2004 | Skuad | |
Indonesia & Thailand 2008 | Skuad | |
Indonesia & Vietnam 2010 | Skuad | |
Myanmar & Filipina 2016 | Skuad | |
Singapura 2020 | Skuad |
Tim nasional sepak bola Indonesia adalah tim nasional yang mewakili Indonesia dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini dikendalikan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota Konfederasi Sepak Bola Asia. Tim ini dianggap oleh FIFA sebagai penerus Hindia Belanda.
Indonesia pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA, yakni pada tahun 1938 saat bernama Hindia Belanda. Mereka kalah dalam pertandingan pertama menghadapi Hongaria. Pada tingkat regional, Indonesia pernah tampil empat kali dalam Piala Asia AFC. Namun, Indonesia belum pernah lolos dari babak grup. Pada tingkat Asia Tenggara, Indonesia telah tampil dalam berbagai edisi Kejuaraan AFF, dengan capaian terbaiknya adalah menjadi juara kedua dalam enam edisi.
Sejarah
Periode awal
Pada pertandingan-pertandingan awal, melibatkan pihak dari Hindia Belanda, diorganisasi oleh Nederlandsch-Indische Voetbal Bond (NIVB), atau suksesornya, Nederlandsch-Indische Voetbal Unie (NIVU). Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan sebelum kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 tidak diakui oleh PSSI.
Pertandingan sepak bola tercatat pertama yang melibatkan tim dari Hindia Belanda adalah kontes melawan Singapura pada 28 Maret 1921. Pertandingan tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Indonesia menang dengan skor akhir 1–0. Hal ini diikuti dengan pertandingan melawan Australia XI pada Agustus 1928 (menang 2–1) dan satu tim dari Shanghai selang dua tahun kemudian (seri 4–4).
Pada 1934, satu tim dari Jawa mewakili Hindia Belanda dalam Far Eastern Games yang dimainkan di Manila, Filipina. Setelah mengalahkan Jepang 7–1 dalam pertandingan pertama,[8] dua pertandingan berikutnya berakhir dengan kekalahan 0–2 atas Tiongkok dan 2–3 atas tim tuan rumah menempatkan Timnas Jawa menempati peringkat dua. Meski tidak diakui PSSI, pertandingan ini diakui oleh World Football Elo Ratings sebagai pertandingan pertama yang melibatkan Timnas Indonesia.[9]
Piala Dunia FIFA 1938
Indonesia pada tahun 1938 (pada masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia FIFA 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 1938 hanya terdiri dari dua negara, Hindia Belanda dan Jepang. Indonesia akhirnya lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.
Pada waktu itu, tim ini menggunakan seragam berwarna oranye dan bercelana putih seperti warna seragam yang dipakai kesebelasan Belanda.[10]
Skuat Piala Dunia 1938
Pelatih: Johannes Christoffel Jan Mastenbroek.
Mo Heng Tan | Hua Chiao Tsing Nien Hui (HCTNH) Malang | Penjaga gawang |
L.N. Van Beuzekom Digantikan oleh Jack Samuels | Hercules Batavia | Penjaga gawang |
Dorst | Tidak diketahui | Pemain belakang |
J. Harting | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain belakang |
Frans G. Hu Kon | Sparta Bandung | Pemain belakang |
Jack Kolle Digantikan oleh Teilherber | Tidak diketahui | Pemain belakang |
Jack Samuels Menggantikan L.N. Van Beuzekom | Excelsior Soerabaja | Pemain belakang |
G.H.V.L. Faulhaber | Djocoja Djogjakarta | Pemain tengah |
Frans Alfred Meeng | Sportvereniging Binnenlands Bestuur (SVBB) Batavia | Pemain tengah |
Achmad Nawir
| Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain tengah |
Anwar Sutan | Voorwaarts Is Ons Streven (VIOS) Batavia | Pemain tengah |
G. van den Burgh | Semarang Voetbal Vereniging (SVV) Semarang | Pemain tengah |
Tan Hong Djien | Tiong Hoa Soerabaja | Pemain depan |
Tan See Han | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
Isaac "Tjaak" Pattiwael | Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi | Pemain depan |
Suvarte Soedarmadji | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
M.J. Hans Taihuttu | Voetbal Vereniging (VV) Jong Ambon Tjimahi | Pemain depan |
Teilherber Menggantikan Jack Kolle | Djocoja Djogjakarta | Pemain depan |
R. Telwe | Houdt Braaf Stand (HBS) Soerabaja | Pemain depan |
Herman Zomers | Hercules Batavia | Pemain depan |
Pertandingan melawan Hongaria
Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadion Velodrome Municipale, Reims, Prancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, wali kota Reims menyebutnya, "Saya seperti melihat 22 atlet Hongaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."
Pada menit ke-13, jala gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4–0. Nasib tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0–6. Pada saat itu, Piala Dunia memakai sistem gugur.
Surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah".[11]
1950-an
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan mereka pada tanggal 17 Agustus 1945, tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Indonesia berhasil melaju ke perempat final dan bertemu dengan Uni Soviet yang ketika itu dikapteni oleh kiper Lev Yashin. Ketika itu, Indonesia berhasil menahan Uni Soviet 0–0. Pada akhirnya Indonesia harus kalah dengan skor 4–0 pada laga ulangan dua hari kemudian.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia berhasil mengalahkan China pada ronde pertama. Kemudian, Indonesia menolak untuk bertanding melawan Israel pada ronde kedua karena alasan politis. Sejak saat itu, Indonesia tidak pernah ikut dalam kualifikasi Piala Dunia hingga tahun 1970.
Setelah bertanding di kualifikasi Piala Dunia, Indonesia berhasil meraih medali perunggu di Asian Games 1958 setelah pada perebutan tempat ketiga berhasil mengalahkan India 4–1. Indonesia juga bermain imbang 2–2 saat melawan Timnas Jerman Timur.
Suspensi 2015
PSSI disuspensi FIFA karena intervensi pemerintah dalam liga nasional pada 30 Mei 2015. Pembekuan mengambil efek segera yang artinya Indonesia tidak berhak berkompetisi pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 (AFC) sekaligus Kualifikasi Piala Asia AFC 2019, yang dimulai kurang dari 2 minggu kemudian. FIFA masih mengizinkan Indonesia untuk bermain dalam Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 hingga turnamen berakhir, karena sudah telanjur dimulai. FIFA mengambil tindakan melawan Indonesia menyusul konflik antara pemerintah dan PSSI yang berakibat pada pembatalan kompetisi domestik.[12]
Suspensi tersebut dicabut pada Kongres FIFA ke-66.[13]
2017–2019
Beberapa minggu setelah finis di posisi kedua pada ajang Piala Suzuki AFF 2016, PSSI mengadakan kongres pada 8 Januari 2017 dalam upaya untuk menandatangani Luis Milla untuk menangani senior mereka dan tim U-22. Sebelum Kejuaraan AFF 2018, Milla pergi tanpa penjelasan apa pun, menyebabkan kemarahan di kalangan supporter Indonesia.[14] Indonesia tersingkir dari babak penyisihan grup di Kejuaraan AFF 2018 menyebabkan pemecatan Bima Sakti.[15] Untuk mempersiapkan kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia menandatangani Simon McMenemy dengan harapan bahwa masa jabatannya yang sukses dengan Filipina dapat menghidupkan kembali kinerja Indonesia, terutama ketika Indonesia dikelompokkan dengan tiga rival dari Asia Tenggara: Malaysia, Thailand dan Vietnam bersama UEA.[16] Indonesia kalah dalam empat pertandingan termasuk kekalahan kandang 2-3 dari Malaysia, diikuti oleh kekalahan kandang dari Vietnam untuk pertama kalinya di setiap turnamen kompetitif. Pada 6 November 2019, PSSI memutuskan untuk memecat McMenemy atas kinerja tim nasional yang memburuk.[17] Indonesia bertandang ke Malaysia dan kalah 0–2 dari saingannya dan secara resmi tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2022.[18]
2021–sekarang
Menyusul kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia dengan harapan untuk menghidupkan kembali tim untuk Kualifikasi Piala Asia AFC 2023 yang akan datang, menggunakan keberhasilan Park Hang-seo di Vietnam sebagai bukti penunjukan.[19]
Di bawah manajemen Shin Tae-yong, mayoritas tim senior dirombak dan memiliki banyak pemain muda yang mayoritas berasal dari tim U-23. Indonesia berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up di Kejuaraan AFF 2020 dengan rata-rata usia pemain 23 tahun.
Pada Kualifikasi Piala Asia, Indonesia secara mengejutkan mengalahkan tuan rumah, Kuwait, yang belum pernah mereka kalahkan dalam 42 tahun, yang mengejutkan banyak orang. Indonesia akhirnya berhasil lolos ke Piala Asia AFC 2023 mendatang setelah absen selama 16 tahun.
Kostum
Kostum tim Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut "memperkuat" timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962 di Jakarta.
Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. PSSI Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti Maulwi Saelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, memiliki kostum hijau-putih, selain kostum merah-putih. Sedangkan tim Garuda, yang diperkuat oleh Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi, juga dilengkapi kostum biru-putih. Namun, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya, digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS 1905, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, tim nasional hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games 1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Piala Raja 1981," kata Ronny Pattinasarani.
Dalam Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau.
Pada kostum Timnas Indonesia yang dibuat Nike pada 2010 untuk Piala Suzuki AFF 2010, terdapat Burung Garuda yang membentang di bagian depan kostum yang tidak berwarna tetapi memiliki garis-garis yang memiliki warna hitam cenderung abu-abu. Sementara pada kostum kedua yang berwarna Putih-Hijau, terdapat motif yang sama, tetapi garis-garis pada burung Garuda berwarna abu-abu muda.
Pembuat
Adidas | 1970–1995 |
Diadora | 1995–1996 |
Asics | 1996–1997 |
Adidas | 1997–2000 |
Nike | 2000–2001 |
Adidas | 2001–2003 |
Ghazali Sport | 2003–2004 |
Adidas | 2004–2006 |
Nike | 2006–2020 |
Mills | 2020– |
Stadion
Terletak di Jakarta, stadion kandang bagi timnas Indonesia adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 78.011 penonton. Stadion ini merupakan stadion terbesar di Indonesia, stadion terbesar kedua di Asia Tenggara dan stadion sepak bola terbesar kesembilan di dunia. Stadion ini dibangun pada tahun 1960 untuk Asian Games 1962 dan pembangunannya didukung oleh pemerintah Uni Soviet, dengan pinjaman lunak sebesar US$ 12,5 juta. Stadion ini selesai setelah dua tahun dan secara resmi dibuka pada tanggal 24 Agustus 1962.[20]
Stadion Utama Gelora Bung Karno | 77,193 | Jakarta Pusat, Jakarta | v (10 September 2019; Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2022 dan Piala Asia AFC 2023) | |
Stadion Gelora Bandung Lautan Api | 38,000 | Kota Bandung, Jawa Barat | v (24 September 2022; FIFA Matchday) | |
Stadion Si Jalak Harupat | 30,000 | Soreang, Jawa Barat | v (1 Juni 2022; FIFA Matchday) | |
Stadion Kapten I Wayan Dipta | 18,000 | Gianyar, Bali | v (30 Januari 2022; FIFA Matchday) | |
Stadion Wibawa Mukti | 30,000 | Bekasi, Jawa Barat | v (16 Oktober 2018; FIFA Matchday) | |
Stadion Harapan Bangsa | 45,000 | Banda Aceh, Aceh | v (6 Desember 2017; Piala Solidaritas Dunia Tsunami Aceh 2017) | |
Stadion Patriot Chandrabhaga | 30,000 | Bekasi, Jawa Barat | v (25 November 2017; FIFA Matchday) | |
Stadion Maguwoharjo | 31,700 | Sleman, D.I. Yogyakarta | v (13 Juni 2017; FIFA Matchday) | |
Stadion Pakansari | 30,000 | Cibinong, Jawa Barat | v (21 Maret 2017; FIFA Matchday) | |
Stadion Manahan | 25,000 | Surakarta, Jawa Tengah | v (6 September 2016; FIFA Matchday) | |
Stadion Gelora Delta | 35,000 | Sidoarjo, Jawa Timur | v (30 Maret 2015; FIFA Matchday) | |
Stadion Gajayana | 25,000 | Malang, Jawa Timur | v (25 Juni 2014; FIFA Matchday) | |
Stadion Gelora Bung Tomo | 45,000 | Surabaya, Jawa Timur | v (15 September 2012; FIFA Matchday) | |
Stadion Gelora Sriwijaya | 23,000 | Palembang, Sumatera Selatan | v (24 November 2010; FIFA Matchday) | |
Stadion Siliwangi | 15,000 | Bandung, Jawa Barat | v (12 Oktober 2010; FIFA Matchday) | |
Stadion Gelora 10 November | 20,000 | Surabaya, Jawa Timur | v (11 Juni 2008; FIFA Matchday) |
Liputan media
Kualifikasi tim Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2022 (babak kedua saja) dan Piala Asia AFC 2023 disiarkan oleh jaringan televisi publik free-to-air TVRI, jaringan televisi free-to-air Emtek SCTV (sejak 2021),[21] dan jaringan multiplatform premium Polytron, Mola TV, hingga 2022.[22]
Commercial MNC Media juga menyiarkan pertandingan timnas Indonesia, tetapi dari tahun 2020 hingga 2023, MNC hanya meliput pertandingan timnas di Kejuaraan AFF 2020 dan Piala Asia AFC 2023 karena MNC-Lagardère[note 1] dan kontrak kemitraan hak siar Football Marketing Asia (Piala Asia AFC).[23][24] Berbeda dengan TVRI, SCTV, dan Mola TV, ketiga televisi tersebut hanya membeli hak dari PSSI.
Jadwal dan hasil
Pertandingan dalam 12 bulan terakhir, dan jadwal pertandingan mendatang
Menang Seri Kalah
2021
2022
2023
Pemain
Skuad terkini
23 pemain berikut dipanggil untuk pertandingan
FIFA Matchday melawan
Penampilan dan gol akurat per 27 September 2022, setelah pertandingan melawan
Pemain yang pernah dipanggil
Para pemain berikut juga telah dipanggil ke dalam skuad dalam 12 bulan terakhir.
Penampilan terbanyak
1 | Abdul Kadir | 1967–1979 | 111 | 70 |
2 | Iswadi Idris | 1968–1980 | 97 | 55 |
3 | Bambang Pamungkas | 1999–2018 | 87 | 38 |
4 | Waskito | 1967–1977 | 80 | 31 |
5 | Jacob Sihasale | 1966–1974 | 70 | 23 |
6 | Firman Utina | 2001–2014 | 66 | 5 |
7 | Soetjipto Soentoro | 1965–1970 | 61 | 37 |
8 | Ponaryo Astaman | 2003–2014 | 61 | 2 |
9 | Hendro Kartiko | 1996–2011 | 60 | 0 |
10 | Kurniawan Dwi Yulianto | 1995–2005 | 59 | 33 |
Pencetak gol terbanyak
1 | Abdul Kadir | 1967–1979 | 70 (111) | 0.63 |
2 | Iswadi Idris | 1968–1980 | 55 (97) | 0.56 |
3 | Bambang Pamungkas | 1999–2012 | 38 (87) | 0.43 |
4 | Soetjipto Soentoro | 1965–1970 | 37 (61) | 0.60 |
5 | Kurniawan Dwi Yulianto | 1995–2005 | 33 (59) | 0.55 |
6 | Waskito | 1967–1977 | 31 (80) | 0.38 |
7 | Risdianto | 1971–1981 | 23 (56) | 0.41 |
8 | Jacob Sihasale | 1966–1974 | 23 (70) | 0.32 |
9 | Rochy Putiray | 1991–2004 | 17 (41) | 0.41 |
10 | Budi Sudarsono | 2001–2010 | 16 (46) | 0.35 |
Kapten
Achmad Nawir | 1938 |
Maulwi Saelan | 1956 |
Soetjipto Soentoro | 1965–1970 |
Iswadi Idris | 1970–1971 |
Anwar Ujang | 1971–1974 |
Iswadi Idris | 1974–1980 |
Ronny Pattinasarany | 1980–1985 |
Herry Kiswanto | 1985–1987 |
Ricky Yacobi | 1987–1990 |
Ferril Raymond Hattu | 1991–1992 |
Robby Darwis | 1993–1995 |
Sudirman | 1996 |
Robby Darwis | 1997 |
Aji Santoso | 1998–2000 |
Bima Sakti | 2001 |
Agung Setyabudi | 2002–2004 |
Ponaryo Astaman | 2004–2008 |
Charis Yulianto | 2008–2010 |
Firman Utina | 2010–2011 |
Bambang Pamungkas | 2011–2012 |
Syamsidar | 2012 |
Elie Aiboy | 2012–2013 |
Boaz Solossa | 2013–2018 |
Hansamu Yama | 2018 |
Andritany Ardhiyasa | 2019–2020 |
Evan Dimas | 2020-2022 |
Fachruddin Aryanto | 2022- |
Rekor turnamen
- Partisipasi terbanyak di Piala Asia: Hendro Kartiko (1996, 2000, 2004), Ismed Sofyan & Bambang Pamungkas (2000, 2004, 2007)
- Penampilan terbanyak di Piala Asia: Hendro Kartiko (8)
- Partisipasi terbanyak di Piala AFF: Bambang Pamungkas (2000, 2002, 2007, 2008, 2010, 2012)
- Penampilan terbanyak di Piala AFF: Kurniawan Dwi Yulianto, Hendro Kartiko, Bambang Pamungkas (21)
- Gol terbanyak di Piala AFF: Kurniawan Dwi Yulianto (13)
Staff kepelatihan
Pelatih Kepala | |
Asisten Pelatih | |
Pelatih Kiper | |
Pelatih Fisik | |
Analis Video | |
Interpreter/penerjemah | |
Dokter Tim | |
Fisioterapis | |
Riwayat kepelatihan
1938 | |
1951–1953 | |
1954–1964 | |
1966–1970 | |
1970 | |
1971–1972 | |
1972–1974 | |
1974–1975 | |
1975–1976 | |
1976–1978 | |
1978–1979 | |
1979–1980 | |
1980–1981 | |
1981–1982 | |
1982–1983 | |
1983–1984 | |
1985–1987 | |
1987 | |
1987–1991 | |
1991–1993 | |
1993–1996 | |
1996 | |
1996 | |
1996–1997 | |
1998 | |
1999 | |
1999–2000 | |
2000–2001 | |
2002–2004 | |
2004–2007 | |
2007 | |
2008–2010 | |
2010–2011 | |
2011–2012 | |
2012 | |
2012–2013 | |
2013 | |
2013 | |
2013 | |
2013–2014 | |
2015 | |
2015 | |
2016 | |
2017–2018 | |
2018 | |
2018–2019 | |
2019–sekarang |
Rekor kompetisi
Piala Dunia FIFA
Olimpiade
1900–1952 | Tidak ikut berpartisipasi | |||||||
Perempat final | ke-7 | 2 | 0 | 1 | 1 | 0 | 4 | |
Tidak lolos kualifikasi | ||||||||
Mengundurkan diri | ||||||||
Tidak lolos kualifikasi | ||||||||
Sejak 1992 | Kompetisi U-23 | |||||||
Piala Asia AFC
Mengundurkan diri | ||||||||
Tidak lolos kualifikasi | ||||||||
Babak grup | ke-11 | 3 | 0 | 1 | 2 | 4 | 8 | |
Babak grup | ke-11 | 3 | 0 | 1 | 2 | 0 | 7 | |
Babak grup | ke-11 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 9 | |
Babak grup | ke-11 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 4 | |
Tidak lolos kualifikasi | ||||||||
Diskualifikasi | ||||||||
Lolos | ||||||||
Pesta Olahraga Asia
Kejuaraan AFF
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Lainnya
|
|
Lihat juga
- Tim nasional sepak bola U-23 Indonesia
- Tim nasional sepak bola U-19 Indonesia
- Tim nasional sepak bola U-17 Indonesia
- Tim nasional sepak bola wanita Indonesia
- Tim nasional futsal Indonesia
Catatan
- ^ AFC (hingga 2020) dan Kejuaraan AFF
Referensi
- ^ FIFA Century Club - 1 December 2021, FIFA.
- ^ "The FIFA/Coca-Cola World Ranking". FIFA. 6 Oktober 2022. Diakses tanggal 6 Oktober 2022.
- ^ Elo rankings change compared to one year ago. "World Football Elo Ratings". eloratings.net. 10 September 2021. Diakses tanggal 10 September 2021.
- ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". World Football Elo Ratings. Diakses tanggal 24 November 2019.
- ^ "Sensation at Manila Games – Running Found to be Short". Straits Times. Singapore. 14 May 1934. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-22. Diakses tanggal 21 December 2010.
- ^ "World Football Elo Ratings: Indonesia". ELO. Diakses tanggal 20 December 2010.
- ^ "Een historische voetbalreis". Java Post (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 19 Desember 2021.
- ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia Diarsipkan 2010-09-04 di Wayback Machine., Vivanews.com
- ^ "Indonesian FA suspended by FIFA for government meddling". Eurosport. Diakses tanggal 30 May 2015.
- ^ "FIFA Congress drives football forward, first female secretary general appointed". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-21. Diakses tanggal 14 May 2016.
- ^ "Bima appointed Indonesia coach". The New Paper. 23 Oktober 2018.
- ^ "AFF Suzuki Cup 2018: Four instances Indonesia were knocked out in the group stages". Fox Sports Asia. 22 November 2018.
- ^ "PSSI appoint former Philippines manager Simon McMenemy as new coach of Indonesian national team". FOX Sports Asia. 20 Desember 2018.
- ^ Ramadani Saputra (6 November 2019). "PSSI fires national team coach McMenemy over 'unsatisfactory performance'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 11 November 2019.
- ^ Akshat Mehrish (19 November 2019). "2022 FIFA World Cup Qualifiers: Malaysia 2-0 Indonesia – Five talking points". FOX Sports Malaysia. Diakses tanggal 22 November 2019.
- ^ Prasetyo, Galih (4 Januari 2020). "Shin Tae-yong: Tak Masalah jika Indonesia Gagal Juara Piala AFF 2020". Football5star. Diakses tanggal 15 Juni 2022.
- ^ "The Bung Karno Sports Complex: Jakarta's Sports, Conventions and Entertainment Center". Wonderful Indonesia. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Diakses tanggal 6 Desember 2012.
- ^ "SCTV Tayangkan 3 Laga Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022". Bola.net.
- ^ "PSSI Gandeng Mola TV". PSSI. Diakses tanggal 5 September 2019.
- ^ "AFC continues partnership with MNC". AFC (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Lagardère Sports Secures Rajawali Citra Televisi Indonesia as Exclusive Terrestrial Broadcaster in Indonesia for AFF Suzuki Cup". AFF Suzuki Cup (dalam bahasa Inggris).
- ^ "Daftar Pemain Indonesia untuk Laga FIFA Match Day lawan Curacao". PSSI. Diakses tanggal 17 September 2022.
- ^ "Senior Putra – Officials". PSSI – Football Association of Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-10.
- ^ Nuralam, Cakrayuri (2019-12-28). Purba, Jonathan Pandapotan, ed. "Shin Tae-yong Resmi Latih Timnas Indonesia, Kontrak 4 Tahun". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-12-28.
Pranala luar
- Indonesia pada situs web resmi FIFA.
- Situs web resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
ESPN Football Power Index (FPI) Peringkat sepak bola perguruan tinggi dan model prediksi komputer adalah ukuran kekuatan tim yang memprediksi kinerja tim di masa depan.
Prediksi peringkat dan skor didasarkan pada 20.000 simulasi musim tim, menggunakan kombinasi analitik, termasuk skor hingga saat ini, kualitas lawan, dan jadwal tim.
Ini bukan "peringkat kekuatan" konvensional dari tim terbaik, tetapi proyeksi bagaimana setiap tim akan selesai melawan lawan rata -rata di bidang netral, yang diperingkat dengan margin poin yang diharapkan per game.
Peringkat 25 Sepak Bola Perguruan Tinggi Top ESPN Baru
25. Oklahoma. Lompatan 12-spot untuk Sooners setelah mengalahkan Iowa State di jalan di belakang output defensif yang lebih baik dan satu FG palsu yang berubah menjadi TD, dan sekarang OU telah memenangkan dua berturut-turut, bergerak ke 5-3.A 12-spot jump for the Sooners after defeating Iowa State on the road behind an improved defensive output and one fake FG that turned into a TD, and now OU has won two straight, moving to 5-3.
24. Illinois. Sekarang pada 7-1 untuk pertama kalinya sejak tahun 2001, Illini adalah favorit yang jelas di Big Ten West berkat permainan lari yang kuat, tetapi masih memiliki permainan melawan Michigan yang akan datang.Now at 7-1 for the first time since 2001, the Illini are the clear favorites in the Big Ten West thanks to a strong run game, but still have a game against Michigan to come.
23. Maryland. Keluar minggu terakhir ini, Terps mengendarai pelanggaran passing yang kuat tetapi memiliki jadwal yang sulit untuk menyelesaikan musim dengan pertandingan melawan Ohio State dan Penn State.Off this past week, the Terps are riding a potent passing offense but have a tough schedule to finish out the season with games against Ohio State and Penn State.
22. Wisconsin. Tidak ada di luar gambar bahwa Wisky dapat menjalankan meja sepanjang jalan dan menyelesaikan 8-4, sesuatu yang ingin dilakukan Jim Leonhard karena dia membuktikan bahwa dia layak posisi pelatihan kepala penuh waktu.It's not out of the picture that Wisky can run the table the rest of the way and finish 8-4, something Jim Leonhard wants to do as he proves he's worth the full time head coaching position.
21. Negara Bagian Florida. Jordan Travis mengalami lewat hari karir dan Noles berlari lebih dari 200 yard dalam permainan ketiga berturut-turut untuk mengalah Georgia Tech dan pindah ke 5-3 (3-3 ACC).Jordan Travis had a career day passing and the Noles ran for over 200 yards in the third straight game to rout Georgia Tech and move to 5-3 (3-3 ACC).
20. UCLA. Kerugian buruk di Oregon mencuat, tetapi Bruins mengurus bisnis melawan Stanford dan masih dalam pengejaran gelar Pac-12 berkat DTR dan Zach Charbonnet, tetapi QB bisa menghadapi cedera baru.The ugly loss at Oregon sticks out, but the Bruins took care of business against Stanford and are still in the Pac-12 title chase thanks to DTR and Zach Charbonnet, but the QB could be dealing with a new injury.
19. Minnesota. Mo Ibrahim berlari sejauh 159 yard dan tiga gol ketika Gophers mengakhiri selip 3 pertandingan mereka dengan menginjak Rutgers, tetapi Big Ten West terlihat di luar jangkauan dengan kerugian ke Purdue dan Illinois.Mo Ibrahim ran for 159 yards and three touchdowns as the Gophers ended their 3-game losing skid by stomping Rutgers, but the Big Ten West looks out of reach with losses to Purdue and Illinois.
18. Notre Dame. Irish memutuskan untuk bersikap baik pada pelanggaran minggu ini dalam kemenangan yang mengesankan di peringkat Syracuse dan sekarang datang kencan melawan playoff sepak bola perguruan tinggi yang penuh harapan Clemson di kandang.The Irish decided to be good on offense this week in an impressive win at ranked Syracuse and now comes a date against College Football Playoff hopeful Clemson at home.
17. Negara Bagian Mississippi. ESPN masih memberi peringkat kepada Bulldogs dengan baik meskipun kehilangan dua pertandingan SEC beruntun dan mencetak 23 poin gabungan dalam prosesnya.ESPN is still ranking the Bulldogs favorably despite losing two straight SEC games and scoring a combined 23 points in the process.
16. Negara Bagian Kansas. Quarterback cadangan Will Howard dan Deuce Vaughn bekerja sama untuk menumpuk di Oklahoma State dalam kemenangan 48-0 yang mengejutkan dan pindah ke tempat kedua di Big 12.Backup quarterback Will Howard and Deuce Vaughn teamed up to pile on Oklahoma State in a surprising 48-0 rout and move into second place in the Big 12.
15. Baylor. Kehilangan dua pertandingan beruntun itu masih menghantui juara 12 Besar yang bertahan, tetapi Bears sedang dalam kemenangan 2 pertandingan sekarang setelah menghancurkan Texas Tech dan pertandingan penting melawan K-State datang dalam dua minggu.That two-game losing streak still haunts the defending Big 12 champs, but the Bears are on a 2-game win streak now after smashing Texas Tech and a crucial game against K-State is coming in two weeks.
14. TCU. Peringkat ESPN kurang baik terhadap katak bertanduk daripada 25 pemilih teratas AP karena beberapa permainan dekat di awal pertandingan, tetapi ini masih merupakan tim yang tak terkalahkan dalam memimpin untuk 12 Besar di belakang pelanggaran No. 3 sepak bola College.The ESPN rankings are less kind to the Horned Frogs than AP top 25 voters owing to some close play early in games, but this is still an undefeated team in the lead for the Big 12 behind college football's No. 3 offense.
13. Ole Miss. Para pemberontak harus menahan tim A&M yang terinspirasi yang melakukan perubahan di quarterback, tetapi berlari hampir 400 yard untuk tetap berada di satu kekalahan dan di tengah pengejaran SEC West dengan permainan Alabama masih akan datang.The Rebels had to hold off an inspired A&M team that made a change at quarterback, but ran for almost 400 yards to stay at one loss and in the thick of the SEC West chase with the Alabama game still to come.
12. Penn State. James Franklin sekarang hanya 1-10 melawan 5 tim teratas dan 0-2 tahun ini melawan kelas Big Ten East setelah menonton Ohio State menghapus keunggulan babak kedua timnya.James Franklin is now just 1-10 against top 5 teams and 0-2 this year against the class of the Big Ten East after watching Ohio State erase his team's second half lead.
11. Oregon. Bo Nix menyukai kehidupan di Pantai Barat, melemparkan 17 TDs dan mencalonkan diri untuk 8 lebih karena Bebek telah memenangkan tujuh berturut-turut dan mencetak 40-plus setiap kali keluar, tetapi kehilangan Georgia masih menempel di sini.Bo Nix loves life on the West Coast, throwing 17 TDs and running for 8 more as the Ducks have won seven straight and scored 40-plus each time out, but the Georgia loss still sticks out here.
10. USC. Caleb Williams dan target keterampilan Trojans adalah salah satu yang terbaik dari sepak bola perguruan tinggi, tetapi pertahanan ini masih membiarkan Arizona membuatnya menarik minggu lalu, sesuatu untuk ditonton dengan lawan yang lebih keras di depan.Caleb Williams and the Trojans' skill targets are among college football's best, but this defense still let Arizona make it interesting this past week, something to watch with tougher opponents ahead.
9. LSU. Brian Kelly telah membalikkan keadaan dari kerugian menjadi FSU dan Tennessee dan memiliki Macan dalam jarak jauh dari pengejaran gelar Sec West dan Alabama yang datang ke Death Valley akhir pekan ini.Brian Kelly has turned things around from losses to FSU and Tennessee and has the Tigers within distance of the SEC West title chase and Alabama coming into Death Valley this weekend.
8. Utah. Juara Pac-12 yang bertahan untuk bertarung dengan pesaing baru di liga, dan sekarang quarterback Cameron Rising sedang berjaga-jaga.The defending Pac-12 champs are in for a fight with new contenders in the league, and now quarterback Cameron Rising is on injury watch.
7. Clemson. Masih sempurna dan favorit di ACC, pelanggaran ini telah membuat langkah tetapi tidak memiliki kekuatan dan kecepatan tim playoff sepak bola perguruan tinggi.Still perfect and the favorites in the ACC, this offense has made strides but doesn't quite have the power and speed of its College Football Playoff teams.
6. Texas. ESPN masih bersikeras menempatkan Longhorns di 10 besar peringkatnya meskipun semua bukti sebaliknya, tetapi proyek mereka 18,6 poin lebih baik daripada tim rata -rata, karenanya posisi ini. Terkadang komputer itu salah.ESPN still insists on putting the Longhorns in the top 10 of its rankings despite all evidence to the contrary, but projects they are 18.6 points better than an average team, hence this position. Sometimes the computers are just wrong.
5. Tennessee. Sebagian besar analis berpikir Vol memiliki kasus sebagai tim No. 1 di sepak bola perguruan tinggi, tetapi indeks menjaga mereka keluar dari empat besar sekarang. Kemenangan atas Georgia minggu depan akan mengubahnya.Most analysts think the Vols have a case as the No. 1 team in college football, but the index is keeping them out of the top four right now. A win over Georgia next week would change that.
4. Michigan. Kemenangan yang mengesankan atas saingannya MSU menjaga jagung dan biru sempurna, karena perlu pergi ke Columbus untuk kembali ke playoff. Game ini agak dekat hampir sepanjang malam melawan tim Spartan yang terguncang dan UM hanya menarik diri pada kesalahan tim khusus.An impressive win over rival MSU keeps the maize and blue perfect, as it needs to be going into Columbus to get back to the playoff. This game was a little close most of the night against a reeling Spartans team and UM pulled away only on a late special teams gaffe.
3. Georgia. Juara nasional pertahanan sepak bola perguruan tinggi melakukan apa yang harus mereka lakukan melawan Florida, tetapi tawaran comeback babak kedua Gators mungkin tidak menunjuk dengan baik ketika Dawgs berbaris melawan Vol.College football's defending national champions did what they had to against Florida, but the Gators' second-half comeback bid may not portend well for when the Dawgs line up against the Vols.
2. Alabama. Keluar minggu terakhir ini, Tide kembali ke jalan untuk Minggu 10 melawan LSU yang bangkit kembali tanpa margin untuk kesalahan, sudah dalam satu kekalahan dan bermain untuk kehidupan CFP -nya setiap akhir pekan.Off this past week, the Tide are back on the road for Week 10 against a resurgent LSU with no margin for error, already at one loss and playing for its CFP life every weekend.
1. Negara Bagian Ohio. Babak pertama yang lamban hampir menghancurkan Buckeyes di Happy Valley, tetapi satu pertunjukan brilian dari J.T. Tuimoloau dan comeback besar oleh pelanggaran ini membuat sepuluh favorit tidak terkalahkan dan masih ada favorit FPI untuk membuat playoff sepak bola perguruan tinggi.A sluggish first half almost doomed the Buckeyes at Happy Valley, but one brilliant showing from J.T. Tuimoloau and a huge comeback by this offense keeps the Big Ten faves undefeated and still the FPI's odds-on favorite to make the College Football Playoff.
Ikuti College Football HQ: Bookmark | Peringkat | Facebook